Gambaran Umum Anus dan Rektum

OlehParswa Ansari, MD, Hofstra Northwell-Lenox Hill Hospital, New York
Ditinjau OlehMinhhuyen Nguyen, MD, Fox Chase Cancer Center, Temple University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Jan 2025
v756731_id

Anus adalah lubang di ujung saluran pencernaan tempat feses keluar dari tubuh.

Rektum adalah bagian saluran pencernaan di atas anus, tempat feses ditampung sebelum keluar dari tubuh melalui anus.

Menemukan Lokasi Rektum dan Anus

Anus terbentuk sebagian dari lapisan permukaan tubuh, termasuk kulit, dan sebagian dari usus.

Lapisan rektal terdiri dari jaringan merah berkilau yang mengandung kelenjar mukosa—hampir sama seperti lapisan usus lainnya. Lapisan rektum relatif tidak sensitif terhadap nyeri, tetapi saraf dari anus dan kulit eksternal terdekat sangat sensitif terhadap nyeri.

Vena dari rektum dan anus mengalir sebagian besar ke vena porta, yang mengarah ke hati, kemudian ke sirkulasi darah umum. Sebagian dari vena dari rektum dan anus ini ini mengalir secara langsung ke vena panggul dan kemudian ke sirkulasi darah umum. Pembuluh limfa pada rektum mengalir ke kelenjar getah bening di perut bagian bawah. Pembuluh limfa pada anus mengalir ke kelenjar getah bening di selangkangan.

Cincin berotot (sfingter anal) menjaga anus tetap tertutup. Sfingter ini dikendalikan secara tidak sadar oleh sistem saraf otonom. Namun, bagian dari sfingter dapat direlaksasi atau dikencangkan sesuka hati.

Gangguan anus dan rektum meliputi

Diagnosis Gangguan Anal dan Rektal

  • Evaluasi dokter

  • Anoskopi atau sigmoidoskopi

  • Pemindaian tomografi terkomputasi (CT) atau pencitraan resonansi magnetik (MRI)

Untuk mendiagnosis gangguan pada anus dan rektum, dokter memeriksa kulit di sekitar anus untuk melihat adanya abnormalitas. Dengan jari bersarung tangan, dokter memeriksa rektum. Untuk perempuan, hal ini sering dilakukan bersama dengan pemeriksaan vagina secara manual (lihat Pemeriksaan Ginekologi). Dokter sering juga memeriksa perut.

Selanjutnya, dokter memeriksa anus dan rektum dengan slang pengamatan kaku sepanjang kurang lebih 7 hingga 25 sentimeter (anoskop atau proktoskop). Slang yang lebih panjang dan fleksibel (sigmoidoskop) kemudian dapat dimasukkan sehingga dokter dapat mengamati usus besar hingga sejauh 2 kaki atau lebih.

Anoskopi atau sigmoidoskopi (lihat Endoskopi) umumnya tidak nyaman, tetapi tidak menyakitkan. Namun demikian, jika area di dalam atau di sekitar anus terasa nyeri karena kondisi yang tidak normal, dokter dapat mengoleskan salep mati rasa (seperti lidokain) atau memberikan anestesi lokal, regional, atau bahkan umum sebelum melanjutkan pemeriksaan. Terkadang diberikan enema pembersih untuk membersihkan bagian bawah usus besar dari feses sebelum sigmoidoskopi.

Sampel jaringan dan feses untuk pemeriksaan mikroskopis dan kultur dapat diperoleh selama sigmoidoskopi.

Pemindaian CT atau MRI juga dapat dilakukan.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!