Gambaran Umum tentang Penyakit Perikardial

OlehBrian D. Hoit, MD, Case Western Reserve University School of Medicine
Ditinjau OlehJonathan G. Howlett, MD, Cumming School of Medicine, University of Calgary
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi May 2024
v720721_id

Penyakit perikardial memengaruhi perikardium, yaitu kantung fleksibel dengan 2 lapisan yang menyelimuti jantung.

Perikardium membantu menjaga posisi jantung, membantu mencegah jantung terisi penuh dengan darah, dan membantu melindungi jantung agar tidak rusak akibat infeksi dada. Akan tetapi, perikardium tidak esensial bagi kehidupan. Jika perikardium diangkat, hanya sedikit saja dampaknya yang terukur terhadap kinerja jantung.

Biasanya, perikardium mengandung cairan pelumas yang cukup di antara dua lapisannya agar dapat saling meluncur dengan mudah. Ruang antara kedua lapisan hampir tidak ada. Namun, pada beberapa kelainan, cairan tambahan menumpuk di ruang ini (yang disebut ruang perikardial), menyebabkan ruang tersebut melebar.

Dalam kasus yang jarang, perikardium tidak terbentuk saat lahir atau memiliki kelainan, seperti titik lemah atau lubang. Cacat ini dapat berbahaya karena jantung atau pembuluh darah besar dapat menonjol (hernia) melalui lubang di perikardium dan menjadi terperangkap. Dalam kasus seperti itu, kematian dapat terjadi dalam hitungan menit. Oleh karena itu, kerusakan ini biasanya diperbaiki melalui pembedahan. Jika perbaikan tidak memungkinkan, seluruh perikardium dapat diangkat. Kelainan perikardium lainnya dapat terjadi akibat infeksi, cedera, obat-obatan, atau penyebaran kanker.

Gangguan perikardium yang paling umum adalah inflamasi (perikarditis). Perikarditis dapat berupa

  • Akut (inflamasi yang terjadi tidak lama setelah peristiwa pemicu)

  • Subakut (inflamasi yang terjadi beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah penyakit pemicu)

  • Kronis (inflamasi yang berlangsung lebih dari 6 bulan)

Gangguan perikardium lainnya meliputi

  • Efusi perikardial

  • Perikarditis konstriktif

  • Fibrosis pada perikardium

Efusi perikardial adalah akumulasi cairan dalam perikardium. Tamponade jantung terjadi ketika efusi perikardial besar mencegah jantung terisi darah dengan baik sehingga menghalangi jantung untuk memompa cukup darah ke seluruh tubuh.

Perikarditis konstriktif, yang jarang terjadi, terjadi ketika cairan yang menumpuk menjadi kental dan berserat sehingga menyebabkan lapisan-lapisan perikardium menempel satu sama lain. Perikarditis konstriktif dapat bersifat sementara, misalnya jika disebabkan oleh infeksi, atau kronis jika terjadi setelah kelainan yang menyebabkan perikarditis akut.

Fibrosis pada perikardium (penebalan dan jaringan parut perikardium) dapat terjadi setelah perikarditis yang disebabkan oleh infeksi dan di mana efusi perikardial menyerupai nanah (purulent pericarditis). Atau fibrosis perikardium dapat menyertai gangguan rematik sistemik seperti artritis reumatoid. Pada lansia, penyebab yang umum adalah tumor kanker, serangan jantung, dan tuberkulosis. Fibrosis pada perikardium berbeda dari perikarditis konstriktif karena cenderung menyebabkan kerusakan struktural yang lebih sedikit dan cenderung tidak mengganggu fungsi pemompaan jantung.

Hemoperikardium (penumpukan darah di dalam perikardium) dapat menyebabkan perikarditis, fibrosis perikardial, atau tamponade jantung. Penyebab umumnya meliputi cedera dada, cedera akibat prosedur medis seperti kateterisasi jantung dan pemasangan alat pacu jantung, serta pecahnya aneurisma aorta toraks.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!