Hipokalemia (Kadar Potasium Rendah dalam Darah)

OlehJames L. Lewis III, MD, Brookwood Baptist Health and Saint Vincent’s Ascension Health, Birmingham
Ditinjau OlehGlenn D. Braunstein, MD, Cedars-Sinai Medical Center
Ditinjau/Direvisi Jun 2025 | Dimodifikasi Jul 2025
v8897566_id

Pada hipokalemia, kadar potasium dalam darah terlalu rendah.

  • Kadar potasium yang rendah memiliki banyak penyebab tetapi biasanya disebabkan oleh muntah, diare, gangguan kelenjar adrenal, atau penggunaan diuretik.

  • Kadar potasium yang rendah dapat membuat otot terasa lemah, kram, berkedut, atau bahkan menjadi lumpuh, dan dapat membuat denyut jantung tidak normal.

  • Diagnosis didasarkan pada tes darah untuk mengukur kadar potasium.

  • Biasanya, hanya butuh mengonsumsi makanan yang kaya akan potasium atau mengonsumsi suplemen potasium yang diminum.

(Lihat juga Gambaran Umum Tentang Elektrolit dan Gambaran Umum Tentang Peran Potasium dalam Tubuh.)

Potasium adalah salah satu elektrolit tubuh, yaitu mineral yang membawa muatan listrik ketika dilarutkan dalam cairan tubuh seperti darah. Potasium diperlukan agar sel, otot, dan saraf berfungsi dengan benar.

Penyebab Hipokalemia

Biasanya, kadar potasium menjadi rendah karena terlalu banyak yang hilang dari saluran pencernaan akibat muntah, diare, atau penggunaan obat pencahar yang berlebihan.

Terkadang potasium diekskresikan terlalu banyak dalam urine, hal ini biasanya terjadi karena seseorang mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan ginjal mengeluarkan kelebihan natrium, air, dan potasium (diuretik).

Pada banyak gangguan adrenal, seperti sindrom Cushing, kelenjar adrenal menghasilkan terlalu banyak aldosteron, hormon yang menyebabkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar potasium.

Obat-obatan tertentu (seperti insulin, albuterol, dan terbutaline) menyebabkan lebih banyak potasium berpindah dari darah ke sel dan dapat menyebabkan hipokalemia. Meski demikian, obat-obatan ini biasanya menyebabkan hipokalemia sementara, kecuali jika kondisi lain juga menyebabkan hilangnya potasium.

Hipokalemia terkadang terjadi dengan atau disebabkan oleh kadar magnesium yang rendah dalam darah (hipomagnesemia).

Hipokalemia jarang disebabkan oleh konsumsi potasium yang terlalu sedikit karena banyak makanan (seperti kacang-kacangan, daun hijau gelap, kentang, ikan, dan pisang) mengandung potasium.

Tabel
Tabel

Gejala Hipokalemia

Penurunan sedikit kadar potasium dalam darah biasanya tidak menimbulkan gejala.

Penurunan yang lebih besar dapat mengakibatkan perlemahan otot, kram, kedutan, dan bahkan kelumpuhan.

Dapat mengakibatkan denyut jantung yang tidak normal. Obat ini dapat berkembang bahkan jika hanya mengalami sedikit penurunan jika orang tersebut sudah mengalami gangguan jantung atau meminum obat jantung digoxin.

Jika hipokalemia berlangsung dalam waktu lama, dapat mengakibatkan gangguan ginjal, sehingga menyebabkan seseorang sering buang air kecil dan meminum air dalam jumlah besar.

Diagnosis Hipokalemia

  • Pengukuran kadar potasium dalam darah

  • Elektrokardiografi

  • Terkadang pengukuran jumlah potasium dalam urine

Diagnosis dibuat dengan mengukur kadar potasium dalam darah yang rendah. Dokter kemudian mencoba mengidentifikasi apa yang menyebabkan penurunan kadar potasium.

Penyebabnya mungkin dapat dijelaskan berdasarkan gejala yang dialami orang tersebut (seperti muntah) atau penggunaan obat-obatan atau zat lainnya. Jika penyebabnya tidak jelas, dokter akan mengukur berapa banyak potasium yang diekskresikan dalam urine untuk menentukan apakah hal tersebut disebabkan oleh ekskresi yang berlebih.

Karena kadar kalium yang rendah dapat menyebabkan irama jantung abnormal, dokter biasanya akan melakukan elektrokardiografi (EKG) untuk memeriksa irama jantung abnormal.

Pengobatan Hipokalemia

  • Suplemen Potasium

Jika hipokalemia disebabkan oleh kelainan, maka kelainan tersebut akan diobati.

Biasanya, potasium dapat diganti dengan mengonsumsi suplemen potasium melalui mulut. Karena potasium dapat mengiritasi saluran pencernaan, suplemen harus diminum dalam dosis kecil bersama makanan beberapa kali sehari, bukan dalam satu dosis besar. Jenis suplemen potasium khusus, seperti potasium klorida yang dilapisi lilin atau dalam bentuk mikrokapsul, cenderung tidak mengiritasi saluran pencernaan.

Untuk mengobati hipokalemia dengan lebih cepat, potasium dapat diberikan melalui vena (secara intravena) dalam situasi berikut:

  • Kadar potasium sangat rendah.

  • Penurunan potasium menyebabkan kelainan denyut jantung.

  • Suplemen yang dikonsumsi melalui mulut kurang efektif.

  • Orang dapat terus kehilangan lebih banyak potasium daripada yang dapat digantikan dengan menggunakan suplemen yang dikonsumsi melalui mulut.

Sebagian besar orang yang mengonsumsi diuretik tidak perlu mengonsumsi suplemen potasium. Namun demikian, dokter secara berkala akan memeriksa kadar potasium dalam darah sehingga suplemen dapat diberikan jika perlu. Sebagai alternatif, dapat menggunakan diuretik yang membantu ginjal menghemat potasium (diuretik dengan kadar potasium), seperti amiloride, eplerenon, spironolactone, atau triamterene, namun obat-obatan ini hanya dapat digunakan jika ginjal berfungsi normal.

Jika hipomagnesemia terjadi bersamaan dengan hipokalemia, maka hipomagnesemia juga perlu diobati.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!