Nyeri Leher

OlehPeter J. Moley, MD, Hospital for Special Surgery
Ditinjau OlehBrian F. Mandell, MD, PhD, Cleveland Clinic Lerner College of Medicine at Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Nov 2024 | Dimodifikasi Aug 2025
v744710_id

Bersamaan dengan nyeri punggung bawah, nyeri leher adalah alasan yang sangat umum untuk melakukan kunjungan perawatan kesehatan. Nyeri biasanya disebabkan oleh masalah pada sistem muskuloskeletal—tulang belakang, termasuk tulang belakang (tulang punggung atau vertebra) dan otot serta ligamen yang menopangnya. Beberapa gangguan hanya menyebabkan nyeri leher. Gangguan lain dapat menyebabkan nyeri leher dan punggung bawah. Kadang, nyeri leher disebabkan oleh gangguan, seperti meningitis, yang tidak melibatkan sistem muskuloskeletal.

Fleksibilitas leher membuatnya rentan aus dan rusak serta cedera yang berlebihan, seperti cedera akibat benturan keras. Leher juga memiliki tugas penting untuk mengangkat kepala. Postur yang buruk membuat pekerjaan tersebut lebih sulit. Nyeri leher, seperti nyeri punggung, banyak terjadi dan menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Untuk nyeri yang terletak di bagian depan leher, lihat Sakit Tenggorokan.

Bagian tulang belakang yang ada di leher disebut tulang belakang servikal. Bagian ini terdiri dari 7 tulang (vertebra), yang dipisahkan oleh diskus yang terbuat dari bahan seperti jeli dan dikelilingi oleh tulang rawan. Tulang belakang servikal berisi kanal yang menampung sumsum tulang belakang. Di sepanjang sumsum tulang belakang, saraf tulang belakang muncul melalui ruang antara vertebra sehingga terhubung dengan saraf di seluruh tubuh. Bagian saraf tulang belakang yang terdekat dengan sumsum tulang belakang adalah akar saraf tulang belakang. Otot dan ligamen di leher menopang tulang belakang.

Nyeri leher dapat disebabkan oleh kerusakan pada tulang, otot, diskus, atau ligamen, tetapi nyeri juga dapat disebabkan oleh kerusakan pada saraf atau sumsum tulang belakang. Akar saraf tulang belakang dapat tertekan saat tulang belakang terluka, sehingga menyebabkan nyeri dan kadang melemahkan, mati rasa, dan kesemutan pada lengan. Tekanan sumsum tulang belakang dapat menyebabkan mati rasa dan melemahkan kedua lengan serta kedua tungkai dan jarang menyebabkan kehilangan kontrol kandung kemih (inkontinensia urine) dan kontrol usus (inkontinensia feses).

Penyebab Nyeri Leher

Sebagian besar gangguan yang dapat menyebabkan nyeri punggung bawah juga dapat menyebabkan nyeri leher, dan sebagian besar melibatkan tulang belakang, jaringan yang mendukungnya, atau keduanya.

Penyebab umum

Penyebab umum nyeri leher antara lain

Kejang otot leher umum terjadi dan dapat terjadi sendiri atau setelah cedera, bahkan cedera ringan.

Cedera dapat terjadi selama aktivitas rutin (misalnya, mengangkat, berolahraga, bergerak dengan cara yang tidak terduga) atau akibat trauma seperti jatuh atau kecelakaan mobil. Seringkali tidak ada struktur cedera khusus yang diidentifikasi lewat tes pencitraan, tetapi dokter menganggap bahwa beberapa otot dan/atau ligamen telah terpengaruh.

Pada spondilosis servikal, vertebra di leher, sendi leher (sendi facet), dan diskus di antara mereka mengalami degenerasi, biasanya karena osteoartritis. Akibatnya, saraf yang muncul melalui vertebra dapat terjepit. Kadang, kanal tulang belakang menyempit (stenosis spinal servikal), dan sumsum tulang belakang tertekan.

Stenosis spinal servikal menjelaskan kondisi saat ruang di dalam kanal tulang belakang menjadi menyempit. Pada tulang belakang servikal, ini menyebabkan penekanan pada kantong tekal (penutup luar sumsum tulang belakang), sering kali sumsum tulang belakang, dan/atau akar sarafnya. Penyebabnya biasanya adalah kombinasi dari osteoartritis, degenerasi diskus, dan penebalan jaringan lunak di leher.

Hernia diskus dapat menyebabkan nyeri leher. Diskus antara tiap vertebra memiliki lapisan luar berupa tulang rawan (jaringan kuat seperti serat) dan lapisan dalam lembut seperti jeli. Jika diskus berulang kali terjepit oleh vertebra di atas dan di bawahnya, lapisan luarnya bisa robek (pecah), sehingga menyebabkan rasa nyeri. Bagian dalam diskus dapat menonjol keluar melalui robekan (hernia). Diskus yang menonjol dapat mendorong atau bahkan merusak akar saraf tulang belakang di sampingnya. Diskus jarang menekan sumsum tulang belakang.

Fibromialgia adalah penyebab nyeri, termasuk nyeri leher. Gangguan ini menyebabkan nyeri kronis yang meluas pada otot dan jaringan lunak lainnya di area selain leher.

Penyebab yang kurang umum

Penyebab nyeri leher yang kurang umum yang serius meliputi

Tortikolis spasmodik juga merupakan penyebab yang kurang umum tetapi tidak seserius beberapa penyebab. Ini adalah jenis kejang parah pada otot leher tertentu yang menyebabkan kepala miring dan berputar ke posisi yang tidak normal. Kadang, kejang tersebut bersifat ritmik, yang menyebabkan kepala tersentak. Penyebabnya mungkin tidak diketahui atau mungkin disebabkan oleh obat-obatan atau gangguan herediter tertentu.

Evaluasi Nyeri Leher

Informasi berikut dapat membantu orang memutuskan apakah evaluasi dokter diperlukan dan membantu mereka mengetahui apa yang diharapkan selama evaluasi. Dalam evaluasi, dokter terlebih dahulu mencoba mengidentifikasi gangguan serius.

Tanda-tanda bahaya

Pada penderita nyeri leher, beberapa tanda tertentu perlu diperhatikan. Ini meliputi

  • Hilangnya kekuatan atau sensasi pada lengan dan tungkai—kemungkinan merupakan gejala kerusakan saraf

  • Demam

  • Batuk, terkadang disertai dengan mukus kuning atau hijau dengan bercak darah

  • Sakit Kepala

  • Lesu atau bingung

  • Rasa tak nyaman di dada

  • Mendadak berkeringat atau kesulitan bernapas

  • Nyeri yang dipicu oleh aktivitas fisik atau bertambah parah selama aktivitas fisik

Kapan harus berkunjung ke dokter

Orang dengan tanda peringatan, kesulitan, atau nyeri saat menelan harus segera mengunjungi dokter.

Jika orang tanpa tanda peringatan mengalami nyeri parah (terutama jika tidak diobati dengan asetaminofen atau obat antiinflamasi nonsteroid [OAINS]), mereka harus ke dokter dalam waktu sekitar satu hari.

Orang lain dapat menunggu beberapa hari atau menghubungi dokter untuk mendiskusikan seberapa cepat mereka perlu diperiksa.

Tindakan dokter

Dokter terlebih dahulu mengajukan pertanyaan tentang gejala dan riwayat medis orang tersebut. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Apa yang mereka temukan selama riwayat dan pemeriksaan sering kali menunjukkan penyebab nyeri leher dan tes yang perlu dilakukan (lihat tabel Beberapa Penyebab dan Ciri Sakit Leher).

Pemeriksaan fisik difokuskan pada tulang belakang dan sistem saraf (pemeriksaan neurologi) untuk mencari tanda adanya tekanan pada akar saraf atau sumsum tulang belakang. Tanda tekanan pada akar saraf adalah lemahnya otot, refleks yang tidak normal (dites dengan mengetuk tendon di sekitar siku dan pergelangan tangan), penurunan sensasi pada bagian tubuh selain kepala, tidak mampu buang air kecil, dan inkontinensia urine atau inkontinensia feses. Dokter dapat meminta orang tersebut untuk menggerakkan leher dengan cara tertentu.

Dengan informasi tentang nyeri, riwayat medis orang tersebut, dan hasil pemeriksaan fisik, dokter mungkin dapat menentukan kemungkinan penyebab rasa nyeri:

  • Hilangnya kekuatan atau sensasi dapat mengindikasikan kerusakan pada saraf tulang belakang yang keluar dari tulang belakang servikal.

  • Nyeri di bagian depan atau di salah satu sisi leher biasanya tidak disebabkan oleh masalah pada sumsum tulang belakang.

  • Nyeri leher yang menjalar ke bawah lengan biasanya disebabkan oleh hernia diskus servikal, stenosis spinal servikal, atau spondilosis dengan penekanan pada akar saraf tulang belakang.

  • Nyeri di dada yang masuk ke leher atau ke lengan dapat disebabkan oleh gangguan jantung seperti angina atau serangan jantung.

  • Nyeri yang konstan, parah, semakin memburuk, dan tidak dapat diatasi dengan istirahat, terutama jika membuat orang terjaga di malam hari dan disertai keringat, dapat mengindikasikan adanya kanker atau infeksi.

Tabel
Tabel

Pengujian

Sering kali, tes tidak diperlukan karena sebagian besar nyeri leher disebabkan oleh kejang otot dan ketegangan, yang biasanya dapat didiagnosis oleh dokter berdasarkan pemeriksaan. Tes biasanya dilakukan jika dokter mencurigai adanya gangguan tertentu lainnya (lihat tabel Beberapa Penyebab dan Ciri Nyeri Leher).

Jika orang memiliki gejala malfungsi sistem saraf (gejala neurologi), seperti lemah atau mati rasa, biasanya dilakukan pencitraan resonansi magnetik (MRI) atau tomografi terkomputasi (CT). MRI memberikan gambar jaringan lunak yang lebih jelas (termasuk diskus dan saraf) dibandingkan CT. CT memberikan gambar tulang yang lebih baik daripada sinar-x biasa. Namun demikian, sinar-x biasa sering kali dapat mengidentifikasi kelainan umum pada tulang (seperti artristis), sehingga jika dokter mencurigai adanya kelainan tersebut, sinar-x dapat dilakukan terlebih dahulu.

Kadang, penelitian elektromiografi dan konduksi saraf dilakukan untuk mengevaluasi kemungkinan adanya tekanan pada akar saraf atau untuk menentukan penjelasan alternatif bagi kelemahan atau kesemutan serta mati rasa.

Pengobatan untuk Nyeri Leher

Gangguan spesifik diobati.

Tindakan umum untuk nyeri leher

Tindakan tersebut di antaranya

  • Mengonsumsi obat-obatan yang meredakan nyeri

  • Memberikan panas atau dingin ke area yang sakit

  • Memodifikasi aktivitas

  • Olahraga ringan sesuai toleransi

Sering kali, keseleo, kejang otot, atau cedera muskuloskeletal lainnya adalah penyebab nyeri leher, dan analgesik yang dijual bebas, seperti asetaminofen atau OAINS, untuk meredakan nyeri diperlukan. Gejala biasanya hilang sepenuhnya. Es atau panas juga dapat membantu (lihat Pengobatan Nyeri dan Peradangan).

Jika diperlukan lebih banyak pemulihan nyeri, dokter dapat memberikan resep analgesik opioid. Meskipun demikian, jika diresepkan, opioid harus digunakan hanya untuk waktu yang singkat karena penggunaan jangka panjang analgesik opioid dapat meningkatkan sensitivitas terhadap nyeri dan menyebabkan efek samping, seperti mengantuk, bingung, dan konstipasi, serta berisiko mengalami gangguan penggunaan narkoba. Relaksan otot, seperti carisoprodol, siklobenzaprin, diazepam, metaksalone, atau methocarbamol, kadang digunakan, tetapi kegunaannya kontroversial. Relaksan otot tidak disarankan untuk lansia, yang cenderung memiliki efek samping.

Menghindari aktivitas yang dapat memperburuk kondisi, seperti duduk dalam jangka waktu yang lama (terutama saat menggunakan komputer, telepon, atau perangkat elektronik lainnya), dapat membantu. Menggunakan postur dan mekanika tubuh yang baik saat berdiri, duduk, berbaring, atau melakukan aktivitas apa pun adalah hal yang penting. Penderita diajarkan cara berdiri, duduk, dan tidur dengan cara yang tidak menegangkan leher. Penderita yang tidur menyamping harus menggunakan bantal untuk menopang kepala dan leher dalam posisi netral (tidak miring ke bawah menuju tempat tidur atau mengarah ke langit-langit). Penderita yang tidur telentang sebaiknya menggunakan bantal untuk menyangga, tetapi tidak meninggikan, kepala dan leher. Penderita harus menghindari tidur tengkurap. Penderita juga dapat mengenakan penyangga leher (cervical collar) untuk menjaga leher tetap diam dan membantu meredakan nyeri. Dokter atau ahli terapi fisik dapat menyarankan latihan peregangan dan penguatan, termasuk latihan penguatan punggung atas.

Cara lain untuk mengurangi nyeri leher

Penderita nyeri yang memancar ke satu lengan dan melibatkan gejala kerusakan saraf, seperti kelemahan lengan dan kaki, mungkin memerlukan perawatan yang lebih intensif. Kortikosteroid, yang diberikan secara oral dan kadang melalui injeksi epidural, telah digunakan untuk mengurangi gejala, tetapi injeksi kortikosteroid masih kontroversial karena tidak menyebabkan perbaikan jangka panjang dan dapat memiliki efek samping.

Untuk tortikolis spasmodik, terapi fisik atau pijat kadang dapat menghentikan kejang untuk sementara waktu. Obat-obatan (termasuk obat antikejang karbamazepin dan beberapa obat penenang ringan seperti clonazepam, yang diminum melalui mulut) biasanya dapat meredakan nyeri. Namun, obat-obatan mengendalikan kejang hanya pada sekitar sepertiga orang. Jika rasa sakitnya parah atau jika posturnya terganggu, toksin botulinum (toksin bakteri yang digunakan untuk melumpuhkan otot) dapat disuntikkan ke otot yang terpengaruh.

Pembedahan untuk nyeri leher

Penderita tekanan pada sumsum tulang belakang atau saraf tulang belakang akibat hernia diskus di leher dan kelemahan atau nyeri parah dapat memerlukan pembedahan. Operasi pengangkatan diskus (diskektomi) dan pembedahan untuk menyatukan vertebra (disebut fusi servikal atau tulang belakang) merupakan perawatan yang paling umum. Meskipun demikian, angka keberhasilannya hampir sama bagi orang yang dirawat dengan pilihan bedah atau nonbedah. Efektivitas pembedahan untuk nyeri leher karena gangguan lain bergantung pada penyebabnya.

Poin-poin Penting

  • Sebagian besar nyeri leher disebabkan oleh keseleo dan kejang otot dan sembuh total.

  • Banyak gangguan yang dapat menyebabkan nyeri punggung bawah dapat menyebabkan nyeri leher.

  • Orang yang mengalami tanda peringatan, seperti mati rasa atau lemah lengan dan kaki, harus segera mengunjungi dokter.

  • Sebagian besar nyeri leher dapat diatasi dengan analgesik yang dijual bebas dan modifikasi aktivitas.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!