Meningitis Bakteri pada Bayi Baru Lahir

OlehAnnabelle de St. Maurice, MD, MPH, UCLA, David Geffen School of Medicine
Ditinjau OlehBrenda L. Tesini, MD, University of Rochester School of Medicine and Dentistry
Ditinjau/Direvisi Apr 2025 | Dimodifikasi Jul 2025
v40477091_id

Meningitis bakteri adalah peradangan lapisan jaringan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meninges) yang disebabkan oleh bakteri.

  • Bayi baru lahir yang menderita meningitis bakteri biasanya mudah marah, muntah, atau mungkin mengalami kejang.

  • Diagnosis didasarkan pada hasil pemeriksaan pungsi lumbal dan tes darah.

  • Antibiotik diberikan secara intravena untuk mengobati infeksi.

  • Infeksi ini berakibat fatal pada semua bayi baru lahir yang tidak diobati.

  • Ibu hamil yang memiliki bakteri jenis tertentu (streptokokus grup B) diberi antibiotik selama persalinan untuk mencegah penyebaran bakteri kepada bayi baru lahir.

(Untuk gambaran umum meningitis, lihat Pengantar untuk Meningitis. Lihat juga Gambaran Umum tentang Infeksi pada Bayi Baru Lahir, Meningitis pada orang dewasa, Meningitis pada Anak-anak, dan Meningitis Virus.)

Meningitis yang disebabkan oleh bakteri mengancam jiwa pada usia berapa pun tetapi menjadi perhatian khusus pada bayi baru lahir.

Meningitis bakteri pada bayi baru lahir biasanya terjadi akibat infeksi darah (sepsis). Infeksi paling sering disebabkan oleh bakteri berikut:

  • Streptokokus Grup B

  • Escherichia coli

  • Listeria monocytogenes

Sejumlah bakteri lain juga dapat menyebabkan meningitis.

Gejala Meningitis Bakteri pada Bayi Baru Lahir

Anak-anak dengan meningitis bakteri yang lebih tua biasanya mengalami leher kaku dan mengalami sakit kepala. Namun, bayi baru lahir tidak mengalami leher kaku sesering anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa dan tidak dapat menyampaikan hal-hal spesifik terkait ketidaknyamanan. Pada bayi baru lahir, tanda-tanda penting penyakit yang harus membuat staf rumah sakit atau orang tua waspada tentang kemungkinan masalah serius termasuk

  • Tanda-tanda sepsis (misalnya, suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, kesulitan bernapas, kulit dan mata menguning [penyakit kuning], dan jeda dalam bernapas [apnea])

  • Mengantuk yang tidak normal (letargi)

  • Kejang

  • Muntah

  • Kerewelan dan sikap gampang marah yang tidak biasa (terutama pada bayi baru lahir yang tidak tenang saat digendong)

Pada sebagian bayi baru lahir yang menderita meningitis, peningkatan tekanan cairan di sekitar otak dapat membuat fontanel (titik-titik lunak di antara tulang tengkorak) menonjol atau terasa kencang.

Diagnosis Meningitis Bakteri pada Bayi Baru Lahir

  • Spinal tap

  • Tes darah

  • Tes reaksi rantai polimerase (PCR)

  • Terkadang ultrasound atau tomografi terkomputasi (CT) atau pencitraan resonansi magnetik (MRI) pada otak

Dokter mendiagnosis meningitis bakteri dengan mengambil sampel cairan tulang belakang yang diperoleh melalui prosedur yang disebut spinal tap (pungsi lumbal). Cairan dianalisis, dan jika ada bakteri dalam sampel tersebut, bakteri akan diperiksa dan dibiakkan (dikultur) di laboratorium untuk identifikasi. Dokter juga mengambil sampel darah untuk dikultur dan dianalisis.

Dokter juga dapat melakukan tes PCR pada sampel cairan tulang belakang. Tes PCR mencari materi genetik bakteri dan memungkinkan dokter mengidentifikasi bakteri dengan cepat.

Dokter dapat melakukan tes pencitraan, seperti ultrasound atau pemindaian CT atau MRI pada otak untuk memastikan bahwa tindakan pungsi lumbal aman dilakukan dan untuk mengamati tanda-tanda infeksi lainnya pada otak.

Pengobatan Meningitis Bakteri pada Bayi Baru Lahir

  • Antibiotik

Sambil menunggu hasil kultur, bayi baru lahir diberi antibiotik (sering kali, ampisilin plus gentamisin, sefotaksim, atau keduanya) melalui vena (secara intravena). Setelah hasil kultur tersedia, dokter mengganti antibiotik, jika diperlukan, menjadi antibiotik yang sesuai dengan jenis bakteri penyebab meningitis.

Prognosis Meningitis Bakteri pada Bayi Baru Lahir

Tanpa pengobatan, hampir semua bayi baru lahir yang menderita meningitis bakteri meninggal dunia.

Dengan pengobatan, risiko infeksi fatal diperkirakan berada pada rentang 5% sampai 20%.

Dari bayi baru lahir yang bertahan hidup, 20 sampai 50% mengalami masalah otak dan saraf yang serius, seperti akumulasi cairan ekstra di ruang terbuka normal di dalam otak (hidrosefalus), kehilangan pendengaran, dan cacat intelektual.

Pencegahan Meningitis Bakteri pada Bayi Baru Lahir

Ibu hamil biasanya menjalani skrining streptokokus grup B (GBS) mendekati akhir trimester ketiga menggunakan sampel dari vagina dan rektum.

Jika skrining menunjukkan bahwa ibu hamil tersebut menderita GBS atau jika ibu tersebut sebelumnya melahirkan bayi baru lahir yang menderita infeksi GBS, sang ibu tersebut diberi antibiotik pada saat melahirkan untuk mencegah masuknya bakteri kepada bayi baru lahir.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!