Vaksin Hepatitis A

OlehMargot L. Savoy, MD, MPH, Lewis Katz School of Medicine at Temple University
Ditinjau OlehEva M. Vivian, PharmD, MS, PhD, University of Wisconsin School of Pharmacy
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Jul 2025
v16233853_id

Vaksin hepatitis A membantu melindungi dari hepatitis A, yaitu peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.

Penggunaan vaksin telah mengurangi jumlah orang yang terinfeksi.

(Lihat juga Gambaran Umum Imunisasi.)

Jenis Vaksin

Ada 2 vaksin hepatitis A dan 1 vaksin kombinasi hepatitis A dan hepatitis B yang tersedia di Amerika Serikat.

Semua vaksin hepatitis A adalah vaksin yang tidak aktif, yang berarti vaksin tersebut mengandung suatu bagian dari virus hepatitis A yang tidak menyebabkan infeksi. Karena bagian virus ini tidak berbahaya maka tidak dapat menyebabkan infeksi hepatitis A, tetapi dapat memicu respons yang kuat dari sistem imun seseorang (lihat Imunisasi aktif).

Vaksin kombinasi mengandung hepatitis A dan hepatitis B.

Dosis dan Rekomendasi untuk Vaksin Hepatitis A

Semua vaksin hepatitis A disuntikkan ke dalam otot.

Orang-orang yang harus menerima vaksin ini

Vaksin Hepatitis A adalah vaksinasi rutin untuk anak-anak. Biasanya 1 dosis diberikan pada usia 12 sampai 23 bulan dan dosis kedua diberikan 6 sampai 18 bulan kemudian. Orang dewasa yang tidak divaksin juga dapat menerima vaksin 2 dosis ini. (Lihat CDC: Rekomendasi Imunisasi sejak Lahir hingga Usia 6 Tahun, Amerika Serikat, 2025 dan lihat CDC: Rekomendasi Imunisasi untuk Orang Dewasa Berusia 19 Tahun ke Atas, Amerika Serikat, 2025.)

Semua anak harus diberi vaksin hepatitis A. Setelah dosis pertama, orang sepenuhnya terlindungi selama 6 hingga 12 bulan, dan setelah dosis kedua, orang dilindungi selama setidaknya 14 hingga 20 tahun.

Vaksin hepatitis A direkomendasikan untuk anak-anak yang lebih besar dan remaja yang sebelumnya tidak divaksin.

Vaksin ini juga direkomendasikan untuk orang-orang yang berisiko lebih tinggi mengalami infeksi hepatitis A, seperti berikut ini:

  • Orang yang bepergian ke atau bekerja di daerah yang umum terjangkit infeksi

  • Orang yang pekerjaannya menempatkan mereka pada risiko paparan (seperti orang yang bekerja dengan primata yang terinfeksi virus hepatitis A atau yang bekerja dengan virus tersebut di laboratorium penelitian)

  • Orang yang menggunakan obat-obatan terlarang (lewat suntikan atau tidak)

  • Laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki

  • Orang yang memiliki gangguan hati kronis (seperti hepatitis B, hepatitis C, sirosis, penyakit hati berlemak, penyakit hati terkait alkohol, dan hepatitis autoimun) atau memiliki kadar enzim hati tertentu yang tinggi dalam darah

  • Orang yang mengalami kondisi tunawisma

  • Orang-orang yang menderita infeksi HIV

  • Orang-orang yang diperkirakan akan melakukan kontak dekat dengan anak yang diadopsi secara internasional selama 60 hari pertama setelah anak tersebut tiba di Amerika Serikat dari wilayah yang umum terjadi infeksi hepatitis A

  • Orang yang berisiko terjangkit infeksi hepatitis A selama kehamilan (seperti orang yang melakukan perjalanan internasional, yang menggunakan obat-obatan terlarang [lewat suntikan atau bukan], yang mungkin terpapar di tempat kerja, yang diperkirakan akan melakukan kontak pribadi yang erat dengan anak yang diadopsi secara internasional, atau mengalami kondisi tunawisma) atau yang berisiko sakit parah atau sekarat karena infeksi virus hepatitis A (seperti orang hamil yang menderita penyakit hati kronis atau infeksi HIV)

Orang dewasa yang tidak divaksin yang ingin dilindungi dari hepatitis A juga dapat menerima vaksin, meskipun tanpa memiliki faktor risiko.

Selama wabah hepatitis A, orang berusia 1 tahun ke atas yang berisiko terinfeksi virus hepatitis A harus divaksin.

Vaksin kombinasi dapat digunakan pada orang berusia 18 tahun ke atas yang membutuhkan vaksin hepatitis A atau hepatitis B dan yang belum pernah menerima vaksinasi sebelumnya untuk salah satunya. Setiap orang diberi 3 atau 4 dosis.

Orang-orang yang seharusnya tidak menerima vaksin ini

Orang yang mengalami reaksi alergi serius yang mengancam jiwa (seperti reaksi anafilaksis) terhadap komponen apa pun dalam vaksin hepatitis A tidak boleh menerima vaksin ini.

Jika seseorang sedang sakit yang bersifat sementara, dokter biasanya menunggu untuk memberikan vaksin sampai penyakit tersebut sembuh (lihat juga CDC: Siapa yang TIDAK BOLEH Divaksin Dengan Vaksin ini?).

Efek Samping Vaksin Hepatitis A

Efek samping yang umum meliputi nyeri, kemerahan, atau pembengkakan di lokasi injeksi. Sebagian anak berusia 12 hingga 23 bulan dapat mengalami demam, dan sebagian orang dewasa dapat mengalami sakit kepala.

Untuk informasi lebih lanjut tentang efek samping, lihat sisipan kemasan.

Informasi Lebih Lanjut

Sumber daya berbahasa Inggris berikut ini mungkin berguna. Harap diperhatikan bahwa Manual ini tidak bertanggung jawab atas konten sumber daya ini.

  1. Centers for Disease Control and Prevention (CDC): Hepatitis A vaccine information statement

  2. European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC): Hepatitis A: Recommended vaccinations

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!