Fungsi Endokrin

OlehWilliam F. Young, Jr, MD, MSc, Mayo Clinic College of Medicine
Ditinjau OlehGlenn D. Braunstein, MD, Cedars-Sinai Medical Center
Ditinjau/Direvisi Feb 2025 | Dimodifikasi Jul 2025
v771129_id

Fungsi utama kelenjar endokrin adalah mengeluarkan hormon langsung ke dalam aliran darah. Hormon adalah zat kimia yang memengaruhi aktivitas bagian tubuh lainnya (target sasaran). Pada dasarnya, hormon berfungsi sebagai pembawa pesan, mengendalikan dan mengoordinasikan aktivitas di seluruh tubuh.

Setelah mencapai lokasi target, hormon menjalin ikatan dengan reseptor, seperti kunci yang cocok dengan gemboknya. Setelah hormon terkunci ke reseptornya, hormon tersebut mengirimkan pesan yang membuat target sasaran mengambil tindakan tertentu. Reseptor hormon dapat berada di dalam nukleus atau pada permukaan sel.

Pada akhirnya, hormon mengendalikan fungsi seluruh organ, yang memengaruhi beragam proses seperti pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, dan metabolisme nutrisi. Hormon juga memengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan energi serta mengendalikan volume cairan dan kadar garam dan gula (glukosa) dalam darah. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil dapat memicu respons yang sangat besar dalam tubuh.

Meskipun hormon beredar di seluruh tubuh, setiap jenis hormon hanya memengaruhi organ dan jaringan tertentu. Beberapa hormon hanya memengaruhi satu atau dua organ, sedangkan yang lainnya bisa memengaruhi seluruh tubuh. Misalnya, hormon penstimulasi tiroid (TSH), yang diproduksi di kelenjar pituitari, hanya memengaruhi kelenjar tiroid. Sebaliknya, hormon tiroid, yang diproduksi di kelenjar tiroid, dapat memengaruhi sel-sel di seluruh tubuh dan terlibat dalam fungsi penting seperti mengatur pertumbuhan sel, mengendalikan denyut jantung, dan memengaruhi kecepatan pembakaran kalori. Insulin, yang disekresikan oleh sel-sel islet pankreas, memengaruhi pemrosesan (metabolisme) glukosa, protein, dan lemak di seluruh tubuh.

Sebagian besar hormon berasal dari protein atau blok penyusunnya (disebut asam amino). Penyusun lainnya adalah steroid, yang merupakan zat lemak yang berasal dari kolesterol.

Tabel
Tabel

Kontrol Endokrin

Untuk mengontrol fungsi endokrin, sekresi setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh biasanya dapat merasakan apakah memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon tertentu.

Banyak kelenjar endokrin yang dikendalikan oleh saling interaksi sinyal hormonal antara hipotalamus yang berada di otak dengan kelenjar pituitari yang berada di dasar otak. Interaksi ini disebut sebagai poros hipotalamus-pituitari. Hipotalamus mengeluarkan beberapa hormon yang mengendalikan kelenjar pituitari.

Kelenjar pituitari, terkadang disebut kelenjar utama, pada gilirannya mengontrol fungsi dari banyak kelenjar endokrin lainnya. Pituitari mengontrol laju sekresi hormon melalui lingkaran umpan balik di mana kadar hormon endokrin lain dalam darah memberi sinyal kepada pituitari untuk melambat atau mempercepat. Jadi, misalnya, kelenjar pituitari mendeteksi ketika kadar hormon tiroid dalam darah rendah dan melepaskan hormon penstimulasi tiroid, yang memberi tahu kelenjar tiroid untuk membuat lebih banyak hormon. Jika tingkat hormon tiroid menjadi terlalu tinggi, pituitari akan mendeteksi dan menurunkan jumlah hormon penstimulasi tiroid, yang kemudian menurunkan jumlah hormon tiroid yang dihasilkan. Penyesuaian bolak-balik (umpan balik) ini menjaga tingkat hormon tetap seimbang.

Banyak faktor lain yang dapat mengendalikan fungsi endokrin. Misalnya, bayi yang mengisap puting ibunya merangsang kelenjar pituitarinya untuk mengeluarkan prolaktin dan oksitosin, hormon yang merangsang produksi dan aliran ASI. Peningkatan kadar gula darah menstimulasi sel islet pankreas untuk memproduksi insulin. Bagian dari sistem saraf merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan epinefrin.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!