Pusing atau Kliyengan Saat Berdiri

OlehAndrea D. Thompson, MD, PhD, University of Michigan;
Michael J. Shea, MD, Michigan Medicine at the University of Michigan
Ditinjau OlehJonathan G. Howlett, MD, Cumming School of Medicine, University of Calgary
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Aug 2024
v718659_id

Pada sebagian orang, terutama lansia, tekanan darah menurun secara berlebihan saat mereka duduk atau berdiri (kondisi yang disebut hipotensi ortostatik atau postural). Gejala pingsan, kliyengan, pusing, bingung atau penglihatan kabur terjadi dalam hitungan detik hingga beberapa menit setelah berdiri (terutama setelah berbaring di tempat tidur atau duduk dalam waktu lama) dan hilang dengan cepat saat berbaring. Tetapi, ada sebagian orang yang jatuh, pingsan, atau, dalam kasus yang sangat jarang, mengalami kejang singkat. Gejalanya kerap jadi lebih sering dan memburuk setelah berolahraga, mengonsumsi alkohol dan/atau makanan berat, atau kekurangan cairan (dehidrasi).

Beberapa orang yang lebih muda mengalami gejala serupa saat berdiri tetapi tanpa mengalami penurunan tekanan darah. Sering kali, denyut jantung mereka meningkat (takikardia) lebih dari normal saat berdiri, sehingga kondisi ini disebut postural orthostatic tachycardia syndrome (POTS). Alasan mereka merasa pusing meski tekanan darahnya normal masih belum jelas.

Penyebab Pusing atau Kliyengan Saat Berdiri

Pusing atau kliyengan saat berdiri terjadi akibat regulasi tekanan darah yang tidak normal. Normalnya, ketika seseorang berdiri, gravitasi menyebabkan darah menggenang di vena pada tungkai dan batang tubuh. Pengumpulan ini menurunkan tekanan darah dan jumlah darah yang dipompa jantung ke otak. Kurangnya aliran darah ke otak menyebabkan pusing dan gejala lainnya. Untuk mengimbanginya, sistem saraf dengan cepat meningkatkan denyut jantung dan mempersempit pembuluh darah, sehingga dengan cepat mengembalikan tekanan darah jadi normal sebelum gejalanya muncul. Bagian dari sistem saraf yang bertanggung jawab untuk pengimbangan ini adalah sistem saraf otonom.

Banyak gangguan yang dapat menyebabkan masalah regulasi tekanan darah dan menyebabkan pusing saat berdiri. Kategori penyebabnya meliputi

  • Kegagalan fungsi sistem saraf otonom karena penyakit atau obat-obatan

  • Penurunan kemampuan jantung untuk memompa darah

  • Penurunan volume darah (hipovolemia)

  • Respons hormonal yang salah

Penyebabnya berbeda-beda, tergantung apakah gejalanya baru atau sudah ada sejak lama.

Penyebab umum

Penyebab umum pusing saat berdiri yang baru dialami meliputi

  • Penurunan volume darah (akibat dehidrasi atau kehilangan darah)

  • Obat-obatan

  • Istirahat di tempat tidur untuk jangka waktu lama

  • Kelenjar adrenal yang kurang aktif (insufisiensi adrenal)

Penyebab umum pusing saat berdiri yang lama dialami (kronis) antara lain

  • Perubahan regulasi tekanan darah terkait usia

  • Obat-obatan

  • Kegagalan fungsi sistem saraf otonom

Evaluasi untuk Pusing atau Kliyengan Saat Berdiri

Orang yang merasa pusing atau kliyengan saat berdiri sering lekas pulih saat mereka duduk dan kemudian perlahan berdiri lagi. Namun demikian, umumnya penting untuk menentukan penyebab pusing tersebut. Informasi berikut dapat membantu seseorang memutuskan kapan pemeriksaan dokter diperlukan dan membantu mereka mengetahui apa yang akan terjadi selama evaluasi.

Tanda-tanda bahaya

Jika seseorang merasa pusing atau kliyengan saat berdiri, gejala dan karakteristik tertentu harus diperhatikan. Ini meliputi

  • Adanya darah di dalam tinja atau tinja berwarna hitam pekat

  • Gejala terkait sistem saraf, seperti kesulitan berjalan dan/atau koordinasi atau keseimbangan yang buruk

  • Pingsan atau sinkop (tidak sadarkan diri)

  • Nyeri dada atau ketidaknyamanan

Kapan harus berkunjung ke dokter

Orang yang memiliki tanda peringatan biasanya harus segera pergi ke unit gawat darurat. Orang yang sering atau terus merasa pusing saat berdiri harus mengunjungi dokter sesegera mungkin. Orang yang hanya kadang-kadang merasa pusing saat berdiri harus menghubungi dokter. Dokter akan memutuskan apakah dan seberapa cepat pasien tersebut harus diperiksa, tergantung pada gejala dan riwayat medis lainnya.

Tindakan dokter

Dokter terlebih dahulu mengajukan pertanyaan tentang gejala dan riwayat medis orang tersebut. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Yang dokter temukan selama pemeriksaan riwayat dan pemeriksaan fisik sering kali menunjukkan penyebab pusing dan tes apa yang mungkin perlu dilakukan.

Dokter bertanya

  • Sudah berapa lama menderita kliyengan ini

  • Apakah pasien pernah mengalami pusing hingga pingsan atau tidak sadarkan diri

  • Apakah pasien pernah mengalami kondisi yang diketahui menyebabkan pusing (seperti tirah baring atau kehilangan cairan)

  • Apakah pasien memiliki penyakit (seperti diabetes, penyakit Parkinson, atau kanker) yang dapat menyebabkan pusing

  • Apakah orang tersebut meminum obat (misalnya antihipertensi) yang dapat menyebabkan pusing

Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Pasien diminta berbaring selama 5 menit, kemudian dokter mengukur tekanan darah dan denyut jantung. Tekanan darah dan denyut jantung diukur kembali setelah pasien tersebut berdiri atau duduk selama 1 menit, dan sekali lagi setelah berdiri atau duduk selama 3 menit. Dokter dapat melakukan pemeriksaan colok dubur untuk melihat apakah pasien tersebut mengalami perdarahan di saluran pencernaan. Pemeriksaan neurologis untuk menguji kekuatan, sensasi, refleks, keseimbangan, dan gaya berjalan sangatlah penting.

Penyebab pusing tiba-tiba yang paling umum—obat-obatan, tirah baring, dan penurunan volume darah—biasanya sudah jelas. Pada penderita gejala jangka panjang, temuan seperti masalah gerakan dapat mengindikasikan adanya penyakit Parkinson. Mati rasa, kesemutan, atau kelesuan dapat mengindikasikan adanya gangguan sistem saraf.

Tabel
Tabel

Pengujian

Kecuali jika penyebabnya jelas (misalnya, tirah baring), pengujian biasanya diperlukan. Dokter biasanya melakukan elektrokardiografi (EKG), hitung darah lengkap, dan pemeriksaan darah lainnya (misalnya, mengukur kadar elektrolit). Tes lain dilakukan berdasarkan temuan selama pemeriksaan, terutama jika gejala orang tersebut menunjukkan masalah jantung atau saraf.

Jika dokter mencurigai adanya obat yang menyebabkan pusing, mereka dapat meminta pasien untuk berhenti meminumnya dan mengamati apakah pusing juga berhenti, sehingga dapat memastikan penyebabnya.

Pengujian meja miring dapat dilakukan jika dokter mencurigai adanya malfungsi sistem saraf otonom. Pasien berbaring rata di atas meja khusus bermotor selama beberapa menit. Kemudian meja dimiringkan ke atas pada sudut 60° hingga 80° sementara tekanan darah dan detak jantung terus dipantau. Jika gejala tidak timbul, pasien diberi isoproterenol (obat yang menstimulasi jantung) secara intravena, dan tes diulang. Prosedur ini memakan waktu 30 hingga 90 menit.

Pengobatan untuk Pusing atau Kliyengan Saat Berdiri

Penyebab apa pun akan diobati jika memungkinkan, termasuk mengganti atau menghentikan obat yang jadi pemicunya. Namun, banyak penyebab yang tidak dapat disembuhkan dan pasien harus melakukan langkah-langkah untuk mengurangi gejalanya. Langkah yang bisa dilakukan meliputi perubahan gaya hidup dan pengobatan.

Pasien yang membutuhkan tirah baring berkepanjangan harus duduk setiap hari dan berolahraga di tempat tidur bila memungkinkan. Saat berbaring atau duduk harus bangun dengan pelan dan hati-hati. Cukup minum, membatasi atau menghindari alkohol, dan berolahraga secara teratur jika memungkinkan, umumnya sangat membantu. Olahraga rutin dengan intensitas sedang meningkatkan tonus otot di dinding pembuluh darah dan mengurangi pengumpulan darah di kaki. Tidur dengan kepala tempat tidur yang ditinggikan dapat membantu meredakan gejala. Bagi sebagian orang, peningkatan asupan garam dapat meningkatkan retensi air dan mengurangi gejala. Dokter dapat merekomendasikan untuk meningkatkan asupan garam pasien dengan menambah garam pada makanan atau meminum tablet natrium klorida. Namun, peningkatan asupan garam tidak dianjurkan bagi penderita gangguan jantung.

Dokter dapat memberikan fludrokortison, obat yang membantu tubuh mempertahankan garam dan air sehingga mencegah penurunan tekanan darah saat seseorang berdiri. Namun, obat ini dapat menyebabkan hipertensi ketika pasien berbaring, pernah gagal jantung, dan memiliki kadar kalium yang rendah di dalam darah. Kadang-kadang dokter menggabungkan propranolol atau pemblokir beta lainnya dengan fludrokortison. Midodrine adalah obat yang mempersempit arteri dan vena, membantu mencegah penumpukan darah. Efek sampingnya antara lain kesemutan atau mati rasa dan gatal. Obat ini tidak direkomendasikan untuk penderita arteri koroner atau penyakit arteri perifer.

Obat-obatan lain seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), droxidopa, piridostigmin, dan oktreotida dapat membantu dalam beberapa kasus.

Penting untuk Lansia: Pusing atau Kliyengan Saat Berdiri

Pusing atau kliyengan saat berdiri terjadi pada sekitar 15 hingga 20% lansia. Hal ini lebih banyak terjadi pada orang yang menderita penyakit lain, terutama hipertensi, dan pada pasien di fasilitas perawatan jangka panjang. Banyak yang terjatuh akibat pusing saat berdiri. Lansia harus menghindari berdiri dalam waktu lama.

Lansia lebih berisiko mengalaminya akibat penurunan responsivitas reseptor yang mengelola tekanan darah ditambah peningkatan kekakuan dinding arteri, yang membuat arteri lebih sulit untuk menggerakkan lebih banyak darah untuk meningkatkan tekanan darah. Penurunan responsivitas reseptor menunda respons jantung dan pembuluh darah saat berdiri. Uniknya, hipertensi, yang lebih banyak terjadi pada lansia, dapat menyebabkan sensitivitas reseptor yang buruk, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap pusing saat berdiri.

Poin-poin Penting

  • Pusing atau kliyengan saat berdiri biasanya melibatkan penurunan volume cairan tubuh atau disfungsi sistem saraf otonom.

  • Penuaan sering menyebabkan disfungsi sistem saraf otonom, tetapi dokter memeriksa semua yang terkena untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan sistem saraf.

  • Uji meja miring adalah uji umum fungsi saraf otonom.

  • Pengobatan melibatkan tindakan fisik untuk mengurangi pengumpulan vena, olahraga rutin, dan kadang-kadang peningkatan asupan garam, fludrokortison, dan/atau midodrine.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!