Cedera akibat listrik terjadi ketika arus melewati tubuh, mengganggu fungsi organ dalam dan terkadang membakar jaringan.
Sering kali gejala utamanya adalah luka bakar pada kulit, tetapi tidak semua cedera serius akan terlihat.
Dokter memeriksa orang tersebut untuk melihat adanya irama jantung tidak normal, fraktur, dislokasi, dan cedera sumsum tulang belakang atau cedera lainnya.
Irama jantung tidak normal akan dipantau, luka bakar diobati, dan, jika luka bakar menyebabkan kerusakan internal yang luas, cairan intravena dan perawatan lainnya akan diberikan.
Cedera akibat listrik dapat terjadi akibat kontak dengan peralatan atau mesin listrik yang rusak atau kontak yang tidak disengaja dengan kabel listrik di rumah atau kabel pemasok listrik. Mengalami kejutan akibat menyentuh stopkontak listrik di rumah atau pada peralatan kecil jarang bersifat serius, tetapi paparan tegangan tinggi yang tidak disengaja menyebabkan sekitar 400 kematian setiap tahun di Amerika Serikat.
Bagaimana listrik memengaruhi tubuh
Arus listrik yang melewati tubuh menghasilkan panas, yang membakar dan menghancurkan jaringan. Luka bakar dapat memengaruhi jaringan internal serta kulit. Sengatan listrik dapat menyebabkan korsleting pada sistem listrik tubuh, sehingga menyebabkan saraf berhenti mentransmisikan impuls atau mentransmisikan impuls secara tidak menentu. Transmisi impuls abnormal dapat memengaruhi
Otot, sehingga menyebabkan otot berkontraksi secara kasar
Jantung, menyebabkan jantung berhenti berdetak (henti jantung)
Otak, menyebabkan kejang, kehilangan kesadaran, atau abnormalitas lainnya
Tingkat keparahan cedera berkisar dari ringan hingga fatal dan ditentukan oleh faktor-faktor berikut:
Intensitas arus
Jenis arus
Jalur arus melalui tubuh
Durasi paparan terhadap arus
Hambatan listrik terhadap arus
Intensitas arus
Intensitas arus diukur dalam satuan volt dan ampere. Arus rumah tangga biasa di Amerika Serikat adalah 110 hingga 220 volt. Di banyak negara lain, arus rumah tangga standar adalah 220 volt. Saluran listrik standar di Amerika Serikat adalah 110 volt, dan 220 volt digunakan untuk peralatan besar seperti pengering, unit pemanas atau unit penyejuk udara, serta pengisi daya kendaraan listrik. Tegangan lebih dari 500 volt dianggap tegangan tinggi. Tegangan tinggi dapat melompat (menyambar) melalui udara di mana saja mulai dari satu inci hingga beberapa kaki, bergantung pada tegangannya. Dengan demikian, seseorang dapat cedera hanya karena terlalu dekat dengan saluran tegangan tinggi. Tegangan tinggi menyebabkan cedera yang lebih berat daripada tegangan rendah dan lebih mungkin menyebabkan kerusakan internal.
Jenis arus
Arus listrik dikategorikan sebagai arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC). Arus searah, seperti arus yang dihasilkan oleh baterai, terus mengalir ke arah yang sama. Arus bolak-balik, seperti arus yang tersedia melalui soket dinding rumah tangga yang terhubung ke jaringan listrik, mengubah arah 50 hingga 60 kali per detik.
Arus bolak-balik lebih berbahaya daripada arus searah. Arus searah cenderung menyebabkan kontraksi otot tunggal yang sering kali cukup kuat untuk memaksa orang menjauh dari sumber arus. Arus bolak-balik menyebabkan kontraksi otot yang berkelanjutan, sering kali menghalangi orang melepaskan cengkeraman mereka pada sumber arus. Akibatnya, paparan dapat memanjang. Bahkan sejumlah kecil arus bolak-balik—hampir tidak cukup untuk dirasakan sebagai sengatan ringan—dapat menghalangi seseorang melepaskan cengkeraman mereka. Sedikit lebih banyak arus bolak-balik dapat menyebabkan otot dada berkontraksi, sehingga membuat pernapasan menjadi sulit dilakukan. Bahkan lebih banyak arus dapat menyebabkan irama jantung tidak normal yang mematikan (aritmia).
Jalur arus
Jalur yang diambil listrik melalui tubuh cenderung menentukan jaringan mana yang terpengaruh. Karena arus bolak-balik secara terus-menerus berbalik arah, istilah “entri” dan “keluar” yang umum digunakan adalah tidak tepat. Istilah “sumber” dan “ground” lebih tepat. Titik sumber listrik yang paling umum bagi listrik adalah tangan, dan titik sumber paling umum kedua adalah kepala. Titik ground yang paling umum adalah kaki. Arus yang bergerak dari lengan ke lengan atau dari lengan ke tungkai dapat melewati jantung dan jauh lebih berbahaya daripada arus yang bergerak antara tungkai dan tanah. Arus yang mengalir melalui kepala dapat memengaruhi otak.
Durasi paparan
Secara umum, semakin lama seseorang terpapar arus, semakin buruk cederanya.
Hambatan terhadap arus
Hambatan adalah kemampuan untuk menghambat aliran listrik. Sebagian besar hambatan tubuh terkonsentrasi pada kulit. Semakin tebal kulit, semakin besar hambatannya. Telapak tangan atau telapak kaki yang tebal dan berkalus, misalnya, jauh lebih tahan terhadap arus listrik daripada area kulit tipis, seperti lengan bagian dalam. Resistansi kulit berkurang ketika rusak (misalnya, mengalami luka tusukan atau luka lecet) atau jika basah. Jika resistansi kulit tinggi, kerusakannya lebih banyak lokal, sering menyebabkan hanya luka bakar pada kulit. Jika resistansi kulit rendah, lebih banyak kerusakan yang memengaruhi organ dalam. Dengan demikian, kerusakan sebagian besar bersifat internal jika orang yang basah bersentuhan dengan arus listrik, misalnya, ketika pengering rambut masuk ke bak mandi atau orang menginjak genangan air yang bersentuhan dengan kabel listrik yang terjatuh.
Gejala Cedera Listrik
Sering kali, gejala utama cedera akibat listrik adalah luka bakar pada kulit, meskipun tidak semua cedera akibat listrik menyebabkan kerusakan eksternal.
Anak-anak yang menggigit atau mengisap kabel listrik dapat menyebabkan luka bakar pada mulut dan bibir mereka. Luka bakar ini dapat menyebabkan kelainan bentuk wajah dan masalah pertumbuhan gigi, rahang, dan wajah. Bahaya tambahan adalah perdarahan berat dari pembuluh arteri di bibir dapat terjadi ketika keropeng jatuh, biasanya 5 sampai 10 hari setelah cedera.
Sengatan listrik dapat menyebabkan nyeri otot dan dapat memicu kontraksi otot ringan atau mengejutkan orang, sehingga menyebabkan mereka jatuh. Kejutan yang hebat dapat menyebabkan irama jantung tidak normal, mulai dari yang tidak beraturan hingga yang langsung berakibat fatal. Sengatan listrik yang parah dapat memicu kontraksi otot kuat yang cukup untuk membuat orang terpental ke tanah atau menyebabkan dislokasi sendi, fraktur, dan cedera tumpul lainnya.
Saraf dan otak dapat cedera melalui berbagai cara, sehingga menyebabkan kejang, perdarahan (hemoragi) di otak, memori jangka pendek yang buruk, perubahan kepribadian, iritabilitas, atau kesulitan tidur. Kerusakan pada saraf dalam tubuh atau cedera sumsum tulang belakang dapat menyebabkan rasa lemah, kelumpuhan, mati rasa, kesemutan, nyeri kronis, dan disfungsi ereksi (impoten).
Cedera tegangan tinggi dapat menyebabkan luka bakar internal yang sangat besar. Jika kerusakan otot terbilang luas, anggota gerak dapat membengkak hingga pembuluh arterinya menjadi terkompresi (sindrom kompartemen), kondisi ini memutus pasokan darah ke anggota gerak. Jika sejumlah besar otot rusak (gangguan yang disebut rabdomiolisis), suatu zat kimia yaitu mioglobin akan dilepaskan ke dalam darah. Mioglobin dapat merusak ginjal.
Henti jantung dapat terjadi tanpa adanya luka bakar, seperti pada kecelakaan bak mandi (ketika orang [terhubung ke tanah] yang basah bersentuhan dengan alat listrik seperti pengering rambut atau radio).
Jika arus mengalir dekat mata, kondisi ini dapat menyebabkan katarak. Katarak dapat terjadi dalam beberapa hari setelah cedera atau bertahun-tahun kemudian.
Diagnosis Cedera Listrik
Evaluasi dokter
Dokter memeriksa orang untuk melihat adanya luka bakar, fraktur, dislokasi, dan cedera sumsum tulang belakang atau cedera lainnya.
Sebagian besar orang yang tidak menunjukkan gejala dan tidak mengalami cedera yang terdeteksi selama pemeriksaan, diketahui tidak memiliki gangguan jantung, hanya mengalami paparan singkat terhadap tingkat arus rendah, dan tidak sedang hamil tidak perlu menjalani tes atau pemantauan. Elektrokardiogram (EKG) dilakukan untuk memantau detak jantung pada orang-orang tertentu. Untuk sebagian orang, tes darah dan tes urine mungkin perlu dilakukan. Jika orang dalam kondisi tidak sadar, tes pencitraan seperti tomografi terkomputasi (CT) atau pencitraan resonansi magnetik (MRI) otak mungkin perlu dilakukan.
Pengobatan Cedera Listrik
Resusitasi jantung paru (RJP)
Pengobatan luka bakar
Pertama, orang tersebut harus dipisahkan dari sumber arus. Cara paling aman untuk melakukannya adalah dengan memutus arus—misalnya, dengan mengaktifkan pemutus sirkuit atau sakelar atau dengan memutus sambungan perangkat dari stopkontak listrik. Tidak seorang pun boleh menyentuh orang yang tersengat listrik sampai pemutusan arus dilakukan.
Saluran tegangan tinggi dan tegangan rendah sulit dibedakan, terutama di luar ruangan. Memutus arus ke saluran tegangan tinggi dilakukan oleh perusahaan listrik setempat. Banyak penyelamat yang mengalami cedera akibat listrik saat mencoba menyelamatkan seseorang.
Setelah orang tersebut dapat disentuh dengan aman, penyelamat harus memeriksa apakah orang tersebut masih bernapas dan memiliki denyut nadi. Jika orang tersebut tidak bernapas dan tidak memiliki denyut nadi, resusitasi jantung paru (RJP) harus segera dimulai. Bantuan medis darurat harus dipanggil untuk siapa saja yang mengalami lebih dari cedera ringan. Karena tingkat luka bakar akibat listrik mungkin bersifat menipu, bantuan medis harus diupayakan jika ragu dengan tingkat keparahannya.
Orang yang menderita rabdomiolisis biasanya diberi cairan dalam jumlah besar secara intravena.
Suntikan tetanus akan diberikan jika perlu.
Jika cederanya menimbulkan rasa sakit, maka seseorang akan diberi analgesik.
Luka bakar pada kulit diobati dengan krim luka bakar dan balutan steril. Orang yang hanya mengalami luka bakar ringan pada kulit biasanya dapat diobati di rumah.
Jika cederanya lebih parah, orang tersebut harus dirawat di rumah sakit, idealnya di unit luka bakar. Orang tersebut dirawat di rumah sakit selama 6 hingga 12 jam jika terjadi salah satu dari yang berikut ini:
Detak jantung atau hasil elektrokardiogram (EKG) tidak normal
Orang tersebut memiliki gejala masalah jantung (misalnya, nyeri dada atau kadang-kadang sesak napas)
Orang tersebut mengalami cedera berat lainnya
Orang tersebut sedang hamil (dalam banyak kasus, meskipun tetapi tidak semua)
Orang tersebut diketahui memiliki masalah jantung (dalam banyak kasus, meskipun tetapi tidak semua)
Anak-anak yang menggigit atau mengisap kabel listrik harus dirujuk ke dokter ortodontis anak-anak, dokter bedah mulut, atau dokter bedah yang berpengalaman dalam perawatan cedera ini.
Pencegahan Cedera Listrik
Edukasi tentang dan kewaspadaan terhadap listrik sangatlah penting. Memastikan bahwa semua perangkat listrik dirancang, dipasang, dan dipelihara dengan benar membantu mencegah cedera listrik di rumah dan di tempat kerja. Kabel listrik harus dipasang dan diservis oleh orang yang terlatih dengan baik. Pengaman stopkontak mengurangi risiko di rumah dengan bayi atau anak kecil.
Setiap perangkat listrik yang menyentuh atau mungkin disentuh oleh badan harus ditanahkan dengan benar. Stopkontak tiga cabang adalah yang paling aman. Memotong prong bawah (ground) dari kabel listrik dengan 3 prong (agar pas dipasang pada steker 2 prong yang lama) adalah tindakan berbahaya dan meningkatkan kemungkinan cedera listrik. Pemutus sirkuit yang memutus (trip) sirkuit ketika arus serendah 5 miliampere mengalami kebocoran disarankan di area yang basah, seperti dapur dan kamar mandi dan di luar ruangan.
Untuk menghindari cedera dari arus yang melompat (cedera busur api), tiang dan tangga tidak boleh digunakan di dekat saluran listrik tegangan tinggi.
Informasi Lebih Lanjut
Sumber daya berbahasa Inggris berikut ini mungkin berguna. Harap diperhatikan bahwa Manual ini tidak bertanggung jawab atas konten sumber daya ini.
Centers for Disease Control and Prevention (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit), National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) (Institut Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja): Keselamatan Listrik: Repositori kiat penting untuk memastikan keselamatan di tempat kerja ini menyediakan informasi tentang cakupan bahaya listrik yang dihadapi oleh pekerja, serta cara menanggulangi dan menangani dampaknya.
Electrical Safety Foundational International (ESFI) atau Yayasan Keselamatan Listrik Internasional: Informasi tentang cara memastikan keselamatan listrik di rumah dan tempat kerja, termasuk informasi tentang cara mengenali tanda-tanda peringatan bahaya listrik serta kemajuan dalam teknologi keselamatan.
