Cedera tumpul pada Jantung

(Kontusio Jantung; Kontusio Miokardium)

OlehThomas G. Weiser, MD, MPH, Stanford University School of Medicine
Ditinjau OlehDavid A. Spain, MD, Department of Surgery, Stanford University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Apr 2024
v12777532_id

Cedera tumpul pada jantung adalah pukulan ke dada yang menyebabkan memar pada otot jantung, merobek (ruptur) dinding jantung, atau merusak katup jantung.

  • Orang mungkin merasa bahwa jantung mereka berdebar atau berdetak kencang, merasa sesak napas, atau mengalami tekanan darah rendah yang berbahaya.

  • Elektrokardiografi (EKG) dan ultrasonografi jantung (ekokardiografi) dilakukan.

  • Orang yang memiliki irama jantung tidak normal (detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur) dirawat di rumah sakit sehingga irama jantung dapat dipantau secara terus-menerus.

  • Orang yang mengalami kerusakan pada katup jantung atau robekan di dinding jantung biasanya memerlukan pembedahan.

(Lihat juga Pengantar Cedera Dada.)

Cedera tumpul adalah hantaman kuat yang tidak menembus kulit. Cedera tumpul pada jantung dapat disebabkan oleh tabrakan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian, atau terkadang hantaman langsung.

Cedera jantung parah dapat berakibat fatal segera atau tidak lama setelah cedera terjadi. Namun demikian, banyak cedera yang memburuk setelah berjam-jam atau bahkan lebih lama.

Memar pada otot jantung (kontusio miokard) dapat mengganggu detak jantung normal yang berirama, sehingga membuat detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur (aritmia).

Robekan pada dinding jantung (ruptur ventrikel) sering kali menyebabkan perdarahan fatal sebelum dibawa ke rumah sakit. Namun demikian, perdarahan dari robekan kecil terkadang terbendung dalam membran di sekitar jantung (perikardium) yang cukup lama hingga seseorang mendapatkan pengobatan. Darah yang terkumpul di sekitar jantung tersebut dapat mengganggu kemampuan jantung untuk mengisi darah (lihat Tamponade Jantung).

Kerusakan pada katup jantung dapat menyebabkan gagal jantung.

Meskipun jarang terjadi, robekan pada membran yang memisahkan sisi kanan jantung dari sisi kirinya (ruptur septum) bisa saja terjadi. Robekan tersebut mungkin tidak akan menimbulkan gejala hingga beberapa saat setelah seseorang mengalami cedera tumpul. Orang tersebut kemudian dapat mengalami gagal jantung.

Commotio cordis

Commotio cordis adalah ketika jantung tiba-tiba berhenti (henti jantung) yang disebabkan oleh hantaman ke bagian depan dada. Biasanya, hantaman ini melibatkan benda keras yang bergerak cepat (seperti bola bisbol atau keping hoki). Dengan demikian, commotio cordus biasanya terjadi selama aktivitas olahraga pada orang berusia muda.

Alasan pasti untuk henti jantung tidak jelas, tetapi commotio cordis tidak disebabkan oleh gangguan jantung yang sudah diderita atau kerusakan fisik pada otot jantung. Beberapa ahli berpendapat bahwa henti jantung terjadi karena hantaman terjadi pada saat-saat kritis selama siklus yang menghasilkan setiap detak jantung. Hantaman tersebut kemudian mengganggu sinyal listrik yang membuat jantung memompa secara terus-menerus dan teratur.

Gejala Cedera Tumpul Jantung

Cedera tumpul pada jantung dapat menyebabkan berbagai gejala. Sebagian besar orang mengalami nyeri dan sering kali memar atau cedera lain di sekitar tulang dada atau tulang rusuk. Sebagian orang mengalami gejala gagal jantung, seperti sesak napas. Orang bisa saja mengalami syok. Kulit mereka mungkin berkeringat, dingin, dan membiru, dan tekanan darah mungkin sangat rendah. Irama jantung mungkin tidak normal. Orang mungkin merasa bahwa jantung mereka berdebar, berdetak cepat, atau berdetak tidak normal (palpitasi).

Diagnosis Cedera Tumpul Jantung

  • Elektrokardiografi (EKG) dan ekokardiografi

Jika orang mungkin mengalami cedera jantung yang tumpul, EKG biasanya dilakukan untuk memeriksa irama jantung yang tidak normal. Kadang-kadang dokter juga memeriksa darah untuk melihat adanya zat (penanda serum) yang dilepaskan oleh jantung yang rusak.

Ekokardiografi dilakukan, terkadang di unit gawat darurat. Ekokardiografi dapat menunjukkan abnormalitas dalam cara bergerak dinding jantung. Pemeriksaan ini juga dapat menunjukkan darah atau cairan di sekitar jantung, atau ruptur pada dinding jantung, atau kerusakan pada katup jantung.

Pengobatan Cedera Tumpul Jantung

  • Pengobatan masalah terkait, seperti irama jantung tidak normal, gagal jantung, atau henti jantung

Orang dengan irama jantung tidak normal harus tetap berada di rumah sakit untuk dipantau karena irama jantung tidak normal bisa saja menjadi serius secara tiba-tiba.

Jika cedera tumpul pada jantung menyebabkan masalah lain (seperti gagal jantung atau katup jantung yang rusak), maka pasien harus dirawat di rumah sakit, dan masalah tersebut diobati.

Orang yang kolaps setelah mengalami hantaman tumpul ke dada harus segera dievaluasi untuk melihat apakah mereka mengalami henti jantung. Jika mereka mengalami henti jantung, resusitasi jantung paru dimulai sesegera mungkin dan defibrilator eksternal otomatis (AED) digunakan jika tersedia. Sekitar 35% orang yang diobati dengan AED dapat bertahan hidup.

Beberapa langkah dapat membantu mencegah commotio cordis. Termasuk di antaranya mengajari pemain cara melindungi diri (strategi defensif tertentu), menggunakan pelindung dada dan bola bisbol yang lebih lembut, serta menyiapkan AED dan petugas medis darurat terlatih di acara olahraga remaja.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!