Gambaran Umum tentang Tumor Tulang

OlehLukas M. Nystrom, MD, Cleveland Clinic Lerner College of Medicine and Case Western Reserve University
Ditinjau OlehBrian F. Mandell, MD, PhD, Cleveland Clinic Lerner College of Medicine at Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Apr 2025
v729161_id

Tumor tulang adalah pertumbuhan sel abnormal pada tulang.

  • Tumor tulang dapat bersifat kanker (ganas) atau nonkanker (jinak).

  • Tumor yang bersifat kanker dapat bermula pada tulang (kanker primer) atau pada organ lain (seperti payudara atau prostat) dan menyebar ke tulang (kanker metastasis).

  • Tumor dapat menyebabkan nyeri tulang yang semakin memburuk tanpa penyebab yang jelas, pembengkakan, atau kecenderungan fraktur yang lebih mudah patah.

  • Diagnosisnya terkadang didasarkan pada hasil tes pencitraan (seperti sinar-x, tomografi terkomputasi, atau pencitraan resonansi magnetik), tetapi sering kali membutuhkan pengambilan sampel jaringan tumor atau tulang untuk pemeriksaan dengan mikroskop (biopsi).

Tumor tulang dapat bersifat nonkanker atau kanker dan primer atau metastasis.

Tumor tulang primer dapat bermula pada tulang. Tumor tulang primer dapat bersifat nonkanker atau kanker.

Tumor tulang metastasis adalah kanker yang menyebar (bermetastasis) ke tulang dari area lain dalam tubuh (misalnya, dari kelenjar payudara atau prostat—lihat juga Perkembangan dan Penyebaran Kanker). Tumor tulang metastasis selalu bersifat kanker.

Pada anak-anak, sebagian besar tumor tulang bersifat primer dan nonkanker. Beberapa tumor tulang (seperti osteosarkoma dan sarkoma Ewing) bersifat primer dan kanker. Sangat sedikit yang bersifat metastasis (seperti neuroblastoma dan tumor Wilms).

Pada orang dewasa, sebagian besar tumor tulang yang bersifat kanker juga bersifat metastasis. Secara keseluruhan, tumor tulang yang bersifat nonkanker cukup umum, tetapi tumor tulang primer yang bersifat kanker tergolong jarang, dengan sekitar 3.900 kasus per tahun di Amerika Serikat. Angka ini tidak termasuk multiple myeloma, kanker yang berkembang pada sumsum di dalam tulang, bukan pada jaringan tulang keras yang membentuk tulang.

Meski tidak bermetastasis, beberapa jenis tumor tulang jinak tumbuh dengan cepat dan menghancurkan jaringan di dekatnya.

Mieloma ganda

Multiple Myeloma (lihat juga Gangguan Sel Plasma: Multiple Myeloma) umumnya terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan melibatkan sumsum tulang (jaringan pembentuk darah di dalam rongga tulang), bukan pada jaringan keras yang membentuk tulang. Dengan demikian, penyakit ini biasanya dianggap sebagai kanker sumsum tulang, bukan kanker tulang (tidak seperti tumor tulang kanker primer). Kanker ini lebih banyak terjadi daripada kanker jaringan keras yang membentuk tulang.

Gejala Tumor Tulang

Penderita penyakit ini terkadang dapat mengalami benjolan tanpa rasa nyeri yang kemudian dapat menjadi nyeri, tetapi gejala pertama tumor tulang biasanya adalah nyeri tulang. Nyeri tersebut bisa cukup parah. Nyeri tersebut dapat terjadi ketika menahan berat badan atau beristirahat (khususnya pada malam hari) dan cenderung makin memburuk. Tumor, terutama jika bersifat kanker, terkadang akan melemahkan tulang secara bertahap. Pelemahan ini membuat tulang lebih mudah patah (fraktur) ketika melakukan aktivitas rutin (fraktur jenis ini disebut fraktur patologis).

Diagnosis Tumor Tulang

  • Sinar-X

  • Biasanya pencitraan resonansi magnetik (MRI) dan terkadang tomografi terkomputasi (CT) atau tomografi emisi positron dengan CT (PET-CT)

  • Terkadang pemindaian tulang

  • Biopsi

Ketika seorang pasien selalu mengalami nyeri pada sendi, lengan, atau tungkai, bahkan ketika tidak digerakkan, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan sinar-x. Pemeriksaan sinar-x dapat menunjukkan kepada dokter bahwa tulang tersebut memiliki tampilan abnormal atau dapat menunjukkan pertumbuhan atau lubang pada tulang. Meski dokter dapat melihat abnormalitas tersebut dengan pemeriksaan sinar-x, mereka biasanya tidak dapat mengetahui apakah tumor tersebut bersifat nonkanker atau kanker. Namun, beberapa tumor dapat diidentifikasi sebagai nonkanker dengan pemeriksaan sinar-x. Misalnya, identifikasi ini biasanya dapat dilakukan dengan penyakit Paget pada tulang, enkondroma, kista tulang, fibroma nonosifikasi, dan displasia fibrosa.

Jika pemeriksaan sinar-x tidak memberikan informasi yang cukup kepada dokter, tomografi terkomputasi (CT) dan pencitraan resonansi magnetik (MRI) biasanya membantu mereka menentukan lokasi dan ukuran tumor yang tepat serta memberikan informasi tambahan tentang sifat tumor tersebut. Namun, tes pencitraan tersebut biasanya tidak memberikan diagnosis spesifik.

Dokter dapat melakukan pemindaian tulang untuk mengidentifikasi lokasi banyak tumor sekaligus karena pemindaian tulang menampilkan seluruh kerangka tubuh.

Dokter juga dapat melakukan tomografi emisi positron (pemindaian PET atau PET) yang biasanya dikombinasikan dengan pemindaian CT (PET-CT). PET dan PET-CT adalah jenis tes pencitraan lain yang dapat menunjukkan lokasi penyebaran kanker dan responsnya terhadap pengobatan.

Jika kanker merupakan kemungkinan yang wajar, biopsi biasanya diperlukan untuk melakukan diagnosis. Tiga jenis biopsi dapat dilakukan bergantung pada tumornya:

  • Aspirasi dengan jarum halus

  • Biopsi jarum inti

  • Biopsi terbuka (insisional atau eksisional)

Banyak tumor yang dapat dibiopsi.

Pada aspirasi jarum halus, dokter akan memasukkan jarum ke dalam tumor dan mengambil sejumlah sel. Tidak diperlukan insisi (sayatan) Namun, karena jarum yang digunakan sangat kecil, terkadang sel-sel normal dapat diambil sebagai sampel dan sel-sel kanker justru terlewatkan, bahkan ketika sel-sel kanker terletak tepat di samping sel-sel normal.

Biopsi inti dilakukan dengan jarum yang lebih besar agar lebih banyak sel yang dapat diambil dan diperiksa. Karena biopsi aspirasi dan biopsi inti dilakukan dengan menggunakan jarum, keduanya disebut biopsi jarum. Biopsi jarum sering dilakukan dengan panduan pencitraan ultrasonografi atau radiografi (fluoroskopi atau CT) untuk meningkatkan akurasinya.

Biopsi terbuka adalah prosedur pembedahan. Biopsi terbuka terkadang dilakukan ketika lebih banyak jaringan yang diperlukan dokter untuk membuat diagnosis yang memadai. Dalam prosedur ini, dokter bedah akan membuat sayatan pada kulit dan jaringan yang lebih dalam demi mendapatkan sampel yang memadai untuk diagnosis. Prosedur ini terkadang dapat dilakukan secara bersamaan dengan pembedahan untuk mengobati tumor. Jika sebagian tumor diangkat, prosedur ini disebut biopsi insisi; jika seluruh tumor diangkat, prosedur disebut biopsi eksisi.

Informasi Lebih Lanjut

Referensi berbahasa Inggris berikut ini mungkin akan berguna. Harap diperhatikan bahwa Manual ini tidak bertanggung jawab atas konten sumber daya ini.

  1. The American Cancer Society. Cancer Facts & Figures 2022. Atlanta: American Cancer Society; 2025.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!