Hiperkalsemia (Tingkat Kalsium yang Tinggi dalam Darah)

OlehJames L. Lewis III, MD, Brookwood Baptist Health and Saint Vincent’s Ascension Health, Birmingham
Ditinjau OlehGlenn D. Braunstein, MD, Cedars-Sinai Medical Center
Ditinjau/Direvisi Jun 2025 | Dimodifikasi Jul 2025
v8897834_id

Pada hiperkalsemia, kadar kalsium dalam darah terlalu tinggi.

  • Kadar kalsium yang tinggi dapat terjadi akibat masalah pada kelenjar paratiroid, serta akibat diet, konsumsi vitamin D berlebihan, kanker, atau gangguan yang memengaruhi tulang.

  • Pada awalnya, seseorang akan mengalami masalah pencernaan, merasa haus, dan sering buang air kecil, tetapi jika berkembang menjadi lebih parah, hiperkalsemia dapat menyebabkan kebingungan dan akhirnya koma. Jika tidak dikenali dan diobati, gangguan ini dapat mengancam nyawa.

  • Biasanya, hiperkalsemia dapat terdeteksi dengan tes darah rutin.

  • Minum banyak cairan mungkin sudah cukup, namun diuretik dapat meningkatkan ekskresi kalsium, dan obat-obatan dapat digunakan untuk memperlambat pelepasan kalsium dari tulang jika diperlukan.

(Lihat juga Gambaran Umum Tentang Elektrolit dan Gambaran Umum Tentang Peran Kalsium dalam Tubuh.)

Kalsium adalah salah satu elektrolit tubuh, yaitu mineral yang membawa muatan listrik ketika dilarutkan dalam cairan tubuh seperti darah (tetapi sebagian besar kalsium tubuh tidak dapat digantikan). Tubuh mengontrol jumlah kalsium yang bersirkulasi di dalam darah dengan hati-hati.

Penyebab Hiperkalsemia

Penyebab hiperkalsemia meliputi:

  • Hiperparatiroidisme: Satu atau lebih dari ke-4 kelenjar paratiroid mengeluarkan terlalu banyak hormon paratiroid, yang membantu mengendalikan jumlah kalsium dalam darah.

  • Terlalu banyak asupan kalsium: Terkadang, hiperkalsemia terjadi pada orang yang menderita tukak lambung jika mereka meminum banyak susu dan mengonsumsi antasid yang mengandung kalsium untuk meredakan nyeri lambung. Gangguan yang dihasilkan tersebut disebut sindrom milk-alkali.

  • Terlalu banyak asupan vitamin D: Jika orang mengonsumsi vitamin D harian dalam jumlah yang sangat tinggi selama beberapa bulan, jumlah kalsium yang diserap dari saluran pencernaan akan meningkat secara substansial.

  • Kanker: Sel-sel pada kanker ginjal, paru-paru, atau ovarium dapat mengeluarkan sejumlah besar protein yang, seperti hormon paratiroid, yang dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Efek tersebut, yang dikenal sebagai humoral hypercalcemia of malignancy, dianggap sebagai sindrom paraneoplastik. Kalsium juga dapat dilepaskan ke dalam darah ketika kanker menyebar (bermetastasis) ke tulang dan menghancurkan sel tulang. Kerusakan tulang seperti itu paling sering terjadi pada kanker prostat, payudara, atau paru-paru. Multiple myeloma (kanker yang melibatkan sumsum tulang) juga dapat menyebabkan kerusakan tulang dan mengakibatkan hiperkalsemia. Kanker lain dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah dengan cara yang belum sepenuhnya dipahami.

  • Gangguan tulang: Jika tulang patah (diserap ulang) atau hancur, kalsium dilepaskan ke dalam darah, dan terkadang dapat menyebabkan hiperkalsemia. Pada penyakit Paget, tulang dipecah, tetapi kadar kalsium dalam darah biasanya normal. Namun, kadar kalsium dapat menjadi terlalu tinggi pada orang-orang dengan penyakit Paget yang mengalami dehidrasi atau yang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk duduk atau berbaring—ketika tulang tidak mampu menahan berat badan. Hipertiroidisme berat juga dapat menyebabkan hiperkalsemia dengan meningkatkan resorpsi (penyerapan) jaringan tulang.

  • Tidak aktif: Jarang terjadi, orang yang tidak dapat bergerak, seperti orang yang lumpuh, atau mereka yang harus tetap di tempat tidur untuk waktu yang lama, mengalami hiperkalsemia karena kalsium dalam tulang dilepaskan ke dalam darah saat tulang tidak menanggung beban dalam jangka waktu yang lama.

Gangguan granuloma, seperti sarkoidosis, tuberkulosis, dan kusta, beberapa obat-obatan tertentu, gangguan endokrin, dan beberapa gangguan lain juga dapat menyebabkan hiperkalsemia.

Tahukah Anda...

  • Kurangnya mobilitas dapat membuat kadar kalsium meningkat karena tulang melemah dan melepaskan kalsium ke dalam darah.

Hiperparatiroidisme

(Lihat juga Hiperparatiroidisme.)

Kelenjar paratiroid melepaskan hormon paratiroid, yang:

  • Meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan

  • Menyebabkan ginjal mengeluarkan lebih sedikit kalsium

  • Menyebabkan tulang melepaskan kalsium yang tersimpan

Hormon paratiroid menyebabkan ginjal mengeluarkan lebih banyak fosfat, tetapi juga menyebabkan tulang melepaskan fosfat ke dalam darah. Keseimbangan antara 2 efek ini menentukan apakah kadar fosfat tetap normal atau menurun. Seperti kalsium, fosfat adalah mineral, dan sebagian besar fosfat dalam tubuh disimpan dalam tulang, di mana fosfat berikatan dengan kalsium untuk mempertahankan struktur dan fungsi tulang. (Lihat juga Gambaran Umum Tentang Peran Fosfat dalam Tubuh.)

Jika kelenjar paratiroid melepaskan terlalu banyak hormon paratiroid, maka dapat menyebabkan hiperparatiroidisme. Orang dengan hiperparatiroidisme memiliki terlalu banyak kalsium dan kadar fosfat yang normal atau rendah dalam darah mereka.

Hiperparatiroidisme primer

Pada hiperparatiroidisme primer, ada kelainan yang menyebabkan pelepasan terlalu banyak hormon paratiroid. Pada sekitar 85% orang dengan hiperparatiroidisme primer, kelainannya adalah tumor nonkanker (adenoma) di salah satu kelenjar paratiroid. Pada 15% sisanya, kelenjar akan membesar dan menghasilkan terlalu banyak hormon. Kanker kelenjar paratiroid jarang menyebabkan hiperparatiroidisme.

Hiperparatiroidisme primer lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Hal ini lebih mungkin terjadi pada lansia dan pada orang yang menjalani terapi radiasi di bagian leher. Terkadang hal ini terjadi sebagai bagian dari sindrom neoplasia endokrin multipel, suatu gangguan keturunan yang langka.

Hiperparatiroidisme primer biasanya diobati dengan pembedahan untuk menghilangkan satu atau lebih kelenjar paratiroid. Tujuannya adalah untuk menghilangkan semua jaringan paratiroid yang menghasilkan hormon berlebih. Pembedahan berhasil pada sebagian besar kasus.

Hiperparatiroidisme sekunder

Pada hiperparatiroidisme sekunder, hormon paratiroid berlebih dilepaskan sebagai respons terhadap penurunan kadar kalsium dalam darah yang besar, seperti yang dapat terjadi pada penyakit ginjal kronis dan kekurangan vitamin D.

Pengobatan bergantung pada penyebabnya.

Hiperparatiroidisme tersier

Pada hiperparatiroidisme tersier, hormon paratiroid dilepaskan secara berlebihan tanpa mempedulikan jumlah kalsium dalam darah. Hiperparatiroidisme tersier biasanya terjadi pada orang-orang yang sudah lama mengalami hiperparatiroidisme sekunder.

Pengobatan bergantung pada penyebabnya.

Familial hypocalciuric hypercalcemia

Sindrom familial hypocalciuric hypercalcemia adalah gangguan bersifat turunan akibat kelenjar paratiroid terlalu rendah memperkirakan jumlah kalsium dalam darah sehingga keliru memberikan respon dengan cara mengeluarkan terlalu banyak hormon paratiroid. Bedah paratiroid tidak berguna dalam gangguan ini, dan pengobatan lain biasanya tidak diperlukan.

Gejala Hiperkalsemia

Hiperkalsemia sering menyebabkan beberapa gejala. Gejala awal hiperkalsemia biasanya adalah konstipasi, mual, muntah, nyeri perut, dan hilangnya nafsu makan. Seseorang dapat mengeluarkan urine dalam jumlah besar yang tidak normal, sehingga menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan rasa haus.

Hiperkalsemia jangka panjang atau berat umumnya menyebabkan batu ginjal yang mengandung kalsium. Yang jarang terjadi, mengakibatkan gagal ginjal, namun biasanya dapat disembuhkan dengan pengobatan. Namun demikian, jika terdapat cukup banyak kalsium yang menumpuk di dalam ginjal, kerusakan akan sulit untuk disembuhkan

Hiperkalsemia yang sangat parah sering menyebabkan disfungsi otak seperti kebingungan, gangguan emosional, delirium, halusinasi, dan koma. Dapat menyebabkan perlemahan otot, dan kelainan denyut jantung yang bisa diikuti dengan kematian.

Diagnosis Hiperkalsemia

  • Pengukuran kadar kalsium dalam darah

Hiperkalsemia biasanya terdeteksi selama tes darah rutin.

Setelah hiperkalsemia terdeteksi, pengujian tambahan mungkin diperlukan untuk menentukan penyebabnya. Dapat dilakukan tes darah dan urine tambahan. Rontgen dada juga mungkin diperlukan untuk mencari kanker atau gangguan paru-paru yang dapat menyebabkan hiperkalsemia. Dokter dapat melakukan tes genetik untuk mencari tahu kemungkinan penyebab yang diturunkan.

Pengobatan Hiperkalsemia

  • Cairan dan obat-obatan untuk meningkatkan ekskresi kalsium

Jika hiperkalsemia tidak parah, sering kali cukup dengan mengobati penyebabnya. Jika seseorang mengalami hiperkalsemia ringan atau kondisi yang dapat menyebabkan hiperkalsemia dan jika fungsi ginjalnya normal, biasanya mereka disarankan untuk meminum banyak cairan. Cairan menstimulasi ginjal untuk mengeluarkan kalsium dan membantu mencegah dehidrasi.

Dokter dapat menyarankan orang tersebut untuk meminum suplemen mineral yang mengandung fosfat, yang dapat membantu mencegah penyerapan kalsium dengan mengikatnya di dalam usus.

Jika kadar kalsium sangat tinggi atau jika muncul gejala disfungsi otak atau perlemahan otot, maka cairan dan diuretik dapat diberikan melalui vena (secara intravena) selama fungsi ginjal normal. Dialisis adalah pengobatan yang sangat efektif, aman, dan andal, tetapi biasanya digunakan hanya untuk orang-orang dengan hiperkalsemia parah yang tidak dapat diobati dengan metode lain.

Beberapa obat lain (termasuk bisfosfonat, kalsitonin, dan steroid [terkadang disebut glukokortikoid atau kortikosteroid]), dapat digunakan untuk mengobati hiperkalsemia. Obat-obatan ini terutama bekerja dengan cara memperlambat pelepasan kalsium dari tulang.

Hiperkalsemia yang disebabkan oleh kanker sangat sulit untuk diobati. Terkadang dapat membantu dengan obat yang disebut denosumab. Jika kanker tidak dapat dikendalikan, hiperkalsemia biasanya dapat kembali meskipun telah melakukan pengobatan terbaik.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!