Sindrom Tourette dan Gangguan Tic Lainnya pada Anak dan Remaja

(Sindrom Touret's)

OlehM. Cristina Victorio, MD, Akron Children's Hospital
Ditinjau OlehAlicia R. Pekarsky, MD, State University of New York Upstate Medical University, Upstate Golisano Children's Hospital
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Apr 2025
v742810_id

Tic adalah pergerakan cepat, tidak memiliki tujuan, berulang tetapi tidak berirama (tic otot atau motorik) atau suara dan/atau kata-kata yang dikeluarkan tiba-tiba tanpa disengaja dan sering kali berulang (tic vokal). Tic dapat disupresi tetapi hanya untuk waktu yang singkat dan hanya dengan upaya sadar. Sindrom Tourette didiagnosis ketika pengidapnya telah mengalami tic motorik dan vokal selama lebih dari setahun.

  • Dorongan untuk berkedip, meringis, menghentakkan kepala, bergerak dengan cara lain, atau membunyikan suara tidak dapat ditahan, dan tindakan tersebut tidak bersifat sengaja.

  • Dokter mendasarkan diagnosis pada gejala.

  • Banyak tic hilang dengan sendirinya, tetapi jika hal tersebut merepotkan atau parah, Intervensi Perilaku Komprehensif untuk Tic dan terkadang obat-obatan dapat membantu.

Tic memiliki tingkat keparahan yang sangat bervariasi, dan banyak terjadi pada anak-anak.

Banyak tic yang ringan dan sering tidak dikenali sebagai gangguan oleh orang tua dan dokter.

Tic 3 kali lebih mungkin terjadi pada anak laki-laki dibandingkan pada anak perempuan.

Sindrom Tourette adalah jenis gangguan tic yang paling parah dan terjadi pada 3 sampai 9 dari 1.000 anak-anak.

Tic dimulai sebelum usia 18 tahun, biasanya antara usia 4 tahun dan 6 tahun. Tingkat keparahannya meningkat hingga sekitar usia 10 hingga 12 tahun dan kemudian menurun selama masa remaja. Akhirnya, sebagian besar tic menghilang. Namun, pada sekitar 1% anak-anak, tic berlanjut hingga dewasa.

Anak-anak dengan tic dapat mengalami gangguan lain seperti

Gangguan ini sering kali lebih mengganggu perkembangan dan kesejahteraan anak dibandingkan tic. Terkadang tic pertama kali muncul ketika anak-anak dengan ADHD diobati dengan obat stimulan seperti methylphenidate. Anak-anak ini mungkin memiliki kecenderungan mendasar untuk mengalami tic.

Remaja (dan orang dewasa) dengan tic juga dapat memiliki

Klasifikasi Gangguan Tic

Ada 3 kategori utama gangguan tic:

  • Gangguan tic sementara: Anak-anak mengalami tic motorik dan/atau vokal selama kurang dari setahun.

  • Gangguan tic persisten (gangguan tic kronis): Anak-anak mengalami tic motorik atau vokal (tetapi tidak keduanya) selama lebih dari satu tahun.

  • Sindrom Tourette: Anak-anak telah mengalami tic motorik dan vokal selama lebih dari setahun.

Biasanya, anak-anak mulai dengan gangguan tic sementara dan kadang-kadang berkembang menjadi gangguan tic persisten atau sindrom Tourette.

Penyebab Gangguan Tic

Penyebab gangguan tic tidak diketahui, tetapi gangguan tic sering kali menurun dalam keluarga, sehingga dokter berpendapat bahwa faktor keturunan berperan.

Terkadang orang yang memiliki gangguan lain, seperti penyakit Huntington atau infeksi otak (ensefalitis), mengalami tic. Tic juga dapat terjadi akibat penggunaan obat-obatan terlarang tertentu, seperti kokain atau amfetamin. Meskipun demikian, tic yang disebabkan oleh gangguan lain atau oleh obat-obatan terlarang tidak dianggap sebagai gangguan tic utama.

Pada anak-anak yang mengalami atau pernah mengalami infeksi streptokokus (strep), tic dan/atau gejala OCD kadang mulai muncul tiba-tiba atau menjadi jauh lebih buruk dalam sehari. Kasus-kasus tersebut disebut sebagai gangguan neuropsikiatri autoimun pediatrik yang terkait dengan infeksi streptokokus (PANDAS). Beberapa peneliti berpendapat bahwa antibodi yang dihasilkan oleh tubuh untuk melawan bakteri streptokokus dapat menyebabkan tic (atau OCD) atau memperburuk tic. Namun demikian, banyak peneliti berpendapat bahwa PANDAS dan gangguan tic tidak saling berhubungan.

Gejala Gangguan Tic

Sebelum tic terjadi, dorongan untuk melakukan tic mungkin terasa. Dorongan ini mirip dengan rasa ingin bersin atau menggaruk bagian tubuh yang gatal. Ketegangan perlahan meningkat, biasanya pada bagian tubuh yang terkena. Menyerah pada dorongan tic memberikan kelegaan sebentar.

Tik terkadang dapat ditunda selama beberapa detik hingga menit tetapi hanya dengan usaha keras dan sulit. Biasanya, dorongan untuk melakukan tic pada akhirnya menjadi tidak dapat ditahan. Mencoba mengendalikan tic biasanya sulit dilakukan, terutama saat sedang mengalami stres emosional. Stres dan kelelahan dapat memperburuk tic. Namun, tic sering kali mencapai kondisi terburuk ketika tubuh sedang santai, seperti ketika menonton TV. Memberikan perhatian pada tic, terutama pada anak-anak, dapat membuat tic semakin parah. Biasanya, tic tidak terjadi saat tidur, dan jarang mengganggu koordinasi. Tic dapat berkurang ketika orang berkonsentrasi pada tugas seperti kegiatan sekolah atau pekerjaaan atau ketika orang berada di tempat yang tidak dikenal.

Orang dengan tic parah, terutama sindrom Tourette, mungkin mengalami kesulitan untuk berfungsi dan mengalami kecemasan yang cukup besar saat bertemu orang lain. Tic parah dapat menyebabkan kelumpuhan sosial dan fisik.

Anak-anak dengan gangguan tic parah atau sindrom Tourette lebih cenderung mengalami gangguan lain, seperti OCD, ADHD, gangguan belajar, atau kombinasinya. Masalah ini tampaknya diakibatkan oleh abnormalitas otak yang menyebabkan tic dan sindrom Tourette. Namun, jika gangguan tic yang dialami parah, tekanan yang luar biasa karena hidup dengan gangguan tersebut dapat membuat masalahnya menjadi semakin buruk.

Tic cenderung selalu sama, tetapi jenis, intensitas, dan frekuensinya bervariasi selama jangka waktu tertentu. Terkadang tic mulai secara tiba-tiba dan dramatis. Tic dapat terjadi beberapa kali dalam satu jam, kemudian hampir menghilang selama beberapa bulan.

Tic dapat

  • Sederhana atau kompleks

  • Motorik, vokal, atau keduanya

Tic sederhana sangatlah singkat. Ini dapat mulai terjadi sebagai sikap gugup.

Tic kompleks berlangsung lebih lama dan dapat merupakan gabungan beberapa tic sederhana. Pada beberapa tic yang kompleks, seseorang mungkin menyebutkan kata-kata atau frasa yang bernuansa cabul atau tidak patut (disebut coprolalia). Namun, coprolalia jarang terjadi. Meskipun orang sering mengaitkan coprolalia dengan sindrom Tourette, sebagian besar orang dengan sindrom Tourette tidak disertai coprolalia. Tic kompleks mungkin terlihat disengaja, seperti pada coprolalia atau ketika seseorang mengulangi gerakan atau kata orang lain (echopraxia), tetapi sebenarnya tidak demikian.

Tabel
Tabel

Tahukah Anda...

  • Sebagian besar orang dengan sindrom Tourette tidak secara acak meneriakkan kata-kata cabul atau kata-kata atau frasa tidak pantas lainnya.

Diagnosis Gangguan Tic

  • Evaluasi dokter

Diagnosis dini gangguan tic dapat membantu orang tua memahami bahwa tic yang dimiliki anak-anak mereka tidak disengaja dan hukuman tidak dapat menghentikan tic dan bahkan dapat memperburuk keadaan.

Diagnosis didasarkan pada gejala dan durasinya.

Untuk membedakan sindrom Tourette dari gangguan tic lainnya, dokter mungkin harus mengevaluasi anak-anak secara berkala dari waktu ke waktu.

Dokter juga memeriksa anak-anak terhadap gangguan yang sering menyertai tic, seperti ADHD dan OCD.

Pengobatan untuk Gangguan Tic

  • Penenangan dan dukungan

  • Intervensi Perilaku Komprehensif untuk Tics

  • Obat-obatan

Jika gejalanya ringan, sering kali penenangan adalah tindakan terbaik, dengan memberikan perhatian sesedikit mungkin pada tic sampai tic mereda dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kasus, tic dapat berlanjut hingga dewasa. Pengobatan sering kali dapat dihindari jika keluarga memahami gangguan tersebut dan jika gangguan tersebut dijelaskan kepada guru dan teman-teman sekolah anak dan mereka memahaminya.

Intervensi Perilaku Komprehensif untuk Tics (CBIT)

CBIT adalah jenis terapi perilaku. Hal ini dapat membantu sebagian anak yang lebih besar mengelola tic mereka.

Ini mencakup sebagai berikut:

  • Teknik perilaku kognitif (seperti pelatihan untuk membalikkan kebiasaan)

  • Edukasi tentang tics

  • Teknik relaksasi

Pelatihan untuk membalikkan kebiasaan dilakukan dengan mengajar anak-anak perilaku baru untuk menggantikan tic. Misalnya, jika tic membuat mereka mengangkat bahu, mereka dapat diajarkan untuk meregangkan lengan mereka sampai dorongan untuk mengangkat bahu tersebut berhenti.

Edukasi dapat dilakukan dengan mengajar anak-anak (dan orang tua mereka) untuk mengidentifikasi situasi saat tic terjadi atau menjadi semakin parah.

Obat-obatan

Medikasi untuk menghentikan tic hanya direkomendasikan jika tic tidak kunjung mereda secara spontan dan mengganggu aktivitas anak atau kepercayaan diri mereka. Digunakan dosis terendah yang diperlukan untuk membuat tic dapat ditoleransi, dan dosis ini diturunkan saat tic berkurang.

Untuk tic ringan, clonidine dan guanfacine adalah obat yang membantu. Kedua obat ini juga dapat membantu mengendalikan kecemasan dan ADHD, yang dapat menyertai gangguan tic. Meskipun demikian, clonidine dapat menyebabkan mengantuk, yang mungkin mengganggu aktivitas siang hari anak. Walaupun clonidine juga digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, clonidine jarang menyebabkan tekanan darah rendah pada anak-anak. Namun demikian, setelah anak-anak meminum clonidine untuk sementara waktu, menghentikan clonidine secara tiba-tiba dapat menyebabkan tekanan darah meningkat untuk sementara.

Untuk tic yang parah atau sulit dikendalikan, medikasi antipsikotik mungkin efektif meskipun psikosis bukanlah penyebab tic. Medikasi yang efektif meliputi aripiprazol, haloperidol, dan pimozida. Efek sampingnya meliputi gelisah, kaku otot, gejala yang serupa dengan penyakit Parkinson (parkinsonisme), dan tardive dyskinesia, yaitu gerakan berulang, lambat, dan tidak disengaja. Meskipun demikian, efek samping ini jarang terjadi karena dosis yang digunakan untuk mengobati tic rendah.

Pengobatan masalah lain

Anak-anak yang memiliki tic dan kesulitan di sekolah harus dievaluasi untuk mengetahui adanya gangguan belajar dan diberi dukungan sesuai kebutuhan.

Jika gejala obsesif atau kompulsif mengganggu, obat seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), yang merupakan antidepresan, mungkin berguna.

ADHD dapat sulit diobati karena obat stimulan yang biasanya digunakan untuk mengobatinya bisa memperburuk tic. Kadang-kadang dosis rendah dari obat-obatan ini dapat secara efektif mengobati ADHD tanpa memperburuk tic. Atau obat yang bukan stimulan dapat digunakan untuk mengobati ADHD.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!