Gondok Kongenital

OlehAndrew Calabria, MD, The Children's Hospital of Philadelphia
Ditinjau OlehMichael SD Agus, MD, Harvard Medical School
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Apr 2024
v34446308_id

Gondok kongenital adalah pembesaran kelenjar tiroid yang ada saat lahir.

  • Kelenjar tiroid yang membesar dapat menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid (hipertiroidisme), terlalu sedikit hormon tiroid (hipotiroidisme), atau, terkadang, jumlahnya normal.

  • Diagnosis didasarkan pada ultrasound dan tes darah.

  • Pengobatan dapat mencakup terapi hormon dan terkadang pembedahan.

(Untuk orang dewasa, lihat juga Gondok.)

Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang terletak di leher. Kelenjar endokrin mengeluarkan hormon ke dalam aliran darah. Hormon adalah perantara kimia yang memengaruhi aktivitas bagian tubuh lainnya. Hormon tiroid mengatur tingkat fungsi tubuh (tingkat metabolisme).

Lokasi Kelenjar Tiroid

Penyebab Gondok Kongenital

Gondok kongenital dapat disebabkan oleh hal berikut:

  • Produksi hormon tiroid yang kurang baik

  • Antibodi dari ibu yang melintasi plasenta dan memengaruhi tiroid

  • Obat-obatan yang diminum ibu selama kehamilan (disebut goitrogen) yang melintasi plasenta

Kelenjar tiroid mengeluarkan hormon tiroid. Gangguan kelenjar tiroid apa pun yang menurunkan produksi hormon tiroid menyebabkan kelenjar pituitari mengeluarkan lebih banyak hormon penstimulasi tiroid (TSH). Jika suatu gangguan mencegah kelenjar tiroid merespons secara normal dengan meningkatkan keluaran hormon, peningkatan stimulasi oleh TSH menyebabkan kelenjar tiroid membesar. Ada banyak kelainan genetik yang menurunkan kemampuan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid dan menyebabkan gondok kongenital.

Wanita yang memiliki gangguan tiroid tertentu seperti penyakit Graves terkadang memproduksi antibodi yang melintasi plasenta selama kehamilan. Antibodi ini berinteraksi dengan reseptor untuk TSH dan dapat menyebabkan janin memproduksi terlalu banyak hormon tiroid (hipertiroidisme) atau terlalu sedikit hormon tiroid (hipotiroidisme). Namun dalam kedua kasus, gondok dapat terjadi. Pada bayi yang terkena, gondok biasanya sembuh secara spontan dalam waktu 3 sampai 6 bulan.

Obat-obatan seperti amiodarone, propylthiouracil, yodium, dan methimazole yang diminum oleh ibu dapat melintasi plasenta dan jarang menyebabkan gondok kongenital.

Gejala Gondok Kongenital

Gejala gondok kongenital yang paling umum adalah pembesaran tiroid yang padat dan simetris. Tidak ada nyeri saat ditekan. Seluruh kelenjar dapat membesar atau hanya sebagian. Mungkin terlihat saat lahir atau terdeteksi kemudian. Jika pembesaran berlanjut, bayi mungkin mengalami kesulitan bernapas dan menelan.

Banyak bayi yang menderita gondok memiliki kelenjar tiroid yang berfungsi normal. Meskipun demikian, beberapa bayi mengalami hipotiroidisme atau hipertiroidisme.

Diagnosis Gondok Kongenital

  • Ultrasound

  • Tes darah

Jika dokter mencurigai bayi mengalami gondok, mereka melakukan ultrasound untuk mengukur ukuran tiroid.

Tes dilakukan untuk menentukan kadar hormon tiroid dalam darah (lihat tes fungsi Tiroid).

Jika dokter menduga gondok disebabkan oleh abnormalitas genetik, mereka dapat merekomendasikan orang tua untuk menjalani tes genetik karena orang yang memiliki satu anak yang terkena memiliki risiko yang lebih tinggi untuk memiliki anak lain.

Pengobatan Gondok Kongenital

  • Terkadang terapi hormon

  • Tindakan bedah

Bayi yang menderita hipotiroidisme diberi terapi hormon tiroid pengganti melalui mulut.

Gondok yang menyebabkan kesulitan bernapas dan menelan dapat ditangani melalui pembedahan.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!