Gambaran Umum Gangguan Panas

(Penyakit Terkait Panas)

OlehKathleen Yip, MD, David Geffen School of Medicine at UCLA;
David Tanen, MD, David Geffen School of Medicine at UCLA
Ditinjau OlehDiane M. Birnbaumer, MD, David Geffen School of Medicine at UCLA
Ditinjau/Direvisi May 2025 | Dimodifikasi Jul 2025
v826393_id

Manusia, yang merupakan makhluk berdarah panas, menjaga suhu tubuh mereka dalam kisaran 1 atau 2 derajat dari suhu 37 °C (98,6 °F) yang diukur melalui mulut dan 38 °C (100,4 °F) yang diukur melalui anus, kendati terjadi fluktuasi suhu eksternal yang besar. Rentang suhu internal ini harus dijaga agar tubuh berfungsi secara normal. Suhu tubuh yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan cedera serius pada organ atau kematian.

Regulasi suhu

Badan meregulasi suhunya dengan menjaga keseimbangan antara produksi panas dan pelepasan panas.

Salah satu cara tubuh menghasilkan panas adalah melalui reaksi kimia (metabolisme) yang sebagian besar dihasilkan dari konversi makanan menjadi energi. Panas juga dihasilkan melalui kerja otot selama aktivitas fisik.

Tubuh mendingin dengan melepaskan panas, terutama melalui proses:

  • Radiasi

  • Penguapan air (terutama keringat)

Radiasi, ketika panas mengalir dari area yang lebih hangat ke area yang lebih dingin, merupakan sumber utama pelepasan panas ketika tubuh lebih hangat daripada lingkungannya. Radiasi tidak memerlukan kontak dengan benda apa pun, misalnya, seperti ketika bola lampu memancarkan panas ke dalam ruangan.

Penguapan air menarik sejumlah besar panas dari permukaan basah. Keringat, air yang dihasilkan oleh kelenjar keringat, mendinginkan kulit saat terjadi penguapan. Berkeringat adalah sumber utama pelepasan panas saat suhu lingkungan mendekati suhu tubuh dan saat berolahraga. Akan tetapi, kelembapan (uap air di udara) memperlambat penguapan air, sehingga menurunkan keefektifan keringat. Oleh karena itu, pelepasan panas mungkin sulit terjadi dalam cuaca panas dan lembap.

Tubuh juga mendinginkan diri melalui proses:

  • Konveksi: Panas ditransfer untuk mendinginkan air atau udara yang melewati kulit

  • Konduksi: Panas ditransfer ke permukaan yang lebih dingin yang bersentuhan dengan tubuh, seperti saat berbaring di tanah yang dingin atau berendam dalam air dingin

Gangguan panas

Ada beberapa jenis gangguan panas:

Jenis ini bervariasi menurut gejalanya, apakah (dan berapa banyak) suhu tubuh meningkat, dan berdasarkan keparahan cairan tubuh dan penipisan garam. Penipisan garam dan cairan tubuh akibat keringat berlebih dan dapat menyebabkan tekanan darah rendah dan kontraksi otot yang terasa nyeri. Organ dalam dapat mengalami kerusakan jika suhu tubuh sangat tinggi untuk waktu yang lama.

Gangguan regulasi suhu lainnya

Hipertermia maligna, sindrom neuroleptik maligna, dan sindrom serotonin adalah gangguan lain ketika kondisi hipertermia (peningkatan suhu tubuh) dapat mengancam jiwa.

Penyebab Gangguan Panas

Gangguan panas disebabkan oleh produksi panas yang berlebihan, pelepasan panas yang tidak efektif, atau keduanya.

Produksi panas yang berlebihan dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

Pelepasan panas yang tidak efektif paling sering terjadi dalam kondisi panas dan lembap. Kondisi berikut ini juga sangat mengganggu pelepasan panas:

  • Pakaian yang berat dan ketat, dan tidak bernapas (yaitu, tidak dapat ditembus oleh udara dan kelembapan dengan mudah). Mengenakan pakaian tersebut mencegah penguapan keringan dari permukaan kulit dan mendinginkan tubuh.

  • Medikasi tertentu, paling sering medikasi antipsikotik dan obat-obatan dengan efek antikolinergik, dapat mengurangi keringat.

  • Gangguan tertentu yang memengaruhi kulit mengganggu keluarnya keringat. Gangguan ini meliputi fibrosis kistik, sklerosis sistemik (skleroderma),psoriasis, eksim, dan terbakar matahari yang parah.

  • Obesitas mengganggu pelepasan panas karena lapisan lemak yang tebal merupakan insulator yang baik.

  • Kondisi psikologis yang mengganggu respons yang masuk akal terhadap panas. Misalnya, orang dewasa dengan demensia dan orang mabuk yang berada di lingkungan panas mungkin tidak pindah ke lingkungan yang sejuk, melepas pakaian tebal, atau menyalakan pendingin udara.

Faktor risiko gangguan panas

Peluang terjadinya gangguan panas meningkat ketika paparan panas terjadi secara tiba-tiba, seperti ketika anak ditinggalkan di mobil tertutup pada siang hari di musim panas yang terik. Dalam cuaca panas, suhu interior mobil tertutup dapat meningkat dari 80 menjadi 120 °F (27 menjadi 49 °C) hanya dalam waktu 15 menit. Ketika orang secara bertahap terpapar panas dan kelembapan dalam jangka waktu yang lebih lama, tubuh menyesuaikan diri dan lebih mampu mempertahankan suhu tubuh normal. Proses ini disebut aklimatisasi. Aklimatisasi terjadi lebih cepat pada orang muda atau orang yang aktif secara fisik dibandingkan pada orang tua atau yang tidak aktif secara fisik.

Faktor-faktor yang meningkatkan kerentanan terhadap efek sebagian besar gangguan panas meliputi:

  • Berusia sangat tua atau sangat muda

  • Memiliki kondisi medis tertentu, seperti yang melibatkan malafungsi jantung, paru-paru, ginjal, atau hati

  • Sedang hamil

  • Mengonsumsi diuretik

  • Memiliki ketidakseimbangan dalam kimia darah (elektrolit)

  • Mengalami dehidrasi

  • Mengalami tunawisma atau tinggal di rumah tanpa penyejuk udara

  • Tinggal di kota dengan permukaan yang menyerap panas seperti aspal, atau tanpa banyak pepohonan peneduh

Sorotan tentang Penuaan: Permasalahan Terkait Panas

Ada beberapa alasan yang menyebabkan lansia mengalami kesulitan tertentu saat suhu tinggi:

  • Mereka tidak mampu melakukan penyesuaian (aklimatisasi) secara bertahap terhadap suhu dan kelembapan tinggi untuk waktu yang lama seperti yang dapat dilakukan orang yang lebih muda.

  • Mereka cenderung mengalami kesulitan meningkatkan aliran darah ke semua permukaan kulit karena berkurangnya sirkulasi, dan dengan demikian tubuh mereka tidak dapat mendinginkan diri dengan mudah.

  • Mereka cenderung kehilangan kelenjar keringat seiring bertambahnya usia.

  • Mereka memiliki persepsi panas yang tertunda dan, oleh karena itu, lambat merespons perubahan suhu.

  • Mereka mungkin memiliki masalah mobilitas yang menyulitkan mereka untuk berpindah dari lingkungan yang panas.

Gangguan tertentu yang lebih umum terjadi pada lansia, seperti gagal jantung dan ginjal, dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri. Orang dengan tekanan darah tinggi sering kali menjalani diet rendah garam, yang dapat mencegah mereka mengonsumsi cukup garam untuk menggantikan garam yang hilang saat berkeringat.

Penuaan juga memengaruhi rasa haus. Lansia tidak mudah merasa haus seperti halnya orang yang lebih muda. Dengan demikian, lansia cenderung mengalami dehidrasi, yang pada gilirannya berarti mereka kurang mampu berkeringat di lingkungan yang hangat.

Pencegahan Gangguan Panas

Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah gangguan panas:

  • Bayi dan anak-anak (dan juga hewan peliharaan) tidak boleh ditinggalkan di ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk, seperti mobil yang panas, sekalipun hanya beberapa menit.

  • Selama cuaca yang sangat panas, lansia, bayi, dan anak kecil tidak boleh berada di tempat tinggal yang tidak berventilasi tanpa penyejuk udara atau dibiarkan di dalam mobil.

  • Selama cuaca panas dan lembap, yang terbaik adalah mengenakan pakaian ringan dan longgar yang terbuat dari bahan berpori, misalnya katun, hindari pakaian berinsulasi atau ketat

  • Beristirahatlah di tempat teduh atau gunakan kipas angin.

Cairan dan garam yang hilang karena berkeringat biasanya dapat diganti dengan mengonsumsi air atau makanan dan minuman sedikit bergaram, seperti minuman olahraga, jus tomat bergaram, atau kaldu dingin. Minuman beralkohol dan berkafein bukanlah pengganti cairan yang baik dan dapat memperparah dehidrasi.

Pengerahan tenaga dalam lingkungan panas

Pengerahan tenaga yang keras di lingkungan yang sangat panas harus dihindari. Ketika pengerahan tenaga di lingkungan yang panas tidak dapat dihindari, minum banyak cairan dan sering mendinginkan kulit dengan mencampur atau membasahinya dengan air dingin dapat membantu menjaga suhu tubuh mendekati normal. Untuk mengganti cairan dalam jumlah yang cukup, minum harus terus dilakukan bahkan setelah rasa haus sudah hilang.

Penurunan berat badan setelah berolahraga atau bekerja dapat digunakan untuk memantau dehidrasi. Orang yang kehilangan 2 hingga 3% berat badannya harus diingatkan untuk meminum cairan tambahan dan harus berada dalam kisaran sekitar 2 pon (1 kilogram) berat badan awal sebelum paparan keesokan harinya. Orang yang kehilangan setidaknya 4% berat badan harus membatasi aktivitas mereka selama 1 hari.

Orang yang terlibat dalam aktivitas luar ruangan yang minum banyak air tanpa garam dapat mengencerkan natrium dalam darah (kondisi yang disebut hiponatremia), yang dapat menyebabkan kejang dan bahkan kematian. Mengonsumsi garam, bahkan dalam makanan “sampah” bergaram sekalipun, bersama dengan air dapat mengatasi masalah ini. Cara umum lainnya untuk menjaga kadar garam normal termasuk menggunakan tablet garam (yang harus dilarutkan dengan air dalam jumlah yang cukup, misalnya, satu tablet garam dengan berat satu gram dalam satu liter atau quart air) dan minuman olahraga yang tersedia di pasaran yang mengandung garam ekstra. Untuk atlet yang berpartisipasi dalam acara ketahanan seperti maraton, maka perlu menggunakan minuman olahraga yang mengandung natrium dan kalium.

Meningkatkan secara perlahan tingkat dan jumlah pekerjaan yang dilakukan di lingkungan panas pada akhirnya menghasilkan aklimatisasi, yang memungkinkan orang bekerja dengan aman pada suhu yang sebelumnya berbahaya. Meningkat dalam jangka waktu 7 hingga 14 hari, mulai dari yang semula 15 menit aktivitas sedang (cukup untuk menstimulasi keringat) per hari di waktu-waktu yang panas dan maksimal 1 hingga 2 jam aktivitas berat biasanya sudah mencukupi. Orang yang tidak beraklimatisasi lebih cenderung menderita kram karena panas atau penyakit panas lainnya selama pengerahan tenaga untuk waktu yang lama dan mungkin perlu meningkatkan asupan natrium dan air mereka.

Tahukah Anda...

  • Minum air putih dalam jumlah besar selama pengerahan tenaga dapat mengencerkan natrium dalam aliran darah yang akibatnya membahayakan.

  • Tablet garam harus dilarutkan dengan air dalam jumlah yang cukup.

Cara Membantu Mencegah Gangguan Panas

  • Pastikan ventilasi atau penyejuk udara memadai selama gelombang panas, terutama bagi orang-orang yang sangat tua atau sangat muda.

  • Hindari meninggalkan bayi dan anak-anak atau lansia di mobil dalam cuaca panas, terutama dengan jendela tertutup.

  • Hindari pengerahan tenaga yang berat di lingkungan yang panas dan ruang yang kurang berventilasi.

  • Hindari pakaian yang terlalu tebal dan berinsulasi.

  • Jika pengerahan panas tidak dapat dihindari, kenakan pakaian longgar yang terbuat dari kain yang dapat bernapas, seringlah beristirahat, gunakan kipas, dan minumlah setiap beberapa jam sekalipun tidak merasa haus.

  • Jika 2% atau lebih berat badan hilang saat berolahraga atau bekerja, minumlah cairan ekstra.

  • Jika 4% atau lebih berat badan hilang saat berolahraga atau bekerja, batasi aktivitas selama 1 hari.

  • Jika meminum air dalam jumlah besar, konsumsi garam dalam cairan atau makanan.

  • Jika pengerahan tenaga dalam kondisi panas untuk waktu yang lama tidak dapat dihindari, mulai setidaknya 7 hingga 14 hari sebelum pengerahan tenaga maksimum diperlukan, mulailah dengan aktivitas sedang yang dilakukan selama sekitar 15 menit sehari, perlahan-lahan tingkatkan intensitas aktivitas dan waktu yang dihabiskan untuk melakukannya.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!