Gangguan pada Lansia

OlehRichard G. Stefanacci, DO, MGH, MBA, Thomas Jefferson University, Jefferson College of Population Health
Ditinjau OlehMichael R. Wasserman, MD, California Association of Long Term Care Medicine
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Apr 2024
v838504_id

Beberapa gangguan hampir hanya terjadi pada lansia. (Lihat juga Gambaran Umum Penuaan.) Sindrom ini kadang-kadang disebut sindrom geriatri (geriatri mengacu pada perawatan medis untuk lansia).

Gangguan lain terjadi pada orang-orang dari segala usia tetapi dapat menyebabkan gejala atau komplikasi yang berbeda pada lansia. Berikut ini adalah beberapa contoh:

  • Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme): Biasanya, orang yang lebih muda mengalami penambahan berat badan dan merasa lamban. Pada lansia, gejala pertama atau utama bisa jadi berupa kebingungan.

  • Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme): Biasanya, orang yang lebih muda menjadi gelisah dan mengalami penurunan berat badan. Sebaliknya, lansia dapat mengantuk, menarik diri, depresi, dan bingung.

  • Depresi: Biasanya, orang yang lebih muda menjadi mudah menangis, menarik diri, dan tampak tidak bahagia. Terkadang lansia tidak tampak tidak bahagia. Sebaliknya, mereka menjadi bingung, mudah lupa, dan lesu, kehilangan minat pada aktivitas yang biasa mereka lakukan, atau tampak kesepian.

  • Serangan jantung: Biasanya, orang yang lebih muda mengalami nyeri dada. Lansia mungkin tidak mengalami nyeri dada tetapi mungkin mengalami kesulitan bernapas atau nyeri perut. Mereka mungkin berkeringat hebat, tiba-tiba merasa lelah, pingsan, atau bingung.

  • Perforasi abdomen: Organ di saluran pencernaan, seperti lambung atau usus, terkadang robek (berlubang), menyebabkan infeksi serius yang meluas di rongga perut. Biasanya, orang yang lebih muda mengalami sakit perut yang parah dan demam, dan perut terasa kencang. Sebaliknya, lansia mungkin tidak mengalami gejala-gejala ini. Mereka mungkin menjadi bingung atau merasa sangat lemah.

Pada lansia, kebingungan yang disebabkan oleh berbagai gangguan ini sering disalahartikan sebagai demensia.

Lansia sering kali mengalami lebih dari satu gangguan dalam satu waktu. Setiap gangguan dapat memengaruhi gangguan lainnya. Misalnya, depresi dapat memperburuk demensia, dan infeksi dapat memperburuk diabetes.

Namun demikian, gangguan tidak lagi memiliki efek menghancurkan atau melumpuhkan yang sama seperti yang dialami lansia terdahulu. Gangguan yang dulunya dapat mengakibatkan kematian bagi lansia, seperti serangan jantung, fraktur pinggul, dan pneumonia, sekarang sering kali dapat diobati dan dikendalikan. Dengan pengobatan, banyak orang dengan gangguan kronis, seperti diabetes, gangguan ginjal, dan penyakit arteri koroner, dapat tetap berfungsi, aktif, dan independen.

Tabel
Tabel

Mencari Air Mancur Awet Muda

Semua orang ingin mengetahui cara agar awet muda dan hidup lebih lama. Para peneliti mengamati gen, sel, hormon, pola makan, dan faktor lainnya untuk mendapatkan petunjuk tentang apa yang menyebabkan penuaan dan bagaimana cara mencegah atau memperlambatnya. Penelitian telah mengidentifikasi tiga strategi yang dapat membantu orang hidup lebih lama:

  • Berolahraga

  • Mengikuti jenis pola makan tertentu

  • Mengonsumsi lebih sedikit kalori

Orang yang berolahraga lebih sehat daripada mereka yang tidak berolahraga. Olahraga memiliki banyak manfaat kesehatan yang telah terbukti: meningkatkan dan mempertahankan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, mempertahankan berat badan yang sehat, dan membantu mencegah atau menunda gangguan seperti penyakit arteri koroner, kanker, diabetes, penurunan kognitif, dan kematian dini. Latihan ketahanan (misalnya, berjalan kaki, bersepeda, menari, berenang, aerobik ringan) memiliki banyak manfaat kesehatan yang telah didokumentasikan dengan baik untuk lansia. Latihan penguatan otot juga memiliki manfaat yang telah didokumentasikan dengan baik. Program olahraga yang lebih berat daripada berjalan dapat mencakup kombinasi 4 jenis latihan.

  • Daya tahan (aerobik)

  • Penguatan otot

  • Pelatihan keseimbangan (misalnya, tai chi)

  • Fleksibilitas

Bergantung pada kondisi medis dan tingkat kebugaran seseorang, orang-orang harus dapat memilih aktivitas yang mereka sukai tetapi harus didorong untuk mencakup 4 jenis olahraga ini.

Orang yang mengonsumsi makanan rendah lemak yang mengandung banyak buah dan sayuran lebih sehat daripada orang yang mengonsumsi lebih banyak lemak dan pati. Selain itu, orang-orang yang tinggal di negara Mediterania dan mengonsumsi makanan yang disebut diet Mediterania tampaknya hidup lebih lama. Diet ini umumnya dianggap lebih sehat daripada diet Eropa utara dan Amerika karena terdiri dari lebih banyak serealia utuh, buah-buahan, sayuran, legum, kacang-kacangan, dan ikan serta lebih sedikit daging merah. Selain itu, lemak utama yang dikonsumsi adalah minyak zaitun. Minyak zaitun mengandung banyak vitamin dan bersifat tak jenuh tunggal daripada jenuh. Lemak tak jenuh tunggal tidak meningkatkan kolesterol seperti halnya lemak jenuh. Bukti menunjukkan bahwa diet Mediterania mengurangi serangan jantung, stroke, kematian kardiovaskular, dan berkembangnya diabetes. Oleh karena itu, sebagian besar ahli menyarankan untuk mengikuti pola makan ini. (Namun, mengonsumsi terlalu sedikit kalori, protein, atau zat gizi memiliki risiko kesehatan yang dapat memengaruhi kualitas hidup atau memiliki efek yang lebih buruk (seperti hilangnya jaringan otot—kondisi yang disebut sarkopenia. Orang-orang harus mengonsumsi cukup zat gizi tetapi tidak berlebihan.)

Mengikuti diet rendah kalori seumur hidup dapat menyebabkan umur lebih panjang, mungkin karena memperlambat metabolisme tubuh, mengurangi jumlah zat merusak tertentu di dalam tubuh, atau keduanya. Zat-zat perusak ini, yang disebut radikal bebas, adalah produk sampingan dari aktivitas normal sel. Kerusakan yang terjadi pada sel akibat radikal bebas dianggap menyebabkan penuaan dan gangguan seperti penyakit arteri koroner dan kanker. Namun, belum ada penelitian yang menguji apakah diet rendah kalori dapat memperpanjang usia manusia.

Ketiga strategi ini akan membutuhkan perubahan besar dalam gaya hidup bagi sebagian besar orang. Akibatnya, banyak orang mencari cara lain yang tidak terlalu menuntut untuk mencegah atau memperlambat penuaan. Misalnya, mereka mungkin mencari cara lain untuk mengelola radikal bebas. Zat yang disebut antioksidan dapat menetralkan radikal bebas dan secara teori membantu mencegah kerusakan pada sel. Vitamin C dan E adalah antioksidan. Jadi, sebagian orang mengonsumsi vitamin ini dalam jumlah besar sebagai suplemen dengan harapan memperlambat proses penuaan. Antioksidan lainnya, seperti beta karoten (salah satu bentuk vitamin A), terkadang diminum sebagai suplemen. Secara teori, penggunaan antioksidan untuk mencegah penuaan adalah hal yang masuk akal. Namun demikian, sekarang dokter menyadari bahwa tubuh terkadang menggunakan radikal bebas dengan cara yang bermanfaat—misalnya, sebagai bagian dari sistem pertahanan imun. Dengan demikian, ada juga alasan untuk berpikir bahwa mengonsumsi antioksidan dalam jumlah besar mungkin tidak membantu, dan ada beberapa bukti bahwa vitamin E dalam dosis tinggi dan terkadang beta karoten dapat berbahaya. Dalam kasus apa pun, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa antioksidan yang diminum sebagai suplemen dapat mencegah atau memperlambat penuaan. Selain itu, terdapat bukti langsung bahwa antioksidan yang diminum sebagai suplemen tidak memberikan perlindungan terhadap gangguan seperti serangan jantung, stroke, atau kanker, serta tidak meningkatkan rentang usia hidup. Selain itu, suplemen tersebut belum terbukti tidak berbahaya.

Kadar beberapa hormon menurun seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, orang-orang dapat mencoba menunda atau memperlambat penuaan dengan meminum suplemen hormon-hormon ini. Contohnya adalah testosteron, estrogen, DHEA (dehidroepiandrosteron), hormon pertumbuhan manusia, dan melatonin. Namun, tidak ada bukti bahwa suplemen hormon memberikan efek apa pun terhadap penuaan, dan beberapa di antaranya memiliki risiko yang diketahui. Tidak hanya itu, beberapa ahli percaya bahwa penurunan kadar hormon tertentu sebenarnya dapat membantu memperpanjang hidup dengan memperlambat metabolisme tubuh.

Sebagian orang percaya bahwa praktik Timur, seperti yoga, tai chi, dan qigong, dapat membantu memperpanjang hidup. Praktik ini didasarkan pada prinsip bahwa kesehatan melibatkan seseorang secara keseluruhan (fisik, emosional, mental, dan spiritual) dan keseimbangan dalam tubuh. Praktik ini dapat mencakup relaksasi, teknik pernapasan, pola makan, dan meditasi serta olahraga. Aman untuk lansia dan mungkin membuat mereka merasa lebih baik. Namun, apakah praktik ini memperpanjang hidup masih sulit dibuktikan.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!