Gambaran Umum tentang Sinar Matahari dan Kerusakan Kulit

OlehJulia Benedetti, MD, Harvard Medical School
Ditinjau OlehKaren McKoy, MD, MPH, Harvard Medical School
Ditinjau/Direvisi Oct 2023 | Dimodifikasi Jun 2024
v793751_id

Sinar matahari merangsang produksi vitamin D, membantu mengendalikan beberapa penyakit kulit kronis (seperti psoriasis), dan menimbulkan rasa sehat. Namun, sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan kulit.

Kerusakan tidak hanya meliputi sengatan matahari (terbakar sinar matahari) yang terasa nyeri tetapi juga keriput dan perubahan-perubahan lain yang terkait dengan penuaan kulit (photoaging), keratosa aktinik, kanker kulit, dan bahkan reaksi alergi dan memburuknya beberapa penyakit kulit (lihat Reaksi Fotosensitivitas).

Sinar ultraviolet

Sinar ultraviolet (UV), meskipun tidak terlihat oleh mata manusia, adalah komponen sinar matahari yang paling berpengaruh pada kulit. Sinar UV diklasifikasikan menjadi 3 jenis, tergantung panjang gelombangnya:

  • Ultraviolet A (UVA)

  • Ultraviolet B (UVB)

  • Ultraviolet C (UVC)

Sinar UV (semua jenis) merusak asam deoksiribonukleat (DNA—materi genetik tubuh), yang pada akhirnya dapat menyebabkan kanker. Sinar UV juga menyebabkan efek merusak seperti penuaan dan kerutan kulit prematur. Sengatan matahari (sunburn) juga dapat terjadi akibat sinar UV, terutama UVB. Tidak ada tingkat sinar UV yang aman dan direkomendasikan.

Jumlah sinar UV yang mencapai permukaan bumi meningkat, terutama di garis lintang utara. Peningkatan ini disebabkan oleh penipisan lapisan ozon pelindung di atmosfer. Ozon, bahan kimia alami, menghalangi banyak sinar UV untuk mencapai permukaan bumi. Reaksi kimia antara ozon dan klorofluorokarbon (bahan kimia dalam pendingin dan propelan kaleng semprotan) mengurangi jumlah ozon di lapisan ozon pelindung.

Jumlah sinar UV yang mencapai permukaan bumi juga bervariasi tergantung pada faktor-faktor lain. Sinar UV lebih intens antara pukul 10 pagi dan 4 sore, selama musim panas, dan di dataran tinggi dan lintang rendah (seperti di khatulistiwa). Kaca, awan tebal, asap, dan kabut menyaring banyak sinar UV, tetapi sinar UV dapat menembus awan terang, kabut, dan sekitar 1 kaki air jernih, yang berpotensi menyebabkan luka bakar parah.

Perlindungan alami

Kulit mengalami perubahan tertentu saat terpapar sinar UV, untuk melindungi dari kerusakan. Epidermis (lapisan paling atas kulit) menebal, menghalangi sinar UV. Melanosit (sel kulit penghasil pigmen) meningkatkan jumlah melanin, pigmen berwarna kecoklatan yang menggelapkan kulit, sehingga menghasilkan kulit kecokelatan. Tanning (pencokelatan kulit) memberikan beberapa perlindungan alami terhadap paparan radiasi UV di masa mendatang karena melanin menyerap energi sinar UV dan membantu mencegah cahaya merusak sel kulit dan menembus lebih dalam ke jaringan. Di luar itu, tanning tidak memiliki manfaat kesehatan. Tanning agar kecokelatan berbahaya bagi kesehatan (lihat bilah samping Apakah Tanning Sehat?).

Sensitivitas terhadap sinar matahari bervariasi sesuai dengan jumlah melanin pada kulit. Orang berkulit gelap memiliki lebih banyak melanin daripada orang berkulit terang dan karenanya memiliki perlindungan bawaan yang lebih besar terhadap efek berbahaya matahari. Namun, orang berkulit gelap masih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari dan efek jangka panjang dari paparan sinar UV.

Jumlah melanin yang ada di kulit seseorang tergantung pada sifat turun-temurun serta jumlah paparan sinar matahari baru-baru ini. Sebagian orang mampu memproduksi melanin dalam jumlah besar sebagai respons terhadap sinar UV, sedangkan sebagian lainnya memproduksi sangat sedikit. Orang dengan rambut pirang atau merah sangat rentan terhadap efek jangka pendek dan jangka panjang dari radiasi UV, karena mereka tidak dapat menghasilkan melanin yang cukup. Melanin di kulit mereka juga dapat tersebar secara tidak merata, sehingga mengakibatkan freckle. Orang dengan vitiligo memiliki area kulit tidak merata yang tidak memiliki pigmen. Orang dengan albinisme memiliki sedikit melanin atau tidak memiliki melanin sama sekali.

Tahukah Anda...

  • Orang berkulit gelap masih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari dan efek jangka panjang dari paparan sinar UV.

Tabel
Tabel

Photoaging

Terpapar sinar matahari secara dini membuat kulit menua. Kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berkepanjangan dikenal sebagai photoaging. Paparan terhadap sinar UV menyebabkan keriput halus dan kasar, pigmentasi tidak teratur, bintik-bintik besar seperti freckle yang disebut lentigo, kulit kekuningan, dan tekstur kulit kasar dan bersisik. Meskipun orang berkulit cerah paling rentan, kulit siapa pun akan berubah jika paparannya cukup banyak.

Photoaging
Sembunyikan Detail

Kulit yang mengalami photoaging ditandai dengan kerutan halus dan kasar, pigmentasi tidak teratur, lentigo (bintik-bintik besar seperti freckle), kasar, dan warna kekuningan.

Gambar disediakan oleh Barbara A. Gilchrest, MD.

Keratosa aktinik

Keratosa aktinik adalah pertumbuhan prakanker yang disebabkan oleh paparan matahari jangka panjang. Pertumbuhan ini biasanya berwarna merah muda, merah, atau, kurang umum, abu-abu atau cokelat. Terasa kasar dan bersisik.

Keratosa seboroik terlihat mirip dengan keratosa aktinik. Mereka dapat muncul di area kulit yang tidak terpapar sinar matahari tetapi tidak bersifat prakanker.

Kanker kulit

Semakin banyak orang terpapar matahari, semakin tinggi risiko pertumbuhan prakanker dan kanker kulit, termasuk karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel basal, dan melanoma ganas. Kanker kulit sangat umum terjadi di kalangan orang-orang yang terpapar sinar matahari secara luas di masa kanak-kanak dan remaja dan di antara mereka yang terus terpapar matahari sebagai bagian dari profesi atau aktivitas rekreasi mereka (seperti atlet, petani, peternak, pelaut, dan orang yang sering berjemur). Selain itu, paparan UV di salon tanning meningkatkan risiko kanker kulit dan kerusakan kulit.

Pengobatan untuk Kerusakan akibat Sinar Matahari dan Kerusakan Kulit

  • Pencegahan sengatan matahari

  • Untuk photoaging, digunakan pengobatan pada kulit

Untuk meminimalkan efek merusak dari sinar matahari, sangat penting untuk menghindari paparan sinar matahari dan tanning bed lebih lanjut, mengenakan pakaian pelindung, dan memasang tabir surya (lihat pencegahan sengatan matahari). Karena sinar matahari dapat menembus kaca, dan karena paparan sinar matahari sering kali terjadi sebelum orang terpikir untuk mencegahnya, menggunakan tabir surya secara rutin bahkan saat berada di dalam ruangan, dapat membantu mencegah photoaging. Kerusakan yang sudah terjadi sulit dipulihkan.

Krim pelembab dapat menghaluskan kerutan untuk sementara, dan makeup membantu menyembunyikan ketidaksempurnaan warna kulit (seperti freckle, bintik matahari, dan lentigo) serta beberapa kerutan halus. Akan tetapi, keriput yang dalam dan kerusakan kulit substansial memerlukan perawatan yang signifikan untuk dapat pulih.

Photoaging

Berbagai perawatan, seperti pengelupasan dengan bahan kimia, asam alfa-hidroksi, krim tretinoin, dan pelapisan kembali kulit dengan laser, dapat meningkatkan tampilan kosmetik kulit yang rusak akibat sinar matahari secara kronis.

Meskipun perawatan ini dapat meningkatkan tampilan perubahan kulit yang dangkal (misalnya, keriput halus, pigmentasi tidak teratur, perubahan warna kekuningan atau kecokelatan, dan kekasaran), efeknya terhadap keriput yang lebih dalam dan kerusakan kulit yang substansial jauh lebih sedikit.

Keratosa aktinik

Untuk pengobatan keratosa aktinik, lihat Keratosa Aktinik.

Kanker kulit

Untuk pengobatan kanker kulit, lihat Kanker Kulit.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!