Hamil Anggur

(Penyakit Trofoblas Gestasional; Mola Hidatidosa)

OlehPedro T. Ramirez, MD, Houston Methodist Hospital;
Gloria Salvo, MD, MD Anderson Cancer Center
Ditinjau OlehOluwatosin Goje, MD, MSCR, Cleveland Clinic, Lerner College of Medicine of Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Oct 2023 | Dimodifikasi Apr 2024
v806628_id

Hamil anggur (mola hidatidosa) dan jenis penyakit trofoblastik gestasional lainnya adalah kelainan pertumbuhan telur yang dibuahi atau pertumbuhan jaringan yang berlebihan dari plasenta.

  • Wanita yang hamil anggur tampak seperti sedang hamil, tetapi rahimnya membesar jauh lebih cepat daripada kehamilan normal.

  • Sebagian besar wanita mengalami mual dan muntah berat serta perdarahan vagina, dan beberapa di antaranya mengalami tekanan darah yang sangat tinggi.

  • Ultrasonografi dan tes darah dilakukan untuk mengukur kadar hormon HCG (yang diproduksi pada awal kehamilan).

  • Hamil anggur diobati menggunakan dilatasi dan kuretase (D dan C).

  • Jika gangguan berlanjut, diperlukan kemoterapi.

(Lihat juga Gambaran Umum Kanker Sistem Reproduksi Perempuan.)

Hamil anggur yang paling umum terjadi adalah ketika telur abnormal dibuahi lalu berkembang menjadi mola hidatidosa dan bukan janin. Hamil anggur juga dapat berkembang dari sel-sel yang tetap berada di dalam rahim setelah keguguran, kehamilan cukup bulan, atau kehamilan yang salah lokasi (kehamilan ektopik). Jarang terjadi, hamil anggur berkembang jika terdapat janin yang hidup. Dalam kasus tersebut, janin biasanya meninggal, dan sering terjadi keguguran.

Hamil anggur paling banyak terjadi pada wanita berusia di bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun. Di Amerika Serikat, hal ini terjadi pada sekitar 1 dari 2.000 kehamilan.

Hamil anggur adalah jenis penyakit trofoblastik gestasional.

Tahukah Anda...

  • Telur abnormal yang dibuahi atau pertumbuhan jaringan plasenta abnormal yang berlebihan, menyebabkan gejala yang serupa dengan gejala kehamilan, tetapi perut membesar lebih cepat.

Jenis penyakit trofoblastik gestasional

Penyakit trofoblastik gestasional adalah sekelompok gangguan yang berkembang dari sel (disebut trofoblas) yang mengelilingi embrio yang berkembang yang pada akhirnya membentuk plasenta dan kantong amnion. Sel-sel yang terdampak tumbuh secara tidak normal dan berkembang biak dengan cepat.

Penyakit trofoblastik gestasional meliputi

  • Tumor nonkanker yang dapat menjadi bersifat kanker: Tumor ini termasuk mola hidatidosa, area plasenta yang berlebihan, dan nodul area plasenta.

  • Tumor kanker yang terletak di plasenta: Tumor ini (disebut neoplasia trofoblas gestasional) meliputi tumor trofoblas di lokasi plasenta, tumor trofoblas epiteloid, koriokarsinoma, dan mola invasif.

Sekitar 80% kasus penyakit trofoblastik gestasional tidak bersifat kanker.

Sisanya cenderung bertahan dan mulai menyerang jaringan di sekitarnya. Sekitar 2 sampai 3% mola hidatidosa berkembang menjadi koriokarsinoma. Koriokarsinoma dapat menyebar dengan cepat melalui pembuluh limfatik atau aliran darah.

Tumor trofoblas di lokasi plasenta dan tumor trofoblas epiteloid sangat jarang terjadi.

Gejala Hamil Anggur

Wanita yang mengalami hamil anggur (mola hidatidosa) merasa seolah-olah mereka sedang hamil. Namun karena hamil anggur tumbuh lebih cepat daripada janin, perut membesar lebih cepat daripada kehamilan normal. Mual dan muntah berat serta perdarahan vagina banyak terjadi. Saat bagian dari mola memburuk, sejumlah kecil jaringan, yang menyerupai sekelompok anggur, dapat keluar melalui vagina. Gejala-gejala tersebut menunjukkan perlunya evaluasi segera oleh dokter.

Hamil anggur dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk hal-hal berikut ini:

  • Perdarahan berat yang kemungkinan disertai tekanan darah rendah (syok) yang berbahaya

  • Tekanan darah sangat tinggi dengan peningkatan protein dalam urine (preeklamsia)

  • Kista di ovarium

Jika kriokarsinoma terjadi, wanita dapat mengalami gejala lain yang disebabkan oleh penyebaran (metastasis) ke bagian tubuh lainnya.

Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat terjadi pada wanita yang menderita penyakit trofoblastik gestasional. Gejalanya meliputi detak jantung yang sangat cepat (takikardia), kulit terasa hangat, berkeringat, intoleransi panas, dan tremor ringan.

Diagnosis Hamil Anggur

  • Tes darah

  • Ultrasound

Sering kali, dokter dapat mendiagnosis kehamilan mola (mola hidatidosa) segera setelah terbentuk. Mereka mencurigai hamil anggur berdasarkan gejala, seperti rahim yang jauh lebih besar dari biasanya dan keluarnya jaringan seperti anggur dari vagina.

Melakukan tes kehamilan. Jika wanita mengalami hamil anggur, hasilnya positif, tetapi tidak ada gerakan janin dan tidak ada detak jantung janin yang terdeteksi.

Melakukan tes darah untuk mengukur kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG—hormon yang biasanya diproduksi di awal kehamilan). Jika terjadi hamil anggur atau penyakit seperti trofoblastik gestasional lainnya, kadar hCG biasanya sangat tinggi karena tumor ini menghasilkan hormon hCG dalam jumlah besar.

Jika kadar hCG sangat tinggi, dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa fungsi tiroid dan menentukan apakah terdapat hipertiroidisme.

Melakukan ultrasonografi untuk memastikan bahwa pertumbuhan tersebut adalah mola hidatidosa dan bukan kantong janin atau ketuban (yang berisi janin dan cairan di sekitarnya).

Sampel jaringan diambil pada saat dilatasi dan kuretase (D dan C) atau saat jaringan dikeluarkan dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop (biopsi) untuk mengonfirmasi diagnosis. Jaringan abnormal dapat diangkat selama D dan C.

Jika penyakit trofoblas gestasional didiagnosis, tes penentuan stadium dilakukan untuk mengetahui apakah tumor telah menyebar dari tempat awalnya ke bagian tubuh lainnya. Tes meliputi tomografi terkomputasi (computed tomography, CT) dada, perut, dan area panggul. Pencitraan resonansi magnetik (MRI) juga dapat dilakukan.

Penetapan stadium

Dokter menetapkan stadium neoplasia trofoblastik gestasional (bentuk penyakit trofoblastik gestasional yang biasanya bersifat kanker) berdasarkan seberapa jauh penyebarannya:

  • Stadium I: Tumor hanya ada di dalam badan rahim (bukan di dalam serviks—bagian bawah rahim).

  • Stadium II: Tumor telah menyebar ke luar rahim yaitu ke ovarium, tuba falopi, vagina, dan/atau jaringan di dekatnya.

  • Stadium III: Tumor telah menyebar ke paru-paru.

  • Stadium IV: Tumor telah menyebar ke tempat-tempat yang lebih jauh, seperti otak, hati, ginjal, dan/atau saluran pencernaan.

Pengobatan Hamil Anggur

  • Pengangkatan kehamilan anggur

  • Tes untuk memeriksa ada tidaknya kekambuhan dan/atau penyebaran

  • Bila perlu, kemoterapi

Biasanya, segala jenis penyakit trofoblastik gestasional dapat didiagnosis dan diobati dengan baik, tanpa membahayakan fungsi reproduksi.

Hamil anggur (mola hidatidosa) atau segala jenis neoplasia trofoblastik gestasional dapat dihilangkan sepenuhnya, biasanya dengan D dan C disertai pengisapan. Pengangkatan rahim (histerektomi) jarang diperlukan tetapi dapat dilakukan jika wanita tidak berencana untuk memiliki anak.

Tes dilakukan untuk menentukan apakah wanita memerlukan pengobatan tambahan setelah mola diangkat.

Rontgen dada dilakukan untuk melihat apakah jaringan hamil anggur telah menyebar ke paru-paru.

Mengukur kadar hCG dalam darah untuk menentukan apakah kehamilan molar atau hamil anggur ini benar-benar telah diangkat sepenuhnya. Ketika pengangkatan selesai, kadar hCG kembali normal, biasanya dalam 10 minggu, dan tetap normal, dan tidak memerlukan pengobatan lebih lanjut. Saat hCG diukur, wanita harus menggunakan kontrasepsi yang efektif karena kehamilan membuat interpretasi pengukuran hCG menjadi sulit. Jika kadar hCG tidak kembali normal, penyakit ini dianggap persisten. Kemudian, tomografi terkomputasi (computed tomography, CT) pada otak, dada, perut, dan pelvis dilakukan untuk menentukan apakah koriokarsinoma telah berkembang dan menyebar.

Kemoterapi diperlukan jika jaringan hamil anggur tetap ada atau telah menyebar. Jika hamil anggur dianggap berisiko rendah, kemoterapi dapat terdiri dari hanya satu obat kemoterapi. Jika pengobatan ini tidak efektif, kombinasi obat kemoterapi dapat digunakan, atau histerektomi dapat dilakukan.

Jika jaringan hamil anggur telah menyebar luas dan dianggap berisiko tinggi, dokter merujuk wanita ke spesialis.

Setelah histerektomi, jika dilakukan, kemoterapi diberikan dan kadar hCG dipantau untuk memastikan penyakit telah berhasil diobati.

Ketika penyakit trofoblastik gestasional terdiagnosis, dokter akan berbicara dengan wanita yang mengalaminya tentang keinginan mereka untuk memiliki anak. Jika kemoterapi, yang dapat merusak ovarium, diperlukan, terkadang ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kesuburan, seperti membekukan sel telur sebelum kemoterapi diberikan. Meskipun histerektomi dilakukan, ovarium tidak perlu diangkat untuk mengobati hamil anggur.

Wanita yang telah menjalani pengangkatan kehamilan anggur disarankan untuk tidak hamil selama 12 bulan. Kontrasepsi oral sering direkomendasikan, tetapi metode kontrasepsi efektif lainnya dapat digunakan. Kehamilan ditunda agar dokter dapat memastikan bahwa pengobatan berhasil.

Jika wanita yang mengalami hamil anggur kemudian hamil, dokter melakukan ultrasonografi di awal kehamilan untuk menentukan apakah kehamilannya normal. Setelah bayi dilahirkan, dokter biasanya mengirimkan plasenta ke laboratorium untuk diperiksa ada tidaknya abnormalitas.

Prognosis Hamil Anggur

Dengan pengobatan, banyak wanita yang sembuh. Kemungkinan penyembuhan bergantung pada apakah jaringan hamil anggur telah menyebar dan faktor-faktor lainnya:

  • Jika jaringan hamil anggur belum menyebar: Hampir 100%

  • Jika jaringan hamil anggur telah menyebar tetapi dianggap berisiko rendah: 90 sampai 95%

  • Jika koriokarsinoma sudah menyebar luas dan dianggap berisiko tinggi: 60 sampai 80%

Sebagian besar wanita yang pernah mengalami hamil anggur dapat memiliki anak setelahnya dan tidak memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran, komplikasi selama kehamilan, atau anak dengan cacat lahir.

Sekitar 1 hingga 2% wanita yang pernah mengalami hamil anggur akan mengalami hamil anggur lagi. Jadi, jika wanita mengalami hamil anggur, ultrasonografi harus dilakukan pada awal kehamilan berikutnya. Jika wanita mengalami hamil anggur berturut-turut, perlu dilakukan tes genetik.

Informasi Lebih Lanjut

Referensi berbahasa Inggris berikut ini mungkin akan berguna. Harap diperhatikan bahwa MANUAL ini tidak bertanggung jawab atas konten sumber daya ini.

  1. National Cancer Institute: Gestational Trophoblastic Disease Treatment: Situs web ini menyediakan informasi tentang penyakit trofoblastik gestasional, stadiumnya, dan pengobatannya.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!