Kanker Prostat

OlehThenappan Chandrasekar, MD, University of California, Davis
Ditinjau OlehLeonard G. Gomella, MD, Sidney Kimmel Medical College at Thomas Jefferson University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Feb 2025
v800804_id

Kanker prostat dimulai di kelenjar prostat, organ yang hanya ditemukan pada laki-laki.

  • Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia laki-laki.

  • Gejala, seperti kesulitan buang air kecil, keinginan untuk buang air kecil yang sering dan mendesak, dan darah di dalam urine, biasanya terjadi hanya setelah kanker stadium lanjut.

  • Kanker dapat menyebar, paling sering ke tulang dan kelenjar getah bening.

  • Dokter dapat melakukan pemeriksaan rektal digital atau disebut juga colok dubur untuk memeriksa prostat menggunakan jari bersarung tangan di dalam dubur dan tes darah (PSA) untuk memeriksa kanker prostat pada pria tanpa gejala.

  • Jika dicurigai ada kanker, pencitraan dan biopsi jaringan prostat dilakukan.

  • Pengobatan dapat melibatkan pengawasan aktif, pengangkatan kelenjar prostat, terapi radiasi, atau obat-obatan hormonal atau yang lebih baru untuk memperlambat pertumbuhan kanker.

Di antara para pria di Amerika Serikat, kanker prostat adalah kanker yang paling umum dan salah satu penyebab kematian akibat kanker yang paling umum. Setiap tahun, lebih dari 299.010 kasus baru didiagnosis dan 35.250 orang meninggal karena kanker prostat (estimasi 2024). Kemungkinan terkena kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia dan risikonya lebih besar pada

  • Pria berkulit hitam, terutama yang berasal dari Karibia

  • Pria yang kerabat dekatnya menderita penyakit ini

  • Pria yang memiliki kerabat dengan kanker lain seperti kanker payudara atau ovarium

Kanker prostat biasanya tumbuh sangat lambat dan dapat memakan waktu puluhan tahun untuk menimbulkan gejala. Maka dari itu, karena kanker ini lebih sering terjadi pada pria lanjut usia, banyak pria yang menderita kanker prostat meninggal dunia akibat kanker ini. Banyak laki-laki yang menderita kanker prostat meninggal karena penyebab lain tanpa mengetahui bahwa mereka menderita kanker prostat. Namun demikian, beberapa kanker prostat tumbuh dengan cepat atau menyebar ke luar prostat.

Penyebab dari kanker prostat tidak diketahui.

Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat biasanya tidak menimbulkan gejala hingga mencapai stadium lanjut. Kadang-kadang, gejala yang serupa dengan hiperplasia prostat jinak (BPH) muncul, termasuk kesulitan buang air kecil dan keinginan untuk buang air kecil yang sering dan mendesak. Meskipun demikian, gejala-gejala ini tidak terjadi sampai setelah kanker tumbuh cukup besar untuk menekan uretra dan menyumbat sebagian aliran urine. Kemudian, kanker prostat dapat menyebabkan urine berdarah atau tiba-tiba tidak dapat berkemih.

Pada beberapa pria, gejala kanker prostat berkembang hanya setelah menyebar (metastasis). Area yang paling sering terkena penyebaran kanker adalah tulang (biasanya panggul, tulang rusuk, atau tulang punggung). Metastasis tulang cenderung menyakitkan dan dapat melemahkan tulang sehingga mudah patah. Penyebaran ke tulang belakang (vertebrae) memengaruhi sumsum tulang belakang dan dapat menyebabkan nyeri, kebas, lemah, atau inkontinensia urine. Setelah kanker menyebar, anemia umumnya terjadi.

Tahukah Anda...

  • Banyak laki-laki yang menderita kanker prostat meninggal karena penyebab lain tanpa mengetahui bahwa mereka menderita kanker.

  • Beberapa kanker prostat tumbuh begitu lambat sehingga mungkin tidak memerlukan pengobatan. Lainnya bersifat agresif dan tumbuh serta menyebar dengan cepat. Dokter tidak selalu dapat mengetahui kanker prostat mana yang akan agresif.

Diagnosis Kanker Prostat

  • Tes darah untuk skrining (dengan atau tanpa pemeriksaan rektal digital [digital rectal examination, DRE])

  • Biopsi

  • Tes pencitraan

Dokter dapat mencurigai adanya kanker prostat berdasarkan gejala, hasil DRE, atau hasil tes darah untuk skrining. Tes darah untuk skrining yang paling umum digunakan adalah pengukuran kadar antigen spesifik prostat (prostate-specific antigen, PSA). PSA adalah zat yang diproduksi hanya oleh jaringan kelenjar prostat.

Pada beberapa pria, dokter merekomendasikan MRI yang berfokus pada prostat untuk mendapatkan gambar terperinci yang dapat mengindikasikan kanker yang lebih agresif. Dokter radiologi yang membaca MRI akan mengidentifikasi area abnormal yang dapat digunakan dokter untuk memilih area mana yang akan dibiopsi (MRI tidak membuat biopsi menjadi tidak perlu).

Jika hasil tes ini menunjukkan adanya kanker, biasanya akan dilakukan ultrasound. Pada pria dengan kanker prostat, ultrasound mungkin dapat atau tidak dapat mengungkapkan kanker, tetapi digunakan untuk memandu biopsi prostat.

Jika hasil pemeriksaan rektal digital atau tes PSA menunjukkan adanya kanker prostat, sampel jaringan dari prostat akan diambil dan dianalisis (biopsi). Saat melakukan biopsi, dokter biasanya terlebih dahulu akan mengambil gambar prostat dengan memasukkan kuar ultrasound (transduser) ke dalam rektum (ultrasonografi transrektal). Sampel biopsi dapat diperoleh melalui kuar rektal atau melalui kulit di antara rektum dan skrotum (secara secara transperineal). Biasanya, 10 sampai 12 sampel diambil dari prostat. Mengambil banyak sampel akan meningkatkan kemungkinan menemukan kanker yang kecil. Prosedur ini memakan waktu sekitar 20 menit, dan laki-laki biasanya diberi anestesi lokal.

Jika kanker ditemukan dalam sampel biopsi, penilaian dan stadium jaringan membantu dokter menentukan kemungkinan perjalanan penyakit dan pengobatan terbaik untuk kanker tersebut.

Penilaian

Sistem Gleason Grade Group adalah cara paling umum untuk menilai kanker prostat (sebelumnya sistem Gleason Scoring digunakan). Berdasarkan pemeriksaan mikroskopis jaringan yang diperoleh dari biopsi, nomor diberikan berdasarkan pada seberapa terdistorsinya sel yang terlihat. Versi terkini dari sistem penilaian ini memberi setiap kanker nilai antara 1 dan 5, sedangkan sistem Gleason Scoring yang lebih lama memberikan skor antara 6 dan 10. Semakin tinggi angkanya (high grade), semakin agresif kanker tersebut dan semakin besar kemungkinan kanker akan menyebar.

Gleason Grade Group 1 = Skor Gleason 6 (3+3)

Gleason Grade Group 2 = Skor Gleason 7 (3+4)

Gleason Grade Group 3 = Skor Gleason 7 (4+3)

Gleason Grade Group 4 = Skor Gleason 8

Gleason Grade Group 5 = Skor Gleason 9 dan 10

Gleason Grade, kadar PSA, dan stadium klinis bersama-sama memprediksi prognosis dengan lebih baik dibandingkan hanya menggunakan salah satu parameter serta membantu memandu keputusan pengobatan yang tepat.

Penetapan stadium

Kanker prostat dikelompokkan berdasarkan 3 kriteria:

  • Seberapa jauh kanker telah menyebar di dalam prostat

  • Apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di area dekat prostat

  • Apakah kanker telah menyebar ke tulang atau organ lain yang jauh dari prostat (kanker metastatik)

Tes stadium kanker sering dilakukan ketika kanker didiagnosis. Namun demikian, pengujian tersebut mungkin tidak diperlukan jika kemungkinan penyebaran di luar prostat sangat rendah. Kemungkinan penyebarannya rendah jika kanker memiliki Grade Group 2 atau kurang, kadar PSA kurang dari 10 ng/ml (10 mcg/l), dan kanker belum menembus permukaan kelenjar. Hasil pemeriksaan rektal digital, pencitraan ultrasound, dan biopsi menunjukkan seberapa jauh kanker telah menyebar di dalam prostat.

Jika kemungkinan penyebarannya tidak tinggi, dokter biasanya melakukan tomografi terkomputasi (CT) atau pencitraan resonasi magnetik (MRI) pada perut dan panggul. Terkadang MRI prostat dilakukan menggunakan koil khusus yang dimasukkan ke dalam rektum. Pemindaian tulang dengan kedokteran nuklir (nuclear medicine, NM) dapat dilakukan pada orang yang mengalami nyeri pada tulang-tulangnya atau yang memiliki antigen spesifik prostat (prostate-specific antigen, PSA) yang sangat tinggi atau Gleason Grade Group yang tinggi.

Jika diduga menyebar ke otak atau sumsum tulang belakang, dilakukan pemeriksaan CT atau MRI pada organ tersebut.

Skrining Kanker Prostat

Mengingat kanker prostat banyak terjadi dan terkadang fatal, dan karena gejalanya mungkin tidak muncul hingga kankernya stadium lanjut, banyak dokter menawarkan tes skrining kepada laki-laki tanpa gejala.

Untuk melakukan skrining kanker prostat, dokter melakukan tes darah untuk mengukur kadar antigen spesifik prostat (prostate-specific antigen, PSA). Jika kadar PSA meningkat, kemungkinan besar ada kanker prostat. Namun demikian, kadar PSA dapat menyesatkan. Kadar PSA bisa normal ketika terdapat kanker prostat dan dapat tinggi karena alasan selain kanker prostat. Kadar PSA biasanya meningkat seiring bertambahnya usia dan dengan gangguan seperti hiperplasia prostat jinak dan prostatitis.

Skrining memiliki keuntungan untuk menemukan kanker agresif sejak dini—saat kanker tersebut bisa disembuhkan. Namun, para ahli tidak setuju tentang apakah dan kapan skrining bermanfaat untuk berbagai alasan:

  • Tes skrining mungkin positif pada banyak laki-laki yang tidak menderita kanker.

  • Beberapa kanker prostat tumbuh begitu lambat sehingga mungkin tidak memerlukan pengobatan.

  • Hal yang jarang terjadi, beberapa kanker yang lebih agresif mungkin tidak terdeteksi dengan pengujian PSA standar.

Skrining menggunakan tes darah PSA dipertimbangkan untuk dilakukan pada semua pria yang berusia di atas 45 tahun dan pada beberapa pria yang berusia lebih muda yang memiliki faktor risiko, seperti orang berkulit hitam, memiliki riwayat kanker prostat dalam keluarga, atau memiliki mutasi gen tertentu. Manfaat skrining dapat menurun seiring bertambahnya usia. Rekomendasi dari United States Preventive Services Task Force mengindikasikan bahwa pria berusia 45 hingga 75 tahun harus mendiskusikan dengan dokter mereka tentang manfaat dan bahaya skrining dengan tes darah PSA.

Skrining dapat menemukan kanker yang mungkin tidak akan melukai atau membunuh seorang pria meskipun tidak pernah terdeteksi. Pada kanker tersebut, efek samping pengobatan (misalnya, disfungsi ereksi atau inkontinensia urine) dapat lebih merusak dibandingkan membiarkan kanker tanpa diobati. Berhubung tidak selalu jelas sejak dini kanker prostat mana yang akan menjadi agresif (misalnya, untuk kanker dengan Gleason Grade Group yang rendah dan yang hanya melibatkan sebagian kecil prostat), para dokter secara rutin merekomendasikan pengobatan untuk semua pria yang hasil biopsinya menunjukkan adanya kanker. Dengan demikian, lebih banyak laki-laki yang diobati untuk kanker prostat dibandingkan yang meninggal atau mengalami komplikasi serius dari kanker tersebut. Akibatnya, banyak laki-laki yang diobati tidak mendapatkan manfaat dari pengobatan, tetapi masih berisiko mengalami efek samping. Namun demikian, baru-baru ini, karena pemahaman tentang kanker prostat semakin baik, dokter sekarang menawarkan opsi pemantauan ketat (pengawasan aktif) kepada pria tertentu dengan biopsi positif, yang menunda pengobatan hingga hasil pemeriksaan dan tes berkala menunjukkan perlunya pengobatan (misalnya, kanker membesar atau menjadi lebih agresif).

Oleh karena tindakan terbaik masih belum jelas dan karena pria mungkin memiliki nilai dan preferensi yang berbeda, maka bahaya dan manfaat skrining, biopsi, dan pengobatan harus didiskusikan dengan dokter mereka. Misalnya, laki-laki yang lebih memilih risiko kemungkinan efek samping yang cukup besar akibat pengobatan daripada risiko kematian yang sangat kecil yang disebabkan oleh kanker prostat dapat memilih untuk melakukan skrining. Laki-laki yang tidak ingin mengambil risiko efek samping pengobatan kecuali jika benar-benar diperlukan dapat memilih untuk tidak melakukan skrining.

Pengobatan Kanker Prostat

  • Tindakan bedah

  • Terapi radiasi

  • Terapi hormon

  • Pengawasan aktif

Memilih di antara pilihan pengobatan bisa jadi rumit. Mengingat belum ada penelitian yang membandingkan secara langsung satu pengobatan dengan yang lain, dokter mungkin tidak yakin pengobatan mana yang paling efektif. Selain itu, untuk beberapa laki-laki, dokter tidak yakin apakah pengobatan akan memperpanjang hidup. Para laki-laki ini termasuk mereka yang diperkirakan tidak akan hidup lama (baik karena usia tua atau masalah kesehatan yang serius) dan mereka yang memiliki kadar antigen spesifik prostat (PSA) rendah yang memiliki kanker tingkat rendah yang terbatas pada prostat. Laki-laki yang diperkirakan tidak hidup terlalu lama sering mengambil keputusan dengan menimbang tingkat ketidaknyamanan mereka dalam hidup dengan kanker dibandingkan dengan kemungkinan efek samping pengobatan. Laki-laki dengan PSA rendah yang menderita kanker dengan grade rendah yang terbatas pada prostat juga perlu menimbang manfaat mengobati kanker yang mungkin tidak membahayakan mereka dibandingkan dengan kemungkinan efek samping pengobatan. Pembedahan, terapi radiasi, dan terapi hormonal dapat menyebabkan inkontinensia, disfungsi ereksi (impotensi), atau masalah lainnya. Mengingat semua alasan ini, preferensi laki-laki merupakan pertimbangan yang lebih besar dalam memilih pengobatan untuk kanker prostat dibandingkan pada banyak gangguan lainnya.

Strategi pengobatan

Pengobatan untuk kanker prostat biasanya melibatkan salah satu dari 3 strategi berdasarkan tingkat agresivitas kanker dan sejauh mana kanker telah menyebar:

  • Pengawasan aktif

  • Pengobatan kuratif

  • Pengobatan paliatif

Pengawasan aktif berarti dokter tidak memberikan pengobatan kecuali jika kanker berkembang atau berubah. Keuntungan dari strategi ini adalah menghindari atau menunda potensi efek samping pengobatan. Pengawasan aktif harus dipertimbangkan pada laki-laki yang kankernya kemungkinan tidak menyebar atau menimbulkan gejala. Misalnya, sebagian besar kanker yang terbatas pada area kecil di dalam prostat dan memiliki Gleason Grade Group rendah tumbuh sangat lambat. Dengan demikian, laki-laki lansia, terutama mereka yang memiliki masalah kesehatan serius lainnya, jauh lebih mungkin meninggal karena penyebab lain sebelum kanker tersebut membunuh mereka atau menyebabkan gejala. Pada laki-laki yang lebih muda, terutama mereka yang sehat, bahkan kanker yang tumbuh lambat pada akhirnya dapat menyebabkan masalah. Pada orang-orang seperti itu, pengawasan aktif mungkin kurang disukai, tetapi masih harus dipertimbangkan. Selama pengawasan aktif, dokter secara berkala menanyakan tentang gejala, mengukur kadar PSA, melakukan pemeriksaan rektal digital, dan mengulangi biopsi (dengan atau tanpa panduan MRI) untuk menentukan apakah kanker menyebabkan gejala, tumbuh dengan cepat, atau menyebar. Jika pengujian menunjukkan pertumbuhan atau penyebaran, dokter menawarkan pengobatan kuratif atau paliatif.

Pengobatan kuratif bertujuan untuk menghilangkan atau membunuh semua kanker dan mencakup

  • Tindakan bedah

  • Terapi radiasi

  • Lebih jarang, terapi fokal (teknik yang dipandu oleh pencitraan untuk menghancurkan jaringan kanker secara langsung dengan laser, listrik, atau ultrasound frekuensi tinggi)

  • Kryoterapi (pembekuan)

Pengobatan kuratif (juga disebut definitif) adalah strategi umum untuk laki-laki dengan kanker yang terbatas pada prostat yang cenderung menyebabkan gejala yang mengganggu atau kematian. Kanker-kanker tersebut termasuk kanker yang tumbuh dengan cepat serta beberapa kanker kecil yang tumbuh perlahan pada laki-laki yang cenderung hidup selama beberapa waktu (mungkin setidaknya 10 atau 15 tahun). Laki-laki tersebut biasanya sehat dan muda (terutama mereka yang berusia di bawah 60 tahun), atau keduanya. Pengobatan kuratif tidak diupayakan jika kanker telah menyebar luas, tetapi dapat bermanfaat bagi sebagian pria penderita kanker yang telah menyebar ke area di luar prostat. Kanker tersebut cenderung menyebabkan gejala dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun demikian, pengobatan kuratif kemungkinan besar berhasil dengan kanker yang masih terbatas pada area di dekat prostat. Pengobatan kuratif dapat memperpanjang umur dan mengurangi atau mengeliminasi gejala berat akibat beberapa kanker. Efek samping, meskipun jarang terjadi pada pengobatan yang lebih baru, masih dapat mengembangkan dan mengurangi kualitas hidup. Ini dapat mencakup, misalnya, disfungsi ereksi dan, lebih jarang, inkontinensia urine (paling sering sebagai akibat dari pembedahan) dan nyeri atau perdarahan selama buang air besar dan iritasi atau perdarahan saat buang air kecil (sebagai akibat dari terapi radiasi).

Pengobatan paliatif bertujuan untuk mengobati gejala, bukan menyembuhkan kanker. Terapi paliatif mencakup

  • Terapi hormon

  • Kemoterapi

  • Terapi radiasi

Pengobatan paliatif paling cocok untuk laki-laki dengan kanker prostat yang meluas, yang tidak dapat disembuhkan. Pertumbuhan atau penyebaran kanker tersebut biasanya dapat diperlambat atau dibalik sementara, meredakan gejala. Selain mencoba memperlambat pertumbuhan dan penyebaran kanker, dokter juga dapat mencoba meredakan gejala akibat efek kanker pada organ dan jaringan lain (seperti tulang). Meskipun demikian, karena pengobatan ini tidak dapat menyembuhkan kanker, gejalanya pada akhirnya memburuk. Kematian akibat penyakit ini akhirnya terjadi.

Tindakan bedah

Pengangkatan prostat (prostatektomi) melalui pembedahan berguna untuk kanker yang terbatas pada prostat. Prostatektomi biasanya tidak dilakukan jika tes penetapan stadium menunjukkan bahwa kanker telah menyebar. Prostatektomi sangat efektif dalam menyembuhkan kanker stadium rendah yang tumbuh perlahan, tetapi kurang efektif pada kanker stadium tinggi yang tumbuh cepat. Kanker tersebut lebih mungkin menyebar bahkan jika penyebarannya tidak terdeteksi dengan tes penetapan stadium pada saat diagnosis.

Prostatektomi membutuhkan bius total atau spinal, rawat inap semalam, dan insisi bedah. Setelah pembedahan, laki-laki tersebut harus dipasangi kateter di penis mereka selama satu atau 2 minggu sampai sambungan antara kandung kemih dan uretra sembuh. Dokter tidak secara rutin memberikan kemoterapi atau terapi hormon sebelum atau sesudah pembedahan. Pada laki-laki yang kanker prostatnya ditemukan agresif (tingkat tinggi, tumbuh cepat) pada saat pembedahan dan yang PSA-nya meningkat, dipertimbangkan untuk terapi radiasi (dengan terapi hormon) setelah pembedahan.

Prostatektomi dapat menyebabkan disfungsi ereksi permanen dan inkontinensia urine. Disfungsi ereksi dapat terjadi karena saraf ke penis yang mengendalikan ereksi menembus prostat dan dapat rusak selama pembedahan. Inkontinensia dapat terjadi—dan berpotensi untuk jangka panjang—karena bagian dari sfingter yang menutup bukaan di bagian bawah kandung kemih harus diangkat selama pembedahan. Meskipun demikian, sebagian besar pria dapat pulih kembali dalam waktu 6 bulan setelah prostatektomi. Pemulihan fungsi ereksi lebih bervariasi, tergantung pada bagian fungsi ereksi laki-laki sebelum pembedahan, keagresifan kanker prostat, dan teknik bedah.

Teknik untuk melakukan prostatektomi meliputi prostatektomi radikal terbuka dan prostatektomi radikal laparoskopi atau yang dibantu robot. Dalam prostatektomi radikal terbuka, seluruh prostat, vesikel seminalis, dan bagian vas deferens diangkat melalui sayatan di perut bagian bawah atau, yang jarang terjadi, di area antara skrotum dan anus. Nodus limfa juga dapat diangkat untuk memeriksa adanya kanker. Pada laparoskopi atau prostatektomi radikal laparoskopik atau yang dibantu robot, struktur yang sama diangkat, tetapi prosedur ini dilakukan melalui insisi yang lebih kecil dan menyebabkan rasa sakit pascaoperasi dan kehilangan darah yang lebih sedikit serta biasanya pemulihan yang lebih cepat.

Prostatektomi radikal, terlepas dari tekniknya, merupakan pembedahan yang dilakukan saat mencoba menyembuhkan kanker prostat. Lebih dari 90% laki-laki dengan kanker yang terbatas pada prostat hidup setidaknya 10 tahun setelah prostatektomi radikal. Laki-laki berusia muda yang diperkirakan akan hidup setidaknya 10 sampai 15 tahun lebih cenderung mendapatkan manfaat dari prostatektomi radikal. Namun demikian, prosedur ini menyebabkan kebocoran urine hingga 10% pada pria. Inkontinensia sementara terjadi pada sebagian besar pria dan dapat berlangsung selama beberapa bulan. Inkontinensia lebih jarang terjadi pada laki-laki yang lebih muda.

Tingkat disfungsi ereksi terjadi pada sebagian besar laki-laki setelah prostatektomi radikal, terutama pada mereka yang mengalami kesulitan ereksi sebelum pembedahan. Biasanya prostatektomi dapat dilakukan dengan cara sedemikian rupa sehingga beberapa saraf yang diperlukan untuk mencapai ereksi dikesampingkan—prosedur ini disebut prostatektomi radikal hemat saraf. Prosedur ini tidak dapat digunakan untuk mengobati kanker yang telah menyerang saraf dan pembuluh darah prostat. Prostatektomi radikal yang menyelamatkan saraf lebih kecil kemungkinannya menyebabkan disfungsi ereksi dibandingkan prostatektomi radikal yang tidak menyelambatkan saraf. Sebagian besar laki-laki didiagnosis sejak dini dan, dengan demikian, dapat diobati dengan prostatektomi radikal yang menyelamatkan saraf.

Penyumbatan aliran urine yang disebabkan oleh menyempitnya bagian kandung kemih atau jaringan parut uretra (striktur uretra) terjadi pada 7% sampai 20% laki-laki. Penyumbatan biasanya dapat dengan mudah diobati (lihat Obstruksi Saluran Kemih: Pengobatan).

Terapi radiasi

Terapi radiasi dapat menyembuhkan kanker yang terbatas pada prostat, serta kanker yang telah menginvasi jaringan di sekitar prostat. Meskipun terapi radiasi tidak dapat menyembuhkan kanker yang telah menyebar ke organ yang jauh, terapi ini dapat membantu meredakan rasa sakit akibat penyebaran kanker prostat ke tulang.

Dokter terkadang memberikan terapi radiasi setelah pembedahan untuk mengobati area di sekitar prostat atau jika PSA ditemukan dalam darah setelah pembedahan. PSA dalam darah setelah pembedahan menunjukkan bahwa pembedahan belum menghilangkan semua kanker.

Untuk banyak stadium kanker prostat, angka kelangsungan hidup 10 tahun setelah terapi radiasi hampir sama tingginya dengan yang dicapai dengan pembedahan. Lebih dari 90% laki-laki dengan kanker yang terbatas pada prostat bertahan hidup setidaknya 10 tahun setelah menjalani terapi radiasi. Terapi radiasi dapat diberikan sebagai

  • Terapi radiasi sinar eksternal (digunakan untuk mengobati kanker di dalam kelenjar prostat dan kanker prostat yang telah menyebar ke tulang)

  • Implan radioaktif (digunakan untuk mengobati kanker berisiko rendah dalam kelenjar prostat, tetapi bukan kanker prostat yang telah menyebar ke tulang)

  • Radium-223 (zat intravena yang digunakan untuk mengobati kanker prostat yang telah menyebar ke tulang, tetapi bukan kanker di dalam kelenjar prostat)

Terapi radiasi sinar eksternal menggunakan mesin untuk mengirim sinar radiasi ke prostat dan jaringan di sekitarnya. Tomografi terkomputasi (CT) sering digunakan untuk membantu memfokuskan sinar radiasi lebih tepat pada kanker dengan mengidentifikasi struktur yang terdampak secara tepat. Pendekatan ini disebut terapi radiasi konformal tiga dimensi. Pengobatan biasanya diberikan 5 hari per minggu selama 7 sampai 8 minggu. Meskipun beberapa tingkat disfungsi ereksi dapat terjadi pada hingga 40% laki-laki, kecil kemungkinannya hal ini terjadi selama periode sesaat setelah terapi radiasi dibandingkan selama periode sesaat setelah prostatektomi. Meskipun demikian, setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun, tampaknya disfungsi ereksi memiliki kemungkinan yang sama antara setelah terapi radiasi dan setelah prostatektomi. Inkontinensia jarang terjadi jika terapi radiasi konformal tiga dimensi digunakan. Terapi radiasi yang dimodulasi intensitas (intensity-modulated radiation therapy, IMRT) dan terapi radiasi tubuh stereotaktik (stereotactic body radiation therapy, SBRT) adalah modifikasi dari terapi radiasi standar. Terkadang, untuk kanker yang lebih agresif, dokter juga memberikan terapi hormon selama maksimum 2 atau 3 tahun selain terapi radiasi.

Jaringan parut yang mempersempit uretra dan menghambat aliran urine (striktur uretra) terjadi pada sekitar 5% hingga 10% laki-laki yang diobati dengan terapi radiasi sinar eksternal. Efek samping lain yang mengganggu, tetapi biasanya hanya sementara, antara lain rasa terbakar saat buang air kecil, harus sering buang air kecil, darah di dalam urine, diare yang terkadang berdarah, proktitis radiasi (biasanya menyebabkan iritasi rektum dan diare), dan dorongan mendadak untuk buang air besar. Laki-laki jarang mengalami kanker pada organ di sekitarnya (kandung kemih, rektum) yang disebabkan oleh terapi radiasi.

Bentuk lain dari terapi radiasi sinar eksternal adalah terapi sinar proton, dengan bentuk radiasi yang berbeda yang memungkinkan radiasi dikirimkan secara lebih tepat ke sel kanker sambil menghindari sel sehat. Terapi sinar proton terbukti bermanfaat bagi kanker lain, tetapi tidak jelas apakah terapi ini memiliki efek samping yang lebih sedikit pada kanker prostat dibandingkan terapi radiasi sinar eksternal standar.

Kemajuan terbaru dalam terapi radiasi kanker prostat meliputi

  • Menempatkan penanda di sekitar prostat untuk meningkatkan penargetan

  • Menggunakan jarum transrektal untuk menempatkan spacer hidrogel di dalam rektum untuk mengurangi efek toksik radiasi (spacer hidrogel ini pada akhirnya akan terurai dan diserap kembali ke dalam jaringan)

  • Membagi dosis besar radiasi dari waktu ke waktu dan memberikannya dalam periode waktu yang lebih singkat (jumlah hari atau minggu lebih sedikit) daripada radiasi tradisional

Implan radioaktif dapat dimasukkan ke dalam prostat (brakiterapi). Implan adalah potongan materi radioaktif berukuran kecil dan seperti benih. Dokter menyuntikkan implan ke dalam kelenjar prostat melalui area antara skrotum dan anus menggunakan pencitraan ultrasound atau CT untuk memandu penempatannya. Brakiterapi dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 2 jam, tidak memerlukan sesi pengobatan berulang, dan dapat dilakukan dengan anestesi tulang belakang. Brakiterapi juga dapat memberikan radiasi dosis tinggi ke prostat namun sering kali tidak membahayakan jaringan sehat di sekitarnya dan menyebabkan lebih sedikit efek samping. Meskipun demikian, brakiterapi dapat menyebabkan penyempitan uretra hingga 10% pada laki-laki. Radioaktivitas dari implan tersebut menurun seiring waktu. Kemudian, implan tersebut dapat dikeluarkan bersama urine. Laki-laki yang diobati dengan implan ini harus menghindari kontak erat dengan perempuan hamil dan anak-anak selama jangka waktu tertentu setelah prosedur karena radioaktivitas dapat berbahaya bagi janin atau anak kecil. Angka penyembuhan 10 sampai 15 tahun setelah brakiterapi serupa dengan angka yang diperoleh dengan pengobatan lain untuk beberapa laki-laki. Pengobatan gabungan dengan brakiterapi dan terapi radiasi sinar eksternal terkadang direkomendasikan untuk kanker yang lebih agresif. Implan brakiterapi sementara (memerlukan rawat inap semalam) tersedia di beberapa pusat perawatan.

Radium-223 adalah obat yang diberikan secara intravena yang memancarkan jenis radiasi tertentu (radiasi alfa). Tidak seperti radiasi sinar dan brakiterapi, hal ini tidak diarahkan pada target tertentu. Radium-223 digunakan untuk mengobati metastasis tulang dari kanker prostat dan bukan kanker prostat di kelenjar prostat. Setelah masuk ke dalam aliran darah, radium-223 mencari area tulang yang terdampak oleh kanker prostat, yang membantu menghancurkan sel kanker. Alat ini menargetkan jaringan tulang dan tidak menyebarkan radiasi (seperti sinar radiasi atau implan), oleh karena itu alat ini dapat melindungi jaringan di dekatnya dari kerusakan akibat radiasi.

Terapi fokal

Terapi fokal menggunakan teknik yang dipandu pencitraan untuk memberikan pengobatan yang berbeda ke area kanker dalam prostat.

Ultrasonografi terfokus dengan intensitas tinggi (high-intensity focused ultrasound, HIFU) menggunakan energi ultrasound intens yang diberikan melalui kuar yang ditempatkan di rektum untuk menghancurkan jaringan prostat. Obat ini telah digunakan selama bertahun-tahun di Eropa dan Kanada, dan baru-baru ini menjadi lebih banyak tersedia di Amerika Serikat. Peran teknologi ini dalam penanganan kanker prostat masih terus berkembang. HIFU paling cocok untuk mengobati kanker prostat yang kambuh setelah pembedahan serta kanker berisiko rendah terlokalisasi.

Elektroporasi adalah bentuk lain dari terapi fokal. Teknik yang dipandu pencitraan ini menggunakan laser atau listrik untuk menghancurkan sel kanker secara langsung sekaligus menyelamatkan jaringan di sekitarnya. Jarum kecil ditempatkan melalui kulit di antara rektum dan skrotum (secara transperinal) ke dalam area kanker prostat. Listrik atau sinar laser kemudian didenyut melalui jarum tersebut untuk menghancurkan sel-sel kanker.

Krioterapi adalah penghancuran sel kanker prostat dengan pembekuan, yang dilakukan dengan menggunakan krioprobe untuk mengantarkan gas argon ke jaringan kanker, diikuti dengan pencairan. Krioterapi bukan terapi pilihan di Amerika Serikat, tetapi dapat digunakan jika terapi radiasi tidak berhasil. Efek samping dari prosedur ini meliputi penyumbatan aliran urine dari kandung kemih (obstruksi saluran keluar kandung kemih), inkontinensia urine, disfungsi ereksi, dan nyeri rektum atau cedera.

Terapi hormon

Mengingat sebagian besar kanker prostat membutuhkan pertumbuhan atau penyebaran testosteron, pengobatan yang menghambat efek hormon ini (terapi hormon) dapat memperlambat perkembangan tumor. Terapi hormon biasanya digunakan untuk menunda penyebaran kanker yang kembali setelah operasi atau terapi radiasi atau untuk mengobati kanker prostat yang telah menyebar (metastasis). Terapi hormon terkadang dikombinasikan dengan pengobatan lain, seperti terapi radiasi. Terapi hormon tidak bersifat kuratif jika diberikan sendiri, tetapi dapat memperpanjang hidup serta menurunkan gejala. Akan tetapi, pada akhirnya terapi hormon cenderung akan kehilangan efektivitasnya, dan penyakit ini berkembang.

Obat-obatan hormonal yang digunakan untuk mengobati kanker prostat di Amerika Serikat meliputi leuprolid, goserelin, triptorelin, buserelin, histrelin, degareliks, dan relugoliks, yang mencegah kelenjar pituitari merangsang testis untuk memproduksi testosteron. Kecuali relugoliks (diberikan dengan diminum), obat-obatan ini diberikan melalui suntikan di tempat praktik dokter setiap 1, 3, 4, atau 12 bulan, biasanya seumur hidup pria tersebut. Untuk beberapa laki-laki, pengobatan ini hanya dapat diberikan selama satu atau 2 tahun dan mungkin dilanjutkan di lain waktu.

Obat-obatan yang menghambat efek testosteron (seperti flutamid, bikalutamid, dan nilutamid) juga dapat digunakan. Obat-obatan ini diminum setiap hari.

Efek samping dari terapi hormon dapat meliputi sensasi panas, osteoporosis, kehilangan energi, penurunan massa otot, penambahan berat cairan, penurunan libido, penurunan rambut tubuh, disfungsi ereksi, dan pembesaran payudara (ginekomastia).

Bentuk terapi hormon yang paling lama adalah pengangkatan kedua testis ( orkiektomi bilateral). Efek orkiektomi bilateral terhadap kadar testosteron setara dengan efek yang dihasilkan oleh leuprolid, goserelin, buserelin, dan obat-obatan terkait. Efek fisik dan psikologi dari orkiektomi bilateral dan terapi hormonal lainnya membuat terapi ini sulit diterima oleh sebagian laki-laki.

Olahraga fisik, meminum suplemen vitamin D dan kalsium, berhenti merokok, dan menghindari alkohol berlebihan dianjurkan bagi pria yang menjalani terapi hormon untuk membantu meminimalkan gejala.

Pada pria dengan kanker prostat yang menyebar luas, terapi hormon mungkin menjadi tidak efektif setelah beberapa tahun. Ketika kanker akhirnya berkembang meskipun terapi hormon sudah diberikan, laki-laki tersebut hanya dapat hidup beberapa tahun lagi.

Obat-obatan Lain

Kanker yang tidak merespons terapi hormon yang berhasil menurunkan kadar testosteron disebut kanker prostat resisten kastrasi (castrate-resistant prostate cancer; CRPC).

Baru-baru ini, banyak pengobatan lain yang memperpanjang usia telah tersedia dan digunakan lebih dini untuk mengobati kanker prostat metastatik, baik dalam pengobatan awal dengan terapi hormon atau ketika terapi hormon gagal. Pengobatan ini mencakup sipuleucel-T (vaksin yang menargetkan sel kanker prostat), pembrolizumab (imunoterapi); abirateron, enzalutamid, apalutamid, darolutamid (jenis terapi hormonal oral), dosetaksel, dan kabazitaksel (obat kemoterapi), serta penghambat poli (ADP-ribosa) polimerase (PARP) pada pasien yang menderita CRPC dengan gangguan perbaikan DNA atau mutasi gen BRCA1/2. Radium-223, obat radioaktif yang diberikan secara intravena, dapat memperpanjang usia dan mencegah komplikasi tertentu akibat penyebaran ke tulang (seperti kerusakan sumsum tulang belakang). Pengobatan lain sedang diselidiki.

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati osteoporosis, seperti asam zoledronat dan denosumab, dapat digunakan untuk memperkuat tulang yang telah dilemahkan oleh kanker atau terapi hormon, yang cenderung melemahkan tulang. Obat-obatan ini membantu mengobati dan mencegah masalah, seperti nyeri dan kecenderungan fraktur.

Tabel
Tabel

Tindak Lanjut

Setelah semua bentuk pengobatan, kadar PSA diukur secara berkala (biasanya setiap 3 hingga 4 bulan untuk tahun pertama, dan kemudian setiap 6 bulan selama sisa hidup pria tersebut). Sebelum 1 bulan setelah pembedahan, PSA tidak boleh terdeteksi. Setelah terapi radiasi, PSA menurun lebih lambat dan biasanya tidak menjadi tidak terdeteksi, tetapi harus tetap stabil pada kadar yang rendah. Peningkatan kadar PSA dapat mengindikasikan bahwa kanker telah kambuh.

Prognosis Kanker Prostat

Prognosis bagi sebagian besar laki-laki penderita kanker prostat terlokalisasi sangatlah baik. Sebagian besar laki-laki lansia penderita kanker prostat cenderung hidup sama lamanya dengan laki-laki lain seusianya yang memiliki kesehatan umum dan tidak menderita kanker prostat. Bagi banyak laki-laki, remisi atau bahkan penyembuhan jangka panjang dapat dilakukan.

Prognosisnya tergantung pada tingkat dan stadium kanker. Kanker stadium tinggi memiliki prognosis yang buruk kecuali jika diobati sangat dini. Kanker yang telah menyebar ke jaringan di sekitarnya juga memiliki prognosis yang lebih buruk. Kanker prostat metastatik tidak dapat disembuhkan. Sebagian besar laki-laki dengan kanker metastatik hidup sekitar 1 hingga 3 tahun setelah diagnosis, tetapi beberapa hidup selama bertahun-tahun.

Pencegahan Kanker Prostat

Belum ada pendekatan yang pasti untuk mencegah kanker prostat, tetapi mengikuti gaya hidup sehat dianggap sebagai pendekatan yang masuk akal. Ini termasuk

  • Berolahraga

  • Makan makanan yang seimbang (termasuk membatasi daging merah dan lemak jenuh, dan makan banyak sayuran hijau)

  • Membatasi asupan alkohol

  • Tidak merokok

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!