Ketoasidosis Diabetik

OlehErika F. Brutsaert, MD, New York Medical College
Ditinjau OlehGlenn D. Braunstein, MD, Cedars-Sinai Medical Center
Ditinjau/Direvisi Oct 2023 | Dimodifikasi Apr 2025
v25185637_id

Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi akut diabetes yang terjadi sebagian besar pada diabetes melitus tipe 1.

  • Gejala ketoasidosis diabetik meliputi mual, muntah, nyeri perut, dan napas berbau seperti buah yang khas.

  • Ketoasidosis diabetik didiagnosis dengan tes darah yang menunjukkan kadar glukosa, keton, dan asam yang tinggi.

  • Pengobatan ketoasidosis diabetik melibatkan penggantian cairan intravena dan insulin.

  • Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetik dapat berkembang menjadi koma dan kematian.

(Lihat juga Diabetes Mellitus.)

Ada dua jenis diabetes melitus, tipe 1 dan tipe 2. Pada kedua jenis diabetes tersebut, kadar gula (glukosa) dalam darah meningkat.

Glukosa adalah salah satu bahan bakar utama tubuh. Insulin, hormon yang dihasilkan oleh pankreas, membantu glukosa bergerak dari darah ke dalam sel. Setelah glukosa berada di dalam sel, glukosa akan dikonversi menjadi energi atau disimpan sebagai lemak atau glikogen hingga diperlukan.

Jika tidak ada cukup insulin, sebagian besar sel tidak dapat menggunakan glukosa yang ada di dalam darah. Karena sel masih membutuhkan energi untuk bertahan hidup, sel beralih ke mekanisme cadangan untuk mendapatkan energi. Sel lemak mulai terurai, menghasilkan senyawa yang disebut keton. Keton memberikan energi bagi sel tetapi juga membuat darah bersifat terlalu asam (ketoasidosis).

Ketoasidosis yang terjadi pada pengidap diabetes disebut ketoasidosis diabetik. Ketoasidosis diabetik umumnya terjadi pada orang-orang yang menderita diabetes tipe 1 karena tubuh mereka memproduksi sedikit atau tidak memproduksi insulin sama sekali. Namun, beberapa orang pengidap diabetes tipe 2 juga mengalami ketoasidosis, meski umumnya jarang terjadi. Seseorang yang menyalahgunakan alkohol juga dapat mengalami ketoasidosis (ketoasidosis alkoholik). Tidak seperti ketoasidosis diabetik, kadar glukosa darah pada ketoasidosis alkoholik biasanya hanya meningkat sedikit.

Penyebab Ketoasidosis Diabetik

Ketoasidosis diabetik terkadang merupakan tanda awal seseorang (biasanya anak-anak—lihat juga Diabetes Mellitus (DM) pada Anak-anak dan Remaja) menderita diabetes. Pada seseorang yang mengetahui bahwa dirinya menderita diabetes, ketoasidosis diabetik dapat terjadi karena dua alasan utama:

  • Orang tersebut berhenti menggunakan insulin mereka

  • Penyakit membuat tubuh stres

Penyakit biasanya meningkatkan kebutuhan energi tubuh. Dengan demikian, ketika seseorang jatuh sakit, mereka sering membutuhkan lebih banyak insulin untuk memindahkan glukosa ekstra ke dalam sel mereka. Jika orang tersebut tidak menggunakan insulin ekstra saat sakit, mereka dapat mengalami ketoasidosis diabetik.

Penyakit umum yang dapat memicu ketoasidosis diabetik meliputi

Beberapa obat, terutama penghambat sodium-glukosa ko-transporter-2 (SGLT-2), dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik, bahkan pada orang-orang yang menderita diabetes tipe 2, meski hal ini jarang terjadi.

Beberapa orang dengan diabetes tipe 2 cenderung mengalami ketoasidosis. Diabetes jenis ini disebut diabetes rentan ketosis, tetapi terkadang disebut sebagai diabetes Flatbush. Jenis diabetes ini adalah varian yang tidak biasa yang lebih mungkin terjadi pada orang-orang yang mengidap obesitas dan keturunan Afrika.

Gejala Ketoasidosis Diabetik

Gejala awal ketoasidosis diabetik meliputi rasa haus dan buang air kecil yang berlebihan, penurunan berat badan, mual, muntah, kelelahan, dan—terutama pada anak-anak—nyeri perut. Pernapasan cenderung menjadi dalam dan cepat ketika tubuh mencoba memperbaiki keasaman darah. Napas memiliki bau buah yang mirip dengan penghilang cat kuku karena bau keton yang keluar melalui napas. Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetik dapat berkembang menjadi koma dan kematian (terutama pada anak-anak).

Diagnosis Ketoasidosis Diabetik

  • Tes darah dan urine untuk menentukan kadar glukosa, keton, dan asam

Dokter mendiagnosis ketoasidosis diabetik dengan mengukur kadar keton dan asam dalam darah dan urine. Seseorang yang mengalami ketoasidosis diabetik juga memiliki kadar glukosa darah yang tinggi, tetapi seseorang dapat memiliki kadar glukosa yang tinggi tanpa ketoasidosis diabetik (lihat Kondisi Hiperglikemia, Hiperosmolar).

Dokter biasanya akan melakukan tes, seperti sinar-x pada dada dan analisis urine, untuk mencari sumber infeksi dan elektrokardiografi (EKG) untuk mencari kemungkinan serangan jantung.

Pengobatan Ketoasidosis Diabetik

  • Cairan dan elektrolit intravena

  • Insulin intravena

Ketoasidosis diabetik adalah kondisi darurat medis. Rawat inap, biasanya mungkin memerlukan perawatan di unit perawatan intensif. Sejumlah besar cairan diberikan secara intravena bersama dengan elektrolit, seperti natrium, potasium (kalium), klorida, dan terkadang fosfat, untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat buang air kecil yang berlebihan.

Insulin umumnya diberikan secara intravena sehingga dapat bekerja dengan cepat dan dosisnya dapat disesuaikan secara berkala.

Kadar glukosa, keton, dan elektrolit dalam darah diukur setiap beberapa jam. Dokter juga akan mengukur kadar keasaman darah. Terkadang, diperlukan pengobatan tambahan untuk mengoreksi kadar asam yang tinggi. Namun, mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan insulin dan, memberikan cairan serta mengganti elektrolit umumnya memungkinkan tubuh untuk memulihkan keseimbangan asam-basa normal. Setelah gula darah mendekati normal, dapat diberikan dextrose (sejenis gula) secara intravena bersama dengan insulin untuk menghentikan produksi keton.

Informasi Lebih Lanjut

Sumber daya berbahasa Inggris berikut ini mungkin berguna. Harap diperhatikan bahwa MANUAL ini tidak bertanggung jawab atas konten sumber daya.

  1. American Diabetes Association: Informasi lengkap tentang diabetes, termasuk sumber daya untuk hidup dengan diabetes

  2. JDRF (sebelumnya disebut Juvenile Diabetes Research Foundation): Informasi umum tentang diabetes melitus tipe 1

  3. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases: Informasi umum tentang diabetes, termasuk penelitian terbaru dan program yang menjangkau masyarakat

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!