Infeksi Streptokokus

(Infeksi Streptokokus)

OlehLarry M. Bush, MD, FACP, Charles E. Schmidt College of Medicine, Florida Atlantic University;
Maria T. Vazquez-Pertejo, MD, FACP, Wellington Regional Medical Center
Ditinjau OlehBrenda L. Tesini, MD, University of Rochester School of Medicine and Dentistry
Ditinjau/Direvisi Mar 2023 | Dimodifikasi Apr 2025
v784065_id

Infeksi Streptokokus disebabkan oleh salah satu dari beberapa spesies Streptococcus. Bakteri gram positif berbentuk bola (kokus) ini (lihat gambar Beragam Bentuk Bakteri) menyebabkan banyak gangguan, termasuk radang tenggorokan streptokokus, pneumonia, serta infeksi pada luka, kulit, katup jantung, dan aliran darah.

  • Berbagai kelompok bakteri ini menyebar dengan cara yang berbeda—misalnya, melalui batuk atau bersin, melalui kontak dengan luka atau borok yang terinfeksi, atau selama persalinan melalui vagina (dari ibu kepada anak).

  • Infeksi ini memengaruhi berbagai area tubuh, termasuk tenggorokan, telinga tengah, sinus, paru-paru, kulit, jaringan di bawah kulit, katup jantung, dan aliran darah.

  • Gejalanya meliputi jaringan yang membengkak yang memerah dan terasa nyeri, luka berkeropeng, nyeri tenggorokan (streptokokus), dan ruam, bergantung pada area yang terkena.

  • Dokter mungkin dapat mendiagnosis infeksi berdasarkan gejala dan dapat menegakkan diagnosis dengan mengidentifikasi bakteri dalam sampel jaringan yang terinfeksi, terkadang dilengkapi dengan tes pencitraan.

  • Antibiotik diberikan secara oral atau, untuk infeksi serius, melalui pembuluh vena.

(Lihat juga Gambaran Umum Bakteri.)

Banyak spesies streptokokus hidup tanpa menimbulkan bahaya di dalam dan pada permukaan tubuh. Beberapa spesies yang dapat menyebabkan infeksi juga ada pada beberapa orang yang sehat, tetapi tidak menimbulkan gejala. Orang-orang ini disebut pembawa.

Jenis streptokokus

Streptokokus dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tampilannya ketika tumbuh di laboratorium dan pada komponen kimianya yang berbeda. Setiap kelompok cenderung menghasilkan infeksi tertentu. Kelompok-kelompok yang paling cenderung menyebabkan penyakit pada orang-orang di antaranya

Satu spesies—Streptococcus pneumoniae (pneumokokus)—biasanya dianggap terpisah (lihat Infeksi Pneumokokus).

Tabel
Tabel

Penyebaran infeksi streptokokus

Streptokokus Kelompok A menyebar melalui yang berikut ini:

  • Menghirup droplet sekresi dari hidung atau tenggorokan yang menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin

  • Kontak dengan luka atau borok terinfeksi pada kulit

Biasanya, bakteri tidak menyebar melalui kontak biasa, tetapi dapat menyebar di lingkungan yang ramai seperti asrama, sekolah, dan barak militer. Setelah 24 jam menjalani pengobatan antibiotik, seseorang tidak lagi dapat menyebarkan bakteri kepada orang lain.

Streptokokus kelompok B dapat menyebar kepada bayi baru lahir melalui sekresi vagina selama persalinan vagina.

Streptokokus viridans menghuni mulut orang sehat tetapi dapat menyerang aliran darah, terutama pada orang yang mengalami peradangan periodontal, dan menginfeksi katup jantung (menyebabkan endokarditis).

Gejala Infeksi Streptokokus

Gejala infeksi streptokokus bervariasi, bergantung pada lokasi infeksi:

  • Selulitis: Kulit yang terinfeksi menjadi merah, dan jaringan di bawahnya membengkak, sehingga menimbulkan rasa sakit.

  • Impetigo: Biasanya, borok berkeropeng dengan kerak kekuningan akan terbentuk.

  • Fasciitis nekrotikan: Infeksi pada jaringan ikat yang menutupi otot (fasia). Seseorang dapat tiba-tiba menggigil, demam, merasa sakit dan nyeri tekan yang parah di area yang terkena. Kulit mungkin terlihat normal hingga infeksinya parah.

  • Radang tenggorokan streptokokus (faringitis): Infeksi ini biasanya terjadi pada anak-anak berusia 5 hingga 15 tahun. Anak-anak di bawah usia 3 tahun jarang terkena radang tenggorokan streptokokus. Gejala sering muncul tiba-tiba. Tenggorokan menjadi nyeri. Anak-anak juga dapat menggigil, demam, sakit kepala, mual, muntah, dan umumnya merasa kurang sehat (malaise). Tenggorokan berwarna merah seperti daging sapi, dan tonsil membengkak, disertai atau tanpa disertai bercak-bercak nanah. Kelenjar getah bening di leher biasanya membesar dan terasa nyeri jika ditekan. Meskipun demikian, anak-anak di bawah 3 tahun mungkin tidak mengalami gejala ini. Mereka mungkin hanya mengalami pilek. Jika orang dengan nyeri tenggorokan mengalami batuk, mata merah, suara serak, diare, atau hidung tersumbat, penyebabnya mungkin adalah infeksi virus, bukan infeksi streptokokus.

  • Demam Scarlet: Ruam muncul terlebih dahulu di wajah, kemudian menyebar ke batang tubuh dan anggota gerak. Ruam terasa seperti ampelas kasar. Ruam memburuk pada lipatan kulit, seperti lekukan antara tungkai dan batang tubuh. Setelah ruam memudar, kulit akan mengelupas. Bentol-bentol merah berkembang di lidah, yang dilapisi dengan selaput putih kekuningan. Selaput tersebut kemudian mengelupas, dan lidah tampak seperti daging merah (lidah stroberi).

Demam Scarlet jarang terjadi saat ini, tetapi wabahnya masih terjadi. Program ini cenderung menyebar ketika orang-orang melakukan kontak erat antara satu sama lain—misalnya, di sekolah atau pusat penitipan anak. Demam scarlet terjadi terutama pada anak-anak, biasanya setelah mengalami radang tenggorokan streptokokus tetapi terkadang setelah terkena infeksi kulit streptokokus.

Komplikasi infeksi streptokokus

Jika tidak diobati, infeksi streptokokus dapat menyebabkan komplikasi. Beberapa komplikasi terjadi akibat penyebaran infeksi ke jaringan di dekatnya. Misalnya, infeksi telinga dapat menyebar ke sinus, sehingga menyebabkan sinusitis, atau ke tulang mastoid (tulang menonjol di belakang telinga), sehingga menyebabkan mastoiditis.

Komplikasi lain melibatkan organ yang jauh. Misalnya, beberapa orang mengalami peradangan ginjal (glomerulonefritis) atau demam rematik.

Sindrom syok toksik menyebabkan gejala progresif cepat dan parah yang meliputi demam, ruam, tekanan darah rendah yang berbahaya, dan kegagalan beberapa organ. Hal ini disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh streptokokus kelompok A atau Staphylococcus aureus.

Diagnosis Infeksi Streptokokus

  • Untuk radang tenggorokan streptokokus, dilakukan tes cepat dan/atau kultur sampel yang diambil dari tenggorokan

  • Untuk selulitis dan impetigo, sering kali dilakukan evaluasi oleh dokter

  • Untuk fasciitis nekrotikan, dilakukan tes pencitraan (seperti CT), kultur, dan sering kali bedah eksploratif

Penyakit streptokokus yang berbeda didiagnosis secara berbeda.

Radang tenggorokan streptokokus

Dokter mencurigai adanya radang tenggorokan streptokokus berdasarkan gejala berikut:

  • Demam

  • Pembesaran dan nyeri tekan kelenjar getah bening di leher

  • Nanah di dalam atau pada tonsil

  • Tidak ada batuk

Alasan utama mendiagnosis radang tenggorokan streptokokus adalah untuk mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi (seperti demam rematik) dengan menggunakan antibiotik. Karena gejala radang tenggorokan streptokokus kelompok A sering kali mirip dengan infeksi tenggorokan akibat virus (dan infeksi virus tidak boleh diobati dengan antibiotik), tes dengan kultur tenggorokan atau tes lain perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan untuk menentukan cara mengobati infeksi.

Beberapa tes diagnostik (disebut tes cepat) dapat diselesaikan dalam hitungan menit. Untuk tes ini, tangkai usap digunakan untuk mengambil sampel dari tenggorokan. Jika hasil ini menunjukkan infeksi (hasil positif), diagnosis radang tenggorokan streptokokus dapat ditegakkan, dan kultur tenggorokan, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk diproses, tidak diperlukan. Meskipun demikian, hasil dari tes cepat terkadang menunjukkan tidak ada infeksi meskipun ternyata ada infeksi (disebut hasil negatif palsu). Jika hasilnya negatif pada anak-anak dan remaja, kultur perlu dilakukan. Sampel yang diambil dari tenggorokan dengan sampel usap dikirim ke laboratorium sehingga streptokokus kelompok A, jika ada, dapat dibiakkan (dibuat kultur) semalaman. Pada orang dewasa, hasil negatif tidak memerlukan konfirmasi dengan kultur karena insiden infeksi streptokokus dan risiko demam rematik pada orang dewasa sangat rendah.

Jika streptokokus kelompok A diidentifikasi, dapat dilakukan pengujian untuk menentukan antibiotik mana yang efektif (proses yang disebut tes kerentanan).

Apabila seseorang melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi streptokokus, dilakukan pemeriksaan bakteri jika mereka memiliki gejala atau pernah mengalami komplikasi karena infeksi streptokokus.

Tahukah Anda...

  • Dokter tidak dapat memastikan hanya dengan melihat apakah nyeri tenggorokan disebabkan oleh infeksi streptokokus atau virus. Tes kultur streptokokus perlu dilakukan.

Selulitis dan impetigo

Selulitis dan impetigo sering kali dapat didiagnosis berdasarkan gejala, meskipun kultur sampel yang diambil dari borok impetigo sering kali dapat membantu dokter mengidentifikasi mikroorganisme lain yang mungkin menjadi penyebabnya, seperti Staphylococcus aureus.

Fasciitis nekrotikan

Untuk mendiagnosis fasciitis nekrotikan, dokter sering menggunakan pemeriksaan sinar-x, tomografi terkomputasi (CT), atau pencitraan resonansi magnetik (MRI), dan kultur. Bedah eksploratif sering kali diperlukan untuk menegakkan diagnosis.

Pengobatan Infeksi Streptokokus

  • Antibiotik (biasanya penisilin)

  • Untuk fasciitis nekrotikan, dilakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan mati

Radang tenggorokan streptokokus

Radang tenggorokan streptokokus biasanya sembuh dalam waktu 1 hingga 2 minggu, bahkan tanpa pengobatan.

Antibiotik mempersingkat durasi gejala pada anak-anak, tetapi hanya memiliki efek sedang terhadap gejala pada remaja dan orang dewasa. Namun demikian, antibiotik diberikan untuk membantu mencegah penyebaran infeksi ke telinga tengah, sinus, dan tulang mastoid, serta mencegah penyebaran kepada orang lain. Terapi antibiotik juga membantu mencegah demam rematik, meskipun tidak dapat mencegah peradangan ginjal (glomerulonefritis). Biasanya pemberian antibiotik tidak perlu segera dimulai. Menunggu 1 hingga 2 hari hingga hasil kultur keluar sebelum memulai antibiotik tidak meningkatkan risiko demam rematik. Pengecualian adalah jika ada anggota keluarga yang mengalami atau pernah mengalami demam rematik. Kemudian, setiap infeksi streptokokus yang dialami anggota keluarga mana pun harus diobati sesegera mungkin.

Biasanya, penisilin atau amoksisilin diberikan secara oral selama 10 hari. Satu injeksi penisilin (benzatin) jangka panjang dapat diberikan. Orang yang tidak dapat meminum penisilin dapat diberi eritromisin, klaritromisin, atau klindamisin secara oral selama 10 hari atau azitromisin selama 5 hari.

Bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan streptokokus tidak pernah resistan terhadap penisilin. Di Amerika Serikat, sekitar 5% hingga 10% bakteri ini resistan terhadap eritromisin dan antibiotik terkait (azitromisin dan klaritromisin), tetapi di beberapa negara, lebih dari 10% bersifat resistan.

Demam, sakit kepala, dan nyeri tenggorokan dapat diobati dengan asetaminofen atau obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), yang mengurangi nyeri dan demam. Meskipun demikian, anak-anak tidak boleh diberikan aspirin karena dapat meningkatkan risiko sindrom Reye.

Tidak perlu melakukan tirah baring atau isolasi.

Infeksi streptokokus lainnya

Pengobatan cepat dengan antibiotik dapat mencegah infeksi streptokokus menyebar dengan cepat serta mencapai darah dan organ dalam. Akibatnya, selulitis sering kali diobati tanpa melakukan kultur yang mengidentifikasi bakteri penyebabnya. Dalam kasus seperti itu, dokter menggunakan antibiotik yang efektif terhadap streptokokus dan stafilokokus (seperti dikloksasilin atau sefaleksin).

Infeksi streptokokus serius (seperti fasciitis nekrotikan, endokarditis, dan selulitis parah) membutuhkan penisilin, yang diberikan secara intravena, terkadang bersama dengan antibiotik lain.

Seseorang dengan fasciitis nekrotikan diobati di unit perawatan intensif (ICU). Pada fasciitis nekrotikan, jaringan yang terinfeksi harus diangkat melalui pembedahan.

Informasi Lebih Lanjut

Referensi berbahasa Inggris berikut ini mungkin akan berguna. Harap diperhatikan bahwa MANUAL ini tidak bertanggung jawab atas konten referensi ini.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit: Penyakit Streptokokus Kelompok A (GAS): Informasi tentang penyakit yang disebabkan oleh strep kelompok A

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!