Defisiensi Tiamin

(Beri-beri; Defisiensi Vitamin B1)

OlehLarry E. Johnson, MD, PhD, University of Arkansas for Medical Sciences
Ditinjau OlehGlenn D. Braunstein, MD, Cedars-Sinai Medical Center
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Aug 2024
v766326_id

Defisiensi tiamin (yang menyebabkan beri-beri dan masalah lainnya) paling banyak terjadi pada orang-orang yang pola makannya terdiri dari terutama beras putih atau karbohidrat dengan pengolahan tinggi di negara-negara dengan tingkat kerawanan pangan yang tinggi dan pada orang-orang dengan gangguan penggunaan alkohol.

  • Pola makan yang terutama terdiri dari tepung putih, gula putih, dan karbohidrat lainnya dengan pengolahan tinggi dapat menyebabkan defisiensi tiamin.

  • Pada awalnya, orang memiliki gejala yang tidak spesifik seperti kelelahan dan iritabilitas, tetapi defisiensi berat (beri-beri) dapat memengaruhi saraf, otot, jantung, dan otak.

  • Diagnosisnya didasarkan pada gejala dan respons yang baik terhadap suplemen tiamin.

  • Suplemen tiamin, biasanya diberikan secara oral, dapat membantu mengatasi defisiensi.

Vitamintiamin (vitamin B1, juga kadang-kadang dieja thiamine) banyak terkandung dalam pola makan. Sangat diperlukan untuk pemrosesan (metabolisme) karbohidrat (untuk menghasilkan energi), protein, dan lemak serta agar saraf dan jantung berfungsi secara normal. Tiamin tidak beracun, sehingga mengonsumsi tiamin dalam jumlah berlebih tidak akan menimbulkan masalah. Sumber tiamin yang baik meliputi ragi kering, serealia utuh, daging (terutama daging babi dan hati), sereal yang diperkaya, kacang-kacangan, legum, dan kentang.

Defisiensi tiamin sering terjadi bersama defisiensi vitamin B lainnya.

Penyebab Defisiensi Tiamin

Defisiensi tiamin dapat disebabkan oleh

  • Defisiensi tiamin dalam pola makan

Orang dewasa muda dengan anoreksia nervosa berat, orang yang sangat kekurangan gizi, dan orang yang pola makannya terdiri dari terutama karbohidrat dengan pengolahan tinggi (seperti beras putih yang dipoles, tepung putih, dan gula putih) mungkin tidak mengonsumsi tiamin dalam jumlah yang cukup. Memoles beras dapat menghilangkan hampir semua vitamin.

Orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan sering kali mengganti makanan dengan alkohol sehingga tidak mengonsumsi tiamin dalam jumlah yang cukup, dan mereka berisiko tinggi mengalami defisiensi ini. Selain itu, alkohol dapat mengganggu penyerapan dan metabolisme vitamin ini dan dapat meningkatkan kebutuhan tubuh akan tiamin.

Defisiensi tiamin juga dapat terjadi akibat

  • Gangguan atau kondisi yang meningkatkan kebutuhan tubuh akan tiamin, seperti kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), kehamilan, menyusui, olahraga berat, dan demam

  • Gangguan yang mengganggu metabolisme vitamin, seperti gangguan hati

  • Gangguan yang menghalangi penyerapan tiamin, seperti diare yang berlangsung lama

Gejala Defisiensi Tiamin

Gejala awal defisiensi tiamin tidak bersifat spesifik. Termasuk di antaranya kelelahan, iritabilitas, memori yang buruk, hilangnya nafsu makan, gangguan tidur, perut tidak nyaman, dan penurunan berat badan.

Pada akhirnya, defisiensi tiamin berat (beri-beri) dapat berkembang, yang ditandai dengan abnormalitas saraf, jantung, dan otak. Bentuk beri-beri yang berbeda menyebabkan gejala yang berbeda.

Beri-beri kering

Akan muncul abnormalitas saraf dan otot. Gejalanya antara lain sensasi tertusuk (kesemutan) pada jari-jari kaki, sensasi terbakar pada kaki yang sangat parah terutama pada malam hari, dan kram kaki serta nyeri. Otot dapat menjadi lemah dan menyusut (atrofi). Jika defisiensi memburuk, lengan juga akan terpengaruh.

Beriberi basah

Akan muncul abnormalitas jantung. Jantung memompa lebih banyak darah dan berdetak lebih cepat. Pembuluh darah melebar (dilatasi), sehingga membuat kulit menjadi hangat dan lembab. Karena jantung tidak dapat terus bekerja pada tingkat ini, pada akhirnya dapat menimbulkan gagal jantung. Akibatnya, cairan terakumulasi di kaki (sebagai edema) dan di paru-paru (sebagai sumbatan), dan tekanan darah dapat turun, kadang-kadang menyebabkan syok dan kematian.

Abnormalitas otak

Defisiensi tiamin menyebabkan abnormalitas otak terutama pada orang-orang dengan gangguan penggunaan alkohol. Abnormalitas otak dapat terjadi tanpa menimbulkan gejala apa pun hingga terjadi sesuatu yang memperparah defisiensi tiamin, seperti terlalu banyak minum alkohol. Abnormalitas otak juga dapat menunjukkan gejala setelah seseorang dengan gangguan penggunaan alkohol diberi karbohidrat secara intravena. Gejala-gejalanya terjadi karena karbohidrat ekstra ini semakin meningkatkan kebutuhan akan tiamin. Abnormalitas otak ini disebut sindrom Wernicke-Korsakoff, yang memiliki dua bagian:

  • Ensefalopati Wernicke menyebabkan kebingungan, apati, kesulitan berjalan, dan masalah mata, termasuk gerakan mata yang tidak disengaja (nistagmus), serta kelumpuhan sebagian otot yang menggerakkan mata. Jika ensefalopati Wernicke tidak segera diobati, gejalanya dapat memburuk sehingga menyebabkan koma dan bahkan kematian.

  • Psikosis Korsakoff menyebabkan hilangnya memori akan kejadian yang baru terjadi, kebingungan, dan kecenderungan untuk membuat fakta untuk mengisi kesenjangan dalam memori (konfabulasi).

Beri-beri infantil

Bentuk beri-beri ini dialami oleh bayi (biasanya pada usia 3 sampai 4 minggu) yang menerima ASI dari ibu yang mengalami defisiensi tiamin. Pada bayi-bayi ini, gagal jantung dapat terjadi secara tiba-tiba. Mereka mungkin kehilangan suara (afonia) hingga taraf tertentu, dan mereka mungkin tidak memiliki refleks tertentu.

Diagnosis Defisiensi Tiamin

  • Pemeriksaan fisik

  • Meredanya gejala setelah pemberian suplemen tiamin

Diagnosis defisiensi tiamin didasarkan pada gejala dan hasil pemeriksaan fisik, dengan penekanan pada pemeriksaan jantung dan sistem saraf.

Tes untuk menegakkan diagnosis masih belum tersedia. Tes darah untuk mengukur kadar elektrolit biasanya dilakukan untuk mengesampingkan kemungkinan penyebab lain dari gejala tersebut.

Diagnosis ditegakkan apabila suplemen tiamin dapat meredakan gejala.

Pengobatan untuk Defisiensi Tiamin

  • Suplemen tiamin

Semua bentuk defisiensi tiamin diobati dengan suplemen tiamin (tiamin). Suplemen biasanya diberikan secara oral. Namun dapat diberikan secara intravena jika gejalanya berat. Defisiensi tiamin sering terjadi bersama dengan defisiensi vitamin B lainnya, oleh karena itu multivitamin biasanya diberikan selama beberapa minggu. Orang dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat dan disarankan untuk meminum vitamin 1 sampai 2 kali sehari. Mereka tidak boleh minum alkohol.

Sindrom Wernicke-Korsakoff, suatu kondisi darurat medis, diobati dengan tiamin dosis tinggi yang diberikan secara intravena atau melalui injeksi ke dalam otot (secara intramuskuler) selama beberapa hari. Penggunaan alkohol harus dihentikan.

Jika orang yang mungkin mengalami defisiensi tiamin, terutama orang yang mengalami gangguan penggunaan alkohol, harus diberi makan secara intravena, maka suplemen tiamin harus diberikan terlebih dahulu. Larutan intravena ini mengandung glukosa. Karena tiamin diperlukan untuk memproses (memetabolisme) glukosa, glukosa dapat memicu atau memperburuk gejala defisiensi tiamin. Memberikan suplemen tiamin terlebih dahulu dapat mencegah berkembangnya atau memburuknya sindrom Wernicke-Korsakoff.

Dengan pengobatan, sebagian besar orang dapat pulih dengan sempurna. Pada beberapa orang dengan sindrom Wernicke-Korsakoff, beberapa kerusakan otak bersifat permanen. Gejala beri-beri dapat kambuh bertahun-tahun setelah terlihat adanya pemulihan.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!