Pembengkakan Di Akhir Kehamilan

OlehEmily E. Bunce, MD, Wake Forest School of Medicine;
Robert P. Heine, MD, Wake Forest School of Medicine
Ditinjau OlehSusan L. Hendrix, DO, Michigan State University College of Osteopathic Medicine
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Jul 2023
v1536155_id

Seiring berkembangnya kehamilan, cairan dapat menumpuk di jaringan, biasanya di kaki, pergelangan kaki, dan tungkai bawah, sehingga menyebabkannya membengkak dan terlihat mengembang. Terjadinya penumpukan cairan selama kehamilan adalah hal normal, terutama di trimester ke-3. Kondisi ini disebut edema. Kadang-kadang, jari juga sedikit membengkak. Jika pembengkakan yang terjadi lebih dari sekedar pembengkakan ringan di tangan atau jika terjadi pembengkakan di wajah, maka hal itu harus diperiksa oleh dokter.

Cairan yang menumpuk selama kehamilan terjadi karena kelenjar adrenal menghasilkan lebih banyak hormon yang membuat tubuh mempertahankan cairan (aldosteron dan kortisol). Cairan juga menumpuk karena rahim yang membesar mengganggu aliran darah dari tungkai ke jantung. Akibatnya, cairan kembali ke pembuluh darah tungkai dan merembes keluar ke jaringan di sekitarnya.

Penyebab Pembengkakan di Akhir Kehamilan

Penyebab umum

Biasanya selama kehamilan, pembengkakan adalah hal

  • normal edema yang berhubungan dengan kehamilan

Penyebab yang kurang umum

Jarang sekali ditemukan pembengkakan selama kehamilan yang disebabkan oleh suatu gangguan (lihat tabel Beberapa Penyebab dan Ciri-Ciri Pembengkakan di Akhir Kehamilan). Gangguan tersebut dapat bersifat serius. Hal itu mencakup hal-hal berikut;

Pada preeklamsia, gangguan yang terjadi hanya selama kehamilan, ditandai dengan naiknya tekanan darah, dan meningkatnya kadar protein dalam urine. Cairan dapat menumpuk, menyebabkan pembengkakan pada wajah, tangan, atau kaki dan berat badan bertambah; tetapi tidak semua wanita dengan preeklamsia mengalami pembengkakan. Jika parah, preeklamsia dapat merusak organ, seperti otak, ginjal, paru-paru, atau hati, dan menyebabkan masalah pada bayi.

Pada trombosis vena dalam, bekuan darah terbentuk di vena yang terletak jauh di dalam bagian tubuh, sering kali di tungkai. Kehamilan meningkatkan risiko gangguan ini dalam beberapa cara. Selama kehamilan, tubuh memproduksi lebih banyak protein yang membantu pembekuan darah (faktor pembekuan darah), yang bertujuan untuk mencegah pendarahan yang berlebihan saat melahirkan. Selain itu, perubahan yang terjadi selama kehamilan menyebabkan darah kembali ke pembuluh darah yang membuat bekuan darah lebih mudah terbentuk. Jika wanita hamil kurang bergerak, darah akan lebih mudah kembali ke pembuluh darah tungkai dan membeku. Bekuan darah ini dapat mengganggu aliran darah. Jika bekuan darah pecah, pecahannya dapat berjalan melalui aliran darah ke paru-paru dan menghalangi aliran darah ke paru. Penyumbatan ini (disebut emboli paru) yang bisa mengancam jiwa.

Kardiomiopati peripartum adalah kondisi yang langka tetapi serius, yang menyebabkan sesak napas dan kelelahan, serta pembengkakan.

Faktor risiko

Risiko preeklampsia, trombosis vena dalam, dan kardiomiopati peripartum meningkat oleh berbagai kondisi (faktor risiko).

Faktor-faktor risiko tinggi untuk preeklampsia meliputi

Faktor risiko sedang untuk preeklampsia meliputi

  • Kehamilan pertama

  • Obesitas

  • Riwayat preeklamsia dalam keluarga

  • Keturunan Afrika

  • Berpenghasilan rendah

  • Usia 35 tahun ke atas

  • Fertilisasi in vitro

  • Faktor riwayat pribadi (misalnya, bayi sebelumnya memiliki berat badan lahir rendah atau kecil yang tidak sesuai dengan usia kehamilan, hasil kehamilan yang tidak diinginkan sebelumnya, jarak antara kehamilan lebih dari 10 tahun)

Untuk trombosis vena dalam, faktor-faktor risikonya meliputi:

  • Pernah mengalami trombosis vena dalam sebelumnya

  • Gangguan pembekuan darah keturunan

  • Cedera pada vena tungkai yang membuat darah tidak bisa mengalir secara normal

  • Gangguan yang membuat darah lebih mudah membeku, seperti kanker atau gangguan ginjal atau jantung

  • Merokok sigaret

  • Imobilitas, seperti yang mungkin terjadi setelah penyakit atau pembedahan

  • Obesitas

Untuk kardiomiopati peripartum, faktor-faktor risikonya meliputi:

  • Telah berusia 30 tahun ke atas

  • Pernah didiagnosis kardiomiopati atau penyakit jantung lainnya

  • Keturunan Afrika

  • Kehamilan dengan lebih dari satu janin

  • Preeklamsia

  • Tekanan darah tinggi yang sudah ada sejak sebelum kehamilan

Evaluasi Terjadinya Pembengkakan di Akhir Kehamilan

Dokter harus menyingkirkan kemungkinan trombosis vena dalam, preeklampsia, kelainan jantung, dan kemungkinan penyebab lainnya sebelum dapat mendiagnosis edema fisiologis yang normal.

Tanda-tanda bahaya

Pada wanita hamil dengan tungkai yang membengkak, gejala-gejala berikut perlu diwaspadai:

  • Pembengkakan sedang atau parah pada tangan (tangan terlihat bengkak dan/atau cincin tidak dapat dilepaskan dari jari)

  • Pembengkakan yang tiba-tiba bertambah di bagian tubuh mana pun

  • Pembengkakan hanya di satu tungkai atau betis, terutama jika area tersebut panas, memerah, dan/atau nyeri saat ditekan atau disertai demam

  • Tekanan darah 140/90 mm Hg atau lebih

  • Sakit kepala yang parah dan terus-menerus, mengalami gangguan penglihatan, linglung, nyeri perut bagian atas yang parah, atau kesulitan bernapas, adalah gejala yang mungkin disebabkan oleh preeklamsia

  • Nyeri dada atau kesulitan bernapas—gejala yang mungkin disebabkan oleh trombosis vena dalam

Kapan harus berkunjung ke dokter

Wanita harus segera pergi ke rumah sakit jika mereka mengalami tanda-tanda yang membahayakan.

Wanita tanpa tanda-tanda yang membahayakan harus memeriksakan diri ke dokter, tetapi menunda beberapa hari biasanya tidak berbahaya.

Tindakan dokter

Dokter akan terlebih dahulu menanyakan tentang pembengkakan dan gejala lainnya serta tentang riwayat medis. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Apa yang ditemukan dalam riwayat dan pemeriksaan fisik, sering kali menunjukkan penyebab pembengkakan dan tes apa saja yang mungkin perlu dilakukan (lihat tabel Beberapa Penyebab dan Ciri-ciri Pembengkakan di Akhir Kehamilan).

Dokter juga akan menanyakan hal-hal berikut:

  • Kapan pembengkakan dimulai

  • Sudah berapa lama

  • Adakah gerakan atau posisi (seperti berbaring dengan sisi sebelah kiri) yang bisa memperparah pembengkakan

Dokter juga akan menanyakan kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya trombosis vena dalam, preeklamsia, dan kardiomiopati peripartum.

Gejala-gejala lain juga ditanyakan, yang mungkin menunjukkan penyebabnya. Mereka akan ditanya apakah pernah mengalami trombosis vena dalam, emboli paru, preeklamsia, tekanan darah tinggi, atau masalah jantung, termasuk kardiomiopati.

Selama pemeriksaan fisik, dokter mencari penyebab pembengkakan yang serius. Untuk memeriksa gejala preeklamsia, dokter mengukur tekanan darah, memeriksa jantung dan paru-paru, memeriksa refleks wanita tersebut dan melihat bagian belakang matanya dengan oftalmoskop (alat genggam yang menyerupai senter kecil). Dokter juga mencari area yang mengalami pembengkakan, terutama di kaki, tangan, dan wajah. Setiap area yang bengkak diperiksa untuk melihat apakah area tersebut berwarna merah, hangat, atau lunak.

Tabel
Tabel

Pengujian

Jika dicurigai adanya preeklamsia, kadar protein dalam sampel urine diukur, dan dilakukan tes darah lengkap, elektrolit, serta tes fungsi ginjal dan hati. Tekanan darah tinggi yang baru timbul disertai kadar protein yang tinggi dalam urine mengindikasikan adanya preeklampsia. Jika diagnosisnya tidak jelas, wanita tersebut diminta untuk mengumpulkan urinenya selama 24 jam, dan protein diukur dalam volume urine tersebut. Tekanan darah tinggi yang disertai sakit kepala, gangguan penglihatan, sakit perut, atau hasil tes darah atau urine yang tidak normal juga dapat mengindikasikan adanya preeklamsia.

Jika dicurigai adanya trombosis vena dalam, ultrasonografi Doppler pada kaki yang terkena akan dilakukan. Tes ini dapat menunjukkan gangguan aliran darah yang disebabkan oleh bekuan darah di pembuluh darah tungkai.

Jika dicurigai adanya kardiomiopati peripartum, akan dilakukan elektrokardiografi, rontgen dada, ekokardiografi, dan tes darah untuk memeriksa fungsi jantung.

Pengobatan Pembengkakan di Akhir Kehamilan

Jika pembengkakan disebabkan oleh suatu gangguan, maka gangguan tersebut akan diobati.

Pembengkakan yang terjadi secara normal selama kehamilan dapat diatasi dengan melakukan hal berikut:

  • Berbaring miring ke kiri, yang akan menggerakkan rahim dari pembuluh darah besar yang mengalirkan darah ke jantung (vena cava inferior)

  • Sering beristirahat dengan kaki ditinggikan

  • Mengenakan kaus kaki penyangga elastis

  • Mengenakan pakaian longgar yang tidak membatasi aliran darah, terutama di tungkai (misalnya, tidak mengenakan kaus kaki atau stoking yang memiliki pita ketat di sekitar pergelangan kaki atau betis)

Poin-poin Penting

  • Beberapa pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki adalah hal yang normal terjadi (fisiologis) selama kehamilan, terutama selama trimester ke-3.

  • Dokter dapat mengidentifikasi penyebab pembengkakan yang serius berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, pengukuran tekanan darah, tes darah dan urine, dan terkadang ultrasonografi.

  • Jika penyebabnya adalah kehamilan, pembengkakan dapat dikurangi dengan berbaring miring ke sisi kiri, meninggikan kaki secara berkala, mengenakan kaus kaki penyangga, dan mengenakan pakaian yang tidak membatasi aliran darah.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!