Banyak abnormalitas tulang nonkanker (jinak) yang dapat menyerupai tumor tulang, tetapi sebenarnya bukan.
(Lihat juga Gambaran Umum tentang Tumor Tulang.)
Kista tulang aneurisma
Kista tulang aneurisma biasanya terjadi sebelum seseorang mencapai usia 25 tahun, dan penyebabnya belum diketahui. Kista ini terdiri dari beberapa kantung yang berisi darah yang saling terisi rapat. Kista-kista ini biasanya terjadi di dekat tepi dalam dari tulang panjang (tulang lengan atas dan paha), tetapi hampir semua tulang dapat terpengaruh. Kista cenderung tumbuh perlahan. Nyeri dan pembengkakan umum terjadi. Kista dapat muncul selama beberapa minggu hingga setahun sebelum terdiagnosis.
Gambar milik Michael J. Joyce, MD, dan Hakan Ilaslan, MD.
Untuk mendiagnosis kista tulang aneurisma, dokter akan melakukan pemeriksaan sinar-x dan pencitraan resonansi magnetik (MRI). Dokter juga mengambil sampel jaringan untuk diperiksa dengan mikroskop (biopsi).
Pengangkatan seluruh kista melalui pembedahan adalah pengobatan dengan tingkat keberhasilan tertinggi, tetapi terkadang kista kambuh, terutama jika tidak diangkat sepenuhnya. Kista tulang aneurisma juga dapat disuntik dengan doksisiklin (antibiotik), albumin, dan udara yang membentuk busa yang dapat disuntikkan. Mungkin diperlukan lebih dari 1 atau 2 suntikan. Formulasi lain yang mengandung alkohol juga telah digunakan. Radiasi harus dihindari jika memungkinkan karena tumor kanker terkadang dapat berkembang kemudian. Akan tetapi, radiasi dapat menjadi pengobatan untuk kista pada tulang belakang yang tidak dapat diobati melalui pembedahan atau penyuntikan dan memberikan tekanan pada tulang belakang.
Kista tulang Unikameral (kista tulang sederhana)
Kista tulang unikameral terjadi di dekat lempeng pertumbuhan pada lengan atau tungkai anak-anak. Lempeng pertumbuhan adalah bagian yang memungkinkan pertumbuhan pada anak.
Kista sering menyebabkan penipisan tulang di dekatnya sehingga menyebabkan patah tulang (fraktur). Kista yang panjang atau lebarnya kurang dari 2 inci (sekitar 5 sentimeter) dapat sembuh dan dapat menghilang saat fraktur sembuh. Kista yang panjang atau lebarnya lebih dari 2 inci, terutama pada anak, mungkin memerlukan pengobatan. Namun, prediktor yang lebih baik untuk risiko patah tulang adalah ukuran kista yang lebih besar dari 85% diameter tulang atau cangkang tulang yang kurang dari 0,5 milimeter.
Untuk mendiagnosis kista tulang unikameral, dokter akan melakukan pemeriksaan sinar-x. Biasanya, pemeriksaan sinar-x cukup untuk membuat diagnosis, tetapi terkadang tes pencitraan lainnya seperti pencitraan resonansi magnetik (MRI) atau terkadang tomografi terkomputasi (CT) juga dilakukan.
Gambar milik Michael J. Joyce, MD, dan Hakan Ilaslan, MD.
Kista ini biasanya diobati dengan penyuntikan kortikosteroid (biasanya berulang kali), dengan dempul tulang terproses, atau dengan pengganti tulang sintetis. Terkadang, pengobatan melibatkan pembedahan untuk mengangkat isi kista dari tulang dengan cara mengikisnya menggunakan alat berbentuk sendok (kuretase) dan transplantasi tulang dari satu titik ke titik lainnya (cangkok tulang) atau penggunaan tulang olahan dari orang lain (alograf). Apa pun pengobatannya, kista tetap ada atau kambuh lagi pada sekitar 10 hingga 15% penderita.
