Spondilolistesis

OlehPeter J. Moley, MD, Hospital for Special Surgery
Ditinjau OlehBrian F. Mandell, MD, PhD, Cleveland Clinic Lerner College of Medicine at Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Nov 2024
v45389336_id

Spondilolistesis adalah pergeseran parsial tulang di punggung bawah.

  • Cedera atau kondisi degeneratif dapat menyebabkan gangguan ini.

  • Nyeri dirasakan di punggung bawah dan dapat menjalar ke satu atau kedua kaki.

  • Diagnosis didasarkan pada hasil tes pencitraan.

  • Pengobatannya adalah dengan meredakan nyeri.

Tulang belakang (kolom tulang belakang) terdiri dari vertebra yang saling bertumpuk. Pada spondilolistesis lumbal, vertebra punggung bawah bergeser ke depan. Gangguan ini biasanya terjadi selama masa remaja atau dewasa muda (sering kali pada atlet). Kondisi ini biasanya disebabkan oleh cacat lahir atau cedera yang menyebabkan fraktur (patah) di bagian vertebra. Jika kedua sisi vertebra terlibat, vertebra tersebut kemudian dapat bergeser ke depan pada bagian di bawahnya. Spondilolistesis juga dapat terjadi pada lansia, terutama akibat degenerasi diskus di antara vertebra atau osteoartritis. Penderita spondilolistesis saat dewasa berisiko mengalami stenosis spinal lumbal.

Gejala Spondilolistesis

Spondilolistesis ringan hingga sedang dapat menyebabkan sedikit atau tidak ada nyeri, terutama pada anak muda.

Ketika rasa nyeri terjadi pada remaja, rasa nyeri tersebut hanya dirasakan di satu sisi tulang belakang dan dapat menjalar hingga kaki. Nyeri dapat menyertai fraktur.

Ketika nyeri terjadi pada orang dewasa, rasa sakit dirasakan di bagian tulang belakang tertentu dan menjalar ke kedua kaki. Dalam kasus ini, nyeri disebabkan oleh kondisi degeneratif.

Nyeri diperparah dengan berdiri atau bersandar. Nyeri ini dapat disertai dengan mati rasa, lemah, atau keduanya pada kaki.

Diagnosis Spondilolistesis

  • Tes pencitraan

Dokter mendasarkan diagnosis spondilolistesis pada tes pencitraan, biasanya sinar-x yang diambil dari tulang belakang bagian bawah.

Tes pencitraan lainnya, seperti pencitraan resonansi magnetik (MRI) atau kadang tomografi terkomputasi (CT), dapat dilakukan.

Pengobatan Spondilolistesis

  • Cara meredakan nyeri dan menstabilkan tulang belakang

Satu hingga dua hari istirahat dapat meredakan nyeri pada penderita spondilolistesis. Istirahat yang lebih lama melemahkan otot inti dan menambah kekakuan, sehingga memperparah sakit punggung dan memperpanjang pemulihan. Disarankan untuk tidur dalam posisi yang nyaman pada matras sedang. Orang yang tidur telentang dapat menaruh bantal di bawah lutut mereka. Orang yang tidur miring sebaiknya menggunakan bantal untuk menyangga kepala dalam posisi netral (tidak miring ke bawah ke arah tempat tidur atau ke atas ke arah langit-langit). Tempatkan bantal lain di antara lutut dengan pinggul dan lutut sedikit ditekuk jika hal itu dapat meredakan nyeri punggung. Boleh tidur tengkurap terus jika merasa nyaman.

Menggunakan obat dingin (seperti kemasan es) atau panas (seperti bantalan pemanas) atau menggunakan analgesik yang dijual bebas (seperti asetaminofen dan obat antiinflamasi nonsteroid [OAINS]) dapat membantu meredakan nyeri. Beberapa orang mungkin terbantu dengan obat-obatan yang mengurangi nyeri saraf, seperti gabapentin, obat antikejang, atau antidepresan tertentu. Jika nyerinya parah atau berlanjut, dokter dapat memberikan kortikosteroid yang diminum melalui mulut atau disuntikkan ke dalam ruang epidural (antara tulang belakang dan lapisan luar jaringan yang menutupi tulang belakang).

Fisioterapi dan latihan untuk memperkuat dan meregangkan otot abdomen, bokong, dan punggung (otot inti) dapat membantu. (Lihat juga Nyeri Punggung Bawah: Pencegahannya.)

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!