Tumor Tulang Metastasis

OlehLukas M. Nystrom, MD, Cleveland Clinic Lerner College of Medicine and Case Western Reserve University
Ditinjau OlehBrian F. Mandell, MD, PhD, Cleveland Clinic Lerner College of Medicine at Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Apr 2025
v30818726_id

Kanker yang bermula di bagian tubuh lainnya dapat menyebar (bermetastasis) ke tulang.

  • Secara khusus, kanker pada payudara, paru-paru, kelenjar prostat, ginjal, kelenjar tiroid, dan usus besar dapat bermetastasis ke tulang.

  • Gejala utamanya adalah nyeri tulang.

  • Tes pencitraan, seperti sinar-x, pencitraan resonansi magnetik (MRI), atau tomografi terkomputasi (CT) dapat menunjukkan abnormalitas tulang, atau sampel jaringan mungkin perlu diambil dan diuji (biopsi).

  • Terapi radiasi, kemoterapi, atau pembedahan dapat dilakukan tergantung jenis kanker yang telah menyebar.

Tumor tulang metastasis adalah kanker yang telah menyebar ke tulang dari tempat asalnya (primer) di bagian lain dalam tubuh (lihat Perkembangan dan Penyebaran Kanker).

Kanker yang paling mungkin menyebar ke tulang adalah kanker yang bermula di area berikut:

Kanker payudara adalah kanker yang paling umum menyebar ke tulang. Namun, setiap kanker pada akhirnya dapat menyebar ke tulang. Kanker dapat menyebar ke tulang mana pun, meski kanker biasanya tidak menyebar ke tulang di bawah lengan bawah atau betis tengah. Ketika kanker bermetastasis ke tempat-tempat ini, kanker paling sering terjadi akibat kanker di paru-paru atau ginjal.

(Lihat juga Gambaran Umum tentang Tumor Tulang dan Gambaran Umum tentang Kanker.)

Gejala Tumor Tulang Metastasis

Tumor tulang metastasis pada akhirnya menyebabkan nyeri tulang, tetapi tumor ini mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun selama beberapa waktu. Nyeri tersebut bisa cukup parah. Nyeri tersebut dapat terjadi ketika beristirahat pada malam hari dan cenderung makin memburuk.

Tumor kanker melemahkan tulang secara bertahap. Pelemahan ini membuat tulang lebih mudah patah (fraktur) ketika melakukan aktivitas rutin (yang disebut fraktur patologis).

Diagnosis Tumor Tulang Metastasis Yang Asalnya Tidak Diketahui

  • Riwayat, pemeriksaan fisik, dan pengujian laboratorium

  • Sinar-X

  • Pemindaian tulang

  • Tes pencitraan lainnya

  • Kadang biopsi

Seseorang yang menderita atau pernah menderita kanker dan mengalami nyeri atau pembengkakan tulang harus diperiksa oleh dokter untuk mengetahui adanya tumor tulang metastasis.

Terkadang, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan sinar-x biasa. Namun, pemindaian tulang menggunakan pelacak radioaktif dapat mengevaluasi seluruh kerangka sekaligus dan membantu menemukan tumor yang mungkin tidak muncul pada pemeriksaan sinar-x biasa.

Untuk mengevaluasi suatu area pada tulang, tes pencitraan lain seperti pencitraan resonansi magnetik (MRI), tomografi terkomputasi (CT), atau tomografi emisi positron (PET) dapat dilakukan. PET biasanya dikombinasikan dengan tomografi terkomputasi (PET-CT) untuk mengevaluasi tumor.

Terkadang, tumor tulang metastasis menyebabkan gejala sebelum kanker asli terdeteksi. Gejalanya dapat berupa nyeri tulang (terutama nyeri yang memengaruhi lebih dari satu area karena beberapa tumor) atau fraktur yang terjadi pada tulang yang telah dilemahkan oleh tumor (fraktur patologis). Dalam situasi ini, biopsi akan dilakukan untuk mendapatkan petunjuk mengenai lokasi kanker asli karena jenis jaringan kanker biasanya dapat dikenali dengan mikroskop. Informasi ini dapat membantu dokter menentukan lokasi kanker asli (misalnya di paru-paru, payudara, prostat, ginjal, kelenjar tiroid, atau usus besar).

Setelah tumor tulang metastasis didiagnosis, dokter akan melakukan tes lain untuk menentukan lokasi kanker asli. Misalnya, pemindaian sinar-x pada dada atau CT pada dada dapat dilakukan untuk mencari tumor di paru-paru, atau mamografi dapat dilakukan untuk mencari tumor di payudara.

Pengobatan Tumor Tulang Metastasis

  • Terapi radiasi

  • Pembedahan untuk menstabilkan tulang

  • Pembedahan untuk mengangkat tumor

  • Tindakan untuk mengurangi hilangnya jaringan tulang

  • Kadang-kadang pembedahan untuk meredakan fraktur tulang punggung yang menyakitkan

Pengobatan tumor tulang metastasis bergantung pada jenis kanker yang telah menyebar ke tulang. Sebagian jenis kanker merespons kemoterapi, sebagian merespons terapi radiasi, sebagian merespons keduanya, dan sebagian tidak merespons keduanya. Terapi radiasi biasanya paling efektif.

Pembedahan untuk menstabilkan tulang sering dilakukan untuk mengobati fraktur dan terkadang bahkan untuk mencegah fraktur. Pembedahan untuk fraktur patologis dapat melibatkan pemasangan batang di dalam tulang, penggunaan pelat dan sekrup untuk menstabilkan tulang, atau pengangkatan tulang yang terpengaruh dan rekonstruksi tungkai serta sendi.

Jika kanker asli (primer) telah diangkat dan hanya tersisa satu tumor di tulang, terutama jika tumor muncul bertahun-tahun setelah tumor asli, tumor tunggal tersebut akan diangkat melalui pembedahan, dan tulang akan direkonstruksi. Terkadang, pengangkatan dan rekonstruksi ini dikombinasikan dengan terapi radiasi, kemoterapi, atau keduanya. Kombinasi pengobatan ini jarang menyembuhkan kanker, tetapi dapat secara signifikan meningkatkan kualitas hidup penderita serta fungsi atau penampilan lengan atau tungkai.

Tujuan pengobatan ini adalah meminimalkan hilangnya jaringan tulang, meredakan nyeri, dan memungkinkan mobilitas.

Hilangnya jaringan tulang dapat menyebabkan nyeri dan membuat tulang cenderung mengalami fraktur sehingga memerlukan pembedahan. Tulang keropos dapat diminimalkan dengan terapi radiasi dan obat-obatan yang mencegah masalah ini (seperti bisfosfonat atau denosumab) sebelum pengeroposan tulang meluas dan terjadi nyeri.

Untuk meredakan nyeri tulang belakang, kifoplasti atau vertebroplasti dapat dilakukan. Prosedur mana pun dapat dilakukan jika tumor menyebabkan tulang belakang kolaps, tetapi tidak memberikan tekanan pada sumsum tulang belakang. Dalam kifoplasti, balon dimasukkan ke tulang belakang lalu dikembangkan untuk mengembalikan bentuk tulang ke kondisi normal dan mencegah kolaps lebih lanjut. Kemudian, semen tulang (metil metakrilat) disuntikkan. Vertebroplasti mirip dengan kifoplasti, tetapi tanpa memasukkan balon. Jika tumor berisiko menyebabkan keruntuhan yang dapat menekan sumsum tulang belakang dan mengakibatkan kerusakan (seperti pelemahan atau kelumpuhan pada tungkai), tindakan seperti pembedahan untuk mengurangi tekanan dan menstabilkan tulang belakang mungkin disarankan.

Tumor Tulang Multiple Myeloma

Multiple myeloma (lihat juga Gangguan Sel Plasma: Multiple Myeloma) terkadang dianggap sebagai kanker sistem hematologi (darah), tetapi terkadang dianggap sebagai tumor pada tulang. Sebagai tumor tulang, tumor ini merupakan tumor tulang kanker (ganas) primer yang paling umum dan sebagian besar terjadi pada orang lansia. Namun, tumor ini merupakan kanker yang melibatkan sumsum tulang (jaringan pembentuk darah di dalam rongga tulang), bukan jaringan keras yang membentuk tulang. Dengan demikian, kanker ini biasanya dianggap sebagai kanker sumsum tulang, bukan kanker tulang. Kanker ini lebih banyak terjadi daripada kanker jaringan keras yang membentuk tulang.

Sel-sel sumsum kanker mengeluarkan zat yang menyebabkan hilangnya jaringan tulang. Pengeroposan tulang dapat meluas atau, lebih seringnya, muncul sebagai area berlubang pada tulang.

Multiple myeloma dapat memengaruhi satu atau beberapa tulang sehingga nyeri dapat terjadi di satu lokasi atau beberapa lokasi. Jika hanya satu tulang yang terpengaruh oleh tumor tunggal, kondisi ini disebut plasmasitoma. Jika terdapat lebih dari satu tumor atau sumsum tulang sangat terpengaruh, kondisi ini disebut multiple myeloma.

Biopsi tulang terkadang dilakukan untuk melakukan diagnosis di area yang tulangnya telah rusak. Jika terdapat indikasi multiple myeloma berdasarkan hasil biopsi tulang atau jika multiple myeloma dicurigai karena alasan lain, diagnosis akan dikonfirmasi dengan pengambilan sampel dan pemeriksaan sel sumsum tulang. Tes darah juga dilakukan.

Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan sinar-x terhadap seluruh tubuh (survei kerangka). Pencitraan resonansi magnetik (MRI) atau tomografi emisi positron (PET) yang dikombinasikan dengan tomografi terkomputasi (PET-CT) juga dapat dilakukan untuk memeriksa lokasi tertentu dari nyeri tulang.

Pengobatan multiple myeloma bersifat kompleks dan dapat mencakup kemoterapi, terapi radiasi, dan terkadang pembedahan.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!