Dislipidemia

(Hiperlipidemia)

OlehMichael H. Davidson, MD, FACC, FNLA, University of Chicago Medicine, Pritzker School of Medicine;
Marie Altenburg, MD, The University of Chicago
Ditinjau OlehGlenn D. Braunstein, MD, Cedars-Sinai Medical Center
Ditinjau/Direvisi May 2025 | Dimodifikasi Jul 2025
v769867_id

Dislipidemia adalah kadar kolesterol tinggi dan/atau trigliserida atau rendahnya kadar kolesterol lipoprotein kepadatan-tinggi (HDL).

  • Gaya hidup, genetik, gangguan (seperti tingkat hormon tiroid yang rendah atau penyakit ginjal), obat-obatan, atau kombinasi dari semuanya dapat menjadi penyebabnya.

  • Aterosklerosis dapat menyebabkan angina, serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.

  • Dokter mengukur kadar trigliserida dan berbagai jenis kolesterol dalam darah.

  • Olahraga, mengubah pola makan, dan obat-obatan dapat efektif mengurangi resikonya.

(Lihat juga Gambaran Umum Tentang Gangguan Kolesterol dan Lipid.)

Lemak (lipid) yang penting dalam darah adalah:

  • Kolesterol

  • Trigliserida

Kolesterol merupakan komponen penting dari membran sel, otak dan sel saraf, serta empedu, yang membantu tubuh menyerap lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Tubuh menggunakan kolesterol untuk menghasilkan vitamin D dan berbagai hormon, seperti estrogen, testosteron, dan kortisol. Tubuh dapat memproduksi semua kolesterol yang dibutuhkan, namun kolesterol juga bisa didapatkan dari makanan.

Trigliserida, yang terkandung dalam sel lemak, dapat dipecah, kemudian digunakan untuk menyediakan energi untuk proses metabolisme tubuh, termasuk pertumbuhan. Trigliserida diproduksi di usus dan hati dari lemak yang lebih kecil yang disebut asam lemak. Beberapa jenis asam lemak dibuat oleh tubuh, tetapi yang lainnya harus diperoleh dari makanan.

Lipoprotein adalah partikel protein dan zat lainnya. Lipoprotein membawa lemak, seperti kolesterol dan trigliserida, yang tidak dapat beredar bebas di dalam darah.

Ada berbagai jenis lipoprotein (lihat tabel Lipoprotein Mayor: Pembawa Lipid), termasuk:

  • Kilomikron

  • Lipoprotein Kepadatan-tinggi (High-density lipoproteins - HDL)

  • Lipoprotein Kepadatan-rendah (Low-density lipoproteins - LDL)

  • Lipoprotein kepadatan sangat rendah (Very low density lipoproteins - VLDL)

Kadar lipoprotein dan juga lipid, terutama kolesterol lipoprotein kepadatan-rendah (LDL), dapat meningkat sedikit seiring bertambahnya usia. Umumnya kadar tersebut lebih tinggi pada pria daripada wanita, namun pada wanita kadarnya akan meningkat setelah menopause Peningkatan kadar lipoprotein yang terjadi seiring bertambahnya usia dapat menyebabkan dislipidemia.

Risiko terjadinya aterosklerosis meningkat seiring peningkatan kadar kolesterol total (yang mencakup kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan kolesterol VLDL), meskipun kadarnya tidak cukup tinggi untuk dianggap sebagai dislipidemia. Aterosklerosis dapat memengaruhi arteri yang menyuplai darah ke jantung (menyebabkan penyakit arteri koroner), arteri yang menyuplai darah ke otak (menyebabkan stroke), dan arteri yang menyuplai ke seluruh tubuh (menyebabkan penyakit arteri perifer). Oleh karena itu, memiliki kadar kolesterol total yang tinggi juga meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

Memiliki kadar kolesterol total yang rendah umumnya dianggap lebih baik daripada memiliki kadar kolesterol tinggi.

Meskipun tidak ada batas alami antara kadar kolesterol normal dan abnormal, untuk orang dewasa, disarankan jumlah kadar kolesterol total kurang dari 200 miligram per desiliter darah (mg/dL [< 5,1 mmol/L]). Dan banyak orang yang sudah mendapatkan manfaat dari menjaga kadar lipid tetap rendah. Di beberapa bagian dunia (seperti Tiongkok dan Jepang) di mana kadar kolesterol rata-rata adalah 150 mg/dL (3,8 mmol/L), penyakit arteri koroner jarang terjadi jika dibandingkan dengan negara-negara seperti Amerika Serikat. Risiko serangan jantung meningkat lebih dari dua kali lipat ketika kadar kolesterol total mendekati 300 mg/dL (7,7 mmol/L).

Kadar kolesterol total hanyalah panduan umum untuk risiko ateroskelerosis. Kadar komponen kolesterol total—terutama LDL dan kolesterol HDL—lebih penting. Tingginya kadar kolesterol LDL (kolesterol buruk) meningkatkan risiko. Bukti saat ini menunjukkan bahwa kadar HDL rendah dan tinggi dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kardiovaskular. Para ahli mempertimbangkan kadar kolesterol LDL yang disarankan adalah kurang dari 100 mg/dL (2,6 mmol/L).

Tidak dapat dipastikan apakah tingkat trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Kadar trigliserida yang lebih tinggi dari 150 mg/dL (1,7 mmol/L) dianggap tidak normal, namun kadar yang tinggi tersebut nampaknya tidak meningkatkan risiko bagi semua orang. Bagi orang-orang dengan tingkat trigliserida tinggi, risiko serangan jantung atau stroke meningkat jika mereka juga memiliki tingkat kolesterol HDL rendah, diabetes, penyakit ginjal kronis, atau banyak kerabat dekat yang mengalami aterosklerosis (riwayat keluarga).

Lipoprotein (a) adalah gabungan LDL dengan protein tambahan yang terkandung di dalamnya. Kadar lipoprotein yang lebih tinggi dari 30 mg/dL (atau 75 nmol/L) dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko ateroskelerosis. Kadar yang tinggi tersebut diwariskan dalam keluarga. Lipoprotein (a) tidak terpengaruh oleh diet atau sebagian besar obat-obatan penurun lipid. Biasanya hanya perlu diukur satu kali.

Tabel
Tabel

Penyebab Dislipidemia

Faktor-faktor yang menyebabkan dislipidemia dikategorikan ke dalam

  • Faktor utama: Pengaruh genetik (keturunan dalam keluarga)

  • Faktor lainnya: Pengaruh gaya hidup dan faktor lainnya

Faktor utama dan lainnya berkontribusi pada dislipidemia dalam berbagai tingkatan. Misalnya, orang dengan hiperlipidemia turunan dapat memiliki kadar lipid yang jauh lebih tinggi jika orang tersebut juga memiliki faktor lain yang menyebabkan hiperlipidemia.

Dislipidemia primer (turunan dalam keluarga)

Penyebab utama yang disebabkan oleh mutasi gen yang mengakibatkan tubuh menghasilkan terlalu banyak kolesterol LDL atau trigliserida atau gagal membuang zat-zat tersebut. Beberapa penyebab lainnya seperti rendahnya produksi atau berkurangnya kadar kolesterol HDL secara signifikan. Penyebab utama cenderung diwariskan dan dengan demikian akan diturunkan dalam keluarga. Beberapa penyebab genetik dislipidemia dibahas di sini dan di bagian lain dalam Manual.

Kadar kolesterol dan trigliserida paling tinggi pada orang dengan dislipidemia primer, yang mengganggu metabolisme tubuh dan pembuangan lipid. Seseorang juga dapat mewarisi kecenderungan memiliki kolesterol HDL yang sangat rendah.

Konsekuensi dislipidemia primer dapat mengakibatkan aterosklerosis dini (pada pria berusia 55 tahun ke bawah, pada wanita berusia 60 tahun ke bawah), yang dapat menyebabkan angina atau serangan jantung. Juga dapat mengakibatkan penyakit arteri perifer, yang sering ditandai dengan penurunan aliran darah ke tungkai, serta nyeri saat berjalan (klaudikasio). Akibat lainnya yang mungkin terjadi adalah Stroke. Tingkat trigliserida yang sangat tinggi dapat menyebabkan pankreatitis.

Pada orang yang memiliki gangguan genetik yang menyebabkan tingginya kadar trigliserida (seperti familial hipertrigliseridemia atau hiperlipidemia kombinasi familial), berbagai gangguan lainnya dan zat tertentu dapat meningkatkan kadar trigliserida ke level yang sangat tinggi. Contoh gangguan tersebut seperti diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dan penyakit ginjal kronis. Contoh zat lain seperti konsumsi alkohol yang berlebihan dan penggunaan obat-obatan tertentu, seperti estrogen (diminum melalui mulut), dapat meningkatkan kadar trigliserida.

Gejalanya dapat meliputi benjolan berisi lemak (xantoma eruptif) pada kulit di bagian depan kaki dan belakang lengan, pembesaran limpa dan hati, nyeri perut, dan penurunan sensitivitas sentuhan akibat kerusakan saraf. Dislipidemia primer dapat mengakibatkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal.

Pengobatan dislipidemia primer dimulai dengan diet sehat dan olahraga. Menurunkan berat badan dan tidak mengonsumsi alkohol juga dapat membantu. Obat-obatan penurun lipid mungkin efektif.

Hiperlipidemia kombinasi familial

Pada hiperlipidemia kombinasi familial, kadar kolesterol, trigliserida, atau keduanya mungkin tinggi. Gangguan ini memengaruhi sekitar 1 hingga 2% orang. Kadar lipid biasanya menjadi tidak normal setelah memasuki usia 30 tahun tetapi terkadang bisa terjadi pada usia lebih muda, terutama pada orang-orang yang pola makannya sangat tinggi lemak, atau yang memiliki obesitas atau gangguan metabolik.

Hiperlipidemia kombinasi familial dapat diobati dengan cara membatasi asupan lemak jenuh, kolesterol, dan gula serta berolahraga dan, jika perlu, menurunkan berat badan. Banyak penderita gangguan ini disarankan meminum obat-obatan penurun lipid.

Disbetalipoproteinemia familial

Pada disbetalipoproteinemia familial, kadar kolesterol VLDL (lipoprotein kepadatan sangat rendah), kolesterol total, dan trigliserida sangat tinggi. Kadar ini menjadi tinggi karena ada bentuk VLDL yang tidak biasa terakumulasi dalam darah. Endapan lemak (xantoma eruptif) dapat terbentuk pada kulit di atas siku, lutut dan pada telapak tangan, sehingga dapat menimbulkan benjolan kemerahan atau kekuningan. Gangguan yang tidak umum ini dapat mengakibatkan perkembangan dini aterosklerosis yang parah. Pada usia paruh baya, aterosklerosis sering kali disebabkan oleh penyumbatan pada arteri koroner dan arteri perifer.

Pengobatan disbetalipoproteinemia familial dapat dilakukan dengan cara mencapai dan memelihara berat badan ideal serta membatasi asupan lemak jenuh dan karbohidrat. Biasanya juga memerlukan obat-obatan penurun lipid. Dengan pengobatan, kadar lipid dapat ditingkatkan, perkembangan aterosklerosis dapat diperlambat, dan endapan lemak di kulit dapat mengecil atau menghilang.

Hiperkolesterolemia familial

Pada hiperkolesterolemia familial, kadar kolesterol total tinggi. Seseorang mungkin mewarisi satu atau mungkin dua gen abnormal, dari salah satu atau kedua orang tuanya. Orang yang memiliki dua gen abnormal (homozigot) dapat lebih parah terkena dampaknya daripada orang yang hanya memiliki satu gen abnormal (heterozigot). Sekitar 1 dari 200 orang adalah heterozigot, dan 1 dari 250.000 hingga 1 dari 1 juta orang adalah homozigot.

Penderita dapat mengalami endapan lemak pada tendon di tumit, lutut, siku, dan jari-jari. Jarang terjadi, xantoma muncul pada usia 10 tahun. Hiperkolesterolemia familial dapat menyebabkan aterosklerosis progresif dan kematian dini akibat penyakit arteri koroner. Anak-anak dengan dua gen abnormal dapat mengalami serangan jantung atau angina pada usia 20 tahun, dan pria dengan satu gen abnormal sering mengalami penyakit arteri koroner antara usia 30 hingga 50 tahun. Wanita dengan satu gen abnormal juga memiliki resiko yang lebih tinggi, namun umumnya resiko tersebut muncul 10 tahun lebih lambat daripada pria. Orang yang merokok atau memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau obesitas dapat mengalami aterosklerosis bahkan pada usia yang lebih muda.

Pengobatan hiperkolesterolemia familial dimulai dengan mengikuti pola makan rendah lemak jenuh. Jika memungkinkan, disarankan untuk menurunkan berat badan, berhenti merokok, dan meningkatkan aktivitas fisik. Biasanya memerlukan satu atau lebih obat-obatan penurun lipid. Sebagian orang membutuhkan apheresis, suatu metode untuk menyaring darah guna menurunkan kadar kolesterol LDL. Beberapa orang dengan hiperkolesterolemia familial homozigot dapat memperoleh manfaat dari transplantasi hati. Diagnosis dan pengobatan yang dilakukan sedini mungkin dapat menurunkan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.

Hipertrigliseridemia familial

Pada hipertrigliseridemia familial, kadar trigliserida tinggi. Gangguan ini memengaruhi sekitar 0,2 hingga 1% orang. Pada beberapa keluarga yang memiliki gangguan ini, aterosklerosis cenderung berkembang pada usia muda, tetapi tidak pada keluarga yang tidak memiliki gangguan tersebut.

Jika perlu, penurunan berat badan dan membatasi konsumsi alkohol dan karbohidrat, dapat membantu menurunkan kadar trigliserida ke level normal. Jika langkah-langkah tersebut tidak efektif, dapat dibantu dengan menggunakan obat-obatan penurun lipid. Bagi orang-orang yang juga menderita diabetes, sangat penting untuk mengendalikan diabetes.

Hipoalfalipoproteinemia

Pada hipoalfalipoproteinemia, kadar kolesterol HDL rendah. Beberapa kelainan genetik dapat menyebabkan penurunan kadar HDL ke level rendah. Karena obat-obatan yang meningkatkan kolesterol HDL tidak menurunkan risiko aterosklerosis, maka hipoalfalipoproteinemia diobati dengan menurunkan kolesterol LDL.

Sindrom kilomikronemia yang diturunkan

Sindrom kilomikronemia yang diturunkan (sebelumnya disebut defisiensi lipase lipoprotein) adalah gangguan langka yang disebabkan oleh kurangnya protein tertentu yang diperlukan untuk menghilangkan partikel yang mengandung trigliserida. Dalam gangguan ini, tubuh tidak dapat menghilangkan kilomikron dari aliran darah, sehingga mengakibatkan kadar trigliserida menjadi sangat tinggi. Tanpa pengobatan, kadar trigliserida sering kali jauh lebih tinggi dari 1.000 mg/dL (11 mmol/L) dan dapat menyebabkan pankreatitis.

Gejalanya muncul selama masa kanak-kanak dan remaja. Ini meliputi

  • Sakit perut berulang

  • Pembesaran hati dan limpa

  • Benjolan kuning kemerahan pada kulit siku, lutut, bokong, punggung, depan kaki, dan belakang lengan

Benjolan yang disebut xantoma eruptif ini, merupakan tumpukan lemak. Makanan berlemak dapat memperburuk gejala. Meskipun gangguan ini tidak menyebabkan aterosklerosis, namun gangguan ini dapat mengakibatkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal.

Orang yang memiliki gangguan ini harus membatasi jumlah semua jenis lemak—jenuh, tak jenuh, dan tak jenuh ganda—secara ketat dalam pola makan mereka. Mereka mungkin perlu mengkonsumsi suplemen vitamin untuk mengimbangi nutrisi yang hilang dari pola makan mereka. Ada beberapa terapi yang sedang dikembangkan untuk pengobatan defisiensi lipase lipoprotein dan defisiensi apolipoprotein CII.

Dislipidemia sekunder

Penyebab lain yang berkontribusi pada banyak kasus dislipidemia.

Penyebab sekunder terpenting dari dislipidemia adalah:

  • Kurang gerak dan gaya hidup yang tidak sehat seperti asupan makanan yang melebihi total kalori harian, lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans (lihat bilah sisi Jenis-Jenis Lemak)

Beberapa penyebab sekunder umum lainnya meliputi hal berikut:

Sebagian orang lebih sensitif terhadap efek pola makan dibandingkan yang lain, tetapi sebagian besar orang terpengaruh hingga tingkat tertentu. Seseorang dapat memakan lemak hewani dalam jumlah besar, dan kadar kolesterol totalnya tidak meningkat lebih dari batas kadar yang disarankan. Sementara orang lain dapat menjalani pola makan rendah lemak yang ketat, tetapi kolesterol totalnya tetap tidak mengalami penurunan ke kadar kolesterol yang disarankan. Perbedaan ini tampaknya sebagian besar ditentukan oleh faktor genetik. Faktor genetik seseorang memengaruhi tingkat pembuatan, penggunaan, dan pembuangan lemak oleh tubuh. Selain itu, tubuh tidak selalu bisa memprediksi kadar kolesterol. Sebagian orang yang mengalami obesitas memiliki kadar kolesterol rendah, dan sebagian orang dengan jenis badan kurus memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Mengonsumsi kalori berlebih dapat mengakibatkan tingkat trigliserida yang tinggi, sama halnya dengan mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar.

Tahukah Anda...

  • Bentuk tubuh tidak dapat memprediksi kadar kolesterol. Sebagian orang yang mengalami obesitas memiliki kadar kolesterol rendah, dan sebagian orang dengan jenis badan kurus memiliki kadar kolesterol yang tinggi.

Beberapa gangguan yang menyebabkan peningkatan kadar lipid. Diabetes yang tidak dikendalikan dengan baik atau penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total atau kadar trigliserida. Beberapa gangguan hati (terutama sirosis bilier primer) dan kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total.

Penggunaan obat-obatan seperti estrogen (diminum melalui mulut), kontrasepsi oral, kortikosteroid, retinoid, diuretik tiazida (hingga taraf tertentu), siklosporin, takrolimus, dan obat antivirus yang digunakan untuk mengobati infeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV) dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dan/atau kadar trigliserida.

Merokok, infeksi HIV, diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, atau gangguan ginjal (seperti sindrom nefrotik) dapat menyebabkan rendahnya kadar kolesterol HDL. Obat-obatan seperti pemblokir beta dan steroid anabolik dapat menurunkan kadar kolesterol HDL.

Gejala Dislipidemia

Kadar lipid yang tinggi dalam darah biasanya tidak menimbulkan gejala. Terkadang, ketika kadarnya terlalu tinggi, lipid akan disimpan di bawah kulit dan tendon. Orang dengan kadar trigliserida tinggi dapat mengalami benjolan kemerahan atau kekuningan pada kulit yang disebut xantoma eruptif. Beberapa orang dengan kolesterol tinggi mengalami benjolan pada tendon; benjolan pada tendon Achilles di tumit adalah spesifik untuk hiperkolesterolemia familial yang merupakan gangguan yang diwariskan. Xanthelasma adalah plak kekuningan pada kelopak mata dan sudut mata. Xanthelasma dan cincin putih atau abu-abu buram di tepi kornea kadang-kadang ada pada orang dengan hiperkolesterolemia yang diturunkan tetapi juga dapat muncul pada orang dengan kadar kolesterol normal.

Kadar trigliserida yang sangat tinggi dapat menyebabkan hati atau limpa membesar, kesemutan atau sensasi terbakar di tangan dan kaki, kesulitan bernapas, dan kebingungan, serta dapat meningkatkan risiko terjadinya pankreatitis. Pankreatitis dapat menyebabkan nyeri perut parah dan bisa berakibat fatal.

Gejala Dislipidemia
Achilles Tendon Xanthomas
Achilles Tendon Xanthomas

Achilles Tendon Xanthomas merupakan gejala dari hiperkolesterolemia familial.

Achilles Tendon Xanthomas merupakan gejala dari hiperkolesterolemia familial.

Gambar milik Michael H. Davidson, MD.

Xantoma Tendon
Xantoma Tendon

Xantoma tendon adalah gejala dari hiperkolesterolemia familial.

Xantoma tendon adalah gejala dari hiperkolesterolemia familial.

Gambar milik Michael H. Davidson, MD.

Xanthoma Eruptif
Xanthoma Eruptif

Orang yang mengalami kenaikan trigliserida yang parah dapat mengalami xantoma eruptif di tubuh, punggung, siku, bokong, lutut, tangan, dan kaki.

Orang yang mengalami kenaikan trigliserida yang parah dapat mengalami xantoma eruptif di tubuh, punggung, siku, bokong,

... baca selengkapnya

© Springer Science+Business Media

Xanthelasma Kelopak Mata
Xanthelasma Kelopak Mata

Xanthelasma adalah plak kekuningan pada kelopak mata dan sudut mata. Xanthelasma terkadang terjadi pada pasien-pasien hiperkolesterolemia familial tetapi juga dapat terjadi pada orang-orang dengan kadar kolesterol normal.

Xanthelasma adalah plak kekuningan pada kelopak mata dan sudut mata. Xanthelasma terkadang terjadi pada pasien-pasien h

... baca selengkapnya

Gambar milik Michael H. Davidson, MD.

Xanthelasma (Kelopak mata)
Xanthelasma (Kelopak mata)

Pria ini mengalami pertumbuhan kulit kekuningan pada kelopak mata bagian atas, yang dapat menjadi tanda adanya kadar kolesterol tinggi.

Pria ini mengalami pertumbuhan kulit kekuningan pada kelopak mata bagian atas, yang dapat menjadi tanda adanya kadar ko

... baca selengkapnya

© Springer Science+Business Media

Diagnosis Dislipidemia

  • Tes darah untuk mengukur kadar kolesterol

Tes Darah untuk Mengukur Kadar Kolesterol
Uji Lab

Kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida—profil lipid—diukur menggunakan sampel darah.

Ketika kadar lipid dalam darah terlalu tinggi, dapat dilakukan pemeriksaan darah khusus untuk mengidentifikasi penyebabnya. Gangguan spesifik seperti beberapa gangguan keturunan (dislipidemia primer), yang menghasilkan abnormalitas lipid berbeda dan memiliki risiko berbeda.

Tahukah Anda...

  • Margarin, terutama yang dibuat dari minyak cair (margarin kemasan plastik atau kotak) dan yang mengandung stanol atau sterol tumbuhan, tidak seperti margarin batangan, adalah pengganti mentega yang lebih sehat bagi orang-orang yang perlu membatasi asupan mentega mereka.

Skrining untuk Dislipidemia

Profil lipid adalah kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL, dan kolesterol HDL. Kadar ini biasa diukur secara rutin setelah seseorang berpuasa selama 12 jam, tetapi dalam kebanyakan kasus pengujian tanpa puasa sudah dinilai cukup. Biasanya dokter akan melakukan tes ini pada usia 20, dan diulang setiap 5 tahun, sebagai bagian dari pemeriksaan apakah orang tersebut berisiko mengalami penyakit arteri koroner.

Selain mengukur kadar lipid, dokter juga memeriksa faktor risiko lain untuk penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau riwayat keluarga yang memiliki kadar lipid tinggi.

Pada anak-anak dan remaja, dianjurkan untuk melakukan skrining profil lipid tanpa puasa pada usia antara 2 hingga 8 tahun jika anak tersebut memiliki faktor risiko, seperti anggota keluarga dengan dislipidemia berat atau orang yang menderita penyakit arteri koroner pada usia muda. Pada anak-anak tanpa faktor risiko, skrining dengan profil lipid non puasa biasanya dilakukan sekali sebelum anak mencapai pubertas (biasanya antara usia 9 hingga 11 tahun) dan sekali lagi antara usia 17 hingga 21 tahun.

Pengobatan Dislipidemia

  • Menurunkan berat badan

  • Olahraga

  • Mengurangi lemak jenuh dalam pola makan

  • Sering kali obat penurun lemak

Biasanya, pengobatan terbaik bagi orang-orang yang memiliki risiko tersebut adalah dengan menurunkan berat badan jika mereka mengalami obesitas, berhenti merokok jika mereka merokok, menurunkan jumlah total lemak jenuh dalam makanan mereka, meningkatkan aktivitas fisik, dan kemudian, jika perlu, meminum obat penurun lipid.

Rutin melakukan aktivitas fisik dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Asosiasi Jantung Amerika (AHA) merekomendasikan 150 menit latihan intensitas sedang atau 75 menit latihan intensitas tinggi setiap minggu, serta 2 sesi latihan kekuatan intensitas sedang setiap minggu.

Mengobati anak-anak dapat menjadi tantangan tersendiri. American Academy of Pediatrics and the National Heart, Lung, and Blood Institute merekomendasikan pengobatan bagi anak dengan kadar lipid tinggi. Disarankan untuk mengubah pola makan. Pada anak yang memiliki kadar lipid tinggi dan tidak merespon perubahan pola makan dapat diberi obat penurun lipid, khususnya pada anak-anak dengan hiperkolesterolemia familial.

Pola makan untuk menurunkan kadar lipid

Pola makan penurun lipid kaya akan sayuran, buah-buahan, gandum utuh, dan protein tanpa lemak, serta meminimalkan makanan olahan, lemak jenuh, dan lemak trans. Orang dengan tingkat trigliserida yang tinggi juga perlu menghindari mengonsumsi gula, tepung murni, dan makanan bertepung dalam jumlah besar.

Konsumsi banyak sayuran, buah-buahan, dan gandum utuh direkomendasikan untuk kadar kolesterol sehat. Makanan ini mengandung serat dan nutrisi. Beberapa makanan, termasuk oat bran, oatmeal, kacang-kacangan, kacang polong, dedak padi, jali, jeruk, stroberi, dan apel sangat kaya akan serat larut dan dapat mengikat lemak di usus, sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol.

Pola makan penurun lipid mengandung protein dalam jumlah sedang, yang ditekankan pada sumber protein tanpa lemak seperti ayam dan ikan, dan meminimalkan daging merah, yang cenderung lebih tinggi lemak jenuhnya.

Penting untuk memilih jenis lemak yang aman dikonsumsi dalam pola makan penurunan lemak (lihat Jenis-Jenis Lemak). Lemak dapat berupa lemak jenuh, lemak tak jenuh ganda, atau lemak tak jenuh tunggal. Lemak jenuh lebih banyak meningkatkan kadar kolesterol serum dibanding bentuk lemak lainnya. Pemberian lemak jenuh tidak boleh lebih dari 5 sampai 6% dari total kalori harian. Lemak jenuh ditemukan dalam jumlah lebih besar dalam daging merah, produk susu penuh lemak seperti krim dan mentega, dan minyak dari produk kelapa dan kelapa sawit.

Lemak tak jenuh ganda (termasuk lemak omega-3 dan lemak omega-6) dan lemak tak jenuh dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL di dalam darah. Lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal dapat ditemukan dalam minyak nabati, kacang-kacangan, ikan berlemak, minyak zaitun, dan alpukat.

Lemak trans, suatu jenis lemak tak jenuh, terutama ditemukan pada makanan dengan pengolahan berat. Lemak jenis ini telah terbukti meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol "buruk") dan menurunkan kolesterol HDL (kolesterol "baik"), dan harus dihindari.

Keseimbangan kalori merupakan aspek penting dalam pola makan penurun lipid, karena menjaga berat badan yang sehat sangat penting untuk mengelola kadar kolesterol.

Tahukah Anda...

  • Mengkonsumsi oat bran (kulit ari gandum), oatmeal, kacang-kacangan, kacang polong, bekatul, jelai, buah jeruk, stroberi, dan bubur apel dapat membantu menurunkan kolesterol.

Tabel
Tabel

Obat penurun lipid

Pengobatan dengan obat penurun lipid tidak hanya bergantung pada kadar lipid tetapi juga pada adanya penyakit penyerta seperti arteri koroner, diabetes, atau faktor lainnya yang jadi penyebab risiko utama penyakit arteri koroner. Untuk orang-orang yang menderita penyakit arteri koroner atau diabetes, risiko serangan jantung atau stroke dapat dikurangi dengan menggunakan obat penurun lipid yang disebut statin. Orang yang memiliki kadar kolesterol sangat tinggi atau memiliki faktor resiko tinggi lainnya terhadap serangan jantung atau stroke juga dapat memperoleh manfaat dari penggunaan obat penurun lipid.

Ada berbagai jenis obat penurun lipid:

  • Statin

  • Penghambat penyerapan kolesterol

  • Pengikat asam empedu

  • Penghambat PCSK9 (proprotein convertase subtilisin/kexin tipe 9)

  • Turunan asam fibrat

  • Suplemen lemak omega-3

  • Niasin

  • Asam bempedoat

Setiap jenis obat dapat menurunkan kadar lipid dengan mekanisme yang berbeda. Akibatnya, berbagai jenis obat ini memiliki efek samping yang berbeda dan dapat memengaruhi kadar lipid secara berbeda. Bahkan ketika meminum obat penurun lipid, orang harus terus mengikuti pola makan penurun lipid.

Obat penurun lipid tidak hanya menurunkan kadar lipid—obat-obatan ini juga dapat mencegah penyakit arteri koroner. Selain itu, statin telah terbukti mengurangi risiko kematian mendadak.

Orang dengan tingkat trigliserida yang sangat tinggi dan berisiko mengalami pankreatitis mungkin memerlukan perubahan pola makan dan obat penurun trigliserida, biasanya diresepkan fibrat atau asam lemak omega-3.

Tabel
Tabel

Prosedur untuk mengurangi kolesterol

Prosedur medis yang dapat menurunkan kadar kolesterol diperuntukkan bagi orang-orang dengan kadar kolesterol LDL yang sangat tinggi yang tidak merespons pengaturan pola makan dan obat penurun lipid. Orang-orang tersebut termasuk mereka yang menderita familial hypercholesterolemia. LDL apheresis adalah prosedur yang paling sering dilakukan. LDL apheresis adalah prosedur nonbedah di mana darah diambil dari seseorang dan komponen LDL dipisahkan dari darah menggunakan mesin khusus. Darah (yang sudah dipisahkan dari komponen LDL) kemudian dikembalikan ke orang tersebut.

Mengobati penyebab peningkatan kolesterol

Kondisi apa pun yang menyebabkan atau merupakan faktor yang meningkatkan kadar kolesterol juga perlu diobati. Jadi pengidap diabetes harus mengendalikan kadar glukosa darah mereka dengan hati-hati. Penyakit ginjal, penyakit hati, dan hipotiroidisme juga perlu diobati. Jika obat menyebabkan peningkatan kolesterol, dokter dapat memberikan dosis yang lebih rendah atau obat yang berbeda.

Pemantauan pengobatan

Dokter biasanya melakukan tes darah 2 sampai 3 bulan setelah pengobatan dimulai untuk menentukan apakah kadar lipid menurun. Setelah kadar lipid menurun, dokter dapat melakukan tes darah sekali atau dua kali dalam setahun. Dokter memusatkan pada target spesifik untuk kadar lipid. Target ini lebih rendah jika terdapat faktor risiko lain untuk penyakit kardiovaskular.

Karena beberapa obat penurun lipid terkadang dapat menyebabkan masalah otot dan hati, dokter biasanya melakukan tes darah sebelum orang tersebut mulai meminum obat. Kemudian, jika orang tersebut mengalami efek samping, pengukuran awal (dasar) tersedia sebagai perbandingan.

Informasi Lebih Lanjut

Sumber daya berbahasa Inggris berikut ini mungkin berguna. Harap diperhatikan bahwa Manual ini tidak bertanggung jawab atas konten sumber daya ini.

  1. Anak Sehat: Kadar Kolesterol pada Anak-anak dan Remaja

  2. National Heart Lung and Blood Institute: Kolesterol Darah

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!