Rasa Pusing dan Vertigo

OlehEric J. Formeister, MD, MS, Dept. of Head and Neck Surgery and Communication Sciences, Duke University School of Medicine
Ditinjau OlehLawrence R. Lustig, MD, Columbia University Medical Center and New York Presbyterian Hospital
Ditinjau/Direvisi Jan 2025 | Dimodifikasi Aug 2025
v1574445_id

Rasa pusing adalah istilah tidak tepat yang sering digunakan orang untuk menjelaskan berbagai sensasi yang berkaitan, termasuk

  • Pingsan (merasa ingin pingsan)

  • Kunang-kunang

  • Disekuilibrium (merasa tidak seimbang atau tidak stabil)

  • Perasaan kabur atau pusing

  • Sensasi perasaan "kabur" atau "goyah"

  • Vertigo (sensasi gerakan saat tidak ada gerakan aktual)

Vertigo adalah sejenis pusing yang dirasakan sebagai sensasi gerakan padahal sebenarnya tidak ada gerakan aktual. Orang biasanya merasa bahwa mereka, lingkungan mereka, atau keduanya berputar. Rasanya mirip dengan yang dihasilkan oleh permainan anak-anak berputar-putar, kemudian tiba-tiba berhenti dan merasakan sekelilingnya berputar. Terkadang, orang hanya merasa tertarik ke satu sisi. Vertigo bukanlah diagnosis. Ini adalah deskripsi suatu sensasi.

Orang dengan vertigo juga dapat mengalami mual dan muntah, kesulitan keseimbangan, dan/atau kesulitan berjalan. Sebagian orang mengalami gerakan tersentak berirama pada mata (nistagmus) selama episode vertigo.

Orang yang berbeda sering kali menggunakan istilah "pusing" dan "vertigo" secara berbeda, mungkin karena sensasi ini sulit dijelaskan dengan kata-kata. Selain itu, orang mungkin menggambarkan sensasi mereka secara berbeda pada waktu yang berbeda. Misalnya, sensasinya mungkin terasa seperti rasa pusing satu kali dan seperti vertigo di kesempatan berikutnya.

Namun demikian, sensasi ini dapat mengganggu dan bahkan melumpuhkan, terutama jika disertai mual dan muntah. Gejala menyebabkan masalah khusus bagi orang-orang yang melakukan tugas yang berat atau berbahaya, seperti mengemudi, terbang, atau mengoperasikan mesin berat.

Selama survei kesehatan 1 tahun di Amerika Serikat, 11% orang dewasa melaporkan pusing. Dalam penelitian lain, pusing menyebabkan 2,5% kunjungan ke unit gawat darurat selama periode 10 tahun. Ini dapat terjadi pada usia berapa pun tetapi menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia.

Rasa pusing dapat bersifat sementara atau kronis. Pusing dianggap kronis jika berlangsung lebih dari satu bulan. Pusing kronis lebih banyak terjadi pada lansia.

Untuk pusing yang terjadi hanya saat berdiri, lihat Rasa Pusing atau Pening Saat Berdiri.

Tahukah Anda...

  • Sering kali, pusing, sekalipun melumpuhkan, tidak disebabkan oleh gangguan serius.

  • Pada lansia, pusing sering kali tidak memiliki satu pun penyebab yang jelas.

Penyebab Pusing dan Vertigo

Vertigo biasanya disebabkan oleh gangguan pada bagian telinga dan otak yang terlibat dalam menjaga keseimbangan:

  • Telinga bagian dalam

  • Batang otak dan serebelum

  • Saluran saraf yang menghubungkan telinga bagian dalam dengan batang otak dan serebelum

Telinga bagian dalam berisi struktur (kanal setengah lingkaran, kantung, dan utrikulus) yang memungkinkan tubuh untuk merasakan posisi dan gerakan. Informasi dari struktur ini dikirim ke otak melalui saraf vestibulokoklear (saraf kranial ke-8, yang juga terlibat dalam pendengaran). Informasi ini diproses di batang otak, yang menyesuaikan postur, dan serebelum, yang mengoordinasikan gerakan, untuk memberikan rasa keseimbangan. Gangguan pada salah satu struktur ini dapat menyebabkan vertigo. Gangguan telinga dalam terkadang juga menyebabkan kehilangan pendengaran dan/atau dering pada telinga (tinitus). (Lihat Gambar Tampilan Bagian Dalam Telinga.)

Tampilan Bagian Dalam Telinga

Selain itu, gangguan apa pun yang memengaruhi fungsi otak secara umum (misalnya, gula darah rendah, tekanan darah rendah, anemia berat, atau banyak obat) dapat membuat orang merasa pusing. Meskipun gejalanya dapat mengganggu dan bahkan melumpuhkan, hanya sebagian kecil kasus yang disebabkan oleh gangguan serius.

Penyebab umum

Meskipun ada beberapa tumpang tindih, penyebab pusing secara kira-kira dapat dibagi menjadi mereka yang mengalami dan tidak mengalami vertigo.

Penyebab paling umum dari pusing dengan vertigo adalah sebagai berikut:

Sakit kepala migrain vestibular semakin banyak dikenal sebagai penyebab umum pusing dengan vertigo. Jenis migrain ini paling sering terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat atau riwayat keluarga migrain. Orang sering mengalami sakit kepala akibat vertigo atau pusing. Sebagian memiliki gejala lain yang mirip migrain, seperti melihat cahaya yang berkedip, memiliki titik buta sementara, atau sangat sensitif terhadap cahaya dan suara. Orang mungkin juga mengalami gangguan pendengaran, tetapi ini bukan gejala yang umum.

Penyebab paling umum dari pusing tanpa vertigo adalah sebagai berikut:

  • Migrain vestibular

  • Obat-obatan, terutama obat-obatan untuk tekanan darah tinggi

  • Penyebab multifaktor

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan pusing. Beberapa obat secara langsung beracun bagi saraf telinga dan/atau organ keseimbangan (obat ototoksik). Obat-obatan ini cenderung menyebabkan pusing dan ketidakmampuan untuk fokus pada target visual (osilopsia). Obat-obatan lain, misalnya obat penenang, dapat memengaruhi otak secara keseluruhan. Pada lansia, pusing sering kali disebabkan oleh beberapa faktor, biasanya kombinasi efek samping obat ditambah penurunan fungsi sensorik terkait usia.

Pusing tanpa vertigo dapat terjadi ketika otak menerima oksigen dan glukosa yang tidak cukup (gula darah rendah), seperti yang mungkin terkait dengan gangguan non-neurologi termasuk gangguan jantung dan paru-paru atau anemia berat.

Orang dengan gangguan panik, sesak napas, kecemasan, atau depresi dapat mengalami pusing lebih sering daripada mereka yang tidak mengalami kondisi ini.

Sangat sering, tidak ada penyebab khusus yang ditemukan, dan gejalanya hilang tanpa pengobatan.

Penyebab yang kurang umum

Penyebab yang kurang umum untuk pusing antara lain sebagai berikut:

Evaluasi Pusing dan Vertigo

Informasi berikut dapat membantu orang memutuskan apakah evaluasi dokter diperlukan dan dapat membantu mereka mengetahui apa yang diharapkan selama evaluasi.

Tanda-tanda bahaya

Pada penderita pusing, gejala dan ciri tertentu perlu dikhawatirkan. Ini meliputi

  • Dimulainya sakit kepala baru atau parah

  • Nyeri leher

  • Kesulitan berjalan

  • Kehilangan kesadaran (pingsan)

  • Gejala neurologis lainnya (seperti kesulitan mendengar, melihat, berbicara, atau menelan atau kesulitan menggerakkan lengan atau kaki)

Kapan harus berkunjung ke dokter

Orang yang memiliki tanda peringatan, mereka yang gejalanya parah atau terus berlanjut selama lebih dari satu jam, dan mereka yang mengalami muntah harus segera pergi ke rumah sakit. Orang lain harus mengunjungi dokter mereka sesegera mungkin. Orang-orang yang mengalami episode ringan, yang singkat (kurang dari 1 menit), tanpa gejala lain dapat memilih untuk menunggu dan melihat apakah mereka mengalami episode lain.

Tindakan dokter

Pada orang yang pusing, dokter terlebih dahulu mengajukan pertanyaan tentang gejala dan riwayat medis orang tersebut. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Apa yang mereka temukan selama riwayat dan pemeriksaan fisik sering kali menunjukkan penyebab pusing tersebut dan tes yang mungkin perlu dilakukan (lihat tabel Beberapa Penyebab dan Ciri-ciri Pusing).

Selain tanda-tanda peringatan, ciri penting yang ditanyakan dokter meliputi keparahan gejala (apakah orang tersebut jatuh atau tidak masuk kerja), adanya muntah dan/atau dering di telinga, apakah gejala datang dan pergi atau berlanjut, dan kemungkinan pemicu gejala (misalnya, mengubah posisi kepala atau menggunakan obat-obatan baru).

Selama pemeriksaan fisik, pemeriksaan telinga, mata, dan neurologis sangat penting. Pendengaran diuji, dan telinga diperiksa untuk melihat apakah ada abnormalitas saluran telinga dan gendang telinga. Mata diperiksa untuk melihat adanya gerakan abnormal, seperti nistagmus.

Kehilangan pendengaran atau dering di telinga(tinitus) menunjukkan bahwa orang mungkin memiliki gangguan telinga bagian dalam.

Nistagmus menunjukkan adanya gangguan yang memengaruhi telinga bagian dalam atau berbagai koneksi saraf di batang otak. Dengan nistagmus, mata tersentak berulang kali dengan cepat ke satu arah dan kemudian kembali dengan lebih lambat ke posisi semula. Dokter sengaja mencoba memicu nistagmus jika orang tidak mengalaminya secara spontan karena arah pergerakan mata dan berapa lama nistagmus berlangsung dapat membantu dokter mendiagnosis penyebab vertigo. Untuk memicu nistagmus, dokter pertama-tama akan membaringkan pasien dalam posisi telentang dan perlahan-lahan menggulingkan pasien dari satu sisi ke sisi lain sambil mengawasi mata mereka. Spesialis terkadang meminta orang tersebut untuk memakai kacamata pembesar satu arah yang tebal yang disebut lensa Frenzel. Dokter dapat dengan mudah melihat mata orang yang diperbesar melalui lensa, tetapi orang tersebut melihat keburaman dan tidak dapat melakukan fiksasi visual pada apa pun (fiksasi visual membuat lebih sulit untuk memicu nistagmus). Selama manuver untuk menginduksi nistagmus, gerakan mata dapat direkam dengan menggunakan elektroda (sensor yang menempel pada kulit) yang ditempatkan di sekitar kedua mata (elektronistagmografi) atau dengan kamera video yang terpasang pada lensa Frenzel (elektronistagmografi video). Jika tidak ada nistagmus yang terjadi dengan berguling dari sisi ke sisi, dokter akan mencoba manuver lain. Manuver lain ini termasuk memasukkan air dingin ke dalam saluran telinga (pengujian kalori) dan mengubah posisi kepala orang tersebut dengan cepat (manuver Dix-Hallpike).  

Dokter juga melakukan pemeriksaan neurologis lengkap, dengan memberikan perhatian khusus pada tes berjalan, keseimbangan, dan koordinasi. 

Tabel
Tabel

Pengujian

Perlunya tes bagi orang yang pusing atau vertigo bergantung pada apa yang ditemukan dokter selama riwayat dan pemeriksaan fisik, terutama apakah terdapat tanda-tanda peringatan.

Untuk orang yang mengalami serangan pusing tiba-tiba yang masih terjadi, dokter biasanya menggunakan sensor oksigen ujung jari dan mengukur glukosa darah dari tetesan darah di ujung jari. Beberapa wanita menjalani tes kehamilan.

Orang dengan tanda peringatan biasanya memerlukan pencitraan resonansi magnetik (MRI) dengan peningkatan gadolinium, begitu pula orang tanpa tanda peringatan yang sudah lama mengalami gejala.

Beberapa tes dapat digunakan untuk mengevaluasi keseimbangan dan cara berjalan, misalnya tes Romberg. Pengujian keseimbangan lainnya membuat orang tersebut berjalan lurus dengan satu kaki di belakang yang lain. Jika pemeriksaan dokter menunjukkan adanya kemungkinan gangguan pendengaran, maka orang biasanya akan dikirim untuk menjalani tes pendengaran formal (audiogram).

Kadang-kadang dilakukan pengujian vestibular komprehensif. Pengujian ini meliputi elektronistagmografi video (rekaman terkomputerisasi dan analisis gerakan mata abnormal), pengujian kursi putar Barany (untuk mencari gerakan mata abnormal sambil duduk di kursi yang diputar), dan pengujian potensial miogenik yang dibangkitkan vestibular. Tes ini biasanya dilakukan oleh dokter yang berspesialisasi dalam perawatan telinga (otolaringologis).

Elektrokardiografi (EKG), pemantauan Holter untuk abnormalitas irama jantung, ekokardiografi, dan pengujian stres olahraga dapat dilakukan untuk mengevaluasi fungsi jantung. Untuk pusing yang terjadi hanya ketika berdiri, tes tertentu mungkin akan diperlukan.

Pengobatan Pusing dan Vertigo

Penyebab pusing harus diobati bila memungkinkan. Pengobatan termasuk menghentikan atau mengurangi dosis obat apa pun yang menjadi penyebabnya atau beralih ke obat alternatif.

Mual dan muntah dapat diobati dengan obat-obatan, seperti meclizine atau promethazine.

Vertigo yang disebabkan oleh gangguan telinga bagian dalam, seperti penyakit Meniere, labirinitis, vertigo terkait migrain, atau vestibular neuronitis, sering kali dapat diredakan dengan obat antihistamin, seperti meclizine, atau obat benzodiazepin, seperti diazepam atau lorazepam.

Vertigo pada orang dengan vertigo posisional paroksismal jinak diobati dengan manuver Epley (manuver kepala seperti salto) yang dilakukan oleh praktisi berpengalaman atau terapis fisik. Kadang-kadang, orang belajar cara melakukannya di rumah untuk membantu meredakan gejala jika gejala mereka kambuh lagi.

Penyakit Meniere paling baik dikelola oleh dokter spesialis otolaringologi dengan pelatihan dalam pengelolaan gangguan kronis ini, tetapi pengelolaan awal terdiri dari diet garam rendah dan diuretik ("pil air"), yang mungkin tidak efektif pada semua orang dengan gangguan tersebut.

Pada penderita vertigo yang terjadi dengan migrain, migrainnya akan diobati.

Terapi fisik vestibular (terapi fisik penyeimbang) adalah andalan bagi penderita pusing kronis. Terlepas dari penyebab pusing kronis atau vertigo, kebanyakan orang membaik dengan terapi fisik vestibular. Ahli terapi juga dapat merekomendasikan strategi seperti:

  • Menghindari gerakan yang dapat memicu pusing, seperti menengok ke atas atau membungkuk

  • Menaruh barang-barang pada tingkat yang mudah dijangkau

  • Bangkit secara perlahan setelah duduk atau berbaring

  • Menggenggam tangan dan meregangkan kaki sebelum berdiri

  • Latihan pembelajaran yang mengkombinasi gerakan mata, kepala, dan tubuh untuk membantu mencegah pusing

  • Melakukan terapi fisik dan olahraga untuk memperkuat otot dan mempertahankan gaya berjalan mandiri selama mungkin

  • Mengikuti terapi rehabilitasi vestibular yang sedang berlangsung (bentuk terapi fisik khusus)

Penting untuk Lansia: Rasa Pusing dan Vertigo

Seiring bertambahnya usia, banyak faktor yang membuat pusing dan vertigo lebih sering terjadi. Organ-organ yang terlibat dalam keseimbangan, terutama struktur telinga bagian dalam, berfungsi kurang baik. Masalah penglihatan juga dapat memberikan informasi yang tidak konsisten ke otak, sehingga mengubah rasa keseimbangan. Mekanisme tubuh yang mengendalikan tekanan darah merespons lebih lambat (misalnya, untuk berdiri). Lansia juga lebih cenderung mengonsumsi obat yang dapat menyebabkan pusing. Terakhir, kemampuan otak untuk merasakan posisinya dalam ruang (propriosepsi) dan merasakan sensasi sentuhan kaki, sering menurun seiring bertambahnya usia.

Meskipun pusing dan vertigo tidak menyenangkan pada usia berapa pun, hal ini menyebabkan masalah khusus bagi lansia. Orang yang lemah memiliki risiko jatuh yang jauh lebih tinggi dan mengalami cedera serius saat pusing. Sekalipun mereka tidak jatuh, ketakutan mereka akan jatuh sering kali mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara signifikan.

Obat-obatan yang membantu meredakan vertigo dapat membuat orang mengantuk. Efek ini lebih umum terjadi dan terkadang lebih parah pada lansia.

Bahkan lebih dari orang yang lebih muda, lansia yang mengalami pusing atau vertigo dapat memperoleh manfaat dari terapi fisik umum dan olahraga untuk memperkuat otot mereka agar membantu mempertahankan kemandirian mereka. Ahli terapi fisik juga dapat memberikan informasi keselamatan penting bagi lansia atau penyandang disabilitas untuk membantu mencegah jatuh.

Poin-poin Penting

  • Pusing dan vertigo sering kali disebabkan oleh gangguan yang memengaruhi telinga bagian dalam atau bagian otak yang terlibat dalam keseimbangan atau penggunaan obat resep tertentu.

  • Gejalanya meliputi pingsan, kehilangan keseimbangan, vertigo, kepala kliyengan, atau sakit kepala yang sulit untuk digambarkan, atau gabungan gejala.

  • Sakit kepala parah dan tanda-tanda kesulitan fungsi otak (seperti kesulitan berjalan, berbicara, melihat, atau menelan) merupakan tanda-tanda peringatan, tetapi gejala yang tidak jelas sekalipun dapat terjadi akibat gangguan serius.

  • Orang yang memiliki tanda peringatan harus segera mengunjungi dokter, dan sering kali harus mengikuti tes.

  • Obat-obatan, seperti meclizine atau diazepam, sering dapat membantu meredakan vertigo, dan prochlorperazine dapat membantu meredakan mual.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!