Osteoartritis (OA)

(Artritis Degeneratif; Penyakit Sendi Degeneratif; Osteoartritis)

OlehKinanah Yaseen, MD, Cleveland Clinic
Ditinjau OlehBrian F. Mandell, MD, PhD, Cleveland Clinic Lerner College of Medicine at Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Apr 2024 | Dimodifikasi Apr 2025
v729691_id

Osteoartritis adalah gangguan kronis yang menyebabkan kerusakan pada tulang rawan dan jaringan di sekitarnya dan ditandai dengan nyeri, kekakuan, dan hilangnya fungsi sendi.

  • Artritis akibat kerusakan tulang rawan sendi dan jaringan di sekitarnya biasanya terjadi karena penuaan.

  • Artritis juga ditandai dengan nyeri, bengkak, pertumbuhan tulang yang berlebihan, serta kekakuan pada sendi ketika bangun tidur atau setelah tidak melakukan aktivitas apa pun yang kemudian menghilang dalam waktu 30 menit, terutama jika sendi tersebut digerakkan.

  • Diagnosis gangguan ini didasarkan pada gejala dan sinar-x.

  • Pengobatan gangguan ini mencakup olahraga dan tindakan fisik lainnya, dan obat-obatan yang mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi sendi, atau penggantian sendi dan tindakan bedah lainnya untuk kasus yang sangat parah.

Sebagai gangguan sendi yang paling umum, osteoartritis biasanya dimulai pada usia 40-an dan 50-an dan hampir semua orang akan mengalaminya sampai taraf tertentu pada usia 80-an. Sebelum usia 40 tahun, pria lebih sering mengalami osteoartritis jika dibandingkan dengan wanita, biasanya karena cedera atau deformitas. Banyak penderita osteoartritis yang terbukti berdasarkan hasil pemeriksaan sinar-x (biasanya pada usia 40 tahun), tetapi hanya setengah dari mereka yang mengalami gejala. Dari usia 40 hingga 70 tahun, wanita lebih sering mengalami gangguan ini jika dibandingkan dengan pria. Setelah usia 70 tahun, keduanya akan mengalami gangguan ini secara merata.

Osteoartritis dibagi menjadi

  • Infeksi primer

  • Sekunder

Penyebab osteoartritis primer (atau idiopatik) belum diketahui ( sebagian besar kasus osteoartritis merupakan osteoartritis primer). Osteoartritis primer dapat memengaruhi hanya sendi tertentu, seperti sendi tangan, lutut, atau pinggul, atau banyak sendi.

Osteoartritis sekunder disebabkan oleh penyakit atau gangguan lain, seperti

  • Infeksi

  • Abnormalitas sendi yang muncul saat lahir

  • Cedera

  • Gangguan metabolisme—seperti kelebihan zat besi dalam tubuh (hemokromatosis) atau kelebihan tembaga dalam hati (penyakit Wilson)

  • Gangguan yang menyebabkan kerusakan pada tulang rawan sendi—misalnya, artritis reumatoid atau pirai

Individu yang berulang kali menekan satu sendi atau sekelompok sendi tertentu, seperti pekerja pengecoran, petani, penambang batu bara, dan pengemudi bus, lebih berisiko mengalami osteoartritis. Faktor risiko utama osteoartritis lutut berasal dari pekerjaan yang melibatkan penekukan sendi. Anehnya, lari jarak jauh tidak meningkatkan risiko mengalami osteoartritis. Namun, bagi penderita osteoartritis, lari jarak jauh justru bisa memperparah kondisi mereka. Obesitas dapat menjadi faktor utama terjadinya osteoartritis, terutama pada lutut dan pada wanita.

Penyebab Osteoartritis

Tulang rawan biasanya mengurangi tingkat gesekan pada sendi dan melindunginya agar tidak aus, bahkan setelah bertahun-tahun penggunaan, penggunaan berlebihan, atau cedera. Osteoartritis sering kali tidak diketahui penyebabnya, tetapi terkadang disebabkan oleh kerusakan jaringan. Untuk memperbaiki kerusakan sendi, bahan kimia terakumulasi dalam sendi dan meningkatkan produksi komponen tulang rawan, seperti kolagen (protein dalam bentuk serat yang kuat dalam jaringan ikat) dan proteoglikan (zat yang memberikan ketahanan). Selain itu, tulang rawan dapat membengkak karena retensi air, menjadi lunak, mulai pecah, dan kemudian permukaannya retak. Rongga-rongga kecil terbentuk di dalam tulang di bawah tulang rawan sehingga melemahkan tulang ini.

Upaya jaringan untuk memperbaiki kerusakan dapat menyebabkan pertumbuhan tulang dan jaringan lainnya yang baru. Tulang dapat mengalami pertumbuhan berlebih di tepi sendi sehingga menyebabkan benjolan atau taji tulang (osteofit) yang dapat dilihat dan dirasakan. Pada akhirnya, permukaan tulang rawan yang halus dan licin menjadi kasar dan berlubang sehingga sendi tidak lagi dapat bergerak dengan lancar dan meredam benturan. Semua komponen sendi—tulang, kapsul sendi (jaringan yang membungkus sebagian besar sendi), jaringan sinovial (jaringan yang melapisi rongga sendi), tendon, ligamen, dan tulang rawan—dapat mengalami kegagalan dengan berbagai cara sehingga mengubah fungsi sendi.

Gejala Osteoartritis

Gejala osteoartritis biasanya terjadi secara bertahap dan pada awalnya memengaruhi hanya satu atau beberapa sendi. Sendi jari, pangkal ibu jari, leher, punggung bawah, ibu jari kaki, pinggul, dan lutut biasanya terpengaruh.

Nyeri yang sering digambarkan sebagai rasa nyeri di dalam tubuh merupakan gejala pertama osteoartritis, dan ketika lokasinya di dalam sendi penahan beban (misalnya, lutut dan pinggul), biasanya nyeri dapat diperparah oleh aktivitas yang melibatkan proses menahan beban (seperti berdiri). Pada sebagian individu, sendi yang terpengaruh mungkin terasa kaku ketika bangun tidur atau setelah tidak melakukan aktivitas apa pun, tetapi kekakukan tersebut biasanya akan hilang dalam waktu 30 menit, terutama jika sendi tersebtut digerakkan.

Karena gangguan ini menyebabkan lebih banyak gejala, sendi yang terpengaruh mungkin menjadi sulit digerakkan dan tidak dapat sepenuhnya diluruskan atau ditekuk. Pertumbuhan tulang dan jaringan lain yang baru dapat memperbesar sendi. Permukaan tulang rawan yang tidak beraturan menyebabkan sendi bergesekan, tergerus, atau berderak saat digerakkan sehingga menimbulkan nyeri tekan.

Osteoartritis di tangan dapat menyebabkan nyeri, kekakuan, dan keterbatasan fungsional. Pertumbuhan tulang biasanya terjadi pada sendi yang paling dekat dengan ujung jari (nodul Heberden) atau tengah jari (nodul Bouchard).

Pada beberapa sendi (seperti lutut), ligamen yang mengelilingi dan menopang sendi mengalami peregangan sehingga sendi menjadi tidak stabil dan otot yang menggerakkan sendi dapat melemah. Selain itu, pinggul atau lutut dapat menjadi kaku sehingga kehilangan jangkauan geraknya. Menggerakkan sendi (terutama saat berdiri, menaiki tangga, atau berjalan) dapat sangat menyakitkan.

Osteoartritis sering kali terjadi pada tulang belakang. Nyeri punggung adalah gejala yang paling umum. Kerusakan pada cakram atau sendi pada tulang belakang biasanya hanya menyebabkan nyeri ringan dan kekaukan. Namun, osteoartritis di leher atau punggung bawah dapat menyebabkan mati rasa, nyeri, dan pelemahan pada lengan atau tungkai jika pertumbuhan tulang yang berlebihan menekan saraf. Pertumbuhan tulang yang berlebihan dapat terjadi di dalam ruas tulang belakang di punggung bawah (stenosis lumbar tulang belakang) sehingga menekan saraf sebelum keluar dari ruas tulang belakang untuk menuju tungkai. Tekanan ini dapat menyebabkan nyeri kaki saat berjalan yang menjadi indikasi palsu bahwa penderitanya mengalami penurunan pasokan darah ke tungkai (klaudikasio intermiten). Pertumbuhan tulang di leher jarang menekan esofagus sehingga menyebabkan kesulitan menelan.

Osteoartritis dapat berkembang dengan stabil selama bertahun-tahun atau dengan sangat cepat, tetapi biasanya gangguan ini berkembang secara perlahan setelah munculnya gejala. Banyak individu penderita gangguan ini yang mengalami disabilitas dalam taraf tententu.

Individu yang mengalami sendi merah, panas, dan bengkak harus diperiksa oleh dokter karena gejala ini biasanya tidak disebabkan oleh osteoartritis dan dapat mengindikasikan adanya infeksi atau pirai.

Osteoartritis
Nodus Heberden
Nodus Heberden

Osteoartritis tangan menyebabkan pembesaran sendi terluar jari (nodul Heberden).

Osteoartritis tangan menyebabkan pembesaran sendi terluar jari (nodul Heberden).

DR P. MARAZZI/PERPUSTAKAAN FOTO SAINS

Nodus Bouchard
Nodus Bouchard

Dalam foto ini, nodus Bouchard paling terlihat pada sendi tengah jari tangan kanan dan sendi tengah jari telunjuk serta jari tengah tangan kiri.

Dalam foto ini, nodus Bouchard paling terlihat pada sendi tengah jari tangan kanan dan sendi tengah jari telunjuk serta

... baca selengkapnya

© Springer Science+Business Media

Diagnosis Osteoartritis

  • Sinar-X

Dokter membuat diagnosis osteoartritis berdasarkan gejala karakteristik, pemeriksaan fisik, dan munculnya sendi pada sinar-x (seperti pembesaran tulang dan penyempitan ruang sendi). Namun, sinar-x tidak dapat digunakan untuk mendeteksi osteoartritis sejak dini karena tidak menunjukkan perubahan pada tulang rawan, yang merupakan tempat terjadinya abnormalitas paling dini. Selain itu, perubahan yang ditunjukkan sinar-x sering kali tidak berhubungan erat dengan gejala individu. Misalnya, sinar-x dapat menunjukkan hanya perubahan kecil pada individu yang mengalami gejala parah atau menunjukkan banyak perubahan pada individu yang mengalami sangat sedikit gejala atau bahkan tanpa gejala.

Pencitraan resonansi magnetik (MRI) dapat menunjukkan perubahan awal pada tulang rawan, tetapi jarang diperlukan untuk diagnosis.

Tidak ada tes darah untuk diagnosis osteoartritis, tetapi tes darah tertentu dapat membantu mengesampingkan gangguan lainnya.

Jika sendi membengkak, dokter dapat menyuntikkan anestesi untuk mengebaskan bagian tersebut dan kemudian memasukkan jarum ke dalam sendi untuk mengambil sampel cairan sendi. Cairan tersebut diperiksa untuk membedakan osteoartritis dari gangguan sendi lainnya seperti infeksi dan pirai.

Pengobatan untuk Osteoartritis

  • Tindakan fisik, termasuk fisioterapi dan okupasi, perlindungan sendi, dan penurunan berat badan yang tepat

  • Obat-obatan

  • Tindakan bedah

Tujuan utama pengobatan osteoartritis adalah

  • Meredakan nyeri

  • Mempertahankan fleksibilitas sendi

  • Meningkatkan fungsi sendi dan tubuh secara keseluruhan

Tujuan ini dapat dicapai dengan tindakan fisik yang melibatkan latihan kekuatan otot, fleksibilitas, serta ketahanan dan rehabilitasi (fisioterapi dan terapi okupasi). Para penderita diajari bahwa mengubah aktivitas sehari-hari dapat membantu mereka hidup dengan osteoartritis. Pengobatan tambahan meliputi obat-obatan, tindakan bedah (untuk individu tertentu), dan terapi yang lebih baru.

Tindakan fisik

Latihan yang tepat—termasuk peregangan, penguatan otot, dan latihan postural—dapat membantu menjaga kesehatan tulang rawan, meningkatkan jangkauan gerak sendi, dan yang terpenting memperkuat otot-otot di sekitarnya sehingga dapat meredam tekanan dengan lebih baik. Olahraga dapat memperbaiki gejala pada sendi, mobilitas, dan kualitas hidup pada penderita osteoartritis lutut dan/atau pinggul. Dokter sering merekomendasikan penderita untuk berolahraga di dalam air (seperti di kolam renang) terutama bagi penderita dengan nyeri parah yang dapat mendapatkan manfaat dari latihan dengan beban rendah.

Latihan peregangan harus dilakukan setiap hari.

Latihan ini harus diseimbangkan dengan mengistirahatkan sendi yang nyeri selama beberapa menit (setiap 4 hingga 6 jam di siang hari), tetapi tidak menggerakkan sutau sendi cenderung akan memperburuk gangguan ini daripada meredakannya.

Menggunakan kursi yang terlalu empuk, kursi rebah, kasur, dan kursi mobil dapat memperparah gejala.

Penderita tidak boleh menempatkan bantal di bawah lutut mereka saat berbaring karena dapat menyebabkan otot pinggul dan lutut menjadi kencang. (Rekomendasi ini bertentangan dengan rekomendasi bagi penderita nyeri punggung bawah dan skiatika untuk menempatkan bantal di antara lutut mereka karena hal ini justru akan meredakan tekanan pada punggung bawah dan pinggul [lihat Skiatika].)

Mengarahkan kursi mobil ke depan, menggunakan kursi punggung lurus dengan dudukan yang relatif tinggi (seperti kursi dapur atau kursi ruang makan), kasur keras, dan papan tempat tidur (tersedia di banyak tempat penjualan kayu), dan mengenakan ortotik, sepatu penyangga, atau sepatu atletik sering kali direkomendasikan.

Dudukan toilet dapat membuat berdiri lebih mudah dan mengurangi rasa kurang nyaman bagi penderita osteoartritis lutut atau pinggul yang menyakitkan, terutama jika otot mereka lemah.

Untuk osteoartritis tulang belakang, latihan spesifik terkadang membantu, dan penopang punggung mungkin diperlukan jika nyerinya parah. Latihan ini harus mencakup latihan aerobik yang memperkuat otot dan latihan aerobik dengan beban rendah (seperti berjalan, berenang, penggunaan mesin eliptis, dan penggunaan sepeda statis). Jika memungkinkan, penderita harus menjaga aktivitas sehari-hari dan terus melakukan aktivitas normal mereka, seperti hobi atau pekerjaan. Namun, aktivitas fisik mungkin harus disesuaikan untuk membatasi aktivitas mengangkat dan membungkuk dengan cara yang dapat memperburuk nyeri osteoartritis.

Langkah-langkah tambahan berikut dapat membantu meredakan nyeri dan membantu penderita hidup dengan osteoartritis:

  • Fisioterapi, biasanya dengan terapi panas, seperti bantalan pemanas, dan terapi okupasi dapat membantu.

  • Latihan rentang gerak yang dilakukan dengan lembut di dalam air hangat sangat membantu karena panas dapat meningkatkan fungsi otot dengan mengurangi kekakuan dan kejang otot.

  • Sol sepatu (ortotik), sepatu penyangga, atau sepatu atletik dapat membantu mengurangi nyeri ketika berjalan.

  • Peralatan khusus (misalnya, tongkat, kruk, alat bantu jalan, penyangga leher, penopang lutut elastis untuk melindungi sendi, atau kursi tetap yang ditempatkan di bak mandi untuk mencegah peregangan berlebihan saat mencuci) harus digunakan sesuai kebutuhan.

  • Penurunan berat badan dapat mengurangi sebagian tekanan pada sendi dan memperbaiki mekanisme sendi.

Obat-obatan

Obat-obatan digunakan untuk melengkapi latihan dan fisioterapi. Obat-obatan, yang dapat digunakan dalam kombinasi atau secara terpisah, tidak secara langsung menghentikan perkembangan osteoartritis. Obat-obatan digunakan untuk mengurangi gejala sehingga memungkinkan penderita melakukan lebih banyak aktivitas sehari-hari.

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan. OAINS dapat mengurangi nyeri dan radang sendi. OAINS juga tersedia dalam bentuk gel dan krim yang dapat digosokkan ke kulit (seperti gel diklofenak 1%) pada sendi tangan dan lutut dan dapat membantu meredakan gejala. OAINS yang diminum melalui mulut berisiko menimbulkan efek samping yang serius sehingga harus digunakan sesingkat mungkin. Penderita yang meminum OAINS melalui mulut biasanya juga meminum obat untuk melindungi lapisan lambung, dan fungsi ginjal dan tekanan darah mereka mungkin harus dipantau.

Obat nyeri yang lain terkadang diperlukan. Misalnya, krim yang terbuat dari cabai cayenne—bahan aktifnya adalah kapsaisin—dapat dioleskan langsung ke kulit pada sendi yang terpengaruh. Dokter juga dapat merekomendasikan plester lidokain untuk meredakan nyeri, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan efektivitas plester ini. Duloksetin, sejenis antidepresan yang diminum melalui mulut, dapat mengurangi rasa nyeri yang disebabkan oleh osteoartritis.

Asetaminofen dapat bermanfaat bagi sebagian penderita, terutama mereka yang tidak dapat meminum OAINS. Namun, asetaminofen tidak seefektif OAINS dalam meredakan nyeri sendi. Penderita tidak boleh meminum asetaminofen dengan dosis lebih tinggi dari yang direkomendasikan, terutama jika mereka menderita penyakit hati atau minum alkohol dalam jumlah besar. Saat meminum asetaminofen, penderita juga harus memastikan untuk tidak meminum produk obat yang dijual bebas yang mengandung asetaminofen secara bersamaan.

Analgesik (atau pereda nyeri) yang lebih kuat, seperti tramadol atau opioid lainnya, harus dihindari.

Beberapa suplemen nutrisi (seperti glukosamin sulfat dan kondroitin sulfat) telah diuji potensi manfaatnya dalam mengobati osteoartritis. Sejauh ini, hasilnya beragam, dan manfaat potensial glukosamin sulfat dan kondroitin sulfat dalam mengobati nyeri tidak jelas, dan tampaknya tidak berpengaruh terhadap perkembangan kerusakan sendi. Penggunaan suplemen nutrisi lainnya, seperti kunyit dan Boswellia serrata, tidak direkomendasikan secara rutin. Penderita dapat mencobanya secara wajar, tetapi bukti bahwa suplemen tersebut dapat mengurangi nyeri masih terbatas.

Tindakan bedah

Tindakan bedah dapat membantu jika metode pengobatan lain gagal mengurangi nyeri atau memperbaiki fungsi sendi. Beberapa sendi, seperti pinggul dan lutut, dapat diganti dengan sendi buatan. Penggantian sendi, terutama sendi pinggul, memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan hampir selalu dapat meningkatkan gerakan dan fungsi sendi serta mengurangi nyeri secara signifikan. Oleh karena itu, penggantian sendi harus dipertimbangkan jika nyeri tidak dapat ditangani dan fungsinya menjadi terbatas. Karena sendi buatan tidak bertahan selamanya, prosedur ini sering ditunda pada anak muda sehingga kebutuhan penggantian sendi berulang dapat diminimalkan. Jika metode pengobatan lain tidak efektif, prosedur bedah dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala osteoartritis punggung atau leher, terutama saraf terjepit. Manfaat prosedur bedah artroskopik terbatas untuk osteoartritis lutut, seperti perbaikan meniskus atau rekonstruksi ligamen lutut, masih belum jelas.

Berbagai metode yang memulihkan sel di dalam tulang rawan telah digunakan pada anak muda penderita osteoartritis (sering kali disebabkan oleh cedera) untuk membantu memperbaiki kerusakan kecil pada tulang rawan. Namun, metode ini belum terbukti bermanfaat jika terdapat cacat tulang rawan yang ekstensif, seperti yang umumnya terjadi pada lansia.

Mengganti Seluruh Sendi Pinggul (Penggantian Sendi Pinggul Total)

Seluruh sendi pinggul terkadang harus diganti. Seluruh sendi pinggul adalah bagian atas (kepala) tulang paha (femur) dan permukaan soket tempat terpasangnya kepala tulang paha. Prosedur ini disebut penggantian sendi pinggul total atau artroplasti sendi pinggul total. Kepala tulang paha diganti dengan tulang buatan berbentuk bola (prostesis) yang terbuat dari logam. Prostesis tersebut memiliki batang yang kuat dan dapat terpasang dengan pas di bagian tengah tulang paha. Soketnya diganti dengan cangkang logam yang dilapisi plastik yang tahan lama.

Mengganti Sendi Lutut

Sendi lutut yang mengalami kerusakan akibat osteoartritis dapat diganti dengan sendi buatan. Setelah anestesi umum dilakukan, dokter bedah akan membuat sayatan pada lutut yang rusak. Tempurung lutut (patela) dapat diangkat, dan ujung tulang paha (femur) dan tulang kering (tibia) dihaluskan sehingga bagian sendi buatan (prostesis) dapat dilekatkan dengan lebih mudah. Salah satu bagian dari sendi buatan dimasukkan ke dalam tulang paha, bagian lainnya dimasukkan ke dalam tulang kering, dan kemudian kedua bagian tersebut disemen di tempatnya.

Pengobatan lainnya

Berbagai metode pengobatan lain tersedia untuk mengatasi nyeri akibat osteoartritis, tetapi penggunaannya secara rutin tidak dianjurkan karena bukti efektivitasnya masih terbatas. Namun, beberapa di antaranya dapat dicoba, terutama bagi penderita dengan gejala yang berlanjut setelah menjalani metode pengobatan yang lain. Pengobatan yang dapat mengurangi nyeri meliputi

  • Terapi panas, seperti bantalan pemanas atau handuk lembap dan hangat, dapat digunakan pada sendi yang terpengaruh. (Untuk menghindari luka bakar, penderita harus berhati-hati agar tidak memasang alas pemanas pada suhu tinggi atau membiarkannya dalam waktu lama.)

  • Terapi dingin juga dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri akibat memburuknya nyeri sementara pada satu sendi.

  • Akupunktur dapat melepaskan berbagai pembawa pesan kimiawi di otak (neurotransmiter) yang berfungsi sebagai obat pereda nyeri alami dan dapat berguna.

  • Terapi pijat oleh terapis terlatih dan terapi panas dalam dengan diatermi atau ultrasonografi dapat berguna.

Kortison khusus terkadang dapat disuntikkan langsung ke dalam sendi. Pengobatan ini dapat meredakan nyeri sementara pada sebagian penderita.

Serangkaian injeksi hialuronat (zat yang serupa dengan cairan sendi normal) satu sampai lima kali seminggu ke dalam sendi lutut dapat meredakan nyeri pada sebagian penderita. Injeksi ini tidak boleh diberikan lebih sering dari 6 bulan sekali. Injeksi hialuronat tidak memperlambat perkembangan artritis.

Stimulasi elektrik, seperti transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), tidak disarankan untuk osteoartritis lutut.

Terapi eksperimental yang dapat mempertahankan tulang rawan masih diteliti.

Sorotan tentang Penuaan: Osteoartritis

Masih banyak mitos seputar osteoartritis. Misalnya, banyak orang yang menganggap osteoartritis sebagai bagian yang tidak terelakkan dari penuaan, seperti uban dan perubahan kulit, yang menyebabkan disabilitas kecil dan tidak dapat diobati.

Osteoartritis memang lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia. Misalnya, hal-hal berikut terjadi seiring bertambahnya usia:

  • Tulang rawan yang melapisi sendi cenderung menipis.

  • Permukaan sendi mungkin tidak lagi dapat bergerak mulus seperti sebelumnya.

  • Sendi mungkin sedikit lebih rentan terhadap cedera.

Namun, osteoartritis bukan merupakan bagian yang tidak terelakkan dari penuaan. Gangguan ini tidak semata-mata disebabkan oleh keausan yang terjadi akibat penggunaan sendi selama bertahun-tahun. Faktor lain yang mungkin berkontribusi meliputi cedera tunggal atau berulang, gerakan abnormal, gangguan metabolik, infeksi sendi, atau gangguan sendi lainnya.

Pengobatan yang efektif, seperti obat nyeri (analgesik), olahraga dan fisioterapi, serta, dalam beberapa kasus, pembedahan dapat mengatasi gangguan ini.

Kerusakan ligamen juga umum terjadi seiring bertambahnya usia. Ligamen yang mengikat sendi cenderung menjadi kurang elastis seiring bertambahnya usia sehingga membuat sendi terasa kencang atau kaku. Perubahan ini diakibatkan oleh perubahan kimia dalam protein yang membentuk ligamen. Akibatnya, banyak orang yang sendinya menjadi kurang fleksibel seiring bertambahnya usia. Ligamen cenderung lebih mudah robek dan memakan waktu yang lebih lama untuk sembuh ketika robek. Orang dewasa yang lebih tua sebaiknya memeriksakan pola latihannya ke pelatih atau dokter sehingga latihan yang mungkin dapat merobek ligamen dapat dihindari.

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang dioleskan ke kulit pada sendi yang terpengaruh dapat menjadi pilihan yang lebih disarankan untuk lansia dengan osteoartritis pada sendi superfisial seperti tangan dan lutut. Dengan dioleskan, OAINS yang terserap lebih sedikit jika dibandingkan dengan OAINS yang diminum melalui mulut sehingga meminimalkan risiko efek samping. OAINS oral harus digunakan untuk jangka waktu sesingkat mungkin mengingat risiko perdarahan gastrointestinal dan disfungsi ginjal yang meningkat pada lansia. Asetaminofen dapat digunakan sebagai alternatif yang wajar jika penggunaan OAINS tidak dapat dilakukan, tetapi asetaminofen kurang efektif jika dibandingkan dengan OAINS sebagai analgesik.

Analgesik yang lebih kuat, seperti tramadol, mungkin terkadang diperlukan, tetapi dokter hanya akan meresepkannya jika diperlukan untuk menghindari masalah efek samping dan kemungkinan kecanduan. Selain itu, obat-obatan ini dapat menimbulkan kebingungan pada lansia.

Informasi Lebih Lanjut

Referensi berbahasa Inggris berikut ini mungkin akan berguna. Harap diperhatikan bahwa MANUAL ini tidak bertanggung jawab atas konten referensi ini.

  1. Arthritis Foundation: Informasi tentang osteoartritis dan jenis artritis lainnya serta pengobatan yang tersedia, tips gaya hidup, dan bahan bacaan lainnya

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!