Nyeri Sendi: Banyak Sendi

(Nyeri Sendi Poliartikular)

OlehAlexandra Villa-Forte, MD, MPH, Cleveland Clinic
Ditinjau OlehBrian F. Mandell, MD, PhD, Cleveland Clinic Lerner College of Medicine at Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Apr 2025
v8377582_id

Nyeri yang melibatkan lebih dari satu sendi disebut nyeri sendi poliartikular. Sendi dapat terasa nyeri (artralgia) atau dapat juga mengalami peradangan (artritis).

Nyeri yang tampaknya berasal dari sendi terkadang berasal dari bagian di luar sendi, seperti ligamen, tendon, atau otot (lihat Pengantar untuk Biologi Sistem Muskuloskeletal). Contoh gangguan tersebut adalah bursitis dan tendinitis.

Nyeri sendi yang sebenarnya (artralgia) dapat disertai atau tidak disertai radang sendi (artritis). Gejala paling umum dari radang sendi adalah nyeri. Sendi yang meradang juga dapat terasa hangat dan membengkak, dan kulit di atasnya terkadang berwarna merah. Artritis hanya dapat memengaruhi persendian lengan dan tungkai atau juga persendian bagian tengah kerangka, seperti tulang belakang atau pinggul. Nyeri dapat terjadi hanya ketika sendi digerakkan atau mungkin terjadi saat diistirahatkan. Gejala lain seperti ruam, demam, nyeri mata, atau nyeri mulut dapat muncul tergantung penyebab nyeri sendi tersebut.

Gangguan yang berbeda cenderung memengaruhi jumlah sendi yang berbeda. Karena itu, dokter mempertimbangkan berbagai penyebab nyeri ketika nyeri terjadi pada satu sendi (lihat Nyeri Sendi: Pada Satu Sendi) dibandingkan ketika nyeri terjadi pada lebih dari satu sendi. Ketika melibatkan beberapa sendi, beberapa gangguan lebih cenderung memengaruhi sendi yang sama di kedua sisi tubuh (misalnya, kedua lutut atau kedua tangan) daripada gangguan lainnya. Gangguan disebut artritis simetris. Selain itu, pada beberapa gangguan, serangan arthritis tetap terjadi pada sendi yang sama sepanjang serangan. Pada gangguan lain, artritis berpindah dari satu sendi ke sendi lain (radang sendi migrasi).

Penyebab Nyeri pada Banyak Sendi

Dalam kebanyakan kasus, penyebab nyeri yang berasal dari beberapa sendi adalah artritis. Gangguan yang menyebabkan arthritis dapat berbeda-beda dengan kecenderungan tertentu, seperti berikut ini:

  • Jumlah dan jenis sendi yang biasanya terpengaruh

  • Apakah bagian tengah kerangka, seperti tulang belakang atau pinggul, biasanya terpengaruh

  • Apakah artritis tersebut muncul secara tiba-tiba (akut) atau sudah berlangsung lama (kronis)

Artritis akut yang memengaruhi beberapa sendi paling sering terjadi karena:

Penyebab artritis akut yang lebih jarang pada beberapa sendi antara lain penyakit Lyme dan pirai (gangguan yang juga dapat memengaruhi hanya satu sendi), infeksi bakteri gonore dan streptokokus, dan artritis reaktif (artritis yang terjadi setelah infeksi saluran pencernaan atau saluran kemih).

Artritis kronis yang memengaruhi beberapa sendi paling sering terjadi karena:

Sejumlah gangguan peradangan kronis dapat memengaruhi tulang belakang serta persendian lengan dan tungkai (disebut persendian perifer). Sejumlah gangguan yang lain lebih sering memengaruhi bagian tertentu dari tulang belakang. Misalnya, spondilitis ankilosis lebih sering memengaruhi bagian bawah (lumbal) tulang belakang, sementara artritis reumatoid lebih sering memengaruhi bagian atas (servikal) tulang belakang di leher.

Gangguan paling umum di luar sendi yang menyebabkan nyeri di sekitar sendi adalah:

Bursitis dan tendinitis sering terjadi akibat cedera dan biasanya hanya memengaruhi satu sendi. Namun, gangguan tertentu menyebabkan bursitis atau tendinitis pada banyak sendi.

Pemeriksaan Nyeri pada Banyak Sendi

Dalam memeriksa nyeri sendi, dokter akan terlebih dahulu mencoba memutuskan apakah nyeri sendi tersebut disebabkan oleh gangguan sendi atau penyakit serius di seluruh tubuh (sistemis). Gangguan serius di seluruh tubuh mungkin memerlukan pengobatan segera yang spesifik. Informasi berikut dapat membantu penderita memutuskan kapan harus pergi ke dokter dan mengetahui apa yang diharapkan selama pemeriksaan.

Tanda-tanda bahaya

Pada orang dengan nyeri pada lebih dari satu sendi, gejala-gejala yang harus segera diperiksa meliputi:

  • Pembengkakan, sensasi hangat, dan kemerahan pada sendi

  • Ruam kulit, bintik-bintik, bercak ungu, atau lubang kuku baru

  • Seriawan atau luka pada hidung atau pada alat kelamin

  • Nyeri dada, sesak napas, atau batuk baru atau parah

  • Nyeri perut

  • Demam, keringat, penurunan berat badan, atau menggigil

  • Nyeri mata atau kemerahan

Kapan harus berkunjung ke dokter

Penderita yang mengalami tanda-tanda bahaya harus segera mengunjungi dokter. Penderita yang tidak mengalami tanda-tanda bahaya harus menghubungi dokter. Dokter memutuskan seberapa cepat mereka perlu diperiksa berdasarkan keparahan dan lokasi nyeri, apakah sendi membengkak, apakah penyebabnya telah didiagnosis sebelumnya, dan faktor-faktor lainnya. Biasanya, penundaan selama beberapa hari tidak berbahaya bagi penderita yang tidak mengalami tanda-tanda bahaya.

Tindakan dokter

Dokter terlebih dahulu mengajukan pertanyaan tentang gejala dan riwayat medis orang tersebut. Kemudian, dokter melakukan pemeriksaan fisik. Hal yang ditemukan dokter selama anamnesis dan pemeriksaan fisik biasanya memberikan petunjuk mengenai penyebab nyeri sendi dan tes yang mungkin perlu dilakukan (lihat tabel Beberapa Penyebab dan Ciri-Ciri Nyeri pada Lebih dari Satu Sendi).

Dokter akan bertanya tentang tingkat keparahan nyeri, kemunculannya (tiba-tiba atau bertahap), perkembangan gejala dari waktu ke waktu, dan peningkatan atau penurunan nyeri (misalnya, ketika diistirahatkan atau digerakkan atau waktu dalam sehari ketika gejala memburuk atau mereda). Dokter juga bertanya tentang kekakuan dan pembengkakan sendi, gangguan sendi yang terdiagnosis sebelumnya, dan risiko paparan infeksi menular seksual dan penyakit Lyme.

Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik lengkap. Dokter memeriksa semua sendi (termasuk sendi tulang belakang) untuk memastikan adanya pembengkakan, kemerahan, sensasi hangat, nyeri tekan, dan bunyi yang timbul saat sendi digerakkan (disebut krepitus). Sendi-sendi tersebut akan digerakkan sepanjang rentang gerak penuhnya, pertama oleh penderita sendiri tanpa bantuan (disebut rentang gerak aktif) dan kemudian oleh dokter (disebut rentang gerak pasif). Pemeriksaan ini membantu menentukan bagian yang menyebabkan nyeri dan adanya peradangan. Tes ini juga memeriksa adanya luka pada mata, mulut, hidung, dan area kelamin atau tanda-tanda peradangan lainnya. Kulit diperiksa untuk melihat adanya ruam. Kelenjar getah bening diraba dan paru-paru serta jantung diperiksa. Dokter biasanya menguji fungsi sistem saraf sehingga mereka dapat mendeteksi gangguan otot atau saraf.

Beberapa temuan memberikan petunjuk tentang penyebabnya. Misalnya, jika nyeri tekan berada di sekitar sendi tetapi tidak pada sendi, kemungkinan penyebabnya adalah bursitis atau tendinitis. Jika nyeri tekan muncul di banyak area selain sendi, fibromialgia dapat terjadi. Jika terdapat nyeri tekan pada tulang belakang dan sendi, kemungkinan penyebabnya adalah osteoartritis, artritis reaktif, spondilitis ankilosis, dan artritis psoriasis. Temuan di tangan dapat membantu dokter membedakan antara artritis reumatoid dan osteoartritis, dua jenis artritis yang umum terjadi. Misalnya, artritis reumatoid lebih mungkin memengaruhi sendi besar pada jari (yang menghubungkan jari dengan tangan) dan pergelangan tangan. Osteoartritis cenderung melibatkan sendi jari di dekat kuku. Pada osteoartritis, pergelangan tangan tidak akan terpengaruh, kecuali pada pangkal ibu jari.

Tabel
Tabel

Pengujian

Tes berikut ini adalah yang paling penting secara keseluruhan:

  • Pengujian cairan sendi

  • Tes darah untuk autoantibodi

  • Laju endap darah (LED) dan kadar protein C-reaktif

Jika sendi membengkak, dokter biasanya memasukkan jarum ke dalam sendi untuk mengambil sampel cairan di dalam sendi untuk pengujian (prosedur yang disebut aspirasi sendi atau artrosentesis). Dokter mengebaskan area tersebut sebelum mengambil sampel sehingga penderita hanya mengalami sedikit nyeri atau tidak sama sekali selama prosedur tersebut. Dokter biasanya melakukan kultur pada cairan tersebut untuk memeriksa adanya infeksi. Dokter menggunakan mikroskop untuk melihat kristal dalam cairan tersebut yang menunjukkan pirai atau gangguan terkait. Jumlah sel darah putih dalam cairan tersebut menunjukkan adanya peradangan pada sendi.

Dokter biasanya juga melakukan tes darah untuk autoantibodi. Contoh uji tersebut adalah antibodi antinuklear, anti–double-stranded DNA, anticyclic citrullinated peptide, dan rheumatoid factor. Autontibodi dalam darah dapat menunjukkan gangguan autoimun seperti artritis reumatoid atau lupus eritematosus sistemis.

LED adalah tes yang mengukur laju sel darah merah mengendap ke bagian bawah tabung uji yang mengandung sampel darah. Darah yang mengendap dengan cepat biasanya mengindikasikan adanya peradangan di seluruh tubuh (sistemis), tetapi banyak faktor lain yang dapat memengaruhi tes LED, termasuk usia dan anemia, sehingga tes ini terkadang tidak akurat. Untuk membantu menentukan terjadinya peradangan di seluruh tubuh, dokter terkadang melakukan tes darah lain yang disebut protein C-reaktif (protein yang bersirkulasi di dalam darah dan kadarnya meningkat drastis jika terjadi peradangan).

Tes pencitraan terkadang diperlukan, terutama jika ada kemungkinan tumor tulang atau sendi. Sinar-x dilakukan terlebih dahulu, tetapi pencitraan tomografi terkomputasi (CT) atau pencitraan resonansi magnetik (MRI) terkadang diperlukan.

Jika diduga ada gangguan tertentu, tes lain mungkin diperlukan (lihat tabel Beberapa Penyebab dan Ciri-Ciri Nyeri pada Lebih dari Satu Sendi).

Pengobatan Nyeri pada Banyak Sendi

Gangguan kronis juga diobati. Misalnya, penderita gangguan autoimun (seperti lupus eritematosus sistemis) mungkin memerlukan obat yang menekan sistem imun. Penderita infeksi gonore pada sendi membutuhkan antibiotik.

Gejala biasanya dapat diredakan sebelum diagnosis diketahui. Peradangan biasanya dapat diatasi dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Nyeri tanpa peradangan biasanya diobati dengan lebih aman menggunakan asetaminofen. Memobilisasi sendi dengan bidai atau tali penggantung terkadang dapat meredakan nyeri. Kompres panas (misalnya, dengan bantalan pemanas) dapat mengurangi nyeri dengan meredakan kejang pada otot di sekitar sendi (misalnya, setelah cedera). Kompres dingin (misalnya, dengan es) dapat membantu meredakan nyeri yang disebabkan oleh radang sendi. Kompres panas atau dingin harus diaplikasikan selama setidaknya 15 menit setiap kali agar dapat menembus cukup dalam. Kulit harus dilindungi dari panas dan dingin yang ekstrem. Misalnya, es harus dimasukkan ke dalam kantong es karet atau kantong plastik yang dibungkus dengan handuk.

Setelah nyeri dan peradangan akut berkurang, fisioterapi dapat berguna untuk mendapatkan kembali atau mempertahankan rentang gerak dan memperkuat otot-otot di sekitarnya. Pada penderita artritis kronis, aktivitas fisik yang berkelanjutan penting untuk mencegah kekakuan sendi permanen (kontraktur) dan kehilangan otot (atrofi).

Penting untuk Lansia: Nyeri Sendi

Osteoartritis adalah penyebab paling umum dari nyeri pada banyak sendi yang dialami lansia.

Meski lebih banyak terjadi pada orang dewasa muda (yang berusia 30 hingga 40 tahun), artritis reumatoid juga dapat mulai terjadi pada usia lanjut (di atas 60 tahun).

Individu berusia di atas 50 tahun yang mengalami kaku dan nyeri pinggul dan bahu yang biasanya memburuk di pagi hari dapat mengalami reumatik polimialgia. Mengenali reumatik polimialgia penting karena mengobatinya dapat membantu mencegah masalah lain.

Pirai pada perempuan lansia cenderung memengaruhi sendi interfalangeal distal (DIP) pada tangan (buku jari pertama dari ujung jari) dan dapat disalahartikan sebagai osteoartritis tangan yang parah, terutama jika mereka tidak memiliki riwayat kekambuhan pirai sebelumnya.

Poin-poin Penting

  • Nyeri akut pada beberapa sendi paling sering terjadi karena peradangan, pirai, atau pertanda awal atau kambuhnya gangguan sendi kronis.

  • Nyeri kronis pada beberapa sendi biasanya disebabkan oleh osteoartritis atau gangguan peradangan (seperti artritis reumatoid) atau, pada anak, artritis idiopatik juvenil.

  • Ketika ada banyak cairan yang terakumulasi di dalam sendi, sampel cairan biasanya harus diambil dan diuji.

  • Aktivitas fisik seumur hidup membantu mempertahankan rentang gerak pada penderita artritis kronis.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!