Hepatitis B, Akut

OlehSonal Kumar, MD, MPH, Weill Cornell Medical College
Ditinjau OlehMinhhuyen Nguyen, MD, Fox Chase Cancer Center, Temple University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Jul 2024
v36936128_id

Hepatitis B akut adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan berlangsung selama beberapa minggu hingga 6 bulan.

  • Hepatitis B menular melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi, seperti ketika seseorang menggunakan jarum yang tidak disterilkan untuk menyuntikkan obat-obatan terlarang.

  • Hepatitis B menyebabkan gejala khas hepatitis virus (termasuk hilangnya nafsu makan, perasaan sakit secara umum, dan sakit kuning) dan dapat menyebabkan bentuk hepatitis parah yang disebut hepatitis fulminan.

  • Dokter mendiagnosis hepatitis B berdasarkan tes darah.

  • Tidak ada pengobatan spesifik untuk hepatitis B akut.

  • Sebagian besar orang sembuh total, tetapi beberapa di antaranya berkembang menjadi hepatitis B kronis.

  • Jika hepatitis (fulminan) yang parah terjadi, obat antivirus dapat membantu, tetapi harapan terbaik untuk bertahan hidup adalah dengan transplantasi hati.

  • Vaksinasi mencegah hepatitis B direkomendasikan untuk semua anak dan dewasa yang mungkin terpapar infeksi atau mengalami komplikasi infeksi yang parah.

(Lihat juga Gambaran Umum Hepatitis, Gambaran Umum Hepatitis Virus Akut, dan Hepatitis B, Kronis.)

Virus hepatitis B adalah penyebab paling umum kedua dari hepatitis virus akut. Di Amerika Serikat, lebih dari 2.000 kasus infeksi hepatitis B akut dilaporkan pada tahun 2021—penurunan dari 25.000 kasus tahunan yang dilaporkan sebelum penggunaan vaksin hepatitis B menyebar luas. Namun demikian, banyak kasus yang tidak diketahui atau tidak dilaporkan. Jadi jumlah aktual kasus infeksi baru mungkin jauh lebih tinggi. Diperkirakan jumlahnya sekitar 21.600 pada tahun 2018.

Kadang-kadang, infeksi hepatitis D terjadi bersamaan pada orang-orang dengan hepatitis B akut.

Penularan hepatitis B

Hepatitis B lebih sulit ditularkan dibandingkan hepatitis A. Penularan biasanya terjadi ketika jarum digunakan kembali tanpa disterilkan terlebih dahulu—seperti ketika orang berbagi jarum suntik untuk menyuntikkan obat-obatan terlarang atau ketika jarum tato digunakan kembali.

Penularan melalui transfusi darah mungkin saja terjadi, tetapi sekarang jarang terjadi di Amerika Serikat karena darah diskrining.

Hepatitis B juga menular melalui kontak dengan air liur, air mata, ASI, urine, cairan vagina, dan air mani, tetapi penyebaran tersebut kurang umum terjadi dibandingkan penularan darah ke darah.

Penularan dapat terjadi antara pasangan seks, baik heteroseksual maupun homoseksual. Selain itu, orang yang tinggal di tempat sempit (seperti penjara dan lembaga kesehatan mental) juga berisiko lebih tinggi karena kemungkinan besar terjadi kontak dengan cairan tubuh orang lain.

Seorang wanita hamil yang terinfeksi hepatitis B dapat menularkan virus kepada bayinya saat kelahiran (lihat Infeksi Virus Hepatitis B [HBV] pada Bayi Baru Lahir).

Siapa pun yang menderita hepatitis B, bahkan orang yang tidak memiliki gejala, dapat menularkan virus.

Apakah gigitan serangga dapat menularkan virus ini masih belum jelas.

Banyak kasus hepatitis B tidak tidak diketahui sumbernya.

Hepatitis B kronis

Secara keseluruhan, sekitar 5 hingga 10% orang yang terinfeksi virus hepatitis B mengalami hepatitis B kronis.

Semakin muda seseorang ketika hepatitis B akut terjadi, semakin tinggi risiko terjadinya hepatitis B kronis:

  • Bayi: 90%

  • Anak-anak usia 1 sampai 5 tahun: 25 sampai 50%

  • Dewasa: Sekitar 5%

Jika hepatitis B menjadi kronis, jaringan parut yang parah pada hati(sirosis) dapat terjadi, dan pada akhirnya dapat berkembang menjadi kanker hati .

Gejala Hepatitis B Akut

Secara umum, hepatitis B lebih serius daripada hepatitis A dan terkadang berakibat fatal, terutama pada lansia. Infeksi dapat bersifat ringan atau sangat parah (disebut hepatitis fulminan). Ketika orang dengan hepatitis B juga menderita hepatitis D, gejalanya menjadi lebih parah.

Sebagian besar orang dengan hepatitis B mengalami gejala khas hepatitis virus. Gejala-gejala ini meliputi

  • Hilangnya nafsu makan

  • Umumnya merasa kurang sehat (malaise)

  • Demam

  • Mual dan muntah

  • Penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata menguning)

Nyeri sendi dan gatal-gatal merah pada kulit (bercak-bercak) lebih mungkin terjadi pada penderita hepatitis B dibandingkan dengan virus hepatitis lainnya.

Gejala berlangsung dari beberapa minggu hingga 6 bulan.

Jika hepatitis fulminan terjadi, orang dapat jatuh sakit dengan sangat cepat. Zat beracun yang biasanya dikeluarkan melalui hati menumpuk di dalam darah dan mencapai otak, menyebabkan ensefalopati hepatik. Orang tersebut dapat mengalami koma dalam beberapa hari hingga beberapa minggu. Hepatitis fulminan dapat berakibat fatal tanpa transplantasi hati, terutama pada orang dewasa.

Diagnosis Hepatitis B Akut

  • Tes darah

Dokter mencurigai adanya hepatitis berdasarkan gejala yang khas, seperti penyakit kuning.

Pengujian biasanya dimulai dengan tes darah untuk menentukan seberapa baik hati berfungsi dan apakah hati telah rusak (tes hati). Tes hati melibatkan pengukuran kadar enzim hati dan zat lain yang diproduksi oleh hati.

Jika tes mendeteksi kelainan hati, tes darah lainnya dilakukan untuk memeriksa adanya infeksi virus hepatitis. Tes darah ini dapat mengidentifikasi bagian-bagian virus tertentu (antigen), antibodi tertentu yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus, dan terkadang materi genetik (RNA atau DNA) virus.

Jika virus hepatitis B terkonfirmasi dan parah (fulminan), dokter juga memeriksa adanya virus hepatitis D, yang terdapat pada hingga 50% orang dengan hepatitis B fulminan.

Pengobatan Hepatitis B Akut

  • Tindakan umum

  • Untuk hepatitis (fulminan) parah, obat antivirus, dan transplantasi hati

Tidak ada pengobatan spesifik untuk hepatitis B akut.

Orang dengan hepatitis B tidak boleh meminum alkohol karena dapat merusak hati lebih lanjut. Tidak perlu menghindari makanan tertentu atau membatasi aktivitas.

Sebagian besar orang dapat kembali bekerja dengan aman setelah penyakit kuning sembuh.

Jika terjadi gatal, cholestyramine, yang diminum melalui mulut, dapat meredakan gatal.

Jika hepatitis fulminan terjadi, obat antivirus, biasanya entecavir atau tenofovir, digunakan. Obat-obatan ini diminum melalui mulut. Obat-obatan tersebut meningkatkan peluang untuk bertahan hidup.

Transplantasi hati adalah pengobatan yang paling efektif untuk hepatitis B fulminan dan merupakan harapan terbaik untuk bertahan hidup, terutama untuk orang dewasa.

Pencegahan Hepatitis B Akut

Perilaku berisiko tinggi, seperti berbagi jarum untuk menyuntikkan obat dan memiliki banyak pasangan seks, harus dihindari.

Semua donor darah diuji hepatitis B untuk mencegah penyebaran virus hepatitis B melalui transfusi. Selain itu, meskipun kemungkinan tertular hepatitis dari transfusi sangat kecil, dokter menggunakan transfusi hanya jika tidak ada alternatif lain. Tindakan ini telah secara drastis menurunkan risiko tertular hepatitis melalui transfusi darah.

Di Amerika Serikat, vaksinasi mencegah hepatitis B dianjurkan untuk

  • Semua orang yang berusia 18 tahun ke bawah (dimulai sejak lahir)

  • Orang dewasa yang menginginkan perlindungan dari hepatitis B

  • Semua orang dewasa yang belum divaksinasi yang risiko terkena hepatitis B meningkat, termasuk wanita hamil

  • Orang dengan penyakit hati kronis

Jika anggota keluarga dan kontak dekat penderita hepatitis B kronis belum divaksinasiasi, mereka harus divaksinasiasi dengan vaksin hepatitis B.

Jika kadar virus hepatitis B (muatan virus) tinggi pada wanita hamil, mereka sering kali diberi obat antivirus selama trimester terakhir kehamilan untuk mencegah penularan virus dari ibu ke anak.

Orang-orang yang tidak divaksinasi dan telah terpapar hepatitis B, termasuk bayi yang terlahir dari ibu penderita hepatitis B, diberi imunoglobulin hepatitis B (dengan suntikan ke dalam otot) dan vaksin. Kombinasi ini mencegah hepatitis B kronis pada 75%, atau membuat penyakit menjadi tidak terlalu parah. Imunoglobulin Hepatitis B mengandung antibodi yang diperoleh dari darah orang-orang yang memiliki kadar antibodi yang tinggi terhadap hepatitis. Jika wanita hamil memiliki tingkat virus yang tinggi, risiko penularan ke anak dapat diturunkan dengan mengobati wanita tersebut dengan tenofovir, obat antivirus, selama trimester ketiga.

Jika orang bersentuhan dengan darah seseorang yang menderita hepatitis B, mereka akan menerima suntikan imunoglobulin hepatitis B. Jika mereka belum divaksinasiasi untuk mencegah hepatitis B, mereka juga divaksinasiasi. Jika sudah divaksinasi, tes darah dilakukan untuk menentukan apakah mereka masih terlindungi. Jika tidak, mereka akan divaksinasi.

Informasi Lebih Lanjut

Referensi berbahasa Inggris berikut ini mungkin akan berguna. Harap diperhatikan bahwa MANUAL ini tidak bertanggung jawab atas konten referensi ini.

  1. Centers for Disease Control and Prevention: Hepatitis B: Situs web ini menyediakan tautan ke gambaran umum hepatitis B (termasuk definisi, statistik, transmisi, dan skrining) dan informasi tentang vaksin, gejala, diagnosis, dan pengobatan hepatitis B, serta tautan ke informasi untuk praktisi perawatan kesehatan. Diakses 10 Mei 2024.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!