Benjolan Payudara

OlehLydia Choi, MD, Karmanos Cancer Center
Ditinjau OlehOluwatosin Goje, MD, MSCR, Cleveland Clinic, Lerner College of Medicine of Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Feb 2024
v8368667_id

Benjolan payudara (massa) adalah penebalan atau benjolan yang terasa berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya. Benjolan dapat ditemukan oleh wanita itu sendiri atau ketika melakukan pemeriksaan payudara oleh dokter.

(Lihat juga Gambaran Umum Gangguan Payudara.)

Benjolan pada payudara relatif sering terjadi dan biasanya tidak bersifat kanker.

Tahukah Anda...

  • Sebagian besar benjolan payudara bukanlah kanker, tetapi diperlukan tes lebih lanjut karena penting untuk membedakan benjolan nonkanker dari benjolan kanker.

Benjolan bisa saja tidak menimbulkan rasa sakit atau menyakitkan. Kadang-kadang disertai dengan keluarnya cairan dari puting atau perubahan pada kulit, seperti ketidakteraturan, kemerahan, tekstur berlesung (disebut peau d'orange, atau kulit jeruk), atau kulit mengencang.

Benjolan payudara dapat berupa kantong berisi cairan (kista) atau massa padat, yang biasanya merupakan fibroadenoma. Fibroadenoma tidak bersifat kanker, dan kista biasanya tidak bersifat kanker.

Penyebab Benjolan Payudara

Penyebab umum benjolan payudara

Penyebab paling umum adalah jaringan fibroglandular (terdiri dari jaringan ikat fibrosa dan kelenjar) di payudara, termasuk

  • Fibroadenoma

  • Perubahan fibrokistik

Fibroadenoma biasanya berupa benjolan halus, bulat, dapat digerakkan, dan tanpa rasa sakit. Fibroadenoma biasanya terjadi pada wanita usia subur, dan ukurannya dapat berkurang seiring berjalannya waktu. Fibroadenoma dapat disalahartikan sebagai kanker payudara, namun tidak demikian. Beberapa jenis fibroadenoma tampaknya tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Benjolan lainnya mungkin sedikit meningkatkan risiko.

Perubahan fibrokistik meliputi nyeri, kista, dan benjolan umum pada payudara. Wanita dapat mengalami satu atau lebih gejala tersebut. Payudara terasa benjol dan padat serta sering terasa nyeri ketika disentuh. Perubahan tersebut lebih banyak terjadi pada wanita yang memulai menstruasinya lebih awal, memiliki bayi pertama setelah usia 30 tahun, atau belum memiliki bayi.

Pada kebanyakan wanita, perubahan fibrokistik berkaitan dengan fluktuasi kadar hormon estrogen dan progesteron bulanan pada wanita. Hormon-hormon tersebut merangsang jaringan payudara. Gejalanya cenderung mereda setelah menopause.

Perubahan fibrokistik tidak meningkatkan risiko kanker payudara.

Penyebab lain benjolan payudara

Benjolan terkadang disebabkan oleh

  • Infeksi payudara, termasuk pengumpulan nanah (abses), yang sangat jarang terjadi kecuali selama beberapa minggu setelah melahirkan

  • Penyumbatan kelenjar susu (galaktokel), yang biasanya terjadi hingga 6 sampai 10 bulan setelah berhenti menyusui

  • Cedera, yang dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut

  • Kanker payudara

Infeksi, galaktokel, dan pembentukan jaringan parut tidak meningkatkan risiko kanker payudara.

Evaluasi Benjolan Payudara

Tanda-tanda bahaya

Gejala dan karakteristik tertentu yang perlu dikhawatirkan:

  • Benjolan yang menempel pada kulit atau dinding dada

  • Benjolan yang memiliki tekstur yang keras dan tidak beraturan

  • Cekungan pada kulit di dekat benjolan

  • Kulit payudara yang menebal dan kemerahan

  • Keluarnya darah dari puting payudara

  • Kelenjar getah bening di ketiak yang saling menempel atau menempel pada kulit dan dinding dada

Kapan harus berkunjung ke dokter

Karena benjolan payudara mungkin bersifat kanker (meskipun biasanya tidak), benjolan tersebut harus diperiksakan ke dokter sesegera mungkin.

Tindakan dokter

Dokter akan mengajukan tentang benjolan yang ia miliki, seperti berapa lama benjolan itu muncul, apakah benjolan itu datang dan pergi, dan apakah terasa menyakitkan. Dokter juga menanyakan gejala lainnya, termasuk keluarnya cairan dari puting dan gejala umum seperti penurunan berat badan, kelelahan, dan nyeri tulang. Dokter menanyakan tentang riwayat medis wanita tersebut dan keluarganya, termasuk diagnosis kanker payudara sebelumnya dan faktor risiko kanker payudara.

Dokter kemudian melakukan pemeriksaan payudara (lihat Skrining). Dokter memeriksa payudara, mencari kelainan, perubahan pada kulit, dan keluarnya cairan dari puting. Mereka juga meraba (mempalpasi) benjolan untuk menentukan

  • Seberapa besar benjolan

  • Apakah benjolannya keras atau lunak

  • Apakah halus atau tidak beraturan

  • Apakah terasa nyeri

  • Apakah bergerak bebas atau menempel pada kulit atau dinding dada

Benjolan yang menyakitkan dan terasa kenyal pada wanita muda biasanya merupakan perubahan fibrokistik, terutama jika wanita tersebut pernah mengalami benjolan yang serupa sebelumnya.

Dokter menentukan apakah bentuk dan ukuran payudara sama dan memeriksa setiap payudara untuk melihat adanya kelainan, terutama tanda-tanda peringatan. Kanker lebih mungkin terjadi bila ada tanda-tanda peringatan.

Dokter juga merasakan kelenjar getah bening di ketiak dan di atas tulang selangka untuk memeriksa adanya kelenjar getah bening yang membesar atau menyakitkan.

Pengujian

Jika ditemukan benjolan payudara pada pemeriksaan payudara, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah benjolan tersebut bersifat kanker.

Ultrasonografi biasanya dilakukan terlebih dahulu untuk mencoba membedakan benjolan padat dari kista, yang jarang bersifat kanker.

Jika benjolan tersebut tampak sebagai kista dan menimbulkan gejala (seperti nyeri atau keluarnya cairan dari puting), jarum suntik dapat dimasukkan ke dalam kista, lalu cairan dikeluarkan (disebut aspirasi) dan diperiksa. Cairan diperiksa untuk ada tidaknya sel kanker hanya jika salah satu dari yang berikut ini terjadi:

  • Berdarah atau keruh.

  • Sedikit cairan yang diperoleh.

  • Benjolan tetap ada setelah aspirasi.

Jika tidak, wanita tersebut dapat kembali menjalani pemeriksaan dalam 4 sampai 8 minggu kemudian. Jika kista tidak dapat diraba, kista dianggap nonkanker. Jika berulang, aspirasi kembali dilakukan, dan cairan akan dikirim untuk dianalisis tanpa memperhatikan penampilannya. Jika kista kembali muncul atau jika benjolan masih ada setelah dilakukan aspirasi, sampel jaringan dari benjolan atau seluruh benjolan akan diangkat dan diperiksa di bawah mikroskop (biopsi).

Jika benjolan tampak padat, biasanya dilakukan mamografi, yang diikuti dengan biopsi. Dokter mungkin melakukan salah satu dari beberapa jenis biopsi:

  • Biopsi aspirasi jarum halus: Beberapa sel diangkat dari benjolan menggunakan jarum tipis yang dilekatkan pada jarum suntik.

  • Biopsi jarum inti: Jarum yang lebih besar dengan ujung khusus digunakan untuk mengambil sampel jaringan payudara yang lebih besar.

  • Biopsi (bedah) terbuka : Dokter membuat luka kecil pada kulit dan jaringan payudara lalu mengangkat sebagian atau seluruh benjolan. Jenis biopsi ini dilakukan jika biopsi jarum tidak memungkinkan (misalnya karena tidak ada benjolan yang dapat dirasakan). Biopsi tersebut juga dapat dilakukan setelah biopsi jarum tidak mendeteksi kanker untuk memastikan bahwa biopsi jarum tidak melewatkan kanker.

Ultrasonografi atau mamografi sering digunakan untuk memandu penempatan jarum untuk biopsi. Sebagian besar wanita tidak perlu dirawat di rumah sakit untuk prosedur ini. Biasanya, hanya diperlukan anestesi lokal.

Pengobatan Benjolan Payudara

Penanganan benjolan payudara dan perubahan fibrokistik bergantung pada penyebabnya dan apakah terdapat gejala.

Untuk perubahan fibrokistik, mengenakan bra yang lembut dan suportif, seperti bra atletik, dan mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti asetaminofen atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dapat membantu meringankan gejala.

Terkadang cairan dari payudara dikeluarkan.

Fibroadenoma biasanya diangkat jika fibroadenoma membesar atau menyebabkan nyeri atau jika seorang wanita menginginkannya diangkat. Jika fibroadenoma berukuran kecil, maka dapat dihancurkan menggunakan suhu dingin ekstrem (krioablasi). Biasanya untuk prosedur ini, hanya memerlukan anestesi lokal. Meski demikian, setelah satu fibroadenoma diangkat, fibroadenoma lainnya dapat muncul di bagian payudara lainnya. Jika beberapa benjolan telah diangkat dan ternyata tidak bersifat kanker, seorang wanita dan dokternya dapat memutuskan untuk tidak mengangkat benjolan baru yang tumbuh. Terlepas dari apakah fibroadenoma diangkat atau tidak, pasien wanita harus menjalani pemeriksaan rutin sehingga dokternya dapat memeriksa adanya perubahan.

Jika benjolan tersebut merupakan galaktokel (kelenjar susu yang tersumbat), maka galaktokel tersebut akan dikuras (aspirasi). Galaktokel biasanya sembuh dengan menggunakan pengobatan ini.

Pengobatan untuk kanker payudara, jika didiagnosis, biasanya terdiri dari pembedahan untuk mengangkat tumor ditambah terapi radiasi, kemoterapi, dan/atau pemberian obat hormonal.

Poin-poin Penting

  • Sebagian besar benjolan payudara bukanlah kanker.

  • Wanita dengan benjolan payudara harus menemui tenaga kesehatan profesional, yang akan memeriksa payudara dan biasanya melakukan tes tambahan.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!