Batuk pada Anak-anak

OlehDeborah M. Consolini, MD, Thomas Jefferson University Hospital
Ditinjau OlehAlicia R. Pekarsky, MD, State University of New York Upstate Medical University, Upstate Golisano Children's Hospital
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Mar 2025
v1539202_id

Batuk membantu mengeluarkan materi dari saluran napas dan mencegahnya masuk ke paru-paru. Materi ini dapat berupa partikel yang telah dihirup atau zat dari paru-paru dan/atau saluran napas. Umumnya, materi yang dibatukkan dari paru-paru dan saluran napas adalah sputum (juga disebut dahak—campuran lendir, kotoran, dan sel yang dikeluarkan dari paru-paru).

Batuk yang disertai dahak ataupun darah dianggap batuk produktif. Terkadang, batuk disertai dengan darah. Beberapa jenis batuk tidak mengeluarkan apa pun. Batuk ini dianggap kering atau tidak produktif. Anak-anak yang lebih besar (dan orang dewasa) biasanya membatukkan materi keluar, tetapi anak-anak yang lebih kecil biasanya menelannya.

Batuk adalah salah satu alasan paling umum orang tua membawa anak-anak mereka ke tenaga kesehatan.

(Lihat juga Batuk pada Orang Dewasa.)

Penyebab Batuk pada Anak-anak

Kemungkinan penyebab batuk tergantung pada apakah batuk berlangsung kurang dari 4 minggu (akut) atau lebih dari 4 minggu (kronis).

Penyebab umum

Penyebab batuk akut paling umum adalah

Penyebab batuk kronis paling umum adalah

Penyebab yang kurang umum

Batuk akut juga dapat terjadi akibat benda asing (seperti potongan makanan atau serpihan mainan) yang terhirup ke paru-paru (aspirasi) atau akibat infeksi pernapasan yang tidak terlalu umum, seperti pneumonia, pertusis (batuk rejan), atau tuberkulosis.

Batuk kronis juga dapat terjadi akibat aspirasi benda asing, gangguan herediter, seperti fibrosis kistik atau diskinesia siliaris primer, cacat lahir pada saluran napas atau paru-paru, atau gangguan peradangan yang melibatkan saluran napas atau paru-paru. Batuk dapat berhubungan dengan stres (juga dikenal sebagai kebiasaan atau batuk psikogenik).

Evaluasi Batuk pada Anak-anak

Tidak setiap batuk memerlukan evaluasi segera oleh dokter. Mengetahui gejala mana yang dapat mengindikasikan penyebab serius dapat membantu orang tua memutuskan apakah perlu menghubungi dokter.

Tanda-tanda bahaya

Gejala-gejala berikut harus menjadi perhatian khusus:

  • Warna biru pada bibir dan/atau kulit (sianosis)

  • Suara mencicit (stridor) yang nyaring saat anak bernapas

  • Kesulitan bernapas

  • Penampilan seperti orang sakit

  • Spasme batuk berulang yang tidak terkendali, diikuti dengan asupan udara bernada tinggi (terdengar seperti lengkingan)

Kapan harus berkunjung ke dokter

Anak-anak yang memiliki tanda-tanda peringatan harus segera dibawa ke dokter atau unit gawat darurat, seperti halnya orang tuanya yang mengira mereka mungkin telah menghirup benda asing. Jika anak-anak tidak memiliki tanda peringatan tetapi sering batuk keras atau menggonggong, orang tua harus menghubungi dokter. Dokter biasanya ingin melihat anak-anak tersebut dalam waktu sekitar satu hari, tergantung pada usia mereka, gejala lainnya (seperti demam atau dahak), dan riwayat medis (terutama riwayat gangguan paru-paru, seperti asma atau fibrosis kistik). Anak-anak sehat yang sesekali batuk dan memiliki gejala pilek yang khas (seperti hidung berair) mungkin tidak perlu diperiksa oleh dokter. Bertentangan dengan pendapat banyak orang, informasi tentang apakah sputum berwarna kuning atau hijau atau tebal atau tipis tidak membantu dokter membedakan infeksi bakteri dengan penyebab lain.

Anak-anak dengan batuk kronis dan tidak ada tanda peringatan harus diperiksa oleh dokter, tetapi menunda beberapa hari hingga seminggu biasanya tidak berbahaya.

Tindakan dokter

Dokter pertama-tama akan menanyakan tentang gejala dan riwayat medis anak tersebut. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Apa yang mereka temukan selama pemeriksaan riwayat dan fisik sering kali menunjukkan penyebab batuk dan tes yang mungkin perlu dilakukan (lihat tabel Beberapa Penyebab dan Ciri-ciri Batuk pada Anak-anak).

Informasi tentang batuk membantu dokter menentukan penyebabnya. Oleh karena itu, dokter dapat bertanya

  • Jam berapa batuk biasanya terjadi?

  • Faktor apa—seperti udara dingin, posisi tubuh, berbicara, makan, minum, atau berolahraga—yang memicu atau meredakan batuk?

  • Seperti apa suara batuknya?

  • Apakah gejala dimulai secara tiba-tiba atau bertahap?

  • Apa saja gejala lain yang dialami anak?

  • Apakah batuk menghasilkan dahak atau darah?

Batuk di malam hari dapat disebabkan oleh asma atau tetesan postnasal.

Batuk pada awal tidur dan pada pagi hari ketika bangun tidur biasanya disebabkan oleh peradangan sinus (sinusitis). Batuk di tengah malam lebih konsisten dengan asma.

Batuk menggonggong menunjukkan adanya keropos atau terkadang batuk yang tertinggal dari infeksi virus saluran pernapasan atas.

Batuk yang muncul tiba-tiba pada anak tanpa gejala lain menunjukkan kemungkinan menghirup benda asing.

Orang tua dari anak-anak kecil dan anak-anak dengan keterlambatan perkembangan ditanya tentang kemungkinan menelan benda asing (seperti mainan kecil) atau makanan yang kecil, halus, dan padat (seperti kacang-kacangan atau anggur). Dokter juga menanyakan apakah anak-anak baru saja mengalami infeksi pernapasan, sering mengalami pneumonia, alergi, atau asma, atau pernah terpapar tuberkulosis atau infeksi lainnya, seperti yang mungkin terjadi selama perjalanan ke negara-negara tertentu.

Pemeriksaan fisik dilakukan. Untuk memeriksa adanya masalah pernapasan, dokter mengamati dada anak, mendengarkannya dengan stetoskop, dan mengetuknya (menepuk-nepuk). Dokter juga memeriksa adanya gejala dingin, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri abdomen.

Tabel
Tabel

Pengujian

Tes mungkin diperlukan atau mungkin tidak diperlukan tergantung pada gejala dan penyebab yang dicurigai dokter.

Untuk anak-anak dengan tanda-tanda peringatan, dokter biasanya mengukur konsentrasi oksigen dalam darah menggunakan sensor clip-on (oksimetri nadi) dan menjalani sinar-x dada. Tes ini juga dilakukan jika anak-anak mengalami batuk kronis atau jika batuk memburuk. Dokter juga dapat melakukan tes lain tergantung pada apa yang mereka temukan selama riwayat dan pemeriksaan fisik (lihat tabel Beberapa Penyebab dan Ciri-ciri Batuk pada Anak-anak).

Untuk anak-anak tanpa tanda peringatan, tes jarang dilakukan jika batuk telah berlangsung 4 minggu atau kurang dan terdapat gejala pilek. Dalam kasus tersebut, penyebabnya biasanya berupa infeksi virus. Namun demikian, pengujian dapat dilakukan jika terdapat infeksi seperti COVID-19 di sekolah atau pusat penitipan anak.

Tes juga mungkin tidak diperlukan jika gejalanya sangat menunjukkan penyebabnya. Dalam kasus tersebut, dokter dapat memulai pengobatan untuk penyebab yang diduga. Meskipun demikian, jika gejala tidak kunjung reda meskipun sudah diobati, sering kali dilakukan tes.

Pengobatan Batuk pada Anak-anak

Pengobatan batuk berfokus pada pengobatan penyebabnya (misalnya, antibiotik untuk pneumonia bakteri atau antihistamin untuk tetesan postnasal alergi).

Untuk meredakan gejala batuk, orang tua sering disarankan untuk menggunakan obat rumahan seperti meminta anak menghirup udara lembap (seperti dari vaporizer kabut dingin atau mandi air panas) dan meminum cairan tambahan. Meskipun tidak berbahaya, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa obat-obatan tersebut menghasilkan perbedaan pada apa yang dirasakan anak-anak. Namun demikian, pada anak-anak yang berusia lebih dari satu tahun, madu (baik dalam kondisi murni maupun diencerkan dalam cairan) dapat diberikan untuk meredakan batuk.

Para ahli tidak merekomendasikan obat batuk dan pilek yang dijual bebas untuk anak-anak di bawah usia 4 tahun. Penekan batuk (seperti dekstrometorfan dan kodein) biasanya tidak dianjurkan bagi anak-anak karena batuk merupakan cara penting bagi tubuh untuk mengeluarkan sekresi dari saluran napas. Selain itu, medikasi yang dijual bebas ini mungkin memiliki efek samping, seperti kebingungan dan sedasi, dan hanya ada sedikit bukti bahwa obat-obatan ini membantu anak-anak merasa lebih baik atau pulih lebih cepat.

Poin-poin Penting

  • Biasanya penyebab batuk dapat diidentifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.

  • Pada anak-anak kecil dan pada anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan, benda asing mungkin menjadi penyebabnya.

  • Sinar-x dada dilakukan jika anak-anak memiliki tanda peringatan atau batuk yang berlangsung lebih dari 4 minggu.

  • Penekan batuk dan ekspektoran tidak dianjurkan untuk anak kecil; madu dapat diberikan kepada anak-anak yang berusia lebih dari satu tahun.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!