Sianosis

OlehRebecca Dezube, MD, MHS, Johns Hopkins University
Ditinjau OlehRichard K. Albert, MD, Department of Medicine, University of Colorado Denver - Anschutz Medical
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Nov 2023
v1143125_id

Sianosis adalah perubahan warna kulit yang kebiruan atau keabu-abuan akibat kurangnya kadar oksigen dalam darah.

Sianosis terjadi ketika darah yang kekurangan oksigen (deoksigenasi), yang berwarna kebiruan dan bukan merah, beredar melalui kulit. Sianosis dapat disebabkan oleh berbagai jenis penyakit paru-paru atau jantung parah yang menyebabkan kadar oksigen dalam darah menjadi rendah. Hal ini juga dapat terjadi akibat kelainan pembuluh darah dan jantung tertentu yang memungkinkan darah mengalir langsung ke jantung tanpa pernah mengalir melewati kantong udara paru (alveoli) tempat oksigen diekstraksi dari udara. Aliran darah abnormal ini disebut shunt.

Dalam shunt, darah dari vena dalam tubuh, yang kekurangan oksigen, dapat mengalir langsung ke pembuluh darah yang kembali dari paru-paru ke sisi kiri jantung atau langsung ke sisi kiri jantung itu sendiri. Darah yang kekurangan oksigen kemudian dipompa keluar ke tubuh, untuk bersirkulasi melalui kulit dan jaringan lainnya.

Jumlah oksigen dalam darah dapat diperkirakan dengan oksimetri nadi, di mana sensor dipasang pada jari atau cuping telinga, atau dapat diukur secara langsung dengan analisis gas darah arteri.

Foto rontgen dada, ekokardiografi, kateterisasi jantung, tes fungsi paru, dan terkadang tes lain mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab penurunan oksigen dalam darah dan sianosis yang dihasilkan.

Terapi oksigen sering kali merupakan pengobatan pertama yang diberikan, dengan cara yang sama seperti pada kondisi lain di mana kadar oksigen dalam darah rendah. Banyak malformasi yang menyebabkan shunt dapat diobati dengan pembedahan atau prosedur lainnya.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!