Kanker Uterus

(Kanker Endometrium; Kanker Rahim)

OlehPedro T. Ramirez, MD, Houston Methodist Hospital;
Gloria Salvo, MD, MD Anderson Cancer Center
Ditinjau OlehOluwatosin Goje, MD, MSCR, Cleveland Clinic, Lerner College of Medicine of Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Oct 2023 | Dimodifikasi Apr 2024
v806135_id

Jenis kanker rahim yang paling umum terjadi pada lapisan rahim (endometrium) dan disebut kanker endometrium.

  • Kanker endometrium biasanya dialami wanita setelah menopause.

  • Biasanya menyebabkan perdarahan abnormal pada vagina.

  • Untuk mendiagnosis kanker tersebut, dokter mengambil sampel jaringan dari endometrium yang akan dianalisis (biopsi).

  • Pengobatan biasanya melibatkan pengangkatan rahim, ovarium, dan tuba falopi dan terkadang melibatkan pengangkatan kelenjar getah bening di sekitarnya, sering kali dilanjutkan dengan terapi radiasi dan terkadang kemoterapi atau terapi hormon.

(Lihat juga Gambaran Umum Kanker Sistem Reproduksi Perempuan.)

Sebagian besar kanker rahim dimulai dari lapisan rahim (endometrium) dan disebut kanker endometrium (karsinoma endometrium). Sekitar 75 sampai 80% kanker endometrium adalah adenokarsinoma, yang berkembang dari sel kelenjar. Sarkoma, jenis kanker lainnya, berkembang dari otot atau jaringan ikat. Sarkoma cenderung lebih agresif daripada jenis kanker lainnya. Kurang dari 5% kanker di dalam rahim adalah sarkoma.

Kanker endometrium lebih banyak terjadi di negara-negara dengan sumber daya tinggi di mana angka obesitas tinggi. Di Amerika Serikat, kanker ini adalah kanker paling umum ke-4 yang sering terjadi pada wanita. American Cancer Society memperkirakan bahwa pada tahun 2023, sekitar 66.200 kasus baru kanker endometrium akan terdiagnosis dan sekitar 13.030 wanita akan meninggal dunia karena kanker ini. Sekitar 80% dari kasus baru ini akan berada pada tahap awal dengan prognosis yang baik, dan 20% sisanya akan berada pada stadium tingkat-tinggi atau stadium lanjut dari penyakit tersebut.

Di Amerika Serikat, angka kanker endometrium rata-rata lebih tinggi pada perempuan Kulit Hitam, Indian Amerika, dan Penduduk Asli Alaska. Kematian tertinggi terjadi pada wanita kulit hitam.

Kanker endometrium biasanya terjadi setelah menopause, paling sering terjadi pada wanita berusia 55 hingga 64 tahun.

Kanker endometrium diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Kanker tipe I lebih umum terjadi, merespons estrogen, dan tidak terlalu agresif. Kanker ini cenderung terjadi pada wanita muda, wanita dengan obesitas, atau wanita yang mengalami perimenopause (tahun-tahun sebelum dan tahun setelah periode menstruasi terakhir). Prognosis untuk wanita dengan kanker tipe I baik.

  • Kanker tipe II lebih agresif dan cenderung terjadi pada wanita yang lebih tua. Sekitar 10% kanker endometrium adalah tipe II. Prognosis untuk wanita dengan kanker tipe II adalah buruk.

Penyebab Kanker Rahim

Kanker endometrium lebih banyak terjadi di negara-negara dengan sumber daya tinggi di mana angka obesitas tinggi.

Faktor risiko kanker endometrium adalah

  • Kondisi yang mengakibatkan kadar estrogen yang tinggi dan kadar progesteron yang rendah

  • Usia di atas 45 tahun

  • Obesitas

  • Penggunaan tamoksifen selama 2 tahun atau lebih

  • Sindrom turunan yang disebut sindrom Lynch (orang dengan sindrom ini berisiko tinggi memiliki kanker usus besar dan kanker lainnya)

  • Terapi radiasi panggul (yang berisi organ reproduksi internal, kandung kemih, dan rektum)

Kondisi yang menyebabkan tingginya kadar estrogen dan rendahnya kadar progesteron meliputi yang berikut ini:

  • Obesitas

  • Sindrom polikistik ovarium atau masalah menstruasi lainnya yang terkait dengan pelepasan sel telur (ovulasi), karena siklus menstruasi dapat berlangsung lebih lama selama fase ketika kadar estrogen tinggi

  • Awal periode menstruasi (menarche), menopause terlambat, atau keduanya

  • Tidak pernah hamil (nulipara)

  • Terapi estrogen (sebagai resep atau dalam produk herbal) tanpa progestin (obat sintetis yang serupa dengan hormon progesteron) yang diminum setelah menopause

  • Tumor penghasil estrogen

Estrogen mendorong pertumbuhan jaringan dan pembelahan sel yang cepat dalam lapisan rahim (endometrium). Progesteron (atau obat-obatan progestin) menyebabkan penipisan endometrium, yang menyeimbangkan efek estrogen. Kadar estrogen tinggi selama siklus menstruasi. Dengan demikian, memiliki periode menstruasi yang panjang selama hidup dapat meningkatkan risiko kanker endometrium. Menggunakan kontrasepsi oral yang mengandung estrogen dan progestin tampaknya dapat mengurangi risiko kanker endometrium.

Obat-obatan atau produk herbal yang mengandung estrogen atau zat yang serupa dengan estrogen dapat menyebabkan kanker endometrium jika tidak diminum dengan progestin.

Tamoksifen, obat yang digunakan untuk mengobati kanker payudara, menghambat efek estrogen pada payudara, tetapi memiliki efek yang sama seperti estrogen dalam rahim. Orang dengan kanker payudara biasanya tidak diberi progestin (untuk menyeimbangkan efek estrogen). Dengan demikian, obat ini dapat meningkatkan risiko kanker endometrium, terutama pada wanita pascamenopause. Wanita yang meminum tamoksifen harus menghubungi dokter jika mereka mengalami perdarahan abnormal pada vagina.

Faktor keturunan ikut berpengaruh pada sekitar 5% wanita penderita kanker endometrium. Sekitar setengah dari kanker endometrium yang terjadi karena faktor keturunan dialami oleh wanita yang memiliki sindrom turunan yang disebut sindrom Lynch. Orang dengan sindrom Lynch berisiko tinggi mengalami kanker usus besar dan kanker lainnya.

Gejala Kanker Rahim

Perdarahan abnormal pada vagina adalah gejala awal yang paling umum terjadi dari kanker endometrium. Perdarahan abnormal meliputi

  • Perdarahan setelah menopause

  • Perdarahan di antara periode menstruasi

  • Periode menstruasi yang tidak teratur, berat, atau lebih lama dari biasanya

Sekitar 6 hingga 19% wanita yang mengalami perdarahan vagina setelah menopause menderita kanker endometrium. Wanita pascamenopause yang mengalami perdarahan vagina harus segera berkonsultasi dengan dokter, sekalipun hanya ada sedikit darah atau bercak merah muda, merah, atau cokelat.

Wanita dengan sarkoma biasanya mengalami perdarahan abnormal pada vagina. Pada kasus yang lebih jarang, sarkoma menyebabkan rasa sakit atau tekanan pada panggul atau perut.

Diagnosis Kanker Rahim

  • Biopsi

  • Terkadang dilakukan dilatasi dan kuretase dengan histeroskopi

Dokter dapat mencurigai adanya kanker endometrium jika terdapat salah satu dari hal-hal berikut ini:

  • Wanita memiliki gejala-gejala yang khas, seperti perdarahan vagina setelah menopause atau perdarahan di antara periode menstruasi atau periode menstruasi yang tidak teratur, berat, atau sangat lama.

  • Tes Papanicolaou (Pap) mendeteksi adanya sel dari rahim.

Jika dicurigai adanya kanker, dokter akan mengambil sampel jaringan dari endometrium (biopsi endometrium) dan mengirimkannya ke laboratorium untuk dianalisis. Biopsi endometrium secara akurat dapat mendeteksi kanker endometrium lebih dari 90% setiap kalinya. Sebagai alternatif, alat ultrasonografi dapat disisipkan melalui vagina ke dalam rahim (disebut ultrasonografi transvaginal) untuk mengevaluasi abnormalitas. Namun demikian, biopsi tetap diperlukan untuk membuat diagnosis akhir.

Jika diagnosis masih tidak pasti atau menunjukkan adanya kanker, dokter akan mengikis jaringan dari lapisan rahim untuk dianalisis—prosedur yang disebut dilatasi dan kuretase (D dan C). Pada saat yang sama, dokter biasanya akan melihat bagian dalam rahim menggunakan slang berkamera yang tipis dan fleksibel yang dimasukkan melalui vagina dan serviks ke dalam rahim menggunakan prosedur yang disebut histeroskopi.

Jika kanker endometrium terdiagnosis, beberapa atau semua prosedur berikut dapat dilakukan untuk menentukan apakah kanker sudah menyebar:

  • Tes darah

  • Tes fungsi ginjal dan hati (menggunakan sampel darah atau urine)

  • Kemungkinan rontgen dada

Jika hasil pemeriksaan fisik atau tes lainnya menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke luar rahim, dilakukan tomografi terkomputasi (computed tomography, CT), atau pencitraan resonansi magnetik (magnetic resonance imaging, MRI).

Penentuan stadium kanker endometrium

Penentuan stadium kanker didasarkan pada informasi yang diperoleh dari prosedur yang dijalani dan selama pembedahan untuk menghilangkan kanker.

Stadium kanker didasarkan pada seberapa jauh kanker telah menyebar dan jenis spesifik kanker endometrium (ada berbagai jenis, beberapa di antaranya memiliki kecenderungan untuk menyebar). Stadium dimulai dari I (paling dini) hingga IV (lanjut):

  • Stadium I: Kanker ini hanya terjadi di badan rahim tetapi tidak pada bagian bawah (serviks), dengan kemungkinan penyebaran ke ovarium untuk beberapa jenis kanker endometrium.

  • Stadium II: Kanker telah menyebar ke lapisan otot rahim atau ke serviks.

  • Stadium III: Kanker telah menyebar ke jaringan terdekat, vagina, atau kelenjar getah bening.

  • Stadium IV: Kanker telah menyebar ke kandung kemih dan/atau usus atau ke organ yang jauh.

Pengobatan Kanker Rahim

  • Operasi untuk mengangkat rahim, tuba falopi, dan ovarium

  • Pengangkatan kelenjar getah bening terdekat

  • Untuk kanker stadium lanjut, dapat dilakukan terapi radiasi dengan atau tanpa kemoterapi

Histerektomi (operasi pengangkatan rahim) merupakan pengobatan andalan bagi wanita yang menderita kanker endometrium.

Dokter dapat mengangkat rahim, tuba falopi, dan ovarium menggunakan salah satu dari metode berikut:

  • Membuat sayatan pada perut (bedah terbuka)

  • Menggunakan slang tipis berkamera (laparoskop) yang disisipkan melalui sayatan kecil tepat di bawah pusar, kemudian instrumen dimasukkan melalui laparoskop, terkadang dengan bantuan robot (bedah laparoskopi)

  • Mengangkat jaringan melalui vagina (bedah vagina)

Metode ini biasanya memakan waktu sekitar 1 hingga 2 jam dan memerlukan anestesi total. Setelahnya, dapat mengakibatkan perdarahan vagina dan nyeri. Pemulihan dapat memakan waktu hingga 6 minggu.

Untuk bedah laparoskopi, instrumen tipis dan kamera video kecil disisipkan melalui sayatan kecil di dekat pusar. Kamera mengirimkan gambar bagian dalam perut ke monitor. Saat melihat monitor, dokter bedah akan memegang instrumen di tangan mereka dan menggunakannya untuk memotong dan menjahit jaringan.

Untuk bedah laparoskopi dengan bantuan robot, laparoskopi dilakukan dengan cara seperti biasa. Namun menggunakan lengan robotik, bukan dokter bedah yang memegang instrumen tersebut. Dokter bedah menggunakan kontrol tangan untuk menggerakkan lengan robot. Kamera yang digunakan akan menyediakan gambar 3 dimensi yang sangat detail (definisi tinggi) dari bagian dalam perut yang ditampilkan pada konsol. Dokter bedah duduk di konsol untuk melihat gambar tersebut dan menggunakan komputer yang menerjemahkan gerakan tangan mereka menjadi gerakan instrumen yang tepat.

Setelah bedah laparoskopik atau vaginal, masa inap di rumah sakit lebih pendek daripada setelah bedah terbuka (yang melibatkan sayatan yang lebih besar). Selain itu, wanita biasanya mengalami lebih sedikit nyeri dan lebih sedikit komplikasi serta dapat kembali melakukan aktivitas normal dengan lebih cepat.

Untuk kanker rahim, biasanya dilakukan histerektomi total (pengangkatan seluruh rahim termasuk serviks).

Untuk kanker rahim, kelenjar getah bening terdekat biasanya diangkat bersamaan dengan histerektomi. Jaringan tersebut akan diperiksa oleh dokter patologi untuk menentukan apakah kanker telah menyebar dan, jika telah menyebar, seberapa jauh penyebarannya. Dengan informasi tersebut, dokter dapat menentukan apakah memerlukan pengobatan tambahan (kemoterapi, terapi radiasi, atau progestin) setelah pembedahan.

Jika kanker tampaknya hanya ada di dalam rahim, dokter dapat melakukan pemotongan kelenjar getah bening sentinel alih-alih mengangkat seluruh kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening sentinel adalah kelenjar getah bening pertama yang kemungkinan menjadi tempat penyebaran sel kanker. Mungkin ada lebih dari satu kelenjar getah bening sentinel. Nodus tersebut disebut kelenjar getah bening sentinel karena mereka adalah yang pertama memperingatkan bahwa kanker telah menyebar.

Pemotongan kelenjar getah bening sentinel dilakukan dengan

  • Mengidentifikasi kelenjar getah bening sentinel (disebut pemetaan)

  • Mengangkatnya

  • Memeriksa kelenjar getah bening untuk menentukan apakah terdapat sel-sel kanker di dalamnya

Untuk mengidentifikasi kelenjar getah bening sentinel, dokter menyuntikkan pewarna biru atau hijau dan/atau zat radioaktif, biasanya ke dalam serviks. Zat-zat tersebut bergerak ke kelenjar getah bening di sekitar rahim dan memetakan jalur dari rahim ke kelenjar getah bening (atau nodus) terdekat dengan rahim. Selama pembedahan, dokter kemudian akan memeriksa kelenjar getah bening yang terlihat biru atau hijau atau yang mengeluarkan sinyal radioaktif (terdeteksi oleh perangkat genggam). Dokter mengangkat kelenjar getah bening tersebut (atau nodus) dan mengirimkannya ke laboratorium untuk pemeriksaan ada tidaknya kanker. Jika kelenjar getah bening sentinel atau nodus tidak mengandung sel kanker, kelenjar getah bening lain tidak akan diangkat (kecuali terlihat abnormal).

Pengobatan kanker endometrium yang belum menyebar ke luar rahim

Jika kanker belum menyebar ke luar rahim, histerektomi disertai pengangkatan tuba falopi dan ovarium (salpingo-ooforektomi) biasanya dapat menyembuhkan kanker.

Pengobatan kanker endometrium yang telah menyebar ke serviks atau jaringan terdekat, vagina, atau kelenjar getah bening

Jika kanker telah menyebar ke serviks (stadium II) atau ke jaringan terdekat, vagina, atau kelenjar getah bening (stadium III), diperlukan terapi radiasi, yang terkadang disertai kemoterapi. Operasi untuk mengangkat rahim, tuba falopi, dan ovarium biasanya juga dilakukan.

Pengobatan kanker endometrium yang sangat parah atau berulang

Untuk kanker yang sangat parah (stadium IV), pengobatan dapat bervariasi namun biasanya melibatkan kombinasi antara pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, dan terkadang terapi hormon dengan progestin (obat sintetis yang serupa dengan hormon progesteron).

Terapi radiasi dapat diberikan setelah pembedahan jika beberapa sel kanker yang tidak terdeteksi masih ada. Jika kanker telah menyebar ke serviks atau di luar rahim, biasanya dianjurkan melakukan terapi radiasi setelah pembedahan. Dalam beberapa kasus (seperti ketika kanker telah menyebar ke serviks, ovarium, atau kelenjar getah bening), pembedahan yang disertai terapi radiasi dapat menghasilkan prognosis yang lebih baik.

Jika kanker telah menyebar ke organ yang jauh atau berulang, kemoterapi, atau terkadang imunoterapi, dapat digunakan sebagai pengganti atau terkadang dengan terapi radiasi. Obat-obatan ini dapat mengurangi ukuran kanker dan mengendalikan penyebarannya pada lebih dari setengah wanita yang diobati.

Pengobatan sarkoma rahim

Untuk sarkoma rahim (bentuk kanker endometrium yang lebih agresif), pengobatannya adalah dengan histerektomi yang disertai pengangkatan tuba falopi dan ovarium (salpingo-ooforektomi) dan biasanya kemoterapi.

Jika pembedahan tidak memungkinkan, radiasi dan/atau kemoterapi akan digunakan.

Kesuburan dan menopause setelah kanker endometrium

Pengobatan dengan histerektomi, kemoterapi, dan/atau terapi radiasi biasanya tidak memungkinkan bagi wanita untuk hamil atau melanjutkan kehamilan hingga cukup bulan. Namun demikian, jika sangat menginginkan anak, seorang wanita harus berkonsultasi dengan dokternya untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi tentang bagaimana pengobatan tersebut memengaruhi kesuburan dan apakah mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan pengobatan yang memungkinkan untuk hamil di masa depan.

Jika kanker endometrium berada pada stadium yang sangat awal, terkadang dapat menggunakan pengobatan untuk menjaga kesuburan. Pencitraan resonansi magnetik (Magnetic resonance imaging, MRI) dilakukan untuk menentukan apakah tumor telah menyebar, dan berkonsultasi dengan spesialis kesuburan.

Pengobatan untuk pemeliharaan kesuburan meliputi

  • Penggunaan progestin (obat sintetis yang mirip dengan hormon progesteron) untuk mengecilkan tumor dan bukan histerektomi

  • Terkadang dilakukan histerektomi tanpa melepaskan ovarium

Progestin dapat diminum atau diberikan melalui alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang melepaskan progestin (levonorgestrel)

Ketika histerektomi dilakukan, menstruasi akan berhenti karena rahim telah diangkat. Meski demikian, jika ovarium tidak diangkat dan wanita dalam tahapan pramenopause, histerektomi tidak akan menyebabkan menopause karena ovarium terus memproduksi hormon. Selain itu, jika ovarium tidak diangkat, seorang wanita masih dapat menggunakan telurnya (dan perawatan kesuburan tingkat lanjut, termasuk meminta orang lain untuk mengandung) untuk memiliki anak.

Ketika ovarium diangkat, gejala menopause seperti sensasi panas dan vagina kering dapat terjadi. Jika merasa terganggu, dapat diredakan dengan hormon seperti estrogen, progestin, atau keduanya.

Prognosis Kanker Rahim

Prognosis bergantung pada stadium kanker endometrium.

Secara keseluruhan, 63% wanita bebas kanker 5 tahun setelah pengobatan.

Umumnya, prognosisnya lebih baik jika

  • Kanker endometrium belum menyebar ke luar rahim.

  • Kanker yang dialami merupakan jenis kanker yang relatif tumbuh dengan lambat.

  • Wanita masih berusia muda ketika kanker terdeteksi.

Prognosis umumnya lebih buruk pada sarkoma dibandingkan dengan karsinoma endometrium. Sarkoma berkembang dari otot atau jaringan ikat. Karsinoma endometrium dimulai pada lapisan rahim.

Pencegahan Kanker Rahim

Tidak ada tindakan yang dapat mencegah berkembangnya kanker endometrium. Namun demikian, risiko terkena kanker endometrium dapat dikurangi dengan meminimalkan atau menghindari kondisi dan aktivitas yang dianggap meningkatkan risiko. Misalnya, obesitas meningkatkan risiko kanker endometrium. Dengan demikian, menurunkan berat badan, berolahraga secara teratur, dan makan makanan sehat dapat membantu. Selain itu, obat-obatan atau produk herbal yang mengandung estrogen tidak boleh diminum sendiri. Obat-obat tersebut harus diminum bersama progestin.

Informasi Lebih Lanjut

Referensi berbahasa Inggris berikut ini mungkin akan berguna. Harap diperhatikan bahwa MANUAL ini tidak bertanggung jawab atas konten sumber daya ini.

  1. National Cancer Institute: Uterine Cancer: Situs web ini menyediakan tautan ke informasi umum tentang kanker rahim, serta tautan ke informasi tentang penyebab, pencegahan, skrining, pengobatan, dan penelitian serta cara menghadapi kanker.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!