Infeksi Helicobacter pylorimerupakan faktor risiko utama kanker lambung.
Ketidaknyamanan perut yang samar-samar, penurunan berat badan, dan kelemahan adalah beberapa gejala umum.
Diagnosis meliputi endoskopi dan biopsi.
Pembedahan dilakukan untuk menghilangkan kanker atau meredakan gejala.
Tingkat kelangsungan hidup rendah karena kanker cenderung menyebar lebih awal ke lokasi lain.
Sekitar 95% kanker lambung merupakan adenokarsinoma. Adenokarsinoma pada lambung berasal dari sel kelenjar lapisan lambung.
Di seluruh dunia, kanker lambung merupakan kanker kelima yang paling umum. Penyakit ini jauh lebih banyak terjadi di Asia Timur (dengan Mongolia sebagai negara dengan angka tertinggi) dan Eropa Timur daripada di Afrika.
Untuk alasan yang tidak diketahui, adenokarsinoma pada lambung menjadi kurang umum terjadi di Amerika Serikat. Pada tahun 2024, kanker lambung diperkirakan terjadi pada 26.890 orang dan menyebabkan sekitar 10.880 kematian, menjadikan kanker lambung sebagai kanker ke-16 yang paling sering didiagnosis dan penyebab utama ke-17 kematian akibat kanker di Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat, kanker lambung paling banyak terjadi di kalangan orang kulit Hitam, Hispanik, dan Indian Amerika. Seiring bertambahnya usia, risiko terkena kanker lambung meningkat.
Jenis kanker lambung yang langka
Limfoma adalah kanker pada sistem limfatik. Limfoma dapat terjadi di dalam perut. Infeksi Helicobacter pylori, yang merupakan penyebab tukak lambung, diyakini berperan dalam perkembangan beberapa limfoma perut. Orang dengan limfoma lambung yang menderita infeksi H. pylori aktif diobati dengan antibiotik, dan orang lain diberi terapi radiasi. Pembedahan dan kemoterapi lebih jarang digunakan. Limfoma lambung merespons pengobatan dengan lebih baik daripada adenokarsinoma. Kelangsungan hidup yang lebih lama dan bahkan penyembuhan dapat dilakukan.
Leiomiosarkoma (kanker pada sel otot polos) dapat terjadi di dinding lambung. Juga disebut tumor sel spindel. Paling baik diobati dengan pembedahan. Jika kanker sudah menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lainnya pada saat ditemukan leiomiosarkoma, kemoterapi dapat menyebabkan kelangsungan hidup yang sedikit lebih lama. Obat kemoterapi imatinib terbukti efektif dalam mengobati leiomiosarkoma yang tidak dapat diobati dengan pembedahan.
Tumor stroma gastrointestinal (GIST) dapat terjadi di lambung. Tumor ini diangkat melalui pembedahan atau diobati dengan obat kemoterapi (lihat Pengobatan GIST.)
Faktor Risiko Kanker Lambung
Adenokarsinoma pada lambung sering kali dimulai di tempat lapisan lambung yang meradang. Infeksi Helicobacter pylori merupakan faktor risiko untuk beberapa kanker lambung karena menyebabkan peradangan lambung.
Gastritis atrofi autoimun merupakan faktor risiko kanker lambung.
Polip lambung dapat menjadi bersifat kanker (ganas) dan dengan demikian perlu diangkat. Adenokarsinoma pada lambung sangat mungkin terjadi jika polip terdiri dari sel kelenjar (polip adenomatosa) atau jika polip lebih besar daripada 2 sentimeter.
Orang yang memiliki mutasi gen tertentu juga berisiko. Kanker lambung difus herediter adalah gangguan langka yang diwariskan, yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker lambung. Hal ini disebabkan oleh mutasi pada gen tertentu. Orang yang terdampak biasanya mengalami kanker lambung pada usia dini (rata-rata usia 38 tahun). Perempuan yang terdampak juga berisiko tinggi terkena kanker kelenjar penghasil susu (kanker payudara lobular). Orang yang pernah menderita kanker lambung, kanker payudara lobular, atau keduanya atau yang memiliki beberapa anggota keluarga yang pernah menderita kanker ini harus menerima konseling dan pengujian genetik, terutama jika mereka didiagnosis sebelum usia 50 tahun. Gangguan bawaan lainnya yang dapat meningkatkan risiko kanker lambung meliputi familial adenomatous polyposis, sindrom Lynch, sindrom poliposis remaja, dan sindrom Peutz-Jeghers.
Faktor makanan tertentu pernah dianggap berperan dalam perkembangan adenokarsinoma pada lambung. Faktor-faktor ini termasuk asupan garam yang tinggi, asupan karbohidrat yang tinggi, asupan tinggi bahan pengawet yang disebut nitrat (sering ada dalam makanan yang diasapi), dan rendahnya asupan buah dan sayuran berdaun hijau. Meskipun tidak satu pun dari faktor-faktor ini terbukti menjadi penyebab, hubungan langsung antara konsumsi daging olahan dan kanker lambung telah dilaporkan.
Merokok merupakan faktor risiko kanker lambung. Orang yang merokok mungkin tidak merespons pengobatan dengan baik.
Gejala Kanker Lambung
Pada tahap awal, gejala kanker lambung tidaklah jelas dan mudah diabaikan. Gejala awal dapat menyerupai penyakit tukak peptik, dengan nyeri perut yang terasa seperti terbakar. Oleh karena itu, gejala tukak peptik yang tidak membaik dengan pengobatan dapat mengindikasikan adanya kanker lambung.
Nantinya, orang mungkin merasakan rasa kenyang setelah makan kecil (kenyang dini). Mereka mungkin mengalami penurunan berat badan atau kelemahan yang disebabkan oleh kesulitan makan atau ketidakmampuan menyerap beberapa vitamin dan mineral. Anemia, yang ditandai dengan kelelahan, lemah, dan pusing, dapat terjadi akibat perdarahan yang sangat bertahap yang tidak menimbulkan gejala lain, akibat malabsorpsi vitamin B12 (vitamen yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah), atau akibat malabsorpsi zat besi (mineral yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah) akibat kurangnya asam lambung. Tidak jarang, seseorang dapat muntah darah dalam jumlah besar (hematemesis) atau mengeluarkan feses hitam pekat (melena). Ketika adenokarsinoma sudah lanjut, dokter mungkin dapat merasakan massa ketika menekan perut.
Bahkan pada tahap awal, adenokarsinoma kecil dapat menyebar (bermetastasis) ke tempat yang jauh. Penyebaran tumor dapat menyebabkan pembesaran hati, perubahan warna kekuningan pada kulit dan bagian putih mata (penyakit kuning), akumulasi cairan dan pembengkakan pada rongga perut (asites), dan pembengkakan kelenjar getah bening. Kanker yang menyebar juga dapat melemahkan tulang, yang menyebabkan patah tulang.
Diagnosis Kanker Lambung
Endoskopi dan biopsi
Tomografi terkomputasi (computed tomography, CT)
Ultrasound endoskopi
Endoskopi (pemeriksaan ketika slang fleksibel digunakan untuk memvisualisasikan bagian dalam saluran pencernaan) merupakan prosedur diagnostik terbaik. Hal ini memungkinkan dokter untuk melihat lambung secara langsung dan mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk diperiksa di bawah mikroskop guna memeriksa adanya Helicobacter pylori.
Gambar ini menunjukkan adanya tukak di lambung (panah). Setelah biopsi, dokter menentukan bahwa itu adalah adenokarsinoma.
Jika ditemukan kanker, orang biasanya menjalani pemindaian CT pada dada dan perut untuk menentukan sejauh mana tumor telah menyebar ke organ lain. Jika pemindaian CT tidak menunjukkan bahwa tumor telah menyebar, dokter biasanya melakukan ultrasound endoskopi (yang menampilkan lapisan saluran pencernaan dengan lebih jelas karena probe ditempatkan di tip endoskop) untuk menentukan kedalaman tumor dan keterlibatan kelenjar getah bening di dekatnya.
Tes darah dasar dilakukan, termasuk pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, tes hati, dan antigen karsinogenik penanda kanker (tingkat abnormal dapat menjadi tanda kanker).
Pengobatan Kanker Lambung
Tindakan bedah
Terkadang kemoterapi atau kombinasi kemoterapi dan terapi radiasi (kemoradiasi)
Jika kanker belum menyebar di luar lambung, pembedahan biasanya dilakukan untuk mencoba menyembuhkannya. Pengangkatan seluruh tumor sebelum menyebar menawarkan satu-satunya harapan untuk penyembuhan. Sebagian besar atau semua nodus lambung dan kelenjar getah bening di dekatnya diangkat.
Jika kanker telah menyebar di luar lambung, pembedahan tidak dapat menyembuhkan kondisi tersebut, tetapi kadang-kadang digunakan untuk meredakan gejala. Misalnya, jika jalur makanan terhalang di ujung jauh lambung, operasi bypass, di mana koneksi alternatif dibuat antara lambung dan usus kecil, memungkinkan makanan untuk lewat. Sambungan ini meredakan gejala obstruksi—nyeri dan muntah—setidaknya untuk sementara waktu.
Bergantung pada kankernya, sebagian orang diberi kemoterapi atau kemoradiasi sebelum atau sesudah pembedahan.
Orang yang tidak menjalani operasi diberi kemoterapi atau kemoradiasi. Kemoterapi atau kemoradiasi dapat membantu meredakan gejala, tetapi tidak banyak meningkatkan kelangsungan hidup.
Imunoterapi meningkatkan kemampuan sistem imun untuk melawan kanker. Obat-obatan imunoterapi, seperti pembrolizumab, dapat diberikan kepada orang yang menderita kanker lambung stadium lanjut atau telah menyebar (bermetastasis) dan positif untuk antibodi PD-L1. Nivolumab adalah obat imunoterapi lain yang tersedia di luar Amerika Serikat bagi penderita kanker lambung stadium lanjut. Dalam beberapa tahun terakhir, kemoterapi telah dikombinasikan dengan obat imunoterapi trastuzumab dan ramucirumab untuk mengobati penderita kanker stadium lanjut.
Prognosis Kanker Lambung
Kurang dari 5 sampai 15% penderita adenokarsinoma pada lambung bertahan hidup lebih dari 5 tahun. Kanker cenderung menyebar lebih awal ke tempat lain, dan kebanyakan orang telah menderita kanker stadium lanjut pada saat diagnosis dibuat.
Prognosisnya baik jika kanker belum menembus dinding lambung terlalu dalam. Dalam kasus tersebut, hampir 95% orang dapat bertahan hidup selama 5 tahun.
