Persalinan

OlehJulie S. Moldenhauer, MD, Children's Hospital of Philadelphia
Ditinjau OlehOluwatosin Goje, MD, MSCR, Cleveland Clinic, Lerner College of Medicine of Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Mar 2024 | Dimodifikasi Apr 2024
v810504_id

Persalinan adalah serangkaian kontraksi uterus yang berirama dan progresif yang secara bertahap menggerakkan janin melalui bagian bawah rahim (serviks) dan jalan lahir (vagina).

(Lihat juga Gambaran Umum Persalinan dan Kelahiran.)

Persalinan terjadi dalam tiga tahap utama:

  • Tahap pertama: Tahap ini (memiliki dua fase: laten dan aktif) biasanya merupakan tahapan terpanjang. Persalinan secara resmi dimulai ketika terjadi kontraksi rahim yang kuat dan teratur yang menyebabkan serviks terbuka secara bertahap (dilatasi) dan menipis serta tertarik ke belakang (penipisan) hingga melebar sepenuhnya, dan bayi dapat masuk ke dalam vagina.

  • Tahap kedua: Ibu mengejan dan bayi dilahirkan.

  • Tahap ketiga: Mengeluarkan plasenta (organ yang terbentuk di dalam rahim untuk memberikan oksigen dan nutrisi kepada bayi). Ini disebut "afterbirth atau ari-ari."

Persalinan biasanya dimulai dalam 2 minggu (sebelum atau sesudah) dari hari perkiraan kelahiran. Apa yang memicu dimulainya persalinan tidak dapat diketahui dengan jelas. Menjelang akhir kehamilan (setelah 37 minggu), dokter akan memeriksa serviks untuk mencoba memprediksi kapan persalinan akan dimulai.

Umumnya, pada kehamilan pertama wanita persalinan berlangsung 12 hingga 18 jam dan cenderung lebih pendek pada kehamilan berikutnya, rata-rata 6 hingga 8 jam. Berdiri dan berjalan selama tahap pertama persalinan dapat membantu mengelola nyeri dan berpotensi memperpendek waktu persalinan lebih dari 1 jam.

Tahapan Persalinan

TAHAP PERTAMA

Dari awal persalinan hingga bukaan (dilatasi) penuh serviks—hingga sekitar 10 sentimeter.

Fase Awal (Laten)

  1. Kontraksi pada awalnya tidak teratur tetapi secara bertahap menjadi lebih kuat dan berirama.

  2. Sedikit tidak nyaman tetapi akan terus meningkat seiring waktu.

  3. Serviks mulai menipis dan melebar hingga sekitar 4 hingga 5 sentimeter.

  4. Umumnya fase awal berlangsung sekitar 8 jam (biasanya tidak lebih dari 20 jam) pada kehamilan pertama dan sekitar 5 jam (biasanya tidak lebih dari 14 jam) pada kehamilan berikutnya.

Fase Aktif

  1. Serviks melebar dari sekitar 4 sentimeter menjadi 10 sentimeter penuh. Serviks menipis dan tertarik ke belakang (memendek) hingga menyatu dengan bagian rahim lainnya.

  2. Hadirnya bagian tubuh bayi (bagian dari bayi yang akan dilahirkan terlebih dahulu), biasanya kepala, mulai turun ke panggul wanita.

  3. Seorang wanita mulai merasakan dorongan untuk mengejan ketika bayi turun, tetapi mereka harus menahannya sampai leher rahim melebar sepenuhnya. Mengejan terlalu dini akan terasa melelahkan dan dapat merobek serviks.

  4. Fase ini umumnya berlangsung sekitar 5 hingga 7 jam pada kehamilan pertama dan 2 hingga 4 jam pada kehamilan berikutnya.

TAHAP KEDUA

Dari bukaan lengkap serviks hingga kelahiran bayi: Tahap ini biasanya berlangsung sekitar 2 jam pada kehamilan pertama dan sekitar 1 jam pada kehamilan berikutnya. Proses pada tahap kedua dapat berlangsung selama satu jam atau lebih jika wanita hamil telah menerima suntikan epidural untuk meredakan nyeri. Selama tahap kedua, wanita mulai mengejan.

TAHAP KETIGA

Dari kelahiran bayi hingga mengeluarkan plasenta: Tahap ketiga biasanya hanya berlangsung beberapa menit tetapi mungkin juga dapat berlangsung hingga 30 menit.

Persalinan dimulai

Persalinan biasanya dimulai dengan

  • Kontraksi pada perut bagian bawah secara berkala

  • Terkadang sakit punggung

Seorang wanita yang pernah melahirkan dengan cepat pada kehamilan sebelumnya harus memberi tahu dokter mereka segera setelah ia merasa akan memulai persalinan. Saat kontraksi di perut bagian bawah pertama kali dimulai, kontraksi tersebut mungkin lemah, tidak teratur, dan memiliki jeda yang jauh. Kontraksi itu mungkin terasa seperti kram menstruasi. Seiring berjalannya waktu, kontraksi rahim menjadi lebih panjang, lebih kuat, dan memiliki jeda yang pendek. Kontraksi dan sakit punggung mungkin didahului atau disertai dengan tanda persalinan lainnya, seperti berikut ini:

  • Keluarnya darah: Keluarnya sedikit darah yang bercampur dengan lendir (keluarnya "sumbat lendir") dari vagina dapat menjadi tanda awal bahwa persalinan akan segera dimulai. Namun, keluarnya darah juga dapat terjadi akibat hubungan seksual. Keluarnya darah dapat muncul paling cepat 72 jam sebelum kontraksi dimulai. Wanita hamil harus menghubungi tenaga medis profesional mereka jika terjadi perdarahan vagina, karena mungkin memerlukan evaluasi di tempat praktik dokter atau rumah sakit.

  • Pecahnya kantong ketuban: Biasanya, selaput berisi cairan yang mengandung janin (kantong ketuban) pecah saat persalinan, dan cairan ketuban akan mengalir keluar melalui vagina. Peristiwa ini umumnya digambarkan sebagai “pecah ketuban.” Terkadang, kantong ketuban pecah sebelum persalinan dimulai. Ketuban pecah sebelum persalinan dimulai disebut ketuban pecah dini. Beberapa wanita merasakan semburan cairan dari vagina, yang diikuti dengan keluarnya cairan secara terus-menerus. Terkadang sulit untuk mengetahui apakah cairan yang keluar adalah cairan ketuban, urine, atau keputihan.

Jika kantong ketuban pecah, wanita harus segera menghubungi dokter atau bidan. Sekitar 80 hingga 90% wanita yang kantong ketubannya pecah saat atau mendekati hari perkiraan lahir akan bersalin secara spontan dalam waktu 24 jam. Jika persalinan belum dimulai setelah beberapa jam dan bayi belum dilahirkan, wanita biasanya akan dirawat di rumah sakit, di mana persalinan (diinduksi) secara artifisial untuk mengurangi risiko infeksi. Setelah kantong ketuban pecah, bakteri dari vagina dapat lebih mudah masuk ke dalam rahim dan menyebabkan infeksi pada wanita, janin, atau keduanya.

Setelah wanita dengan ketuban pecah dini dirawat di rumah bersalin, oksitosin (yang menyebabkan rahim berkontraksi) atau obat serupa, seperti prostaglandin, diberikan untuk menginduksi persalinan. Namun, jika kantong ketuban pecah lebih dari 6 minggu sebelum hari perkiraan lahir (kurang bulan, atau sebelum minggu ke-34), dokter biasanya tidak akan melakukan induksi persalinan sampai janin lebih matang.

Masuk ke rumah sakit atau rumah bersalin

Seorang wanita harus menghubungi tenaga medis profesional mereka untuk menentukan apakah ia harus pergi ke rumah sakit atau rumah bersalin saat salah satu hal berikut terjadi:

  • Pecahnya kantong Ketuban ("pecah ketuban").

  • Dalam 1 jam, kontraksi akan berlangsung setidaknya selama 30 detik dan terjadi secara teratur pada interval sekitar 6 menit atau kurang.

Di fasilitas persalinan, tenaga medis profesional akan mengevaluasi ibu dan janin. Jika wanita hamil sedang dalam proses persalinan aktif atau kantong ketubannya pecah, maka wanita tersebut akan masuk ke unit persalinan dan melahirkan. Jika dokter atau bidan tidak yakin apakah proses persalinan sudah dimulai, maka biasanya wanita hamil dan janinnya akan diobservasi selama sekitar satu jam. Jika selama waktu tersebut proses persalinan belum bisa dikonfirmasi, maka wanita hamil akan dipulangkan.

Ketika seorang wanita masuk ke unit persalinan dan kelahiran, tanda vital wanita tersebut akan diukur dan darah akan diambil untuk dianalisis.

Presentasi dan laju suara jantung janin akan direkam, dan dilakukan pemeriksaan fisik. Perut wanita akan diperiksa untuk memperkirakan seberapa besar janin, apakah janin menghadap ke belakang atau ke depan (posisi), dan apakah kepala, wajah, bokong, atau bahu berada di jalan lahir (presentasi). Terkadang, dilakukan ultrasound.

Posisi dan presentasi janin memengaruhi cara janin melewati vagina. Kombinasi yang paling umum dan paling aman terdiri dari yang berikut ini:

  • Kepala terlebih dahulu

  • Menghadap ke belakang (menghadap ke bawah ketika wanita hamil berbaring miring)

  • Leher ditekuk ke depan

  • Dagu masuk ke dalam

Posisi kepala terlebih dahulu disebut presentasi verteks atau sefalik. Selama satu atau dua minggu terakhir sebelum kelahiran, sebagian besar janin berbalik sehingga bagian belakang kepalanya muncul terlebih dulu. Posisi atau presentasi abnormal—seperti bokong terlebih dahulu (sungsang) atau bahu terlebih dahulu atau janin menghadap ke depan—membuat persalinan jauh lebih sulit bagi wanita, janin, dan dokter. Disarankan untuk melakukan persalinan sesar.

Pemeriksaan vagina menggunakan spekulum dapat dilakukan untuk menentukan apakah ketuban sudah pecah. (Spekulum adalah instrumen logam atau plastik yang digunakan untuk melebarkan dinding vagina). Mencatat warna cairan ketuban. Cairan harus jernih dan tidak memiliki bau yang signifikan. Jika ketuban pecah dan cairan ketuban berwarna hijau, perubahan warna tersebut disebabkan oleh feses pertama janin (mekonium janin).

Dokter atau bidan kemudian akan memeriksa serviks dengan jari-jari mereka untuk menentukan seberapa besar serviks sudah mengalami bukaan atau dilatasi (dicatat dalam sentimeter) dan seberapa besar tarikan ke belakang (memendek) serviks (dicatat dalam persentase atau sentimeter). Pemeriksaan ini dapat dilewatkan jika wanita mengalami perdarahan atau jika ketuban pecah secara spontan.

Jika ada kekhawatiran tentang adanya komplikasi setelah pemeriksaan awal, pemantauan janin, dan pemeriksaan laboratorium, maka akan dilakukan pengujian atau pemantauan tambahan.

Jalur infus biasanya dipasang ke dalam lengan wanita selama persalinan di rumah sakit. Jalur infus tersebut digunakan untuk memberikan cairan kepada wanita hamil guna mencegah dehidrasi dan, jika perlu, untuk pemberian obat-obatan.

Ketika cairan diberikan secara intravena, wanita hamil tidak perlu makan atau minum selama persalinan, meskipun ia dapat memilih untuk minum sedikit cairan dan makan beberapa makanan ringan di awal persalinan. Perut kosong cenderung membuat wanita tidak muntah selama proses persalinan. Biasanya setelah pemberian anastesi umum, muntah jarang terhirup kembali, jika hal ini terjadi, dapat menyebabkan pneumonia berat.

Posisi Normal dan Presentasi Janin

Menjelang akhir kehamilan, janin bergerak ke posisi kelahiran. Normalnya, posisi janin menghadap ke belakang (ke arah punggung wanita) dengan wajah dan tubuh miring ke satu sisi dan leher ditekuk, dan presentasi adalah kepala terlebih dahulu.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!