Gambaran Umum Masalah Siklus Menstruasi

OlehJoAnn V. Pinkerton, MD, University of Virginia Health System
Ditinjau OlehOluwatosin Goje, MD, MSCR, Cleveland Clinic, Lerner College of Medicine of Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Aug 2025
v802685_id

Interaksi yang kompleks antar hormon mengendalikan dimulainya menstruasi selama masa pubertas, ritme dan durasi siklus menstruasi selama masa reproduktif, dan berakhirnya menstruasi pada masa menopause (yang biasanya didefinisikan sebagai 12 bulan sejak menstruasi terakhir seorang wanita).

Interaksi hormon-hormon yang mengendalikan menstruasi terjadi dalam urutan berikut:

  • Hipotalamus adalah bagian dari otak yang mengoordinasikan dan mengendalikan aktivitas hormon.

  • Hormon pelepas gonadotropin (Gonadotropin-releasing hormone, GnRH) dilepaskan dari hipotalamus secara bertahap.

  • Kelenjar pituitari (juga terletak di otak) akan distimulasi oleh GnRH.

  • Hormon pelutein (Luteinizing hormone, LH) dan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone, FSH) dilepaskan oleh kelenjar pituitari.

  • Ovarium distimulasi oleh LH dan FSH.

  • Ovarium menghasilkan hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron, yang akan mengendalikan menstruasi.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar lain, seperti kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid, dapat memengaruhi fungsi ovarium dan menstruasi.

Perubahan Selama Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi diatur oleh interaksi hormon yang kompleks: hormon pelutein, hormon perangsang folikel, dan hormon wanita estrogen dan progesteron.

Siklus menstruasi memiliki tiga fase:

  • Folikuler (sebelum telur dilepaskan)

  • Ovulasi (pelepasan sel telur)

  • Luteal (setelah sel telur dilepaskan)

Siklus menstruasi dimulai dengan perdarahan menstruasi (haid), yang menandai hari pertama fase folikuler.

Ketika fase folikuler dimulai, kadar estrogen dan progesteron rendah. Akibatnya, lapisan atas dari lapisan rahim yang menebal (endometrium) rusak dan luruh, dan terjadilah perdarahan menstruasi. Pada waktu ini, tingkat hormon perangsang folikel sedikit meningkat, menstimulasi perkembangan beberapa folikel dalam ovarium. Setiap folikel mengandung sel telur. Kemudian dalam fase ini, seiring menurunnya kadar hormon perangsang folikel, hanya satu folikel yang akan terus berkembang. Folikel ini menghasilkan estrogen. Ketika fase folikuler berlanjut, peningkatan kadar estrogen menyebabkan lapisan dinding rahim menebal.

Fase ovulasi dimulai dengan lonjakan kadar hormon pelutein dan hormon perangsang folikel. Hormon pelutein merangsang pelepasan sel telur (ovulasi), yang biasanya terjadi 32 hingga 36 jam setelah lonjakan hormon dimulai. Kadar estrogen mencapai puncaknya selama lonjakan tersebut, dan kadar progesteron pun mulai meningkat.

Selama fase luteal, kadar hormon pelutein dan hormon perangsang folikel menurun. Folikel yang pecah akan menutup setelah melepaskan sel telur dan membentuk korpus luteum, yang menghasilkan progesteron. Selama sebagian besar fase ini, kadar estrogen tinggi. Progesteron dan estrogen akan menyebabkan lapisan rahim semakin menebal untuk mempersiapkan kemungkinan pembuahan. Jika telur tidak dibuahi, korpus luteum akan mengalami degenerasi dan tidak lagi menghasilkan progesteron, kadar estrogen akan menurun, lapisan atas dinding rahim akan rusak dan luruh, lalu perdarahan menstruasi terjadi (awal dari siklus menstruasi baru).

Tabel
Tabel

Selama usia reproduktif, perdarahan vagina dikatakan tidak normal jika periode menstruasi terlalu banyak, terlalu sedikit, berlangsung terlalu lama, terjadi terlalu sering, atau tidak teratur. Perdarahan vagina yang terjadi sebelum pubertas atau setelah menopause dianggap tidak normal sampai dibuktikan sebaliknya. Sebagian besar penyebab perdarahan vagina yang tidak normal biasanya tidak serius.

Masalah siklus menstruasi meliputi:

Menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada menstruasi dan perdarahan vagina yang tidak normal memiliki banyak penyebab. Selama usia reproduktif, kehamilan adalah penyebab yang paling umum. Dokter mengevaluasi perdarahan vagina pada wanita hamil dengan cara yang berbeda dari perdarahan vagina pada wanita yang tidak hamil (lihat Perdarahan Vagina Selama Awal Kehamilan dan Perdarahan Vagina Selama Akhir Kehamilan).

Beberapa gangguan yang terkait dengan organ reproduksi tetapi tidak berhubungan dengan siklus menstruasi dapat menyebabkan gejala-gejala yang sama seperti gangguan menstruasi. Gangguan ini meliputi:

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!