Cacat Kandung Kemih

OlehRonald Rabinowitz, MD, University of Rochester Medical Center;
Jimena Cubillos, MD, University of Rochester School of Medicine and Dentistry
Ditinjau OlehAlicia R. Pekarsky, MD, State University of New York Upstate Medical University, Upstate Golisano Children's Hospital
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Oct 2024
v33013375_id

Ada beberapa cacat lahir berbeda yang memengaruhi kandung kemih (kantung otot yang dapat mengembang yang menampung urine). Beberapa cacat lahir ini terlihat jelas pada pemeriksaan dokter. Yang lainnya memerlukan pemeriksaan untuk mengevaluasi saluran kemih.

(Lihat juga Gambaran Umum tentang Cacat Lahir Saluran Kemih.)

Tampilan di Dalam Saluran Kemih

Masalah dengan saraf ke kandung kemih (kandung kemih neuroogenik)

Cacat lahir yang memengaruhi saraf ke kandung kemih, termasuk kondisi tulang belakang seperti spina bifida, menyebabkan masalah dalam beberapa cara:

  • Kandung kemih lembek: Masalah saraf membuat otot kandung kemih lembek dan lemah (flaccid). Kandung kemih tidak dapat berkontraksi dengan benar untuk mengosongkan dirinya sendiri, sehingga urine cenderung memenuhi kandung kemih pada tekanan rendah.

  • Kandung kemih spastik: Masalah saraf menyebabkan kandung kemih berkontraksi terlalu banyak (spastik), dan urine dalam kandung kemih berada pada tekanan tinggi. Kandung kemih berukuran kecil.

Pada sebagian anak, kandung kemih terkadang terlalu relaks dan di lain waktu terlalu aktif.

Jika anak tidak dapat mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, urine dapat menjadi stagnan, yang meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK) atau pembentukan batu kandung kemih. Selain itu, kandung kemih penuh dapat meluap, sehingga menyebabkan pelepasan urine secara tidak disengaja (disebut inkontinensia urine).

Jika kandung kemih anak tidak dapat kosong sepenuhnya, kandung kemih akan dikuras dengan memasukkan slang tipis yang fleksibel (kateter) melalui bukaan uretra dan ke dalam kandung kemih. Proses ini disebut kateterisasi. Kateterisasi diulang beberapa kali setiap hari karena akan lebih baik untuk mengeluarkan kateter segera setelah urine selesai mengalir. Proses ini disebut kateterisasi intermiten. Namun, terkadang kateter ini harus dibiarkan setiap saat.

Jika kateterisasi tidak berhasil, prosedur bedah yang disebut vesikosomi dapat dilakukan. Pada prosedur ini, dokter membuat bukaan antara dinding abdomen dan kandung kemih. Urine mengalir dari kandung kemih melalui bukaan ke dalam popok. Alternatif vesikostomi adalah membuat saluran atau terowongan antara kandung kemih dan kulit. Kateter dapat ditempatkan di saluran ini.

Jika urine berada di bawah tekanan tinggi, urine dapat mengalir mundur dari kandung kemih ke ginjal (refluks urine). Refluks urine dapat menyebabkan infeksi saluran kemih berulang, kerusakan ginjal, atau keduanya. Anak-anak yang memiliki kandung kemih kecil dan peningkatan tekanan kandung kemih dapat diberi obat-obatan untuk mengendurkan otot kandung kemih atau dapat dikateterisasi.

Injeksi toksin botulinum digunakan untuk mengobati anak-anak dengan kandung kemih neurogenik saat obat-obatan dan kateterisasi tidak bekerja.

Jika langkah-langkah ini tidak berhasil, dokter dapat melakukan pembedahan untuk membantu mengurangi pelepasan urine secara tidak sengaja dan menurunkan tekanan kandung kemih sehingga ginjal tidak rusak. Beberapa prosedur bedah meningkatkan ukuran kandung kemih. Namun, setelah pembedahan, anak-anak biasanya masih memerlukan kateterisasi.

Kegagalan kandung kemih untuk menutup dengan benar

Ketika kandung kemih pertama kali berkembang pada janin, kandung kemih biasanya tertutup untuk membentuk kantung otot. Jarang terjadi, kandung kemih tidak sepenuhnya menutup dan terbuka ke permukaan abdomen (disebut ekstrofi kandung kemih), membuat urine menetes melalui dinding abdomen dan bukannya keluar dari uretra. Anak-anak yang mengalami ekstrofi kandung kemih juga dapat mengalami uretra dan organ genital eksternal (penis, testis, atau klitoris) yang terbentuk secara tidak normal dan terkadang kelainan pada anus.

Gangguan serupa melibatkan sambungan antara kandung kemih dan pusar (umbilikus) yang ada saat janin pertama kali berkembang. Koneksi ini disebut urachus. Biasanya sambungan ini menutup sebelum bayi dilahirkan. Jika sambungan ini tetap terbuka (disebut urachus paten), urine akan keluar dari pusar.

Pada kedua gangguan ini, bayi berisiko mengalami infeksi saluran kemih. Dokter melakukan operasi untuk menutup bukaan abnormal dan memperbaiki kandung kemih jika diperlukan. Pembedahan dapat dilakukan segera setelah kelahiran atau dapat ditunda sampai anak berusia lebih tua.

Divertikulum kandung kemih

Terkadang anak-anak lahir dengan outpouching (divertikulum) di dinding kandung kemih. Urine dapat tertahan di divertikulum dan menyebabkan infeksi saluran kemih.

Dokter terkadang melakukan pembedahan untuk mengangkat divertikulum, memasang kembali saluran yang membawa urine dari ginjal (disebut reimplantasi ureter), dan merekonstruksi dinding kandung kemih.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!