Blefaritis

OlehRichard C. Allen, MD, PhD, University of Texas at Austin Dell Medical School
Ditinjau OlehSunir J. Garg, MD, FACS, Thomas Jefferson University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Feb 2024
v797962_id

Blefaritis adalah peradangan tepi kelopak mata, kemungkinan dengan penebalan sisik, kerak, ulkus dangkal, atau kemerahan dan pembengkakan di tepi kelopak mata.

  • Peradangan disebabkan oleh infeksi tertentu, reaksi alergi, dan beberapa kondisi kulit.

  • Kelopak mata menjadi iritasi, merah, dan bengkak serta dapat terbakar dan gatal.

  • Biasanya diagnosis didasarkan pada gejala dan tampilan kelopak mata.

  • Setiap gangguan yang mendasari diobati, dan kadang-kadang salep atau tetes antibiotik, pil antivirus, salep kortikosteroid, air mata buatan, atau kombinasi diberikan.

Penyebab Blefaritis

Gangguan yang dapat menyebabkan blefaritis meliputi infeksi bakteri (biasanya stafilokokal) pada kelopak mata atau saluran kelenjar yang lebih dalam yang terbuka di tepi kelopak mata, infeksi virus tertentu (biasanya herpes simplex), dan reaksi alergi (terhadap serbuk sari atau terkadang terhadap tata rias mata dan/atau tetes mata).

Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik, rosacea, dan dermatitis atopik (eksim) memengaruhi wajah, termasuk kelopak mata, yang menyebabkan inflamasi dan blefaritis.

Penyebab lain adalah kelenjar minyak yang tersumbat dan meradang di tepi kelopak mata (disebut disfungsi kelenjar meibom), yang dapat disebabkan oleh dermatitis seboroik atau rosacea.

Tetes mata dan riasan mata dapat memicu reaksi alergi yang menyebabkan blefaritis (disebut blefaritis sensitivitas kontak).

Terkadang radang tidak diketahui penyebabnya.

Gejala Blefaritis

Blefaritis dapat menyebabkan perasaan bahwa ada sesuatu di mata. Mata dan kelopak mata dapat gatal dan merasa terbakar, dan tepi kelopak mata dapat menjadi merah. Rasa gatal lebih banyak terjadi jika blefaritis memiliki penyebab alergi alih-alih penyebab infeksi. Mata dapat menjadi berair dan sensitif terhadap cahaya terang.

Pada beberapa jenis blefaritis, seperti yang disebabkan oleh infeksi bakteri, kelopak mata dapat membengkak, dan sebagian bulu mata dapat memutih atau bahkan rontok. Jenis blefaritis ini biasanya bersifat akut. Kadang-kadang, abses kecil yang mengandung nanah (pustula) berkembang di kantung pada pangkal bulu mata dan akhirnya membentuk ulkus yang dangkal (ulseratif blefaritis). Kerak dapat terbentuk dan menempel kuat pada tepi kelopak mata. Ketika kerak dilepas, permukaan kelopak mata dapat berdarah. Saat tidur, sekresi akan mengering dan membuat kelopak mata saling menempel, sehingga gejalanya dapat memburuk saat bangun.

Pada beberapa jenis blefaritis, seperti yang disebabkan oleh kelenjar minyak tersumbat (meibom), kelenjar menjadi tersumbat dengan endapan seperti lilin yang keras. Jenis blefaritis ini dapat bersifat kronis. Orang sering mengalami dermatitis seboroik atau rosacea dan mengalami bintit atau kalazion (kista kelopak mata).

Sebagian orang dengan blerfaritis juga mengalami mata kering.

Sebagian besar jenis blefaritis cenderung kambuh dan sangat sulit untuk diobati. Blefaritis tidak nyaman dan tidak menarik tetapi biasanya tidak merusak kornea atau menyebabkan hilangnya penglihatan. Kadang-kadang, blefaritis ulseratif dapat menyebabkan hilangnya bulu mata, luka pada tepi kelopak mata, dan, jarang, bahkan peradangan pada kornea.

Blefaristis kronis juga dapat berkembang pada orang-orang dengan

  • Kanker kelopak mata (terutama jika blefaritis hanya memengaruhi satu kelopak mata dan terjadi kehilangan bulu mata)

  • Pemfigoid membran mukosa okular (gangguan autoimun yang melukai konjungtiva [membran yang melapisi kelopak mata dan menutupi putih mata] dan kornea [lapisan bening di depan iris dan pupil]) 

  • Infestasi dengan Demodex (tungau mikroskopis yang hidup pada folikel rambut manusia)

Diagnosis Blefaritis

  • Gejala dan pemeriksaan dokter

Diagnosis blefaritis biasanya didasarkan pada gejala dan tampilan kelopak mata. Dokter dapat menggunakan lampu celah untuk memeriksa kelopak mata dengan lebih cermat. Terkadang, sampel diambil dari tepi kelopak mata dan dibiakkan untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi dan menentukan seberapa sensitif bakteri tersebut terhadap antibiotik yang umum digunakan.

Pengobatan Blefaritis

  • Tindakan pendukung (misalnya, kompres, pembersihan kelopak mata)

  • Pengobatan penyebab

Pengobatan tertentu dapat membantu meredakan gejala seperti iritasi. Air mata buatan yang digunakan pada siang hari dan salep pelumas yang digunakan pada malam hari dapat membantu. Gejala-gejalanya juga dapat dihilangkan dengan kompres basah, biasanya dingin untuk alergi atau blefaritis sensitivitas kontak dan hangat untuk semua penyebab blefaritis lainnya. Kadang-kadang, jika langkah-langkah ini tidak efektif, salep kortikosteroid digunakan.

Masalah yang menyebabkan blefaritis diobati jika memungkinkan. Misalnya, tetes mata yang tampaknya menyebabkan sensitivitas kontak alergi blefaritis dapat dihentikan.

Untuk mengobati blefaritis ulseratif yang disebabkan oleh bakteri, dokter dapat meresepkan salep atau tetes antibiotik, seperti bacitracin plus polimiksin B, gentamisin, eritromisin, atau sulfacetamida, atau antibiotik yang diminum melalui mulut (seperti doksisiklin). Kortikosteroid biasanya tidak digunakan.

Blefaritis virus diobati dengan pil antivirus (seperti valasiklovir) yang efektif melawan herpes simplex, yang merupakan penyebab umum.

Untuk blefaritis yang disebabkan oleh dermatitis seboroik, pengobatan biasanya termasuk menjaga kebersihan kelopak mata dengan menggosok perlahan tepi kelopak mata dua kali sehari dengan kain cuci atau kapas yang dicelupkan ke dalam larutan encer sampo bayi (2 atau 3 tetes dalam ½ cangkir air hangat) atau dengan lap dan pencucian yang tersedia di pasaran yang mengandung bahan-bahan seperti minyak pohon teh atau asam hipoklorit. Jika penyebabnya adalah dermatitis seboroik, wajah dan kulit kepala juga harus diobati. Terkadang, sumbat punctal (sisipan yang menyumbat puncta atau saluran air mata sehingga mengurangi drainase air mata) dapat membantu.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat yang disebut ektoparasitisida, yang membunuh parasit yang hidup di tubuh.

Untuk disfungsi kelenjar meibom, kompres hangat dapat membantu minyak mengalir dari kelenjar minyak meibomian dan meredakan inflamasi, mengurangi gatal dan rasa terbakar. Pijatan kelopak mata dapat membantu melepaskan minyak dari kelenjar meibomian yang membantu melapisi mata. Rosacea yang menyebabkan disfungsi kelenjar meibom juga harus diobati.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!