Fraktur Pinggul

(Fraktur Pinggul Leher Femoral; Fraktur Pinggul Subkapital; Fraktur Pinggul Intertrokanterik; Fraktur Pinggul Subtrokanterik)

OlehDanielle Campagne, MD, University of California, San Francisco
Ditinjau OlehDiane M. Birnbaumer, MD, David Geffen School of Medicine at UCLA
Ditinjau/Direvisi Mar 2025 | Dimodifikasi Apr 2025
v830046_id

Fraktur pinggul dapat terjadi di ujung atas bulat (kepala) tulang paha, di bagian sempit tulang paha tepat di bawah kepala (leher), atau di tonjolan di area yang lebih luas tepat di bawah leher.

  • Fraktur pinggul biasanya terjadi pada lansia dan sering kali terjadi akibat jatuh ringan, terutama pada penderita osteoporosis.

  • Biasanya, menggerakkan tungkai yang terpengaruh, berdiri, dan/atau berjalan menyebabkan rasa sakit yang parah

  • Dokter menegakkan diagnosis dengan foto sinar-x atau terkadang tes pencitraan lainnya.

  • Pembedahan biasanya dilakukan untuk memperbaiki pinggul atau kadang-kadang untuk mengganti sendi.

(Lihat juga Gambaran Umum Fraktur.)

Fraktur pinggul lebih umum terjadi pada lansia karena lansia lebih cenderung:

Sebagian besar fraktur pinggul terjadi akibat jatuh, tetapi pada lansia yang mengalami osteoporosis, tekanan aktivitas biasa—seperti berguling di tempat tidur, bangkit dari kursi, atau berjalan—dapat menyebabkan pinggul patah.

Sendi pinggul terdiri dari ujung bagian atas yang bulat (kepala) tulang paha (femur) dan bagian tulang panggul. Kepala bulat tulang paha pas dengan rongga berbentuk mangkuk di tulang panggul, sehingga menghasilkan sendi bola-dan-soket. Di bawah kepala, tulang paha menyempit, sehingga membentuk leher tulang paha. Di bawah leher terdapat area lebih luas yang berisi dua tonjolan besar (disebut trokanter). Otot yang kuat pada tungkai dan bokong melekat pada trokanter melalui tendon.

Femur: Bagian dari Sendi Pinggul

Sebagian besar fraktur pinggul terjadi tepat di bawah kepala tulang paha. Ada dua jenis yang umum:

  • Fraktur pinggul leher femur (subkapital), yang terjadi di leher tulang paha

  • Fraktur pinggul intertrokanterik, yang melewati tonjolan besar tepat di bawah leher

Fraktur pinggul juga dapat terjadi di kepala femur atau di bawah tonjolan besar (disebut fraktur subtrokanterik).

Fraktur pinggul leher femoral sangat bermasalah karena fraktur ini sering kali mengganggu pasokan darah ke kepala tulang. Tanpa pasokan darah yang baik, tulang tidak dapat tumbuh kembali, dan pada akhirnya dapat kolaps dan mati (disebut osteonekrosis). Artritis yang parah dan menimbulkan rasa sakit dapat terjadi.

Fraktur pinggul intertrokanterik jarang mengganggu pasokan darah ke kepala femur. Permukaan tulang yang patah dapat berdarah tetapi biasanya tidak cukup untuk menyebabkan masalah serius. Fraktur ini biasanya terjadi akibat jatuh atau hantaman langsung.

Gejala Fraktur Pinggul

Fraktur pinggul biasanya terasa sangat sakit dan biasanya menyebabkan rasa nyeri di pangkal paha.

Jika bagian tulang yang patah saling terpisah, maka orang tidak dapat berjalan, berdiri, atau menggerakkan tungkai mereka. Saat mereka berbaring, tungkai yang terpengaruh mungkin tampak lebih pendek dan membengkok keluar. Namun, jika bagian tulang yang patah saling menjepit dan frakturnya terbilang kecil, orang terkadang dapat berjalan dan mungkin hanya mengalami nyeri ringan, dan tungkai terlihat normal.

Jika banyak darah keluar dari fraktur atau dari pembuluh darah yang robek di dekatnya, orang mungkin merasa kepala terasa ringan atau lemah. Area tersebut dapat membengkak, dan memar keunguan dapat terbentuk.

Terkadang saat pinggul patah, rasa nyeri tampaknya datang dari lutut dan bukan dari pinggul. Sensasi yang demikian disebabkan karena lutut dan pinggul memiliki jalur saraf yang sama. Nyeri tersebut disebut nyeri alih.

Jika fraktur pinggul memaksa orang untuk tetap di tempat tidur untuk waktu yang lama, mereka berisiko lebih tinggi mengalami masalah serius. Masalah akibat tirah baring meliputi:

Lansia lebih mungkin mengalami masalah akibat tirah baring, dan masalah ini mungkin memiliki konsekuensi yang lebih serius. Fraktur pinggul dapat mengubah cara hidup mereka. Lansia mungkin tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari yang biasa mereka lakukan. Mereka mungkin membutuhkan seseorang untuk membantu mereka di rumah atau mungkin perlu pindah ke panti jompo. Orang dapat mengalami depresi jika fraktur membatasi apa yang dapat mereka lakukan atau menghambat kemandirian mereka.

Diagnosis Fraktur Pinggul

  • Sinar-X

  • Terkadang pencitraan resonansi magnetik atau tomografi terkomputasi

(Lihat juga Diagnosis Fraktur.)

Dokter mencurigai adanya fraktur pinggul berdasarkan deskripsi cedera, gejala, dan hasil pemeriksaan fisik orang tersebut.

Pemeriksaan sinar-x biasanya menunjukkan fraktur yang jelas dan dapat membantu dokter menegakkan diagnosis fraktur pinggul. Akan tetapi, foto sinar-x terkadang tampak normal sekalipun ada fraktur—misalnya, ketika fraktur kecil dan fragmen masih berada pada tempatnya. Dengan demikian, jika dokter masih mencurigai adanya fraktur pinggul atau jika orang tersebut terus mengalami nyeri dan tidak dapat berdiri dalam satu hari atau lebih setelah jatuh, mereka akan menggunakan pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk memeriksa adanya fraktur kecil. Tomografi terkomputasi (CT) terkadang digunakan, tetapi kurang akurat untuk mendeteksi fraktur pinggul kecil.

Pengobatan Fraktur Pinggul

  • Biasanya dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau mengganti pinggul

  • Rehabilitasi

Biasanya, pengobatan fraktur pinggul terdiri dari pembedahan karena memperpendek waktu seseorang harus tetap di tempat tidur dan mengurangi risiko masalah serius yang dapat disebabkan oleh tirah baring. Pembedahan dapat membantu seseorang untuk bangkit dari tempat tidur dan mulai berjalan sesegera mungkin. Biasanya, orang dapat melakukan beberapa langkah dengan alat bantu jalan 1 sampai 2 hari setelah operasi.

Rehabilitasi (terapi fisik) dimulai sesegera mungkin setelah pengobatan fraktur pinggul.

Tahukah Anda...

  • Pembedahan adalah pengobatan yang lebih disukai untuk fraktur pinggul karena dapat membantu seseorang untuk berjalan lebih cepat dan menghindari masalah serius yang dapat terjadi akibat tirah baring untuk waktu yang lama.

Pinggul yang mengalami fraktur dapat diperbaiki atau diganti melalui pembedahan. Prosedur yang digunakan untuk perbaikan disebut reduksi terbuka dengan fiksasi internal (ORIF). Pinggul diperbaiki jika fraktur tidak terlalu parah. Pinggul dapat diganti (disebut artroplasti) jika fraktur tergolong berat atau jika pasokan darah ke kepala tulang paha telah terganggu.

Sambil menunggu bedah pinggul di unit gawat darurat, lansia mungkin mengalami nyeri. Untuk membantu mengendalikan nyeri, dokter dapat menyuntikkan anestesi ke saraf di pinggul. Prosedur ini (disebut blok saraf) menghalangi saraf mengirimkan sinyal nyeri ke otak.

Perbaikan pinggul

Fraktur pinggul leher femoral dapat diperbaiki dengan menyisipkan pin logam melalui leher dan ke kepala tulang paha.

Fraktur pinggul intertrokanterik dapat diperbaiki dengan memasang sekrup kompresi geser dan pelat samping logam, yang menahan fragmen tulang dalam posisi normal selama penyembuhan fraktur. Perbaikan ini biasanya cukup kuat sehingga orang dapat berdiri dan menumpukan beban pada tungkai yang terpengaruh segera setelah pembedahan. Meskipun tulang biasanya sembuh dalam beberapa bulan, sebagian besar orang membutuhkan setidaknya 6 bulan sebelum mereka merasa nyaman dan kuat serta dapat berjalan seperti sebelum terjadinya fraktur. Akan tetapi, semakin banyak fraktur pinggul yang diobati dengan sekrup intramedular (sejenis sekrup yang digunakan untuk menstabilkan tulang) atau penggantian pinggul total.

Memperbaiki Fraktur Pinggul

Sendi pinggul dapat diperbaiki jika fraktur tidak terlalu parah. Cara melakukan perbaikan bergantung pada lokasi fraktur tulang paha (femur):

  • Fraktur leher femoral (subkapital): Fraktur ini terjadi di leher tulang paha. Pin logam dapat dipasang untuk menopang kepala femoral.

  • Fraktur intertrokanterik: Fraktur ini terjadi pada tonjolan besar tulang (trokanter) di bawah leher tulang paha. Untuk fraktur ini, sekrup kompresi geser dan pelat samping logam dapat digunakan. Pengobatan lain, seperti penggantian pinggul, dapat digunakan bergantung pada kondisi penderita.

Perbaikan pinggul bertujuan untuk mempertahankan sendi pinggul milik penderita.

Penggantian pinggul

Penggantian mungkin dilakukan terhadap sebagian atau semua sendi pinggul. Sebelum mengganti sendi, dokter akan mengangkat bagian tulang yang patah.

Jika diperlukan penggantian pinggul sebagian (hemiartroplasti), dokter menggunakan bagian logam berbentuk bola (prostesis) yang dirancang agar pas dipasang ke soket sendi di tulang panggul. Prostesis tersebut memiliki batang yang kuat dan dapat terpasang dengan pas di bagian tengah tulang paha. Beberapa prostesis dikencangkan ke tulang dengan semen plastik yang mengeras dengan cepat. Prostesis lain memiliki lapisan berpori atau keramik khusus yang dapat berikatan langsung dengan tulang hidup di sekitarnya. Lansia yang tidak banyak berjalan dan dengan demikian tidak memberikan banyak tekanan pada sendi pinggul biasanya diobati dengan penggantian pinggul sebagian.

Penggantian pinggul total (artroplasti pinggul total) terkadang perlu dilakukan—misalnya, ketika fraktur leher femoral cenderung mengganggu pasokan darah pinggul. Penggantian pinggul total memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan penggantian pinggul sebagian. Tetapi karena menghasilkan fungsi yang lebih baik, maka semakin banyak digunakan pada lansia yang aktif. Untuk penggantian pinggul total, dilakukan penggantian kepala femoral dan permukaan soket.

Setelah sebagian besar operasi penggantian pinggul, orang biasanya mulai berjalan dengan kruk atau alat bantu jalan 1 sampai 2 hari setelah operasi, dan mereka beralih ke tongkat dalam 6 minggu.

Sendi buatan tidak bertahan selamanya. Orang-orang, terutama jika mereka aktif atau berat, mungkin perlu menjalani operasi lagi 10 hingga 20 tahun kemudian.

Penggantian sendi sering kali menjadi pilihan yang baik bagi lansia karena mereka cenderung tidak memerlukan operasi lagi. Selain itu, tindakan ini juga sangat menguntungkan lansia karena mereka dapat berjalan hampir langsung setelah pembedahan.

Mengganti Pinggul

Penggantian mungkin dilakukan terhadap sebagian atau semua sendi pinggul:

  • Penggantian pinggul sebagian (hemiartroplasti): Bila bagian atas (kepala) tulang paha (femur) mengalami kerusakan parah, maka dapat diganti dengan bagian tubuh buatan (prostesis), yang terbuat dari logam.

  • Penggantian pinggul total (artroplasti pinggul total): Terkadang permukaan soket tempat kepala tulang paha terpasang (membentuk sendi pinggul) juga harus diganti. Soketnya diganti dengan cangkang logam yang dilapisi plastik yang tahan lama.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!