Terapi Fisik (PT)

OlehZacharia Isaac, MD, Brigham and Women's Hospital
Ditinjau OlehBrian F. Mandell, MD, PhD, Cleveland Clinic Lerner College of Medicine at Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Dec 2023 | Dimodifikasi Apr 2025
v713897_id

Terapi fisik, komponen rehabilitasi, melibatkan olahraga dan memanipulasi tubuh dengan penekanan pada punggung, lengan atas, dan kaki. Terapi ini dapat meningkatkan fungsi sendi dan otot, membantu orang berdiri, menyeimbangkan badan, berjalan, dan menaiki tangga dengan lebih baik. Teknik-tekniknya meliputi

Latihan rentang gerak

Rentang gerak biasanya menjadi terbatas setelah stroke atau tirah baring untuk waktu yang lama. Rentang gerak terbatas dapat menimbulkan rasa sakit, mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalankan fungsinya, dan meningkatkan risiko kulit menjadi terkikis (kerusakan kulit), dan menimbulkan luka tekan. Rentang gerak biasanya menurun seiring bertambahnya usia, meskipun penurunan ini biasanya tidak mencegah lansia yang sehat untuk dapat merawat diri mereka sendiri.

Sebelum memulai terapi, terapis fisik sering kali mengevaluasi rentang gerak dengan instrumen yang disebut goniometer, yang mengukur sudut terbesar yang dapat dicapai oleh sendi. Terapis juga menentukan apakah gerakan terbatas tersebut disebabkan oleh ketegangan otot atau ketegangan ligamen dan tendon. Jika ketegangan otot adalah penyebabnya, sendi dapat diregangkan lebih kuat. Jika ketegangan ligamen atau tendon adalah penyebabnya, peregangan yang lembut akan dilakukan, tetapi pembedahan terkadang diperlukan sebelum menghasilkan kemajuan dengan menjalani latihan rentang gerak. Peregangan biasanya paling efektif dan paling tidak menyakitkan jika jaringan dihangatkan. Dengan demikian, terapis dapat mengaplikasikan panas terlebih dahulu.

Ada tiga jenis latihan rentang gerak:

  • Olahraga aktif adalah untuk orang yang dapat melatih otot atau sendi tanpa bantuan. Mereka harus menggerakkan anggota gerak mereka sendiri.

  • Olahraga berbantu aktif adalah untuk orang yang dapat menggerakkan otot mereka dengan sedikit bantuan atau yang dapat menggerakkan persendian tetapi merasakan nyeri saat melakukannya. Orang menggerakkan anggota gerak mereka sendiri, tetapi terapis membantu mereka melakukannya, dengan tangan atau dengan pita atau peralatan lainnya.

  • Latihan pasif adalah untuk orang yang tidak dapat berpartisipasi aktif dalam latihan. Mereka tidak perlu melakukan upaya apa pun. Terapis menggerakkan anggota gerak mereka untuk mencegah kontraktur (kekakuan otot permanen akibat kurang gerak), di antara sasaran lainnya.

Latihan rentang gerak berbantu aktif dan pasif dilakukan dengan lembut untuk menghindari cedera, meskipun beberapa ketidaknyamanan mungkin tidak dapat dihindari.

Untuk meningkatkan rentang gerak, terapis harus menggerakkan sendi yang bermasalah hingga melampaui titik nyeri, tetapi gerakan tersebut tidak boleh menyisakan nyeri (nyeri yang berlanjut setelah gerakan dihentikan). Peregangan sedang yang berkelanjutan lebih efektif daripada peregangan kuat yang bersifat sementara.

Meningkatkan Rentang Gerak Bahu

Seorang terapis menstabilkan bahu seseorang dengan satu tangan sambil perlahan mengangkat siku orang tersebut setinggi mungkin dengan tangan lainnya. Selama beberapa sesi, siku secara bertahap bergerak lebih tinggi, sehingga meningkatkan rentang gerak sendi.

Latihan penguatan otot

Banyak bentuk latihan yang meningkatkan kekuatan otot. Semua latihan melibatkan penggunaan peningkatan resistansi secara progresif. Ketika otot sangat lemah, gerakan melawan gravitasi saja sudah cukup. Seiring meningkatnya kekuatan otot, resistansi dapat ditingkatkan secara bertahap dengan menggunakan pita elastis atau beban. Dengan cara ini, ukuran (massa) dan kekuatan otot akan meningkat, dan demikian pula dengan ketahanan seseorang.

Latihan koordinasi dan keseimbangan

Latihan ini dapat membantu orang-orang yang mengalami masalah koordinasi dan keseimbangan, biasanya karena stroke atau kerusakan otak. Latihan koordinasi bertujuan untuk membantu seseorang melakukan tugas tertentu. Latihan ini melibatkan pengulangan gerakan bermakna yang bekerja pada lebih dari satu sendi dan otot, seperti mengambil benda atau menyentuh bagian tubuh.

Latihan keseimbangan awalnya dilakukan menggunakan batang paralel, dengan terapis berdiri tepat di belakang orang tersebut. Orang tersebut memindahkan tumpuan berat badan antara kaki kanan dan kiri dalam gerakan berayun. Setelah latihan ini dapat dilakukan dengan aman, tumpuan berat badan dapat dipindahkan ke depan dan ke belakang. Setelah latihan ini dikuasai, orang tersebut dapat melakukannya tanpa bantuan batang paralel.

Latihan ambulasi

Berjalan (ambulasi)—secara independen atau dengan bantuan—dapat menjadi sasaran utama rehabilitasi. Sebelum memulai latihan ambulasi, orang harus dapat menyeimbangkan diri saat berdiri. Untuk meningkatkan keseimbangan, orang biasanya memegang batang paralel dan memindahkan tumpuan berat badan dari satu sisi ke sisi lainnya dan dari depan ke belakang. Untuk menjaga mereka tetap aman, terapis berdiri di depan atau di belakang mereka. Beberapa orang perlu meningkatkan rentang gerak sendi atau kekuatan otot sebelum memulai latihan ambulasi. Sebagian orang membutuhkan perangkat ortotik seperti penyangga.

Ketika seseorang siap untuk latihan ambulasi, mereka dapat mulai menggunakan batang paralel, kemudian berjalan dengan alat bantu mekanis, seperti walker, kruk, atau tongkat. Beberapa orang perlu mengenakan sabuk bantu, yang digunakan oleh terapis untuk mencegah agar mereka tidak jatuh.

Begitu orang tersebut dapat berjalan dengan aman di permukaan yang rata, mereka mungkin diajarkan cara melangkahi trotoar atau menaiki tangga. Saat menaiki tangga, mereka diperintahkan untuk naik terlebih dahulu dengan kaki yang tidak bermasalah. Untuk menuruni tangga, mereka diperintahkan untuk turun dengan kaki yang bermasalah terlebih dahulu. Frasa "baik itu naik, buruk itu turun" dapat membantu orang untuk mengingatnya. Anggota keluarga dan orang yang merawat yang akan membantu seseorang latihan berjalan harus mempelajari cara menopang mereka dengan benar.

Tahukah Anda...

  • Bagi mereka yang kesulitan berjalan, belajar untuk berpindah dari tempat tidur ke kursi atau dari kursi roda ke toilet dapat membantu mereka hidup mandiri.

Membantu Seseorang Berjalan

Jika seseorang membutuhkan bantuan saat berjalan, anggota keluarga atau orang yang merawat dapat menempatkan lengan mereka di bawah lengan orang tersebut dan dengan lembut menggenggam lengan bawahnya. Kemudian mereka harus mengunci lengan mereka, menekan lengan atas mereka dengan kuat ke lengan atas orang tersebut. Dengan demikian, jika orang tersebut mulai jatuh, penopang dapat diberikan di pundak orang tersebut. Orang tersebut dapat mengenakan sabuk khusus yang dapat dipegang oleh orang yang merawat dari belakang, jika perlu, untuk menstabilkannya.

Latihan pengkondisian umum

Kombinasi rentang gerak, penguatan otot, dan latihan ambulasi digunakan untuk melawan efek tirah baring atau imobilisasi yang berkepanjangan. Latihan pengkondisian umum membantu meningkatkan kebugaran kardiovaskular (kemampuan jantung, paru-paru, dan pembuluh darah untuk menghantarkan oksigen ke otot yang bekerja), serta mempertahankan atau meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot.

Pelatihan berpindah tempat

Bagi banyak orang (terutama mereka yang telah mengalami fraktur panggul, amputasi, atau stroke), pelatihan berpindah tempat merupakan sasaran rehabilitasi yang penting. Mampu bergerak dengan aman dan mandiri dari tempat tidur ke kursi, dari kursi roda ke toilet, atau dari kursi ke posisi berdiri sangat penting agar tetap berada di rumah. Orang yang tidak dapat berpindah tempat tanpa bantuan biasanya memerlukan bantuan 24 jam. Orang yang merawat dapat membantu mereka berpindah tempat menggunakan perangkat khusus, seperti sabuk berjalan atau harness.

Teknik yang digunakan dalam pelatihan berpindah tempat bergantung pada apakah seseorang

  • Dapat menumpukan berat badan pada salah satu atau kedua kaki

  • Dapat menyeimbangkan tubuh dengan baik

  • Lumpuh pada satu sisi tubuh

Perangkat bantu terkadang dapat membantu. Misalnya, orang yang kesulitan berdiri dari posisi duduk dapat memperoleh manfaat dari kursi yang membantu untuk berdiri atau kursi dengan dudukan yang ditinggikan.

Meja miring

Jika orang-orang harus menjalani tirah baring ketat selama beberapa minggu atau mengalami cedera tulang belakang, tekanan darah mereka dapat menurun dengan cepat saat mereka berdiri (hipotensi ortostatik), yang menyebabkan mereka pusing. Meja miring dapat digunakan untuk membantu orang-orang tersebut. Prosedur ini dapat melatih kembali pembuluh darah untuk menyempitkan (konstriksi) dan melebarkan (dilatasi) secara tepat sebagai respons terhadap perubahan postur, sehingga membantu mengatur tekanan darah saat berubah posisi. Orang-orang berbaring menghadap ke atas di atas meja berbantalan dengan papan kaki dan ditopang pada tempatnya dengan sabuk pengaman. Meja dimiringkan dengan sangat perlahan, ditentukan oleh seberapa baik orang menoleransinya, hingga mereka nyaris tegak. Perubahan postur yang lambat memungkinkan pembuluh darah mendapatkan kembali kemampuan untuk menyempit. Berapa lama posisi tegak dipertahankan tergantung pada seberapa baik seseorang menoleransinya, tetapi tidak boleh lebih dari 45 menit.

Prosedur meja miring dilakukan sekali atau dua kali sehari. Keefektifannya bervariasi bergantung pada jenis dan tingkat disabilitas.

Informasi Lebih Lanjut

Referensi berbahasa Inggris berikut ini mungkin akan berguna. Harap diperhatikan bahwa MANUAL ini tidak bertanggung jawab atas konten referensi ini.

  1. ChoosePT.com: Situs web informasi konsumen resmi American Physical Therapy Association atau Asosiasi Terapi Fisik Amerika, yang menyediakan informasi tentang manfaat terapi fisik dan cara memilih terapis fisik

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!