Prostatitis

(Prostatodinia)

OlehLori Lerner, MD, Boston University School of Medicine
Ditinjau OlehLeonard G. Gomella, MD, Sidney Kimmel Medical College at Thomas Jefferson University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Feb 2025
v801021_id

Prostatitis adalah nyeri dan pembengkakan, sering kali disertai peradangan pada kelenjar prostat.

  • Terkadang disebabkan oleh infeksi bakteri.

  • Nyeri dapat terjadi di area antara skrotum dan anus atau di punggung bagian bawah, penis, atau testis.

  • Pria merasa sering tidak tahan untuk buang air kecil, ereksi, ejakulasi, dan mungkin merasa kesakitan saat buang air besar.

  • Urine dan terkadang cairan-cairan yang dihasilkan dari kelenjar prostat dikultur.

  • Infeksi bakteri diobati dengan antibiotik.

  • Gejala prostatitis, apa pun penyebabnya, dapat diobati dengan berendam air hangat, teknik relaksasi, dan obat-obatan.

Prostat adalah kelenjar pada pria yang terletak tepat di bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra. Kelenjar ini, bersama dengan vesikula seminalis di dekatnya, menghasilkan banyak cairan yang membentuk ejakulat (air mani). Prostat berukuran sebesar kenari pada pria muda tetapi membesar seiring bertambahnya usia. 

Organ Reproduksi Laki-laki

Prostatitis biasanya terjadi diketahui penyebabnya. Prostatitis dapat terjadi akibat infeksi bakteri yang menyebar dari saluran kemih ke prostat atau dari bakteri dalam aliran darah. Infeksi bakteri dapat terjadi secara perlahan dan cenderung kambuh (prostratitis bakteri kronis) atau berkembang dengan cepat (prostratitis bakteri akut).

Beberapa orang mengalami prostatitis kronis tanpa adanya infeksi bakteri. Jenis ini biasanya, tetapi tidak selalu, melibatkan inflamasi. Terkadang, prostatitis tanpa infeksi bakteri menyebabkan peradangan namun tidak menimbulkan gejala.

Gejala Prostatitis

Pada semua jenis prostatitis yang menyebabkan gejala, banyak gejala disebabkan oleh kejang otot pada kandung kemih dan panggul, terutama di area antara skrotum dan anus (perineum). Nyeri terjadi pada perineum, punggung bagian bawah, dan sering kali pada penis dan testis. Pria juga mungkin lebih sering merasa tidak tahan untuk buang air kecil dan merasa nyeri dan sakit seperti terbakar ketika buang air kecil. Nyeri dapat membuat ereksi atau ejakulasi menjadi sulit atau bahkan menyakitkan. Konstipasi dapat terjadi, dan membuat buang air besar terasa menyakitkan.

Pada prostatitis bakteri akut, gejalanya cenderung lebih parah. Beberapa gejala cenderung lebih sering muncul, seperti demam dan menggigil, kesulitan buang air kecil, dan darah di dalam urine. Bakteri prostatitis dapat menyebabkan pengumpulan nanah (abses) di dalam prostat atau di epididimitis (radang epididimis).

Diagnosis Prostatitis

  • Pemeriksaan fisik

  • Urinalisis dan kultur urine

Diagnosis prostatitis biasanya ditetapkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik, hasil analisis urine (urinalisis), dan kultur urine. Prostat, yang diperiksa melalui rektum oleh dokter, dapat membengkak dan terasa nyeri saat disentuh, terutama pada pria dengan prostatitis bakteri akut. Sampel urine dan, terkadang, cairan yang dikeluarkan dari penis setelah memijat prostat selama pemeriksaan akan diambil untuk dianalisis dan dikultur.

Urinalisis dapat mengungkapkan adanya sel darah putih yang mengindikasikan peradangan, atau bakteri, yang mengindikasikan infeksi. Kultur urine dapat mengungkapkan adanya infeksi bakteri di seluruh bagian saluran kemih. Sebaliknya, jika ditemukan infeksi melalui pembiakan cairan dari prostat, maka jelas penyebab infeksinya adalah prostat. Jika prostatitis terjadi tanpa infeksi bakteri, kultur urine tidak akan menunjukkan adanya infeksi.

Terkadang tes pencitraan atau tes lainnya diperlukan untuk mengesampingkan penyebab lain dari gejala tersebut.

Pengobatan Prostatitis

  • Jika terdapat infeksi bakteri, pengobatan yang dilakukan adalah pemberian antibiotik

  • Jika tidak terdapat infeksi, dilakukan pengobatan untuk meringankan gejala, seperti pijat prostat, mandi sitz, biofeedback, dan obat-obatan, dan prosedur

Tidak ada infeksi

Jika kultur menunjukkan tidak adanya infeksi bakteri, prostatitis biasanya sulit disembuhkan. Sebagian besar pengobatan untuk prostatitis jenis ini hanya untuk meredakan gejalanya tetapi mungkin tidak akan menyembuhkan prostatitis. Pengobatan untuk gejala-gejala tersebut juga dapat dicoba pada prostatitis bakteri kronis. Namun demikian, belum jelas seberapa efektif pengobatan tersebut.

Perawatan non-obat dapat mencakup pijat prostat secara berkala (dilakukan oleh dokter dengan menempatkan jari di rektum) dan berendam air hangat. Teknik relaksasi (biofeedback) untuk meredakan kejang dan nyeri otot panggul juga dapat digunakan.

Selama terapi obat, pelunak feses dapat diberikan untuk meredakan nyeri saat buang air besar akibat konstipasi. Obat analgesik dan antiradang dapat meredakan nyeri dan pembengkakan terlepas dari sumber infeksinya. Penyekat alfa-adrenergik (seperti doksazosin, terazosin, tamsulosin, alfuzosin, dan silodosin) dapat membantu meredakan gejala dengan merelaksasikan otot-otot di dalam prostat. Untuk alasan yang tidak dipahami, antibiotik terkadang meringankan gejala pada prostatitis nonbakteri.

Jika gejalanya sudah parah meskipun telah dilakukan pengobatan lain, maka pembedahan, seperti pengangkatan sebagian prostat, dapat dipertimbangkan sebagai pilihan terakhir. Memberikan impuls listrik ke saraf di panggul dan menyuntikkan toksin botulinum ke otot, kandung kemih, dan struktur lain di dekat prostat adalah alternatif untuk operasi.

Infeksi

Untuk mengobati prostatitis bakteri akut, antibiotik yang dapat menembus jaringan prostat (seperti siprofloksasin atau trimetoprim/sulfametoksazol) diminum setidaknya selama 30 hari. Mengonsumsi antibiotik dalam waktu yang lebih singkat dapat menyebabkan infeksi kronis. Sebagian besar pria dapat diobati di rumah dan meminum antibiotik, tetapi terkadang sebagian lainnya perlu dirawat inap di rumah sakit dan diberikan antibiotik melalui vena.

Prostatitis bakteri kronis sulit disembuhkan. Penyakit ini setidaknya memerlukan terapi antibiotik yang dapat menembus jaringan prostat selama 6 minggu.

Jika terjadi abses prostat, maka biasanya perlu dilakukan tindakan drainase melalui pembedahan.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!