Sindrom Sekresi Hormon Antidiuretik yang Tidak Tepat (Syndrome of Inappropriate Secretion of Antidiuretic Hormone - SIADH)

OlehJames L. Lewis III, MD, Brookwood Baptist Health and Saint Vincent’s Ascension Health, Birmingham
Ditinjau OlehGlenn D. Braunstein, MD, Cedars-Sinai Medical Center
Ditinjau/Direvisi Jun 2025 | Dimodifikasi Jul 2025
v28394707_id

Sindrom sekresi hormon antidiuretik yang tidak tepat terjadi ketika terlalu banyak hormon antidiuretik (vasopresin) dilepaskan oleh kelenjar pituitari dalam kondisi yang tidak semestinya, menyebabkan tubuh menahan cairan dan menurunkan kadar natrium dalam darah melalui pengenceran.

(Lihat juga Gambaran Umum Tentang Elektrolit dan Gambaran Umum Tentang Peran Natrium dalam Tubuh.)

Vasopresin (juga disebut hormon antidiuretik [ADH]) membantu mengatur jumlah air dalam tubuh dengan mengontrol seberapa banyak air yang dikeluarkan oleh ginjal. Vasopressin menurunkan ekskresi air oleh ginjal. Akibatnya, banyaknya kelebihan air yang ditahan dalam tubuh mengencerkan kadar natrium di dalam tubuh. Kadar natrium dalam darah yang rendah disebut hiponatremia.

Kelenjar pituitari memproduksi dan melepaskan vasopressin dengan tepat ketika volume darah (jumlah cairan dalam pembuluh darah) atau tekanan darah menurun atau ketika kadar elektrolit (seperti natrium) menjadi terlalu tinggi.

Sekresi vasopresin disebut tidak tepat ketika:

  • Volume darah normal atau tinggi

  • Tekanan darah normal atau tinggi

  • Konsentrasi elektrolit rendah

  • Tidak ditemukan alasan lain yang tepat untuk pelepasan vasopressin

Ketika vasopressin dilepaskan dalam situasi tersebut, tubuh akan mempertahankan terlalu banyak cairan, dan kadar natrium dalam darah menurun.

Penyebab SIADH

Banyak kondisi yang meningkatkan risiko berkembangnya SIADH. SIADH dapat terjadi bila vasopressin diproduksi di luar kelenjar pituitari, seperti yang terjadi pada beberapa paru-paru dan kanker lainnya. SIADH banyak terjadi di kalangan lansia dan cukup banyak terjadi di kalangan seseorang yang sedang menjalani rawat inap.

SIADH memiliki daftar panjang kemungkinan penyebab yang biasanya memerlukan pengujian tambahan untuk memastikannya.

Tabel
Tabel

Gejala SIADH

Gejala-gejala SIADH cenderung berkaitan dengan kadar natrium rendah dalam darah (hiponatremia) yang menyertainya. Gejalanya meliputi kelesuan, mual, kelemahan otot, rasa tidak seimbang, dan kebingungan. Sebagian orang memiliki riwayat jatuh.

Diagnosis SIADH

  • Tes darah dan tes urine

Dokter mencurigai adanya SIADH pada orang dengan hiponatremia yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor lain, seperti nyeri, stres, olahraga berat, dan gangguan tertentu pada jantung, kelenjar tiroid, ginjal, atau kelenjar adrenal yang dapat menurunkan volume darah dan merangsang secara tepat pelepasan vasopresin dari pituitari.

Tes darah dan urine dilakukan untuk mengukur kadar natrium dan potasium serta untuk menentukan seberapa pekat darah dan urine (osmolalitas).

Setelah SIADH didiagnosis, dokter mencoba mengidentifikasi kemungkinan penyebab vasopresin berlebih (seperti nyeri, stres, obat-obatan, atau kanker) dan dapat melakukan tes darah dan pencitraan lain untuk menentukan penyebabnya.

Pengobatan SIADH

  • Pembatasan asupan cairan

Dokter membatasi asupan cairan dan jika memungkinkan mengobati penyebabnya. Orang dengan SIADH membutuhkan pengobatan hiponatremia untuk jangka panjang.

Terkadang diberikan cairan intravena, termasuk cairan yang mengandung konsentrasi natrium yang sangat tinggi (saline hipertonik). Pengobatan tersebut harus diberikan dengan hati-hati untuk menghindari peningkatan kadar natrium yang cepat.

Jika kadar natrium dalam darah terus menurun atau tidak meningkat meskipun sudah melakukan pembatasan asupan cairan, dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti demeclocycline atau urea, yang dapat menurunkan efek vasopresin pada ginjal, atau obat-obatan seperti conivaptan dan tolvaptan, yang memblokir reseptor vasopresin dan mencegah ginjal merespons vasopresin.

Natrium klorida dalam bentuk tablet garam dapat diberikan untuk mengobati hiponatremia ringan sampai sedang yang persisten dan biasanya digunakan bersama dengan pembatasan cairan dan diuretik.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!