Ekinokokosis (Infeksi Cacing Pita Anjing)

(Penyakit Hidatid)

OlehChelsea Marie, PhD, University of Virginia;
William A. Petri, Jr, MD, PhD, University of Virginia School of Medicine
Ditinjau OlehChristina A. Muzny, MD, MSPH, Division of Infectious Diseases, University of Alabama at Birmingham
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Nov 2023
v14458915_id

Ekinokokosis disebabkan oleh cacing pita anjing Echinococcus granulosus dan Echinococcus multilocularis. Pada manusia, cacing pita dapat menyebabkan terbentuknya kista atau massa berisi cairan di hati atau organ lainnya.

  • Seseorang biasanya terinfeksi ketika mereka secara tidak sengaja mengonsumsi tanah, air, atau makanan yang telah terkontaminasi oleh telur Echinococcus yang dikeluarkan bersama kotoran anjing.

  • Kista terbentuk di hati, paru-paru, atau organ lain dan menyebabkan berbagai gejala, termasuk nyeri.

  • Dokter melakukan tes pencitraan (seperti ultrasound atau tomografi terkomputasi) untuk memeriksa kista, tes darah untuk memeriksa antibodi terhadap cacing pita, dan analisis cairan dari kista untuk menegakkan diagnosis.

  • Pengobatan biasanya meliputi menghilangkan kista atau mendrainasenya, menyuntikkan larutan garam untuk mematikan parasit, kemudian menghilangkannya, dan memberikan obat albendazol.

(Lihat juga Gambaran Umum Infeksi Parasit dan Infeksi Cacing Pita.)

Spesies cacing pita dewasa yang disebut Echinococcus granulosus dan Echinococcus multilocularis hidup di usus anjing atau hewan bertaring lainnya (seperti rubah atau anjing hutan). Cacing pita ini terkadang menginfeksi orang, menyebabkan kista di hati atau organ lainnya.

Echinococcus granulosus umum terjadi di daerah pembiakan domba di Mediterania, Timur Tengah, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Amerika Selatan. Infeksi ini juga terjadi di beberapa bagian Amerika Utara meskipun jarang.

Echinococcus multilocularis terjadi terutama di Eropa Tengah, Alaska, Kanada, dan Siberia. Meskipun jarang, kondisi ini juga terjadi di benua Amerika Serikat di Wyoming, Dakota, dan Midwest bagian atas.

Siklus hidup cacing pita anjing

Anjing, terutama anjing penggembala, terinfeksi ketika mereka mengonsumsi kista cacing pita dalam jaringan hewan yang terinfeksi (seperti domba, kambing, sapi, atau babi). Kista (disebut kista hidatid) berkembang menjadi cacing pita dewasa di usus anjing. Anjing yang terinfeksi mengeluarkan telur cacing pita melalui kotoran mereka. Domba, sapi, kambing, atau babi mengonsumsi telur cacing pita di tanah yang terkontaminasi kotoran anjing. Di dalam hewan-hewan ini, telur menetas dan berkembang menjadi kista di organ dalam hewan.

Seseorang (biasanya penggembala) terinfeksi ketika mereka secara tidak sengaja mengonsumsi tanah, air, atau makanan yang telah terkontaminasi oleh telur Echinococcus yang dikeluarkan bersama kotoran anjing.

Telur Echinococcus tetap hidup di tanah hingga satu tahun. Telur juga dapat menempel pada bulu hewan yang terinfeksi. Setelah seseorang menyentuh hewan yang terinfeksi, telur yang menempel dapat terambil, kemudian dipindahkan dari tangan mereka ke mulut atau makanan, sehingga menjadi terinfeksi.

Telur menetas di usus dan melepaskan bulatan-bulatan yang berisi larva cacing pita (disebut onkosfer). Bulatan-bulatan tersebut menembus dinding usus dan bergerak melalui aliran darah ke berbagai organ, seperti hati dan paru-paru. Dalam organ-organ ini, bulatan tersebut berkembang menjadi kista, yang membesar secara bertahap dan dapat menimbulkan gejala pada manusia. Infeksi yang dihasilkan disebut ekinokokosis.

Gejala Ekinokokosis

Gejala Ekinokokosis meliputi yang berikut ini:

  • Nyeri perut dan warna kulit serta bagian putih mata akan menguning (penyakit kuning) jika kista terbentuk di dalam hati

  • Nyeri dada dan batuk yang mengeluarkan darah atau isi kista jika kista terbentuk di paru-paru

  • Kaligata atau reaksi alergi yang mengancam jiwa (anafilaksis)

Diagnosis Ekinokokosis

  • Sinar-X, ultrasound, tomografi terkomputasi, atau pencitraan resonansi magnetik

  • Tes darah

Kista di hati atau jaringan lain dapat dilihat dengan menggunakan ultrasound, tomografi terkomputasi (CT), atau pencitraan resonansi magnetik (MRI). Kista ekinokokosis di paru-paru dapat terlihat pada hasil pemeriksaan sinar-x pada dada dan terkadang ditemukan saat pemeriksaan sinar-x rutin dilakukan.

Tes darah untuk antibodi terhadap Echinococcus juga dapat membantu. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem imun untuk membantu melindungi tubuh dari serangan, termasuk serangan parasit.

Pengobatan Ekinokokosis

  • Drainase kista atau pengangkatan kista dengan pembedahan

  • Injeksi larutan garam untuk mematikan parasit

  • Albendazol

Dokter sering kali dapat mengangkat kista Echinococcus granulosus melalui pembedahan atau mendrainase kista dengan jarum. Untuk mendrainase kista, mereka menggunakan ultrasound untuk memandu penempatan jarum. Dokter kemudian mengeluarkan cairan kista, menyuntikkan larutan garam ke dalam kista untuk mematikan parasit, dan mendrainase larutan keluar dari kista. Massa yang terbentuk akibat Echinococcus multilocularis diangkat melalui pembedahan.

Albendazol adalah obat resep oral yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi cacing parasit. Albendazol diberikan sebelum dan selama prosedur, seperti pembedahan atau drainase kista dengan jarum, untuk mencegah penyebaran infeksi jika isi kista tumpah selama prosedur berlangsung. Albendazol biasanya dilanjutkan selama 1 hingga 6 bulan setelah prosedur. Metode in mengurangi kemungkinan kista akan kembali atau menyebar. Albendazol saja dapat mematikan beberapa kista. Zat ini juga digunakan untuk menekan pertumbuhan kista yang tidak dapat dihilangkan melalui pembedahan atau didrainase.

Kadang-kadang, jika infeksinya parah, transplantasi hati perlu dilakukan.

Pencegahan Ekinokokosis

Ekinokokosis dapat dicegah dengan

  • Mencuci tangan dengan hati-hati

  • Tidak mengonsumsi makanan atau air yang mungkin terkontaminasi kotoran anjing di area tempat terjadinya infeksi ekinokokosis

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!