Gambaran Umum Malabsorpsi

OlehZubair Malik, MD, Virtua Health System
Ditinjau OlehMinhhuyen Nguyen, MD, Fox Chase Cancer Center, Temple University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Mar 2025
v755377_id

Sindrom malabsorpsi adalah gangguan ketika nutrisi dari makanan tidak diserap dengan benar di usus kecil.

  • Gangguan, infeksi, dan prosedur bedah tertentu dapat menyebabkan malabsorpsi.

  • Malabsorpsi menyebabkan diare, penurunan berat badan, serta feses yang berukuran besar dan berbau sangat busuk.

  • Diagnosis didasarkan pada gejala-gejala umum bersama dengan tes feses dan kadang-kadang biopsi terhadap lapisan usus kecil.

  • Pengobatan tergantung pada penyebabnya.

Penyebab Malabsorpsi

Biasanya, makanan dicerna dan nutrisi (protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral) diapsorpsi ke dalam aliran darah terutama di usus kecil.

Malabsorpsi dapat terjadi jika gangguan

  • Mengganggu pencernaan makanan

  • Mengganggu absorpsi nutrisi

Masalah pencernaan

Pencernaan makanan dapat dipengaruhi oleh

  • Gangguan yang mencegah pencampuran yang memadai antara makanan dengan enzim pencernaan dan asam lambung

  • Produksi enzim pencernaan tidak memadai

  • Penurunan produksi empedu

  • Terlalu banyak asam lambung

  • Asam lambung terlalu sedikit (gastritis atrofik)

  • Jenis bakteri yang salah tumbuh di usus kecil

Pencampuran yang tidak memadai dapat terjadi pada orang yang pernah menjalani bedah pengangkatan lambung.

Pada beberapa gangguan, tubuh menghasilkan jumlah atau jenis enzim pencernaan yang tidak memadai, yang diperlukan untuk pemecahan makanan. Misalnya, penyebab umum malabsorpsi adalah produksi enzim pencernaan yang tidak mencukupi oleh pankreas, yang terjadi dengan beberapa penyakit pankreas, atau oleh usus kecil, yang terjadi pada defisiensi laktase.

Penurunan produksi empedu, terlalu banyak atau terlalu sedikit asam di lambung, atau pertumbuhan terlalu banyak jenis bakteri yang salah di usus halus (lihat Pertumbuhan Bakteri Usus Kecil yang Berlebihan) juga dapat mengganggu pencernaan.

Masalah absorpsi

Absorpsi nutrisi ke dalam aliran darah dapat dipengaruhi oleh

  • Gangguan yang mencederai lapisan usus kecil

  • Operasi pengangkatan sebagian besar usus kecil

  • Gangguan yang memengaruhi aliran cairan limfatik dari usus

Lapisan normal terdiri dari tonjolan kecil yang disebut vili dan bahkan tonjolan yang lebih kecil yang disebut mikrovilli, yang menciptakan area permukaan yang sangat luas untuk absorpsi. Infeksi (bakteri, virus, atau parasit) dan gangguan, seperti penyakit celiac dan penyakit Crohn, semuanya dapat melukai lapisan usus.

Operasi pengangkatan sebagian besar usus kecil secara substansial mengurangi luas permukaan untuk absorpsi (lihat Sindrom Usus Pendek).

Gangguan yang memengaruhi aliran cairan limfatik dari usus ke dalam aliran darah (jalur yang harus diambil lemak untuk memasuki aliran darah), seperti malformasi pembuluh limfa usus (lihat Limfangiektasia Intestinal), penyumbatan pembuluh limfa akibat limfoma (kanker sistem limfatik), atau terganggunya masuknya cairan limfa ke dalam aliran darah akibat beberapa gangguan jantung, juga mengurangi absorpsi.

Gejala Malabsorpsi

Gejala malabsorpsi disebabkan oleh bertambahnya jumlah laluan nutrisi yang tidak diabsorpsi melalui saluran pencernaan atau oleh defisiensi nutrisi yang diakibatkan oleh absorpsi yang tidak memadai.

Gejala malabsorpsi yang paling umum adalah

  • Diare kronis

Jika absorpsi lemak di saluran pencernaan tidak memadai, feses mengandung lemak berlebih dan berwarna terang, bertekstur lunak, berukuran besar, berminyak, dan berbau sangat busuk (feses seperti ini disebut steatorea). Feses dapat mengapung atau menempel di sisi mangkuk toilet dan mungkin sulit dibilas. Kurangnya absorpsi gula tertentu dapat menyebabkan diare eksplosif, perut kembung, dan terdapat gas di perut.

Malabsorpsi dapat menyebabkan defisiensi semua nutrisi atau defisiensi protein, lemak, gula, vitamin, atau mineral selektif. Orang dengan malabsorpsi biasanya mengalami penurunan berat badan atau mengalami kesulitan mempertahankan berat badan mereka meskipun konsumsi makanan cukup. Perempuan bisa mengalami terhentinya menstruasi.

Gejalanya bervariasi tergantung pada defisiensi spesifik. Misalnya, defisiensi protein dapat menyebabkan pembengkakan dan akumulasi cairan (edema) di mana saja di seluruh tubuh, kulit kering, dan rambut rontok. Anemia (yang disebabkan oleh defisiensi vitamin atau zat besi) dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan.

Tabel
Tabel

Diagnosis Malabsorpsi

  • Evaluasi dokter terhadap riwayat dan gejala orang tersebut

  • Tes untuk mengonfirmasi diagnosis (seperti tes darah dan feses)

  • Tes untuk mendiagnosis penyebabnya (seperti biopsi dan pencitraan)

Dokter mencurigai adanya malabsorpsi saat seseorang mengalami diare kronis, penurunan berat badan, anemia, dan tanda-tanda lain dari defisiensi nutrisi. Malabsorpsi kurang jelas terlihat dan sering kali lebih sulit dikenali pada lansia dibandingkan pada anak-anak.

Tes laboratorium dapat membantu mengonfirmasi diagnosis:

  • Tes untuk mengukur lemak di dalam feses

  • Pemeriksaan visual terhadap feses

  • Tes darah

Tes feses yang secara langsung mengukur kadar lemak dalam feses yang telah dikumpulkan selama lebih dari 3 hari adalah tes yang paling dapat diandalkan untuk mendiagnosis malabsorpsi lemak, yang terdapat di hampir semua gangguan malabsorpsi. Temuan lebih dari 7 gram lemak di dalam feses setiap hari adalah ciri malabsorpsi. Juga tersedia beberapa tes lain yang mengukur lemak di dalam feses, tetapi tidak memerlukan pengumpulan feses selama 3 hari.

Sampel feses diperiksa dengan mata telanjang serta di bawah mikroskop. Fragmen makanan yang tidak tercerna dapat berarti bahwa makanan melewati usus terlalu cepat. Pada penderita penyakit kuning, feses dengan lemak berlebih menunjukkan penurunan produksi atau sekresi empedu. Terkadang parasit atau telurnya terlihat di bawah mikroskop, menunjukkan bahwa malabsorpsi disebabkan oleh infeksi parasit.

Tes darah dan tes laboratorium lainnya dapat dilakukan untuk mendeteksi malabsorpsi zat spesifik lainnya, seperti laktosa atau vitamin B12.

Setelah dokter mengonfirmasi bahwa seseorang memiliki gangguan malabsorpsi, tes dilakukan untuk mendiagnosis penyebabnya:

  • Biopsi

  • Tes pencitraan

  • Tes fungsi pankreas

Biopsi mungkin diperlukan untuk mendeteksi abnormalitas dalam lapisan usus kecil. Jaringan diangkat melalui endoskop (slang pengamatan fleksibel yang dilengkapi sumber cahaya dan kamera yang dapat disisipi gunting kecil) yang melewati mulut dan masuk ke usus kecil.

Tes pencitraan, seperti endoskopi kapsul video, tomografi terkomputasi, atau sinar-x barium dapat dilakukan.

Tes fungsi pankreas dilakukan jika dokter berpendapat bahwa penyebab malabsorpsi mungkin adalah produksi enzim pencernaan oleh pankreas yang tidak mencukupi. Namun demikian, beberapa uji ini bersifat kompleks, memakan waktu, dan invasif. Dalam satu uji, suatu slang dilewatkan melalui mulut dan dipandu ke dalam usus kecil, di mana cairan usus yang mengandung sekresi pankreas dapat dikumpulkan dan diukur. Dalam uji lain, orang menelan suatu zat yang membutuhkan enzim pankreas untuk pencernaannya. Produk pencernaan kemudian diukur dalam urine. Baru-baru ini, para dokter telah melakukan tes yang lebih sederhana dan mudah untuk mengukur kadar enzim pankreas tertentu dalam feses.

Tes diagnostik lainnya (termasuk kultur bakteri pencernaan, tes darah tertentu, atau tes napas) juga dapat dilakukan.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!