Defibrilasi Kardioversi

OlehL. Brent Mitchell, MD, Libin Cardiovascular Institute, University of Calgary
Ditinjau OlehJonathan G. Howlett, MD, Cumming School of Medicine, University of Calgary
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Sept 2024
v75589458_id

Ada banyak penyebab irama jantung abnormal (aritmia). Sebagian aritmia tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan. Terkadang aritmia berhenti dengan sendirinya atau dengan perubahan gaya hidup, seperti menghindari alkohol, kafein (dalam minuman dan makanan), dan merokok. Aritmia lainnya berbahaya atau cukup mengganggu sehingga membutuhkan pengobatan. Defibrilasi kardioversi adalah salah satu jenis pengobatan. Pengobatan lain untuk aritmia meliputi pemasangan alat pacu jantung atau defibrilator kardioverter implan (ICD), penggunaan obat antiaritmia, atau penghancuran area kecil jaringan jantung yang bertanggung jawab atas aritmia (ablasi).

Defibrilasi kardioversi melibatkan pemberian kejutan listrik pada jantung. Terkadang kejutan listrik ini dapat menghentikan aritmia cepat dan memulihkan irama normal. Kejutan listrik secara singkat menghentikan jantung berdetak dan, setelah satu atau dua detik, jantung mulai berdetak lagi dengan sendirinya. Sering kali, jantung kembali dalam irama normal, tetapi kadang aritmia dimulai kembali. Kejutan listrik tidak dapat memulai ulang jantung yang tidak memiliki aktivitas listrik sama sekali (asistol).

Memberikan kejutan listrik pada jantung disebut kardioversi, atau defibrilasi, tergantung pada jenis irama abnormal yang digunakan.

Kardioversi adalah pemberian waktu kejutan listrik (tersinkronasi) ke bagian tertentu dari detak jantung. Aritmia dapat digunakan untuk aritmia yang dimulai di atrium (seperti atrial fibrilasi) atau ventrikel (seperti takikardia ventrikel) selama terdapat beberapa jenis aktivitas listrik terorganisir di jantung.

Defibrilasi memberikan kejutan listrik selama fibrilasi ventrikel. Selama fibrilasi ventrikel, tidak ada aktivitas listrik yang terorganisir di jantung yang dapat memberi waktu pada kejutan listrik.

Mesin yang memberikan kejutan disebut defibrilator, meskipun digunakan untuk defibrilasi dan kardioversi. Defibrilator dapat digunakan oleh tim dokter dan perawat, oleh paramedis, atau oleh petugas pemadam kebakaran.

Defibrilator eksternal otomatis (AED) dapat secara otomatis mendeteksi adanya aritmia, menentukan apakah kejutan disarankan, dan memberikan kekuatan kejutan yang tepat. Dengan demikian, menggunakan AED hanya memerlukan pelatihan minimal, seperti yang diberikan dalam kursus pertolongan pertama, dan terkadang dapat dilakukan tanpa pelatihan apa pun. AED tersedia di banyak tempat umum, seperti bandara, arena olahraga, hotel, dan pusat perbelanjaan.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!