Kebas

OlehMark Freedman, MD, MSc, University of Ottawa
Ditinjau OlehMichael C. Levin, MD, College of Medicine, University of Saskatchewan
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Aug 2025
v1595594_id

Kebas mengacu pada hilangnya sebagian atau seluruh sensasi. Ini bisa menjadi gejala kerusakan sistem saraf.

Orang yang mengalami mungkin tidak dapat merasakan sentuhan ringan, nyeri, suhu, atau getaran, atau mengetahui di mana letak bagian tubuh mereka (indra posisi). Ketika orang tidak tahu di mana bagian tubuh mereka, mereka mengalami masalah dengan keseimbangan dan koordinasi.

Banyak orang keliru menggunakan istilah kebas saat mengalami sensasi abnormal seperti kesemutan, tertusuk, atau sensasi pin dan jarum atau saat anggota badan terasa lemah atau lumpuh—mungkin sebagian karena orang yang kebas sering juga mengalami sensasi dan gejala abnormal tersebut. Adanya gejala lain bergantung pada apa yang menyebabkan kebas.

Jika kebas telah terjadi dalam waktu yang lama, terutama di kaki, hal ini dapat menyebabkan masalah lain. Orang mungkin akan mengalami kesulitan berjalan dan mengemudi dan mungkin lebih mudah terjatuh. Mereka mungkin tidak menyadari adanya infeksi, luka kaki (ulkus), dan cedera karena mereka juga tidak dapat merasakan nyeri. Dalam kasus tersebut, pengobatan mungkin tertunda.

Jalur sensasi

Agar seseorang dapat merasakan sensasi secara normal, reseptor sensorik (ujung khusus dari serabut saraf sensorik di kulit) harus mendeteksi informasi di dalam dan di sekitar tubuh. Reseptor-reseptor ini kemudian harus mengirimkan sinyal di sepanjang jalur berikut:

  • Melalui saraf sensorik (saraf-saraf dari kulit ke sumsum tulang belakang)

  • Melalui akar saraf tulang belakang, yang terbentuk oleh saraf sensorik yang bergabung menjadi cabang pendek tebal yang melewati tulang punggung (vertebra) untuk terhubung dengan sumsum tulang belakang (lihat gambar Bagaimana Sumsum Tulang Belakang Terorganisir)

  • Ke atas sampai sumsum tulang belakang

  • Melalui batang otak

  • Ke bagian otak yang merasakan dan menafsirkan sinyal-sinyal ini (dalam otak besar)

Untuk beberapa bagian tubuh, jalur ini mencakup pleksus atau cauda equina.

Pleksus adalah jaringan serat saraf sensorik dan serat saraf motorik (yang membawa sinyal dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot dan bagian tubuh lainnya). Pada pleksus, serat saraf ini digabungkan dan disortir untuk melayani area tubuh tertentu. Serat kemudian bercabang dari pleksus menjadi saraf perifer. Ada 4 pleksus di badan.

Cauda equina adalah sekumpulan serat akar saraf tulang belakang di bagian bawah tulang belakang. Struktur ini menyerupai ekor kuda, yang merupakan arti namanya dalam bahasa Latin. Ini memberikan sensasi pada paha, bokong, alat kelamin, dan area di antara keduanya, yang disebut area pelana karena area tersebut adalah area tubuh yang akan menyentuh pelana.

Penyebab Kebas

Kebas terjadi ketika salah satu bagian dari jalur sensasi tidak berfungsi, biasanya karena gangguan atau obat.

Banyak kondisi yang dapat menyebabkan kebas dengan berbagai cara. Misalnya, ini dapat:

Tekanan pada bagian jalur yang berbeda memiliki berbagai penyebab, bergantung pada bagian jalur yang terdampak (lihat tabel Beberapa Penyebab dan Ciri-ciri Kebas), seperti berikut ini:

Evaluasi untuk Kebas

Mengingat begitu banyak gangguan yang dapat menyebabkan kebas, dokter mengajukan pertanyaan secara sistematis, berfokus pada penyebab yang lebih mungkin.

Tanda-tanda bahaya

Pada orang yang mengalami kebas, gejala berikut ini perlu dikhawatirkan:

  • Kebas yang terjadi tiba-tiba (dalam menit atau jam)

  • Kelemahan yang menyertai kebas dan yang dimulai tiba-tiba atau dengan cepat (dalam beberapa jam atau hari)

  • Kebas atau kelemahan yang menyebar dengan cepat ke atas atau ke bawah tubuh, melibatkan lebih banyak bagian tubuh

  • Kesulitan bernapas

  • Kebas di paha, bokong, alat kelamin, dan area di antara mereka (area pelana) dan hilangnya kendali untuk BAK dan BAB (inkontinensia)

  • Kebas di kedua sisi di bawah tingkat tertentu dari tubuh (seperti di bawah dada tengah)

  • Kebas pada seluruh tungkai atau lengan

  • Hilangnya sensasi pada wajah dan tubuh

Kapan harus berkunjung ke dokter

Orang yang memiliki tanda peringatan harus segera pergi ke rumah sakit. Orang yang tidak memiliki tanda peringatan harus menghubungi dokter mereka. Dokter dapat memutuskan seberapa cepat mereka perlu diperiksa berdasarkan gejalanya.

Tindakan dokter

Dokter memulai dengan menanyakan bagian tubuh mana yang terpengaruh. Pola bagian tubuh yang mengalami kebas sering kali mengindikasikan bagian mana dari jalur saraf yang mengalami gangguan:

  • Bagian dari anggota badan: Saraf perifer atau terkadang kerusakan akar saraf tulang belakang

  • Lengan dan tungkai pada sisi tubuh yang sama: Gangguan fungsi otak

  • Kedua sisi tubuh di bawah tingkat tubuh tertentu: Gangguan fungsi sumsum tulang belakang, seperti yang terjadi pada mielitis transversal (yang menyebabkan peradangan di seluruh lebar sumsum tulang belakang)

  • Kedua sisi, terutama di tangan dan kaki: Gangguan simultan pada banyak saraf perifer di seluruh tubuh (polineuropati)

Dokter menanyakan gejala dan riwayat medis orang tersebut. Dokter juga melakukan pemeriksaan fisik. Apa yang mereka temukan selama pemeriksaan riwayat dan pemeriksaan fisik sering kali menunjukkan penyebab dan tes yang mungkin perlu dilakukan (lihat tabel Beberapa Penyebab dan Ciri-ciri Kebas).

Dokter meminta orang tersebut untuk menggambarkan tentang kebas yang dialaminya. Kemudian dokter dapat mengajukan pertanyaan spesifik:

  • Ketika kebas mulai terjadi

  • Seberapa cepat kebas dimulai

  • Apakah orang tersebut juga memiliki gejala lain seperti sensasi abnormal, kelemahan atau kelumpuhan, kehilangan kontrol BAB atau BAK, retensi urine, masalah penglihatan, kesulitan menelan, atau kemunduran fungsi mental

  • Apakah ada kejadian, seperti tekanan pada anggota tubuh, cedera, tidur dengan posisi yang tidak nyaman, atau infeksi, yang memicu gejala-gejala tersebut

Mengetahui seberapa cepat kebas dan gejala lainnya dimulai akan membantu dokter menentukan jenis gangguan.

Orang tersebut akan ditanyai tentang gejala-gejala yang mungkin menunjukkan penyebabnya. Misalnya, nyeri punggung dan/atau leher menunjukkan adanya osteoartritis, diskus yang pecah, atau gangguan lain yang memberi tekanan pada sumsum tulang belakang.

Dokter juga akan menanyakan apakah orang tersebut pernah mengalami gangguan yang dapat menyebabkan kebas, terutama diabetes, penyakit ginjal kronis, infeksi (seperti infeksi HIV atau penyakit Lyme), stroke, atau artritis. Dokter dapat menanyakan apakah ada anggota keluarga yang mengalami gejala serupa atau memiliki gangguan keturunan yang memengaruhi sistem saraf. Dokter juga akan bertanya kepada orang tersebut tentang penggunaan obat-obatan dan zat-zat (termasuk obat-obatan terlarang), dan tentang kemungkinan paparan racun.

Pemeriksaan fisik meliputi evaluasi lengkap sistem saraf (pemeriksaan neurologis), dengan fokus pada pengujian sensasi (apakah orang tersebut dapat merasakan rangsangan, seperti sentuhan dan suhu, secara normal), serta refleks dan fungsi otot.

Tabel
Tabel

Pengujian

Pengujian tidak diperlukan jika diagnosisnya jelas dan pengobatan hanya melibatkan tindakan umum (seperti istirahat atau bidai)—misalnya, dalam beberapa kasus sindrom carpal tunnel.

Dalam kasus lain, tes dilakukan berdasarkan jika menurut dokter masalahnya adalah:

  • Untuk saraf sensorik, pleksus, atau akar saraf tulang belakang: Pemeriksaan konduksi saraf dan elektromiografi

  • Untuk pleksus: Pemeriksaan konduksi saraf dan elektromiografi dan terkadang pencitraan resonansi magnetik (magnetic resonance imaging, MRI) setelah agen kontras diinjeksikan ke pembuluh darah

  • Untuk otak atau sumsum tulang belakang: MRI atau, jika MRI tidak tersedia, tomografi komputer (computed tomography, CT)

Pemeriksaan konduksi saraf dan elektromiografi sering dilakukan bersamaan. Pemeriksaan konduksi saraf menggunakan elektroda atau jarum kecil untuk menstimulasi saraf. Kemudian dokter mengukur seberapa cepat saraf mentransmisikan sinyal. Untuk elektromiografi, jarum kecil dimasukkan ke dalam otot untuk mencatat aktivitas listriknya saat otot beristirahat dan saat berkontraksi.

Tes lain kemudian dilakukan untuk mengidentifikasi gangguan spesifik. Sebagai contoh, jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya polineuropati, dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa berbagai penyebabnya (seperti diabetes, gangguan ginjal, atau kekurangan vitamin).

Pengobatan Kebas

Kondisi yang menyebabkan kebas diperbaiki atau diobati bila memungkinkan. Metode dan obat lain (seperti yang digunakan untuk mengobati nyeri neuropatik) dapat membantu meringankan gejala.

Tindakan umum dapat membantu meredakan gejala dan mencegah masalah tambahan. Tindakan pencegahan untuk mencegah cedera diperlukan karena orang yang kebas cenderung tidak merasakan ketidaknyamanan. Jika kaki mereka kebas, terutama jika sirkulasi terganggu, mereka harus mengenakan kaus kaki dan sepatu yang pas dan harus memeriksa apakah ada kerikil atau benda asing lainnya sebelum mengenakan sepatu mereka. Orang tersebut harus sering memeriksa kaki mereka untuk melihat adanya luka dan tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan. Jika tangan atau jari-jari kebas, orang tersebut harus berhati-hati saat menangani benda yang bisa menjadi panas atau tajam.

Jika orang tersebut mengalami kesulitan berjalan atau kehilangan posisi mereka (di mana bagian tubuh berada), terapi fisik dapat membantu mereka belajar berjalan dengan lebih aman dan mencegah jatuh.

Orang-orang ini harus menyadari bahwa mereka mungkin mengalami masalah mengemudi, dan jika demikian, mereka harus berbicara dengan dokter mereka tentang masalah tersebut.

Poin-poin Penting

  • Kebas adalah hilangnya sensasi sebagian atau seluruhnya dan sering disertai dengan sensasi abnormal, seperti kesemutan.

  • Kebas, yang memiliki banyak penyebab, terjadi ketika salah satu bagian dari jalur dari reseptor sensorik pada kulit ke otak mengalami gangguan.

  • Jika orang tersebut mengalami tanda peringatan, mereka harus segera mengunjungi dokter.

  • Memberitahukan kepada dokter bagian tubuh mana yang terpengaruh dan seberapa cepat gejala berkembang akan membantu dokter mengidentifikasi lokasi dan penyebab kerusakan.

  • Pengujian biasanya dimulai dengan pemeriksaan konduksi saraf dan elektromiografi jika saraf sensorik, pleksus, atau akar saraf tulang belakang diduga terpengaruh atau dengan MRI jika otak atau saraf tulang belakang diduga terpengaruh.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!