Pengantar Cedera Dada

OlehThomas G. Weiser, MD, MPH, Stanford University School of Medicine
Ditinjau OlehDavid A. Spain, MD, Department of Surgery, Stanford University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Apr 2024
v12777456_id

Cedera dada paling sering memengaruhi tulang rusuk, bagian atas abdomen, paru-paru, pembuluh darah, jantung, otot, jaringan lunak, dan tulang dada. Terkadang esofagus, tulang selangka, atau tulang belikat juga mengalami cedera.

Di Amerika Serikat, cedera dada menyebabkan sekitar 25% kematian akibat cedera berat. Banyak cedera yang dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit atau jam pertama setelah cedera dapat diobati atau distabilkan di unit gawat darurat tanpa memerlukan pembedahan besar.

Penyebab Cedera Dada

Dada dapat terluka karena kekuatan tumpul (seperti tabrakan kendaraan bermotor, jatuh, atau cedera olahraga) atau oleh benda yang menembusnya (seperti peluru atau pisau).

Cedera dada sering kali serius atau mengancam jiwa karena dapat mengganggu pernapasan atau sirkulasi. Beberapa cedera merusak tulang rusuk dan otot dada (disebut dinding dada) yang cukup parah sehingga menyulitkan paru-paru untuk mengembang secara normal.

Kerusakan pada paru-paru itu sendiri mengganggu pertukaran gas, fungsi utama paru-paru tempat oksigen diperoleh dan karbon dioksida dikeluarkan.

Cedera dada dapat menyebabkan masalah sirkulasi jika menyebabkan banyak perdarahan. Perdarahan sering kali terjadi di dalam dinding dada, yang juga mengganggu pernapasan. Selain itu, cedera pada jantung dapat memengaruhi sirkulasi dengan mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah ke tubuh.

Cedera dada yang umum terjadi atau dapat berakibat parah meliputi hal berikut:

Tahukah Anda...

  • Pengobatan sederhana, seperti penyisipan jarum atau slang untuk mengobati cedera dada tertentu, dapat menyelamatkan jiwa.

Gejala Cedera Dada

Area yang cedera biasanya mengalami nyeri tekan atau rasa sakit. Nyeri memburuk saat orang menghirup napas. Dada mungkin memar. Terkadang seseorang mengalami sesak napas. Jika cederanya berat, mereka mungkin merasakan sesak napas yan hebat, mengantuk, atau kebingungan, dan kulit mungkin terasa dingin, berkeringat, atau membiru. Gejala tersebut dapat terjadi ketika paru-paru mengalami malafungsi parah (kegagalan pernapasan) atau orang mengalami syok. Orang yang mengalami syok biasanya mengalami tekanan darah rendah dan merasa jantung mereka berdetak kencang.

Gejala lain bergantung pada cedera dada tertentu. Misalnya, terkadang udara terakumulasi di bawah kulit pada orang yang menderita pneumotoraks. Kulit yang terpengaruh terasa gemeretak dan mengeluarkan suara berderak saat disentuh. Pembuluh vena di leher terkadang membesar jika darah atau cairan terakumulasi di kantong di sekitar jantung dan mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah (disebut tamponade jantung) atau jika terjadi pneumotoraks ketegangan.

Diagnosis Cedera Dada

  • Evaluasi dokter

  • Pencitraan

Biasanya, cedera dada dapat dilihat dengan jelas. Namun demikian, tingkat keparahan cedera dada tidak dapat ditentukan tanpa evaluasi dokter.

Pertama, dokter menggunakan stetoskop untuk menentukan apakah semua bagian paru-paru menerima udara, dan mereka memeriksa leher dan dada dengan cermat untuk melihat adanya cedera. Ketika seseorang mengalami kesulitan bernapas, dokter menempatkan sensor pada jari orang tersebut (oksimeter denyut nadi) untuk mengukur jumlah oksigen dalam darah. Kadang-kadang dokter mengukur kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah dengan tes darah (pengukuran gas darah pembuluh arteri).

Pemeriksaan sinar-x dada hampir selalu dilakukan. Foto sinar-x dada menunjukkan sebagian besar kasus fraktur pneumotoraks, hemotoraks, dan tulang selangka, serta beberapa fraktur tulang rusuk. Meskipun demikian, prosedur ultrasound cepat biasanya diperlukan untuk mengamati jantung dan paru-paru. Prosedur ini yang disebut E-FAST (Extended Focused Assessment With Sonography in Trauma atau Penilaian Terfokus dengan Sonografi dalam Trauma yang Diperpanjang) ini digunakan di pusat trauma dan unit gawat darurat. Tomografi terkomputasi (CT), ultrasonografi, dan/atau aortografi (angiografi aorta) dapat dilakukan jika dokter mencurigai adanya cedera pada aorta.

Kadang-kadang tes darah dan elektrokardiografi (EKG) juga dilakukan.

Pengobatan Cedera Dada

  • Dukungan pernapasan dan sirkulasi

  • Pengobatan cedera spesifik

Cedera yang mengancam jiwa segera ditangani secepat mungkin. Pengobatan spesifik bergantung pada kondisi cedera.

Untuk semua cedera, dokter mengambil tindakan untuk mendukung pernapasan dan sirkulasi jika perlu. Orang dapat diberi oksigen (misalnya dengan nasal prong, masker wajah, atau melalui slang pernapasan) dan cairan intravena atau terkadang transfusi darah. Orang dengan cedera dada parah perlu dirawat di rumah sakit.

Orang dapat diberikan pereda nyeri (analgesik) untuk mengurangi nyeri.

Untuk beberapa cedera, slang harus dimasukkan ke dalam dada (torakostomi, atau penyisipan slang dada) untuk menguras darah (dalam kasus hemotoraks) atau udara (dalam kasus pneumotoraks) dari dada. Prosedur ini membantu paru-paru yang kolaps agar mengembang kembali. Penyisipan biasanya dapat dilakukan hanya dengan menggunakan anestesi lokal.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!