Cedera Ekstensor Lutut

(Robekan Tendon Kuadrisep; Robekan Tendon Patella)

OlehDanielle Campagne, MD, University of California, San Francisco
Ditinjau OlehDiane M. Birnbaumer, MD, David Geffen School of Medicine at UCLA
Ditinjau/Direvisi Jul 2023 | Dimodifikasi Jul 2025
v13968091_id

Cedera ekstensor lutut terjadi ketika orang mencoba meluruskan (memanjangkan) lutut mereka dan ada rintangan yang menghalangi mereka melakukannya. Cedera tersebut dapat merobek tendon yang menghubungkan otot utama di paha (kuadrisep) ke tempurung lutut (patella), merobek tendon yang menghubungkan tempurung lutut ke tulang kering (tibia), atau menyebabkan patahnya tempurung lutut atau bagian atas tulang kering.

(Lihat juga Gambaran Umum Terkilir dan Cedera Jaringan Lunak Lainnya.)

Pada orang yang sehat, cedera ekstensor lutut hanya terjadi jika kekuatannya signifikan (seperti yang terjadi saat lompat dari ketinggian atau tabrakan mobil dengan benturan yang tinggi). Namun demikian, orang-orang mungkin memiliki kondisi tertentu yang membuat cedera ini lebih cenderung terjadi. Kondisi tersebut meliputi

Orang dengan salah satu kondisi ini dapat mencederai lutut mereka saat mereka tersandung di tangga atau kaki tersangkut saat berjalan.

Memanjangkan lutut melibatkan beberapa struktur. Tendon kuadrisep menghubungkan otot utama di paha (kuadrisep) ke tempurung lutut (patella). Tendon patela menghubungkan tempurung lutut ke tulang kering (tibia).

Pada orang yang sehat, tendon sangat kuat sehingga tempurung lutut sering kali retak sebelum terjadi robekan tendon. Tendon kuadrisep lebih sering cedera dibandingkan tendon patella, terutama pada lansia.

Memanjangkan Lutut

Memanjangkan lutut melibatkan beberapa struktur, yang dapat cedera saat orang mencoba meluruskan lutut mereka dan terhalang untuk melakukannya. Cedera ini meliputi

  • Robekan (ruptur) pada tendon kuadrisep, yang menghubungkan otot utama pada paha (kuadrisep) ke tempurung lutut (patella)

  • Robekan pada tendon patella, yang menghubungkan tempurung lutut ke tulang kering (tibia)

  • Fraktur tempurung lutut atau bagian atas tulang kering

Gejala Cedera Ekstensor Lutut

Jika tendon mengalami robekan total, orang tidak dapat berdiri, mengangkat tungkai lurus saat berbaring telentang, atau memanjangkan lutut mereka saat duduk. Lutut biasanya terasa sakit dan bengkak.

Tempurung lutut dapat berpindah dari tempatnya (bergeser), di atas atau di bawah posisi normalnya.

Diagnosis Cedera Ekstensor Lutut

  • Evaluasi dokter

  • Sinar-X

  • Pencitraan resonansi magnetik

Dengan memeriksa lutut, dokter dapat mengetahui struktur mana yang cedera. Jika seseorang mengalami pembengkakan dan nyeri lutut setelah cedera, dokter meminta orang tersebut untuk duduk dan mencoba memanjangkan tungkai yang cedera atau berbaring telentang dan mengangkat tungkai yang cedera. Jika orang tersebut tidak dapat memanjangkan atau mengangkat tungkai, kemungkinan besar terjadi cedera mekanisme ekstensor lutut.

Dokter juga melakukan pengambilan foto sinar-x pada lutut. Sering kali, pengambilan foto sinar-x dapat menunjukkan adanya pergeseran atau fraktur pada tempurung lutut. Misalnya, foto sinar-x dapat menunjukkan tempurung lutut dengan posisi lebih tinggi dari biasanya di atas sendi lutut (disebut patella tinggi atau terangkat). Temuan ini menunjukkan bahwa tendon patella mengalami robekan. Namun demikian, foto sinar-x mungkin terlihat normal.

Pencitraan resonansi magnetik (MRI) dapat membantu menegakkan diagnosis.

Pengobatan Cedera Ekstensor Lutut

  • Tindakan bedah

Cedera ekstensor lutut diperbaiki melalui pembedahan sesegera mungkin.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!